Chapter 4 Kewajiban

HAI CHINGU.....😀😀😀😀

SELAMAT MEMBACA

🌹

🌹

 

Anin masih melanjutkan pekerjaannya. Ia menoleh ke arah kanannya. Anin melihat Reyhan yang sudah terlelap dalam mimpi indahnya. Anin beranjak, meraih selimut di lemari dan ia gunakan untuk menyelimuti Reyhan.

"Terimakasih," ucap Anin pelan.

Anin sangat senang ada yang menemani meskipun ia ditinggal tidur terlebih dahulu.  Jam menunjukkan pukul 02.00 pagi. Pekerjaan Anin tinggal sedikit lagi. Anin terus melanjutkan menulis, meskipun tangannya sudah sangat lelah dan sebentar lagi tidak bisa digunakan dengan normal karena sudah kebas.

"Aww," Anin meringis, merasakan tangannya.

Tak terasa Anin sudah hanyut dalam mimpi indah. menaruh kepalanya di atas meja dan menggunakan lengannya sebagai bantal. Rasa kantuk sudah mengalahkan kegigihan Anin.

Reyhan menggeliat dan beberapa kali mengerjaokan matanya.

"Bisa-bisanya tidur di bawah," Reyhan menggelengkan kepalanya. Ia tak habis fikir dengan sang istri.

Reyhan meraih selimut yang menutupinya, memberikannya kepada Anin. Tubuh Anin menggeliat saat merasakan ada yang mengganggu tidurnya, tak berselang lama terganti dengan kenyamanan.

Setelah melaksanakan kewajibannya, Reyhan rasa kantuknya datang hingga terlelap kembali.

Jam menunjukkan pukul 05.00, Anin menggeliat dan mengerjapkan matanya berusaha memahami keadaan. Anin merasakan tubuhnya tertutupi selimut, Ia terkejut saat selimut yang berada di tubuh Reyhan telah beralih ke tubuhnya. Senyum tipis terlihat dari sudut bibirnya.

 

____________________

 

Anin masuk ke kamar. Ia masih melihat posisi Reyhan yang tidak terlihat. Anin berjalan memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap karen jam sudah menunjukkan pukul 05.45

"Rey,, bangun! Sarapan lo ada di nakas" Anin mengguncang tubuh Reyhan.

Anin melanjutkan aktivitasnya. Memilih outfit (kemeja biru dipadukan dengan celana jeans)  dan mengaplikasikan make up tipis.

Penampilan Anin saat ini :)

 

"Pukul berapa sekarang?"

Anin melihat jam yang ada di tangannya. "Pukul 06.00,"

Reyhan mempertajam penglihatannya. Dilihatnya Anin yang sudah rapi dan siap berangkat.

"Lo tunggu bentar!" Reyhan menyelonong ke kamar mandi.

Anin juga bingung dengan perilaku Reyhan. Dia masih berusaha memahami dan mengerti sikap dan sifat Reyhan. Mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Setelah puas bergelut dengan pikirannya, ia melanjutkan aktivitasnya.

Reyhan terlihat keluar dari kamar mandi. Rambut basah melengkapai paras tampannya. Anin sedikit terpukau dengan penampilan Reyhan saat ini, tapi ia cepat-cepat menghilangkan pikirannya.

Reyhan memilih baju yang ada di dalam lemari. "Gue antar lo,"

"Gak," jawab Anin cepat. "Gue bisa bawa mobil sendiri.

Reyhan mengenakan kaos. "Lo mau diamuk Bunda pagi-pagi?" tanya Reyhan yang berhasil membuat Anin diam.

Benar juga apa yang dikatakan Reyhan. Diakan sudah sah jadi imam gue, pasti bunda akan nyuruh dia antar gue. Mau tidak mau kali ini gue nurut sama dia. Pikir Anin dalam hati

"Jangan hadap sini, gue lagi pakai celana," cegah Reyhan saat mengetahui Anin akan membalikkan badannya.

"Kyaa..... Kenapa ganti di sini? Di kamar mandi kan bisa" Anin menutup wajahnya.

"Gue gak bawa celana di kamar mandi curut,"

Anin masih setia menutupi wajahnya. sedangkan Reyhan hanya tersenyum karena telah berhasil menggoda istrinya. Ia masih senantiasa memandang wajah istrinya yang merah padam karena menahan malu.

"Masih mau nutup muka atau mau berangkat ke kampus?" bisik Reyhan

Sekali lagi Reyhan berhasil menggoda istrinya. Berjalan menuju nakas dan mengambil kunci mobil.

"Lo jahilin gue?" teriak Anin

Reyhan tidak memperdulikan teriakan dan sumpah serapah yang dikeluarkan Anin. Dia berjalan menuruni anak tangga.

"Pagi Ayah, Bunda" sapa Reyhan kepada mertuanya

"Pagi,"

"Pagi sayang," yang masih sibuk menghidangkan makanan untuk suaminya. "Anin mana nak?"

"Masih dandan Bunda,"

"Pasti lagi dandan ya?" tanya Ayah Handoko

"That's Right, suka bosen kalau nungguin perempuan dandan."

Ayah Handoko hanya mengangguk saat mendengar pernyataan dari Reyhan.

"Palingan juga kayak badut,"

"He curut, gue dengar ya," teriak Ain saat mendengar dirinya dikatakan seperti badut.

"Benar kan?" tanya nya menggoda

Sebenarnya Anin ingin menonjok wajah Reyhan. Tapi tanagnnya tertahan saat mendengar perkataan sang Bunda yang berhasil membuat Reyhan tersenyum gembira karena terselamatkan oleh sang mertua.

"Turunkan tangan kamu sayang. Ingat, dia suami kamu,

Reyhan menjulurkan lidahnya yang membuat Anin semakin naik pitam. Tak ingin larut dalam amarahnya, ANin memilih keluar rumah guna mengganti sandal rumah dengan Sepatu.

"Bunda, Ayah, Rey antar Anin dulu." menjabat tangan Ayah dan Bunda.

" Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Ayah dan Bunda bersamaan.

 

____________________

 

Anin yang sudah masuk ke dalam mobil masih memasang wajah cemberut. Wajahnya di tekuk saat mengingat godaan yang dilakukan Reyhan.

Brakk pintu mobil tertutup.

"Masih aja manyun," sindir Reyhan yang memasang sabuk pengaman.

"Tugas lo gak lupa?"

Tidak ada balasan dari satupun dari pertanyaannya. "Nin. gue tanya sama lo"

Masih sama, tidak ada jawaban. mulai jengah dengan tingkah laku Anin Reyhan membalikkan secara paksa badan Anin sehingga wajah mereka berdua berdekatan.

"Gue tanya sama lo sekali lagi! Tugas lo udah lo masukin?"

"Ciihhh, Bawel banget sih lo,"

"ANINDIA PUTRI"

Anin terkejut saat mendapatkan bentakan dari Reyhan untuk pertama kalinya. Dia berusaha menahan airmatanya saat ini. Ia sama sekali tidak suka dibentak oleh siapapun, terutama oleh Bundanya. ANin memalingkan wajahnya

guna menghindarkan air matanya dari pandangan Reyhan.

Reyhan yang mengetahui kesalahannya musap wajahnya. Dia berusaha untuk menenangkan diri sebelum mulai berbicara dengan Anin. Setelah tenang, ia membalikkan badan Anin. Ditatapnya air mata yang jatuh membanjiri pipi Anin. Reyhan mulai megusap air mata Anin dengan kedua ibu jarinya.

"Maaf Maaf Maaf, bukan maksud gue bentak lo. Tapi gue mau memastikan tugas lo lupa atau enggak. Lo nggak ingat? Setelah acara selesai, lo langsung kerjakan tugas lo sampai pagi. Apa lo nggak ngehargain kerja keras lo? usaha lo?"

Anin masih menundukkan wajahnya. Enggan melihat Reyhan saat ini.

Reyhan mengelus puncak kepala Anin. "Maafin gue ya,"

Merasa Reyhan jauh lebih tenang dari tadi membuat Anin perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Memperhatikan ekspresi Reyhan saat ini.

"Sudah dimasukan tugasnya?" tanya Reyhan sekali lagi dengan intonasi yang lebih lembut.

"Udah,"

"Sekali lagi maafin gue. Gue cuma mau jalanin kewajiban gue"

"Gue maafin. Tapi gue gak suka dibentak kayak tadi" keluh Anin

"Iya. Maaf ya,"

"Mau berangkat pukul berapa? sekarang pukul 06.30" protes Anin

"Iya iya. Ini juga mau berangkat"

 

____________________

 

Di dalam kelas Anin merasa matanya tidak bisa bersahabat lagi. Suara dosen sudah terdengar samar-samar, Perlahan-lahan suaranya sudah tidak terdengar lagi. ANin sudah berada dalam alam mimpinya.

"ANINDIA PUTRI" teriak Pak Beni

Bella mulai merutuki kecerobohan sahabatnya satu ini. Bisa-bisanya tertidur saat kelas kelas Pak Beni. Meskipun Pak Beni salah satu dosen favoritnya, tidak seharusnya dia terdur saat ini.

Bella mulai mengguncang tubuh Anin. "Bego lo. Bangun gak!" bisik Bella

Melihat tidak ada respon. Gita mulai bertindak. Mengambil botol minumnya, menuangnya sedikit di tangan, dan memercikan air sedikit demi sedikit ke wajah Anin. Karena merasa terusik, akhirnya ANin bangun dari tidurnya. masih mecoba memahami apa yang terjadi.

"Basah bego,"

"Noh lihat, siapa yang ada di depan,"

Deg. Mampus gue. Bodoh banget sih, Kenapa gue bisa ketiduran sih. Nindia merutuki kebodohan dirinya sendiri.

"Nindia, kamu mau numpang tidur atau mau ikut kelas saya?" sindir Pak Beni.

"Kenapa gak bangunin gue sih?"

"Udah bego, Lo aja yang kebo"

"Maaf Pak, Saya pusing, kurang sehat pak. Sekali lagi." memasang wajah melas.

"Ya sudah. Kalau pusing kamu bisa ke ruang kesehatan!"

"Iya Pak,"

Merasa mendapatkan pembelaan dari Pak Beni, Anin senyum penuh kemenangan. Dilihatnya wajah ke dua sahabatnya yang mulai jengah.

"Dasar kang Kibul," sindir Gita.

Episodes
1 Prolog [Revisi]
2 Chapter 1 Drama Pagi
3 Cahpter 2 Kejutan Spesial
4 Chapter 3 Sah [Revisi]
5 Chapter 4 Kewajiban
6 Chapter 5 IQ Tinggi EQ Rendah
7 Chapter 6 Fisrt Kiss
8 Chapter 7 Uring-uringan
9 Chapter 8 PACAR
10 Chapter 9 Bagaimana Keadaannya
11 Chapter 10 Kecewa
12 Chapter 11 Mulai Manja
13 Chapter 12 Jadi AsDos Ganteng
14 Chapter 13 Suami Ketemu Pacar
15 Chapter 14 Menceritakan
16 Cahpter 15 Pura-pura Lebih Baik
17 Chapter 16 Diabaikan
18 Cahpter 17 Menghindar
19 Chapter 18 Tanpa Kabar
20 Chapter 19 Merindukan
21 Chapter 20 Kasih Sayang
22 Chapter 21 Terbuka
23 Chapter 22 Selesai
24 Chapter 23 Cemburu
25 Episode 24 Kencan Pertama
26 Episode 25 Sempurna
27 Chapter 26 Romantis
28 Chapter 27 Kaum BGSD
29 INFO ! ! ! !
30 Chapter 28 Menemani
31 Chapter 29 Apes
32 Chapter 30 Memaksakan
33 Chapter 31 Gangguan
34 Chapter 32 Nasib (1)
35 Chapter 33 Nasib (2)
36 Chapter 34 Penghalang
37 Chapter 35 Indah Pada Waktunya [Revisi]
38 Chapter 36 Tanda Merah
39 Chapter 37 Serba Salah
40 Chapter 38 Manjanya Nindia
41 Pengenalan Tokoh
42 Cahpter 39 Nindia Is Back
43 Chapter 40 Yang Tersakiti
44 Chapter 41 Cemburu Tapi Gengsi
45 Chapter 42 Perhatian Tersembunyi
46 Chapter 43 Jangan Diulangi ! ! !
47 Chapter 44 Malu Setengah Mati
48 Chapter 45 Menyadari Perubahan
49 Chapter 46 Mengungkit Kembali
50 Chapter 47 Belum Bisa Bukan Berarti tidak Bisa
51 Chapter 48 Bilang Saja Kalau Suka
52 Chapter 49 Kekonyolan Yang Hakiki
53 Chapter 50 Di Paksa Ikut
54 Chapter 51 Akhir Penantian
55 Chapter 52 Kabar bahagia
56 Chapter 53 Mencurigai Sesuatu
57 Chapter 54 Melaksanakan Kewajiban
58 Chapter 55 Tingkah Abstrak
59 Chapter 56 Hari Jadi
60 Chapter 57 Akhir Dari semua
61 Chapter 58 Introspeksi Diri
62 Chapter 59 Saudara Tak Sedarah
63 Chapter 60 Hanya Aku
64 Chapter 61 Fans Fanatik Dosen
65 Chapter 62 Arti Sahabat
66 Chapter 63 BuMil Menyebalkan
67 Chapter 64 Sambutan Hangat
68 Chapter 65 Bersama Calon Mertua
69 Chapter 66 Instagram Bikin Heboh
70 Chapter 67 Nindia Hilang
71 Chapter 68 Astaga.... Nindia!!!!
72 Chapter 69 Untuk Kalian
73 Chapter 70 Galau Ditinggal Suami
74 Chapter 71 Judulnya Apa????
75 Chapter 72 Cacian Tanpa Arti
76 Chapter 73 Pelindung Keluarga
77 Chapter 74 Honeymoon
78 Chapter 75 Honeymoon 2
79 Chapter 76 Pillow Talk
80 Chapete 77 Malaikat Kecil
81 Chapter 78 Wabah & Wakeling
82 Chapter 79 Romantis, Bukti dan Usaha
83 Chapter 80 Kekanak-kanakan
84 Chapter 81 Sahabat Laknat
85 Chapter 82 Wanita Gila
86 Chapter 83 Cacing Obesitas
87 Chapter 84 Hemat Itu Usaha
88 Chapter 85 Syukuran Tujuh Bulanan
89 Chapter 86 Bom Waktu
90 Chapter 87 Go Public
91 Chapter 88 Keluarga Aristarco
92 Chapter 89 Batas Toleransi
93 Chapter 90 Teror
94 Chapter 91 Keputusan Terberat
95 Chapter 92 Di Sepertiga Malam
96 Chapter 93 Mimpi ataukah Takdir?
97 Chapter 94 Melupakan Untuk Bahagia
98 EPILOG
99 INFO
100 BARU!!!!
101 Bonchap 1
102 Bonchap 2
103 Bonchap 3
104 Spesial Bonchap
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog [Revisi]
2
Chapter 1 Drama Pagi
3
Cahpter 2 Kejutan Spesial
4
Chapter 3 Sah [Revisi]
5
Chapter 4 Kewajiban
6
Chapter 5 IQ Tinggi EQ Rendah
7
Chapter 6 Fisrt Kiss
8
Chapter 7 Uring-uringan
9
Chapter 8 PACAR
10
Chapter 9 Bagaimana Keadaannya
11
Chapter 10 Kecewa
12
Chapter 11 Mulai Manja
13
Chapter 12 Jadi AsDos Ganteng
14
Chapter 13 Suami Ketemu Pacar
15
Chapter 14 Menceritakan
16
Cahpter 15 Pura-pura Lebih Baik
17
Chapter 16 Diabaikan
18
Cahpter 17 Menghindar
19
Chapter 18 Tanpa Kabar
20
Chapter 19 Merindukan
21
Chapter 20 Kasih Sayang
22
Chapter 21 Terbuka
23
Chapter 22 Selesai
24
Chapter 23 Cemburu
25
Episode 24 Kencan Pertama
26
Episode 25 Sempurna
27
Chapter 26 Romantis
28
Chapter 27 Kaum BGSD
29
INFO ! ! ! !
30
Chapter 28 Menemani
31
Chapter 29 Apes
32
Chapter 30 Memaksakan
33
Chapter 31 Gangguan
34
Chapter 32 Nasib (1)
35
Chapter 33 Nasib (2)
36
Chapter 34 Penghalang
37
Chapter 35 Indah Pada Waktunya [Revisi]
38
Chapter 36 Tanda Merah
39
Chapter 37 Serba Salah
40
Chapter 38 Manjanya Nindia
41
Pengenalan Tokoh
42
Cahpter 39 Nindia Is Back
43
Chapter 40 Yang Tersakiti
44
Chapter 41 Cemburu Tapi Gengsi
45
Chapter 42 Perhatian Tersembunyi
46
Chapter 43 Jangan Diulangi ! ! !
47
Chapter 44 Malu Setengah Mati
48
Chapter 45 Menyadari Perubahan
49
Chapter 46 Mengungkit Kembali
50
Chapter 47 Belum Bisa Bukan Berarti tidak Bisa
51
Chapter 48 Bilang Saja Kalau Suka
52
Chapter 49 Kekonyolan Yang Hakiki
53
Chapter 50 Di Paksa Ikut
54
Chapter 51 Akhir Penantian
55
Chapter 52 Kabar bahagia
56
Chapter 53 Mencurigai Sesuatu
57
Chapter 54 Melaksanakan Kewajiban
58
Chapter 55 Tingkah Abstrak
59
Chapter 56 Hari Jadi
60
Chapter 57 Akhir Dari semua
61
Chapter 58 Introspeksi Diri
62
Chapter 59 Saudara Tak Sedarah
63
Chapter 60 Hanya Aku
64
Chapter 61 Fans Fanatik Dosen
65
Chapter 62 Arti Sahabat
66
Chapter 63 BuMil Menyebalkan
67
Chapter 64 Sambutan Hangat
68
Chapter 65 Bersama Calon Mertua
69
Chapter 66 Instagram Bikin Heboh
70
Chapter 67 Nindia Hilang
71
Chapter 68 Astaga.... Nindia!!!!
72
Chapter 69 Untuk Kalian
73
Chapter 70 Galau Ditinggal Suami
74
Chapter 71 Judulnya Apa????
75
Chapter 72 Cacian Tanpa Arti
76
Chapter 73 Pelindung Keluarga
77
Chapter 74 Honeymoon
78
Chapter 75 Honeymoon 2
79
Chapter 76 Pillow Talk
80
Chapete 77 Malaikat Kecil
81
Chapter 78 Wabah & Wakeling
82
Chapter 79 Romantis, Bukti dan Usaha
83
Chapter 80 Kekanak-kanakan
84
Chapter 81 Sahabat Laknat
85
Chapter 82 Wanita Gila
86
Chapter 83 Cacing Obesitas
87
Chapter 84 Hemat Itu Usaha
88
Chapter 85 Syukuran Tujuh Bulanan
89
Chapter 86 Bom Waktu
90
Chapter 87 Go Public
91
Chapter 88 Keluarga Aristarco
92
Chapter 89 Batas Toleransi
93
Chapter 90 Teror
94
Chapter 91 Keputusan Terberat
95
Chapter 92 Di Sepertiga Malam
96
Chapter 93 Mimpi ataukah Takdir?
97
Chapter 94 Melupakan Untuk Bahagia
98
EPILOG
99
INFO
100
BARU!!!!
101
Bonchap 1
102
Bonchap 2
103
Bonchap 3
104
Spesial Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!