Manisnya Madu Dibalas Pahitnya Empedu

Manisnya Madu Dibalas Pahitnya Empedu

Chapter 1

Fauzan Bugis adalah seorang laki-laki Dewasa berumur 24 Tahun berasal dari Suku Bugis, Terlahir dari keluarga sederhana. Dia memiliki tubuh yang proporsional, Tingginya 175 cm dengan kulit putih bersih Rambut hitam pekat lurus dan juga enam Rote sobek yang tersusun dengan rapi dibagian perut.

setiap gadis yang melihatnya pasti akan terpanah dan berkeinginan untuk memiliki Fauzan sebagai kekasih walaupun hanya sehari. Namun Fauzan yang notabene pendiam dan cuek, tapi tetap saja tidak menghiraukan gadis yang selalu mencari perhatiannya.

Orang tuanya selalu menyuruhnya untuk mengikuti pendidikan TNI ketika Fauzan baru menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas agar masa depannya bisa lebih baik lagi. Tapi tidak dengannya yang ingin hidup bebas dan berpetualang dari satu daerah ke daerah lain.

Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas Fauzan memilih untuk menjadi seorang supir mobil truk untuk membantu Ayahnya yang seorang petani cengkeh yang mempunyai penghasilan tak seberapa bagi sebagian orang kaya, tapi bagi mereka penghasilan tiga juta sebulan dari hasil panen cengkeh merupakan sebuah keberkahan dari Tuhan yang wajib di syukuri.

...****************...

Sore Hari di kediaman Fauzan

Fauzan sedang duduk di teras rumahnya sambil mengotak Atik handphonenya, tiba-tiba ayahnya datang dan mengajaknya ngobrol

"Mari nak duduk samping ayah, ayah mau ngomong sesuatu sama kamu." Ayah Fauzan

"Iya Yah" sambil berjalan mendekat ke arah ayahnya. ketika sudah duduk di samping ayahnya dia bertanya kepada sang ayah. "ayah mau ngomong apa??" Fauzan

"Fauzan sebentar lagi kamu sudah tamat Sekolah Menengah Atas, sebaiknya kamu ikut Pendidikan TNI agar masa depan kamu lebih baik lagi " Ayah Fauzan

"Tidak yah,, " Fauzan

"Loch memangnya kenapa nak, itukan pekerjaan yang sangat mulia, berkorban demi negara, dengan kamu menjadi salah satu Anggota TNI kita pasti akan menjadi keluarga yang disegani dikampung ini. Dikampung kita ini belum ada seorang pun yang jadi anggota TNI baik itu angkatan darat, udara maupun laut. " Ayah Fauzan

"aku ingin bebas yah, berpetualang dari satu daerah ke daerah lain, lagian ikut Pendidikan TNI itu kita harus butuh uang yang banyak untuk biaya masuk" Fauzan

"kamu jangan mikirin biaya masuknya karena ayah dan ibumu sudah menyiapkannya. yang paling penting kamu harus persiapkan diri kamu untuk mengikuti pendidikan TNI, ada Abang kamu yang bantu ayah untuk tambah biaya masuk" Ayah Fauzan

"Yah.....beri Fauzan waktu Yach, untuk berpikir agar bisa mengambil keputusan yang lebih baik" Fauzan

"Baik, ayah beri kamu waktu tiga hari" Ayah Fauzan

"Makasih yah....." Ucap Fauzan sambil mencium tangan ayahnya.

Pak Ferdi Ayahnya Fauzan tersenyum dengan penuh ke hangatan ke pada Fauzan sambil mengangguk.

Pak Ferdi selalu berharap agar Fauzan menjadi salah satu anggota TNI dengan demikian dia bisa membiayai sekolah adik - adiknya kelak. Fauzan adalah anak kedua dari 4 bersaudara, kakak Tertuanya laki-laki sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak, dua laki-laki dan yang paling kecil perempuan. Sedangkan adik Fauzan dua-duanya perempuan, si Rani kelas satu Sekolah Menengah Atas dan si Rina kelas tiga sekolah menengah pertama.

Fauzan menjalani hari-hari nya seperti biasa tidak ada aktivitas yang dilakukan setelah ia tamat dari pendidikan Sekolah Menengah Atas. Hari ini dia akan menjadi supir mobil truk, ketika dia masih sekolah dia selalu meluangkan waktu kosong untuk latihan mengemudi, mulai dari motor, mobil penumpang sampai mobil truk.

Di Tempatnya pak Ahmad

"kamu Siap Fauzan??" Tanya pak Ahmad

"siap pak" Jawab Fauzan sambil tersenyum dan mengancungkan Jempol.

"Hari ini kamu akan mengantarkan barang ke beberapa kabupaten yaitu Wajo, Soppeng dan terakhir Sidrap" Pak Ahmad

"Ok. Berangkat....." Fauzan

"Hati-hati Nak jangan ngebut, Truk ini Full dengan berbagai barang" Pak Ahmad

Ferdi mengancungkan Jempol dengan senyum yang begitu bersemangat karena hari ini adalah hari pertama dia bekerja setelah mendengar hasil kelulusan Sekolah Menengah Atas.

Pak Ahmad hanya geleng-geleng kepala sambil Tersenyum dan dia juga tidak lupa berdoa kepada yang Maha kuasa agar pekerjaan Fauzan berjalan dengan lancar dan pulang ke rumah orang tuanya dengan sehat dan selamat tanpa kurang apapun, dia sudah menganggap Fauzan seperti anaknya sendiri. pak Ahmad adalah orang yang selalu mengajar Fauzan mengemudi mobil Truk. Selama dia belajar dengan pak Ahmad dia selalu meminta kepada pak Ahmad agar setelah dia lulus dari bangku pendidikan sekolah menengah atas dia bisa bekerja dengan pak Ahmad membawa salah satu Mobil truk milik pak Ahmad Kini mobil truk tersebut sudah penuh dengan berbagai barang yang akan dikirim di luar daerah yang dikemudikan oleh Fauzan, Pak Akhmad membuka Jasa titip pengiriman barang ke luar daerah.

*Fals Back On*

"Gimana pak, aku sudah jago bangetkan bawa mobil truk ini ?" Tanya Fauzan sambil berjalan mendekati pak Ahmad

"Wah....kamu hebat Fauzan baru belajar dua Minggu kamu sudah menguasainya, kamu memang anak yang cerdas" Jawab pak Ahmad sambil menepuk pundak Fauzan

"he he he.... "Fauzan terkekeh sambil menunjukkan gigi putihnya yang berbaris dengan rapi

"Setelah lulus Sekolah Menengah Atas kamu mau kuliah atau bekerja, Fauzan?" Tanya pak Ahmad

"saya mau bekerja saja pak, bantu Ayah nambah-nambah penghasilan buat biaya sekolahnya Rani sama Rina" Fauzan

"Bagaimana dengan masa depan kamu nak?" Tanya Pak Ahmad lagi

"Pak, saya pengen kerja sama bapak, membawa salah satu mobil truk warna hijau dari pada nganggur aja mobilnya, Boleh Yach pak? Fauzan tidak menjawab pertanyaan pak Ahmad melainkan balik bertanya kepada pak Ahmad tuk menerimanya bekerja setelah ia mendengar hasil kelulusan Sekolah Menengah Atas.

Pak Ahmad terdiam beberapa menit sambil berpikir kemudian berkata "kamu serius Fauzan, bagaimana jika ayah dan ibumu tidak mengizinkan. bapak yakin setiap orang tua pasti menginginkan masah depan yang lebih baik untuk anaknya??Pak Ahmad balik bertanya lagi kepada Fauzan

"pak, saya yakin dengan keputusan yang saya ambil sudah jauh-jauh hari saya berfikir tuk ambil pekerjaan ini" Fauzan

"Baiklah bapak terima kamu kerja disini tapi, setelah kamu lulus sekolah dulu yach nak Fauzan" pak Ahmad

"Alhamdulilah makasih banyak pak "ucap Fauzan sambil menggenggam tangan pak Ahmad kemudian mengangkat dan mencium tangan orang yang sudah di anggap seperti Orang Tuanya.

*Fals Back Of*

...***************...

TIK TIK TIK .......

Bunyi Jam dinding di Rumah Fauzan menunjukkan pukul delapan malam waktu setempat.

Ibu Fauzan dari tadi mondar mandir memijit pelipisnya yang sakit dari jam lima dia menunggu anak laki-laki kesayangannya dengan perasaan yang bercampur antara marah, gelisah dan khawatir. marah karena Fauzan keluar rumah tanpa meminta izin kepada dirinya ataupun suaminya, gelisah karena sudah jam delapan malam anak lelakinya belum sampai di rumah, Khawatir karena ini tidak biasanya Fauzan pulang sampai selarut ini, biasanya paling lambat jam lima lewat dua puluh menit waktu setempat Fauzan sudah tiba di rumah.

pak Ferdi yang baru selesai melaksanakan sholat isya menghampiri istrinya dan mengajaknya duduk di kursi yang berada di ruang tamu

"Ma.... duduk dulu kamu tidak cape apa mondar mandir dari tadi??" Tanya pak Ferdi sambil berjalan ke arah Bu Nabila dan merangkul lengan istrinya untuk duduk di kursi

Bu Nabila mengikuti suaminya dan duduk di kursi dengan muka yang begitu khawatir dan cemas menunggu anaknya.

"Yah....tidak biasanya Fauzan pulang selarut ini, dia kalo pulang malam pasti nelpon ibu beri kabar" Bu Nadia

"kita tunggu saja Ma....mungkin Fauzan sudah dalam perjalanan ke rumah doain aja agar anak kita sampai di rumah dengan selamat"

"iya Yah......" Jawab Bu Nadia dengan suara pelan tapi masih di dengar suaminya

...****************...

Di Jalan Raya

"Aduh macet lagi" Fauzan bergumam

Fauzan baru saja kembali dari SIDRAP ( Sidenreng Rappang), perjalanan yang jarak tempuh 4 Jam 1 menit menggunakan mobil dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Sidrap tapi karena macet jarak tempuh menjadi Molor sampai 5 jam. Dengan perasaan yang takut dan cemas dia tetap bersabar menunggu sampai kondisi lalu lintas kondusif.

"Mama pasti marah aku pulang larut malam seperti ini manalagi tadi waktu keluar rumah aku lupa izin, Ayah juga pasti marah esok kan batas waktu yang di berikan ayah kepadaku" Fauzan kembali bergumam memikirkan ayah dan ibunya

*Di Rumah Fauzan*

TIK TIK TIK....

bunyi jam dinding menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit waktu setempat.

"Ayah ini sudah setengah jam kita duduk menunggu Fauzan, apa kita cari aja?" Tanya Bu Nabila

Pak Ferdi belum sempat menjawab pertanyaan istrinya mereka mendengar ada yang bersalam di depan

"Assalamualaikum Ayah, Ibu Fauzan pulang" Seru Fauzan dengan suara yang lirih karena takut

"Tuh anaknya pulang Ma..., ayo kita ke depan" Pak Ferdi

Ibu Nabila berdiri dan berjalan ke depan tanpa menunggu suaminya lagi, pak Ferdi yang melihatnya hanya bisa geleng kepala sambil Tersenyum dan berjalan mengikuti istrinya dari belakang. Sementara Fauzan hanya berdiri di depan pintu saja dengan rasa takut karena ini tidak biasa baginya pergi keluar tanpa izin kepada kedua orangtuanya. Dia bukannya sengaja tidak izin tapi waktu mau berangkat ke tempatnya pak Ahmad, Bu Nadia lagi ke Pasar Ayahnya sudah berangkat panen cengkeh kedua adiknya telah berangkat ke sekolah. Handphonenya benar-benar lowbet sehingga Fauzan tidak membawanya dan di biarkan di dalam kamar sambil di cas.

"Sayang....kamu dari mana aja, mama cariin kamu dari tadi mama takut kamu tidak balik lagi ke rumah ini" cecar Bu Nadia sampil menangis dan memeluk putranya

Fauzan berdiri membeku beberapa detik kemudian dia balas memeluk mamanya dengan penuh rasa bersalah karena telah membuat Bu Nadia khawatir dan menangis. Pak Ferdi hanya menatap anaknya dengan penuh amarah dan berbagai pertanyaan yang ditanyakan kepada Fauzan terutama tentang keputusan Fauzan untuk mengikuti pendidikan TNI.

"Maaf Mama..... Fauzan sudah buat mama khawatir dan menangis" ucap Fauzan sambil memeluk dengan tangan kanan dan tangan kiri menghapus air mata Bu Nadia

"Sudah Ayo kita masuk, kamu sudah makan?" Tanya Bu Nadia

"Belum Ma....aku mandi Dulu Yach" jawab Fauzan

pak Ferdi hanya melihat ibu dan anak yang sedang lepas rindu karena tidak bertemu seharian penuh.

"Fauzan, mandi dan makanlah setelah itu Ayah mau Bicara sama kamu" ucap pak Ferdi

" Iya Yah......" Jawab Fauzan dan berjalan ke kamarnya.

...****************...

Setelah mandi dan makan Fauzan menuju ruang tengah dimana pak Ferdi telah menunggunya.

"Ayah....mama dimana?" Tanya Fauzan sambil mendaratkan bokongnya di kursi

"Mamamu sudah tidur"Jawab pak Ferdi

hening.........Tidak ada yang berbicara baik itu Fauzan maupun Pak Ferdi. Fauzan semakin takut dengan Suasana yang hening dan mencekam. Pak Ferdi dengan sengaja mendiamkan Fauzan mau lihat apakah Fauzan bisa jujur tanpa harus bertanya ataukah dia akan menjawab setelah pak Ferdi bertanya. Fauzan semakin gelisah karena sudah lima belas menit yang lalu saat dia bertanya keberadaan mamanya, Ayahnya tidak bersuara lagi. Dengan suara yang pelan tapi masih bisa di dengar pak Ferdi, Fauzan bersuara.

"Ayah....maaf" Fauzan

"Kenapa" tanya pak Ferdi dengan nada dingin

"aku sudah buat mama khawatir dan menangis" Fauzan

"Sudahlah, kamu istirahat saja ini sudah larut esok baru kita ngobrol lagi. Jangan buat mamamu khawatir dan sedih lagi apalagi sampai menangis seperti tadi. Ayah harap kamu sudah mengambil keputusan yang lebih baik lagi untuk masa depanmu" Pak Ferdi

"Iya Ayah....."

"Ayo...."Ucap pa Ferdi sambil merangkul anaknya untuk berdiri dan jalan ke kamar mereka masing-masing agar mereka juga bisa beristirahat seperti istri dan kedua putrinya yang telah berlayar sampai ke pulau kapuk mengarungi lautan mimpi yang penuh dengan misteri kadang mimpi indah namun kadang juga mimpi buruk.

*GOOD NIGHT*

...****************...

Part berikutnya nanti author akan menjelaskan tentang Suku Bugis yang berada di SULSEL (Sulawesi Selatan). Jangan bingung Yach para readers sayang-sayangQ.... muach...😘😘 Author pada para readers

Ini karya author yang pertama, jangan lupa Yach like, komen vote dan juga silahkan klik Favorit Yach....agar kalian dapat notif part berikutnya, author sayang kalian semua para readers 😘🙏😊

Terpopuler

Comments

Rado Putree

Rado Putree

makasih Kaka sudah mampir 🙏😊

2022-09-28

0

Libra Rahutia

Libra Rahutia

mampir thor

2022-09-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!