******Hai Chingu...
karena aku suka drama dan Idol Korea, jadi ada sedikit yang aku masukaan
SELAMAT MEMBACA**** 😊😊😊
Pagi yang melelahkan bagi Nindia. Bertemu dengan dosen yang sangat dia hindari. Hadiahpun sudah diberikan kepadanya.
Sesampainya di rumah, Nindia langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Raut wajah kesal masih terlihat.
"Anak Bunda udah datang?"
"Baru aja Bunda"
"Kenapa wajah kamu kusut, seperti baju yang belum disetrika?" ejek Bunda Helena
"Biasa Bunda, ketemu sama dosen yang anti sama Anin" Bibir Anin sudah sepanjang satu meter.
"Diberi bonus apa sama dia?"
"Makalah materi minggu kemarin,"
"Gampang kan?"
Bunda bingung kalau hanya tugas makalah saja putrinya akan dengan mudah mengerjakannya. Bukan tidak mungkin, Putrinya saja dengan mudah mengerjakan makalah untuk Seminar Nasional.
"Materinya sih gampang Bun, tapi suruh tulis tangan" Anin menghentakkan kedua kakinya.
"Hahaha"
"Kasian anak Bunda," mengusap puncak kepala Anin. "Bunda kan udah pernah peringatin kamu. Jangan bolos, tapi kamu tetap aja bolos. Sekarang rasakan bonus dari dosen kamu" Bunda berusaha menyembunyika ketawanya.
"Ihh, Bunda kok gitu sih."
"Bunda bercanda sayang," Mencium kening Anin.
"Nin,"
Anin menoloh mendapati namanya dipanggil sang Bunda.
"Ya Bunda,"
"Kamu dandan yang cantik ya, semua sudah Bunda siapkan di kamar kamu. Bunda sama Ayah punya kejutan buat kamu"
Anin masih berkutat dengan fikirannya. Kejutan? Apa ada hal baik yang terjadi? Anin hanya mengangguk menyetujui permintaan Bunda tercinta.
____________________
Keadaan di Rumah Anin berubah seratus delapan puluh derajat. Dekorasi mulai ditata, banyak makanan yanh dihidangkan. Ada Sate, Bakso, Soto Ayam, S**andwich, Rendang, dan masih banyak lagi.
"Sayang, turun nak," Panggil Bunda
"Iya Bunda, tinggal dikit. Bentar lagi Anin turun"
Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya Anin turun. Anin terkejut dengan keadaan rumah yang sangat meriah, keluarganya sudah berkumpul. Ada Kak Hanin dan suaminya, ada Bude Sri, dan masih banyak saudara yang lainnya.
"Sini sayang," Bunda menggandeng tangan Anin menuruni anak tangga.
"Ada acara apa Bunda?" Tanya Anin penasaran.
"Udah, nanti kamu juga akan tahu. Sudah ditunggu Ayah di Bawah"
Anin berusaha memahami situasi, sial untuk pertama kalinya Anin gagal memahami situasi. Ada apa sebenarnya? Kenapa perasaan aku jadi deg deg kan?
Semakin lama Anin semakin merasa ada yang aneh, tidak seperti biasanya keluarganya berkumpul. Terutama Kak Hanin yang jarang pulangpun sekarang sudah ada di sini.
Assalamualaikum... Sapa orang dari luar. Anin melihat Ayahnya berjalan menunju halaman depan, menyambut satu keluarga yang membawa seserahan. Tunggu! Seserahan? Untuk siapa? Semakin banyak pertanyaan yang ada di otak Anin.
"Waalaikumsallam. Gimana kabarnya jeng?" tanya Bunda kepada seorang wanita.
"Bukannya itu tante Maya, Mamanya Reyhan? Tapi nggak mungkin?" tanya Anin pada dirinya sendiri
Tante Maya berjalan ke arah Anin, melihat dari atas sampai bawah. Senyumnya merekah bagaikan bunga yang baru mekar.
"Hallo tante... Apa kabar?" sapa Anin basa-basi.
"Hallo sayang. Kamu masih ingat dengan tante?"
"Masih tante" jawab Anin sopan.
"Apa kita bisa mu..."
"Maaf, Saya terlambat" ungkap Dia
Ucapan Ayah terpotong dengan kedatangan datang seorang laki-laki dewasa Seumuran denganku, Tingginya sekitar 180 cm, aku akui body nya lumayan, ganteng, putih. Kalau kalian sering lihat drakor kalian pasti tau Ji Chang Wook. Ya, dia persis dengan aktor idolaku.
Aku masih terdiam di tempat, memperhatikan wajahnya lamat-lamat. Saat memori sedikit demi sedikit terkumpul. Aku mulai menutup mulutku sendiri, REYHAN ARISTARCO. Satu nama yang berusaha aku lupakan.
"Bunda, sebenarnya ada apa? Tolong jelaskan pada Anin" pinta Anin
"Ayah sama Bunda mau jodohkan kamu sama Reyhan. Kalian kan udah saling kenal sejak kecil"
"Bunda,," Bentak Anin
Semua orang terkejut dengan bentakan yang dikeluarkan Anin. Anin sangat terkejut dengan keputusan Bunda dan Ayahnya. Anin belum siap, dia masih muda dan masih ingin bebas menikmati masa mudanya.
"Anin, turunkan intonasi kamu!" perintah Ayah Handoko. Ayah memang paling tidak suka saat siapapun membentak Bunda.
"Yah, Anin belum siap. Anin masih mau mewujudkan cita-cita Anin. Kenapa tidak ada yang memberitahu Anin? Anin berhak menentukan pilihan Anin" Anin menundukkan kepalanya, air matanya tak dapat terkontrol lagi.
"Anin, Bunda mohon sama kamu. Bunda mau yang terbaik buat kamu sayang," Bunda membelai rambut Anin. "
Bahu Anin mulai naik turun. Terdengar isakan kecil. Semua orang tidak menyangka akan reaksi dari Anin.
"Apa lo sebegitu tidak maunya dekat dengan gue?" tanya Reyhan dalam hati. Dia tidak tega melihat Anin menangis.
"Tante, kalau memang Anin tidak mau, Saya tidak apa-apa. Saya tidak mau memaksa"
____________________
Setelah acara selesai Anin berdiam diri di kamar. Anin melihat jari manisnya yang sudah terpasang cincin yang menandakan bahwa dia sudah terikat dengan seseorang.
A/n : Bila berkenan, Jangan lupa like dan komentarnya. Author lebih sering menggunakan kata-kata tidak baku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
aiiisaaa-
ji Chang Wook 😍
2020-01-19
2
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
bagus thor...
2020-01-15
3
Indah N
Semangat thorr...
btw mampir yuk ke novelku yang berjudul Athariz, kalau suka vote ya, btuh kritik dan saran juga,makasih hehe:)
2019-10-12
2