Beberapa hari setelah kejadian di cafe, Haikal mulai hilang akal. Perasaannya kacau dan dia mengalami dilema. Antara perjanjiannya dengan Resia dan perasaan cintanya pada Alisha yang membuat Haikal akhirnya menenggelamkan diri dalam minuman keras. Haikal pergi kesebuah bar, bersama beberapa temannya untuk menghilangkan perasaan gundahnya.
Sementara, saat Ainisha yang mengetahui posisi Haikal malam ini, segera menyusun rencana kembali untuk mendekati Haikal. Ainisha kembali menjadi Alisha dan pergi ke bar tempat Haikal minum-minum dengan teman-temannya. Ainisha berpura-pura tidak tahu jika saat itu Haikal ada di sana. Ainisha mencari posisi tempat duduk yang bisa dilihat dengan jelas oleh Haikal dan teman-temannya.
Dengan kecantikan yang dimiliki oleh Ainisha, Haikal dengan mudah bisa melihat Ainisha. Haikal yang sudah setengah mabuk, merasa marah dan tidak suka ketika melihat Ainisha diajak bicara oleh salah satu bartender. Mereka berbicara santai sambil tersenyum dan tertawa kecil. Haikal langsung meneguk semua minuman yang ada di depannya hingga membuat teman-temannya kaget. Alhasil, Haikal menjadi mabuk.
Sementara Ainisha santai saja, ketika seorang bartender mengajaknya mengobrol sambil membuatkan minuman untuknya yang datang sendirian.
"Gadis cantik datang sendirian di bar. Ini aku buatkan minuman yang spesial untuk gadis yang spesial juga," kata seorang bartender tampan.
"Terima kasih, atas pujiannya? Terima kasih juga untuk minumannya," kata Ainisha sambil tersenyum.
"Sama-sama, cantik. Karena kamu sendirian, aku bisa temani kamu minum," rayu bartender tersebut.
"Boleh saja, tapi bagiamana kamu melayani pelanggan yang lain? Belah dua aja, gimana," jawab Ainisha sambil tertawa kecil.
"Bisa aja," kata sang bartender yang kemudian melayani pelanggan lainnya.
Haikal yang sudah mabuk, menjadi sangat marah ketika melihat Ainisha minum minuman keras. Haikal tidak suka melihat Ainisha minum apalagi berada di tempat seperti ini. Haikal tidak tahu jika Ainisha tidak benar-benar meminum minuman keras tersebut.
Tidak berapa lama, datanglah seorang pria tampan yang mendekati Ainisha. Pria itu mengajak Ainisha kenalan dan pria itu menawarkan diri untuk menemani Ainisha minum.
"Hai, cantik. Sendirian saja, boleh dong kenalan?" sapa pria itu.
"Tentu saja, boleh," jawab Ainisha dengan senyum manisnya.
"Perkenalkan namaku, Bramanto. Panggil saja, Bram," kata pria tampan yang bernama Bramanto sambil mengulurkan tangan.
"Aku, Alisha," balas Ainisha sambil menyambut tangan Bram.
Haikal langsung hilang kesabarannya ketika melihat Ainisha berjabat tangan dengan pria asing. Haikal langsung mendatangi Ainisha dalam keadaan mabuk dan memeluk pinggang Ainisha sambil mengintimidasi laki-laki yang mendekati Ainisha. Ainisha berpura-pura kaget dengan kehadiran Haikal dan dia tidak menduga, Haikal akan begitu posesif terhadapnya.
"Ada urusan apa dengan wanitaku?" tanya Haikal marah.
"Wanitamu? Kalau dia wanitamu, kenapa kau biarkan dia sendirian di tempat seperti ini? Sayang sekali, gadis secantik ini dibiarkan sendirian. Makanya aku mendekati dia untuk menemaninya," jawab Bram tersenyum genit pada Ainisha.
"Diam kau! Jangan ganggu dia lagi. Dia itu milikku," kata Haikal sedikit limbung membuat Haikal bersandar di punggung Ainisha agar bisa membantunya berdiri tegak.
"Oke-oke, calm down. Aku akan pergi," ucap pria itu sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.
Pria itu melangkah pergi, akan tetapi pria itu masih sempat mengedipkan mata pada Ainisha yang di balas Ainisha dengan senyuman. Hal itu semakin membuat Haikal kesal.
Ainisha melepaskan pelukan Haikal dengan lembut. Dia berpura-pura tidak menyukai perbuatan Haikal.
"Lepaskan. Apa yang kamu lakukan, kenapa juga kamu mengusir Bram?" tanya Ainisha.
"Bram, manis sekali cara kamu memanggilnya. Kamu menyukai pria itu? Pria yang suka menggoda gadis-gadis sepertimu bukanlah pria baik-baik. Alisha, aku tidak suka melihat kamu ada di tempat seperti ini," jawab Haikal sambil menatap Ainisha
"Itu bukan urusanmu untuk menentukan kemana aku harus pergi untuk bersenang-senang," kata Ainisha kesal.
Apa yang dikatakan Ainisha membuat Haikal semakin kesal.
"Apa, bukan urusanku? Bukankah kau ingin bersenang-senang, aku juga bisa membuatmu senang," ucap Haikal sambil menarik tubuh Ainisha.
Tanpa pikir panjang, Haikal mencium bibir Ainisha dan membuat Ainisha gelagapan. Ainisha berusaha berontak dengan memukul tubuh Haikal berkali-kali, Akan tetapi perlawanannya kalah oleh kekuatan Haikal.
Tidak pernah terpikirkan oleh Ainisha, Haikal begitu agresif terhadapnya. Akhirnya, Ainisha hanya bisa pasrah dan menerima ciuman Haikal yang membuat jantungnya berdetak kencang. Ainisha terbawa perasaan hingga dia membalas ciuman Haikal dengan lembut.
Mendapat balasan ciuman dari Ainisha, Haikal semakin bergairah. Menyadari hal itu, membuat Ainisha takut jika Haikal akan melakukan hal lain yang lebih jauh dari hanya sekedar ciuman. Ainisha lalu menggigit bibir Haikal agar Haikal menghentikan ciumannya. Lalu Ainisha juga mendorong tubuh Haikal hingga Haikal sempoyongan. Karena tidak tega melihat Haikal akan jatuh, Ainisha menarik tubuh Haikal ke dalam pelukannya.
"Kenapa kamu menggigit bibirku? Sakit ...," ucap Haikal dalam pelukan Ainisha.
Ainisha membantu Haikal duduk lalu berniat meninggalkannya. Sayangnya, Haikal menarik tangan Ainisha hingga membuat Ainisha duduk di pangkuan Haikal.
"Kamu mau kemana, mau pergi setelah menggodaku? Kamu membuat aku tergila-gila padamu dan kamu mau pergi begitu saja?" kata Haikal sambil memeluk erat Ainisha.
"Lepaskan, aku tidak pernah berniat menggodamu. Aku ...."
Ainisha berusaha melepaskan pelukan Haikal yang sudah mabuk berat. Ucapan orang mabuk, sungguh sangat menggelikan.
"Alisha, aku mencintaimu. Aku menyukai semua yang ada pada dirimu. Senyummu yang menggoda, tatap matamu yang malu-malu, suaramu yang merdu, rambutmu yang indah, bibirmu yang seksi, wajahmu yang manis dan imut, serta wangi parfum yang memikat hatiku. Kamu sangat sempurna di hatiku, Alisha," ocehan Haikal sambil menunjuk bagian tubuh Ainisha seperti apa yang dia katakan.
Ainisha bingung menghadapi pria mabuk yang masih erat memeluknya. Setelah berkata seperti itu, Haikal terkulai lemah di kursi tempatnya duduk. Apa yang terjadi pada Haikal, membuat teman-temannya sepakat untuk meminta Ainisha mengantar Haikal pulang karena mereka masih ingin tinggal. Sala satu teman Haikal mendekati Ainisha yang duduk di samping Haikal.
"Hai, kamu kenal Haikal?" tanya Kris salah satu teman Haikal.
"Iya," jawab Ainisha agak takut.
"Sepertinya hubungan kalian sangat dekat."
"Tidak. Kamu baru beberapa hari kenal," jawab Ainisha gugup.
"Jangan takut, aku adalah teman Haikal. Tadi kami datang bersama-sama. Tapi sepertinya dia sudah mabuk duluan dan itu karena kamu. Jadi, aku minta tolong padamu untuk mengantarkannya pulang," kata Kris penuh harap.
"Tapi ...."
"Tolonglah. Kami baru saja sampai dan kami masih ingin disini. Kamu harus bertanggungjawab karena sudah membuat Haikal seperti ini."
Ainisha mulai berpikir keras, mungkin saja, dia bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat sesuatu yang lebih berguna untuk memisahkan Haikal dan Resia.
"Baiklah, aku akan mengantar Haikal pulang," jawab Ainisha.
"Oke, ini alamatnya. Jaga Haikal dengan baik," kata Kris lalu melangkah pergi.
Ainisha menghubungi taksi online untuk mengantar Haikal pulang. Ainisha segera memapah Haikal dengan susah payah hingga keluar bar dan menuju taksi yang dipesannya.
Selama perjalanan, Ainisha mulai menyusun rencana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
andi hastutty
Anisha terjebak sendiri
2023-04-04
1
@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️
apa yang akan di rencanakan lagi oleh alisha lagi...
jangan nantinya kamu , yang akan terluka nantinya
2022-09-23
2
nonsk2711
ky nya Ainisha yg kejebak dgn permainan nya sndiri itu klo Ainisha main hati ya 🤭
2022-09-22
3