Ainisha menatap dokumen yang diberikan Pak Ferdi kepadanya. Ainisha masih tidak percaya jika dirinya sudah terikat dalam sebuah perjanjian. Perjanjian yang akan membawa dirinya menjadi orang yang paling dibenci. Karena dia harus berperan sebagai pelakor.
Sambil menghela nafas, Ainisha membuka amplop berisi dokumen tentang pria yang harus dia goda beserta tunangannya. Perlahan dilihatnya sebuah foto wanita yang sangat cantik, namanya Resia. Gadis berkulit bersih, bermata sipit dan terlihat sangat seksi. Disampingnya, sosok pria dengan wajah tampan dan berhidung mancung. Namanya, Haikal. Pria itu tampak begitu sempurna, seperti sosok idola Ainisha dalam angan-angannya.
Ainisha kemudian membaca data pribadi Haikal. Dia ternyata seorang CEO sebuah perusahaan properti besar di kota B. Perusahaan itu tempat kak Tama bekerja. Kak Tama adalah kakak senior Ainisha saat di SMA dulu. Untungnya Ainisha kenal baik dengan kak Tama, jadi ada sedikit harapan bagi Ainisha untuk mendekati Haikal.
Tapi, apakah Haikal akan bisa jatuh cinta padanya? Gadis yang tidak ada cantik-cantiknya, agak tomboy dan terlihat kampungan. Semua tidak ada yang tidak mungkin. Ainisha menyemangati diri sendiri untuk tetap melanjutkan rencananya.
Ainisha merasa lebih aman, merencanakan dan menjalankan sendiri semua rencananya untuk menghindari terbongkarnya rencana Ainisha terhadap Haikal. Karena rahasia yang diketahui satu orang lain, maka akan ada 2, 3 atau 4 orang lainnya.
Keesokan harinya, Ainisha berangkat bekerja seperti biasanya. Ainisha bekerja sebagai seorang delivery go food di sebuah toko makanan yang cukup terkenal di kotanya.
Anisa berangkat ke tempat kerjanya dengan menggunakan sepeda. Kedatangannya hanya untuk meminta izin tidak masuk kerja untuk memulai aksi menjalankan rencananya. Karena Ainisha sudah mendapatkan bocoran bahwa hari ini Haikal akan mengadakan rapat penting di luar kantor.
Setelah mendapat izin dari bos di tempat kerjanya, Ainisha bergegas menuju perusahaan tempat Haikal bekerja dengan meminjam motor sahabatnya. Dengan memakai pakaian hitam dan jaket warna hitam juga serta menutup mukanya dengan masker, dia mulai bergerak ke arah tempat parkir mobil.
Dengan sabar dia menunggu Haikal keluar dari mobil dan menunggu sampai tempat parkir perusahaan Haikal sepi. Setelah itu, dia berusaha menghindari CCTV yang ada di tempat parkir untuk bisa menjalankan aksinya menggembosi ban mobil Haikal.
Dengan susah payah, Ainisha akhirnya berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik. Dengan kembali menghindari CCTV, Ainisha bak pencuri kelas kakap, keluar dari area parkir. Dia pergi dengan sepeda motornya ke arah toilet umum untuk berganti pakaian. Anisha kembali dengan pakaian biasa dan memacu sepeda motornya ke jalan yang akan dilewati mobil Haikal.
Tidak berapa lama, tampak mobil Haikal melaju dijalan yang sudah Ainisha perkirakan sebelumnya. Ainisha segera melaksanakan rencana selanjutnya dengan berpura-pura, lewat di tempat itu dan berhenti tepat di dekat mobil Haikal yang mogok.
"Kak Tama, ada yang bisa aku bantu?" tanyanya pelan.
"Ainisha…apa kabar? Lama tidak bertemu," kata Tama balik bertanya.
"Baik Kak. Iya, lama tidak bertemu. Kak Tama tinggal dikota ini juga?"
"Iya. Tapi baru baru sebulanan saja. Perusahaan tempatku kerja buka cabang baru di sini."
"Hmm, gitu ya."
"Ainisha, aku boleh minta bantuanmu?" tanya Tama.
"Boleh-boleh, Kak. Bantuan apa?" tanya Ainisha penuh semangat.
"Tolong antarkan Bos aku ke tempat rapat."
"Bos nya Kak Tama? Apa tempatnya jauh?" tanya Ainisha sambil mengerutkan dahinya.
"Nggak terlalu jauh, sekitar satu kilometer dari sini. Aku tulis dulu alamatnya. kamu sudah terbiasa berkeliling mengantar pesanan, pasti tahu tempat yang aku maksud."
Tama mengambil kertas dan pulpen dari dalam mobil. Dia menuliskan alamat sebuah hotel berbintang tempat Bos nya akan melakukan pertemuan hari ini. waktunya juga sudah tidak banyak lagi, jika terlambat, sebuah proyek besar akan hilang.
"Ini alamatnya. Tolong bantu, tadi mau panggil taksi, tapi takut terlambat kalau harus menunggu."
"Iya, Kak Tama. Ainisha tahu jalan pintas bebas macet dan bisa lebih cepat sampai di tujuan," kata Ainisha penuh semangat.
Tama membuka pintu mobil belakang
dan berbicara sebentar dengan orang yang ada didalamnya. Yang pastinya, dia adalah Bos yang Tama maksud.
Seorang laki-laki tampan dan bertubuh tinggi, keluar dari dalam mobil.
Pancaran auranya sangat terlihat jelas. Dia benar-benar terlihat seperti seorang Bos besar yang ada di drama-drama. Ainisha tertegun melihat Haikal yang ternyata lebih tampan dari fotonya.
Apakah ini cinta pada pandangan pertama?
"Ainisha, aku titip bosku. Semoga selamat sampai tujuan," ucap Tama memberi semangat.
"Siap, aku berangkat. Silahkan Bos," ucap Ainisha.
Ainisha memberikan sebuah helm berwarna pink kemudian mempersilahkan Haikal naik. Ainisha menahan tawa saat melihat pria itu mengenakan helm berwarna pink.
Setelah itu Ainisha segera menjalankan motornya dengan kecepatan sedang karena takut pria itu kaget jika dia langsung dengan kecepatan tinggi.
"Kita lewat jalan pintas, tapi jalannya agak rusak sedikit. Siap-siap pegangan saja Bos," perintah Ainisha.
Benar saja jalan yang dilewati, agak rusak hingga membuat pria itu mau tidak mau harus berpegangan pada pinggang Ainisha yang kecil. Entah kenapa, Ainisha merasa senang dan jantungnya berdegup kencang. Hatinya juga berdebar-debar saat tangan pria itu melingkar di pinggangnya.
Apakah aku benar-benar sudah jatuh cinta dengan Haikal?
Perasaan itu, tidak bisa dikendalikan oleh Ainisha. Akan tetapi, cinta yang tidak mungkin terbalas ini tidak boleh dibiarkan. Ainisha menghela nafas dalam. Menekan perasaan yang sempat muncul dan mengganggu konsentrasinya. Anggap saja, pria yang sedang duduk di belakangnya hanyalah seorang anak yang butuh pertolongan.
Ainisha pun tersenyum, karena bisa mengendalikan perasaannya. Dan dia kembali menjadi Ainisha si gadis delivery go-food yang tomboy.
Sampailah mereka di depan sebuah hotel mewah. Ainisha berhenti di depan hotel, dan memberi kesempatan pria itu untuk berterima kasih padanya.
"Tunggu saya di lobi," ucap Haikal sambil menyerahkan helm pada Ainisha.
"Sama-sama. Hai ...." Ainisha tidak bisa meneruskan kata-katanya.
Haikal bergegas masuk untuk segera
menemui kliennya. Sementara Ainisha bingung, apakah dia harus benar-benar menunggu Haikal di lobi atau langsung pulang saja. Setelah memarkir motornya, Ainisha menunggu Haikal di lobi hotel. Mungkin ada sesuatu yang ingin dia sampaikan padanya.
Setelah menunggu cukup lama, Haikal tampak keluar bersama beberapa orang dan mereka berpisah di lobi. Haikal melihat ke arah Ainisha dan mendekatinya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih. Bagaimana kalau kita makan bersama sebagai ucapan rasa terima kasihku?" tanya Haikal.
Ainisha berpikir sejenak, dan berharap akan ada kemajuan atas usahanya mendekati Haikal. Ainisha setuju dan mereka pun makan bersama di restoran dekat hotel.
Ainisha sudah berharap terlalu banyak bahwa dia akan bisa menarik perhatian Haikal. Akan tetapi, ternyata Haikal sama sekali tidak tertarik padanya. Suasana tampak canggung dan malah membuat Ainisha merasa bodoh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
andi hastutty
semangat Anisha
2023-04-04
1
nonsk2711
Ainisha udh jatuh cinta pd pandangan pertama tuh mlh nti dy kejebak sndiri 🤭
2022-09-18
3
@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️
rencana berjalan mulus, ainisha
jangan sampe kamu jatuh cinta sama sang kasanova
2022-09-14
3