NovelToon NovelToon

Manisnya Madu Dibalas Pahitnya Empedu

Chapter 1

Fauzan Bugis adalah seorang laki-laki Dewasa berumur 24 Tahun berasal dari Suku Bugis, Terlahir dari keluarga sederhana. Dia memiliki tubuh yang proporsional, Tingginya 175 cm dengan kulit putih bersih Rambut hitam pekat lurus dan juga enam Rote sobek yang tersusun dengan rapi dibagian perut.

setiap gadis yang melihatnya pasti akan terpanah dan berkeinginan untuk memiliki Fauzan sebagai kekasih walaupun hanya sehari. Namun Fauzan yang notabene pendiam dan cuek, tapi tetap saja tidak menghiraukan gadis yang selalu mencari perhatiannya.

Orang tuanya selalu menyuruhnya untuk mengikuti pendidikan TNI ketika Fauzan baru menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas agar masa depannya bisa lebih baik lagi. Tapi tidak dengannya yang ingin hidup bebas dan berpetualang dari satu daerah ke daerah lain.

Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas Fauzan memilih untuk menjadi seorang supir mobil truk untuk membantu Ayahnya yang seorang petani cengkeh yang mempunyai penghasilan tak seberapa bagi sebagian orang kaya, tapi bagi mereka penghasilan tiga juta sebulan dari hasil panen cengkeh merupakan sebuah keberkahan dari Tuhan yang wajib di syukuri.

...****************...

Sore Hari di kediaman Fauzan

Fauzan sedang duduk di teras rumahnya sambil mengotak Atik handphonenya, tiba-tiba ayahnya datang dan mengajaknya ngobrol

"Mari nak duduk samping ayah, ayah mau ngomong sesuatu sama kamu." Ayah Fauzan

"Iya Yah" sambil berjalan mendekat ke arah ayahnya. ketika sudah duduk di samping ayahnya dia bertanya kepada sang ayah. "ayah mau ngomong apa??" Fauzan

"Fauzan sebentar lagi kamu sudah tamat Sekolah Menengah Atas, sebaiknya kamu ikut Pendidikan TNI agar masa depan kamu lebih baik lagi " Ayah Fauzan

"Tidak yah,, " Fauzan

"Loch memangnya kenapa nak, itukan pekerjaan yang sangat mulia, berkorban demi negara, dengan kamu menjadi salah satu Anggota TNI kita pasti akan menjadi keluarga yang disegani dikampung ini. Dikampung kita ini belum ada seorang pun yang jadi anggota TNI baik itu angkatan darat, udara maupun laut. " Ayah Fauzan

"aku ingin bebas yah, berpetualang dari satu daerah ke daerah lain, lagian ikut Pendidikan TNI itu kita harus butuh uang yang banyak untuk biaya masuk" Fauzan

"kamu jangan mikirin biaya masuknya karena ayah dan ibumu sudah menyiapkannya. yang paling penting kamu harus persiapkan diri kamu untuk mengikuti pendidikan TNI, ada Abang kamu yang bantu ayah untuk tambah biaya masuk" Ayah Fauzan

"Yah.....beri Fauzan waktu Yach, untuk berpikir agar bisa mengambil keputusan yang lebih baik" Fauzan

"Baik, ayah beri kamu waktu tiga hari" Ayah Fauzan

"Makasih yah....." Ucap Fauzan sambil mencium tangan ayahnya.

Pak Ferdi Ayahnya Fauzan tersenyum dengan penuh ke hangatan ke pada Fauzan sambil mengangguk.

Pak Ferdi selalu berharap agar Fauzan menjadi salah satu anggota TNI dengan demikian dia bisa membiayai sekolah adik - adiknya kelak. Fauzan adalah anak kedua dari 4 bersaudara, kakak Tertuanya laki-laki sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak, dua laki-laki dan yang paling kecil perempuan. Sedangkan adik Fauzan dua-duanya perempuan, si Rani kelas satu Sekolah Menengah Atas dan si Rina kelas tiga sekolah menengah pertama.

Fauzan menjalani hari-hari nya seperti biasa tidak ada aktivitas yang dilakukan setelah ia tamat dari pendidikan Sekolah Menengah Atas. Hari ini dia akan menjadi supir mobil truk, ketika dia masih sekolah dia selalu meluangkan waktu kosong untuk latihan mengemudi, mulai dari motor, mobil penumpang sampai mobil truk.

Di Tempatnya pak Ahmad

"kamu Siap Fauzan??" Tanya pak Ahmad

"siap pak" Jawab Fauzan sambil tersenyum dan mengancungkan Jempol.

"Hari ini kamu akan mengantarkan barang ke beberapa kabupaten yaitu Wajo, Soppeng dan terakhir Sidrap" Pak Ahmad

"Ok. Berangkat....." Fauzan

"Hati-hati Nak jangan ngebut, Truk ini Full dengan berbagai barang" Pak Ahmad

Ferdi mengancungkan Jempol dengan senyum yang begitu bersemangat karena hari ini adalah hari pertama dia bekerja setelah mendengar hasil kelulusan Sekolah Menengah Atas.

Pak Ahmad hanya geleng-geleng kepala sambil Tersenyum dan dia juga tidak lupa berdoa kepada yang Maha kuasa agar pekerjaan Fauzan berjalan dengan lancar dan pulang ke rumah orang tuanya dengan sehat dan selamat tanpa kurang apapun, dia sudah menganggap Fauzan seperti anaknya sendiri. pak Ahmad adalah orang yang selalu mengajar Fauzan mengemudi mobil Truk. Selama dia belajar dengan pak Ahmad dia selalu meminta kepada pak Ahmad agar setelah dia lulus dari bangku pendidikan sekolah menengah atas dia bisa bekerja dengan pak Ahmad membawa salah satu Mobil truk milik pak Ahmad Kini mobil truk tersebut sudah penuh dengan berbagai barang yang akan dikirim di luar daerah yang dikemudikan oleh Fauzan, Pak Akhmad membuka Jasa titip pengiriman barang ke luar daerah.

*Fals Back On*

"Gimana pak, aku sudah jago bangetkan bawa mobil truk ini ?" Tanya Fauzan sambil berjalan mendekati pak Ahmad

"Wah....kamu hebat Fauzan baru belajar dua Minggu kamu sudah menguasainya, kamu memang anak yang cerdas" Jawab pak Ahmad sambil menepuk pundak Fauzan

"he he he.... "Fauzan terkekeh sambil menunjukkan gigi putihnya yang berbaris dengan rapi

"Setelah lulus Sekolah Menengah Atas kamu mau kuliah atau bekerja, Fauzan?" Tanya pak Ahmad

"saya mau bekerja saja pak, bantu Ayah nambah-nambah penghasilan buat biaya sekolahnya Rani sama Rina" Fauzan

"Bagaimana dengan masa depan kamu nak?" Tanya Pak Ahmad lagi

"Pak, saya pengen kerja sama bapak, membawa salah satu mobil truk warna hijau dari pada nganggur aja mobilnya, Boleh Yach pak? Fauzan tidak menjawab pertanyaan pak Ahmad melainkan balik bertanya kepada pak Ahmad tuk menerimanya bekerja setelah ia mendengar hasil kelulusan Sekolah Menengah Atas.

Pak Ahmad terdiam beberapa menit sambil berpikir kemudian berkata "kamu serius Fauzan, bagaimana jika ayah dan ibumu tidak mengizinkan. bapak yakin setiap orang tua pasti menginginkan masah depan yang lebih baik untuk anaknya??Pak Ahmad balik bertanya lagi kepada Fauzan

"pak, saya yakin dengan keputusan yang saya ambil sudah jauh-jauh hari saya berfikir tuk ambil pekerjaan ini" Fauzan

"Baiklah bapak terima kamu kerja disini tapi, setelah kamu lulus sekolah dulu yach nak Fauzan" pak Ahmad

"Alhamdulilah makasih banyak pak "ucap Fauzan sambil menggenggam tangan pak Ahmad kemudian mengangkat dan mencium tangan orang yang sudah di anggap seperti Orang Tuanya.

*Fals Back Of*

...***************...

TIK TIK TIK .......

Bunyi Jam dinding di Rumah Fauzan menunjukkan pukul delapan malam waktu setempat.

Ibu Fauzan dari tadi mondar mandir memijit pelipisnya yang sakit dari jam lima dia menunggu anak laki-laki kesayangannya dengan perasaan yang bercampur antara marah, gelisah dan khawatir. marah karena Fauzan keluar rumah tanpa meminta izin kepada dirinya ataupun suaminya, gelisah karena sudah jam delapan malam anak lelakinya belum sampai di rumah, Khawatir karena ini tidak biasanya Fauzan pulang sampai selarut ini, biasanya paling lambat jam lima lewat dua puluh menit waktu setempat Fauzan sudah tiba di rumah.

pak Ferdi yang baru selesai melaksanakan sholat isya menghampiri istrinya dan mengajaknya duduk di kursi yang berada di ruang tamu

"Ma.... duduk dulu kamu tidak cape apa mondar mandir dari tadi??" Tanya pak Ferdi sambil berjalan ke arah Bu Nabila dan merangkul lengan istrinya untuk duduk di kursi

Bu Nabila mengikuti suaminya dan duduk di kursi dengan muka yang begitu khawatir dan cemas menunggu anaknya.

"Yah....tidak biasanya Fauzan pulang selarut ini, dia kalo pulang malam pasti nelpon ibu beri kabar" Bu Nadia

"kita tunggu saja Ma....mungkin Fauzan sudah dalam perjalanan ke rumah doain aja agar anak kita sampai di rumah dengan selamat"

"iya Yah......" Jawab Bu Nadia dengan suara pelan tapi masih di dengar suaminya

...****************...

Di Jalan Raya

"Aduh macet lagi" Fauzan bergumam

Fauzan baru saja kembali dari SIDRAP ( Sidenreng Rappang), perjalanan yang jarak tempuh 4 Jam 1 menit menggunakan mobil dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Sidrap tapi karena macet jarak tempuh menjadi Molor sampai 5 jam. Dengan perasaan yang takut dan cemas dia tetap bersabar menunggu sampai kondisi lalu lintas kondusif.

"Mama pasti marah aku pulang larut malam seperti ini manalagi tadi waktu keluar rumah aku lupa izin, Ayah juga pasti marah esok kan batas waktu yang di berikan ayah kepadaku" Fauzan kembali bergumam memikirkan ayah dan ibunya

*Di Rumah Fauzan*

TIK TIK TIK....

bunyi jam dinding menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit waktu setempat.

"Ayah ini sudah setengah jam kita duduk menunggu Fauzan, apa kita cari aja?" Tanya Bu Nabila

Pak Ferdi belum sempat menjawab pertanyaan istrinya mereka mendengar ada yang bersalam di depan

"Assalamualaikum Ayah, Ibu Fauzan pulang" Seru Fauzan dengan suara yang lirih karena takut

"Tuh anaknya pulang Ma..., ayo kita ke depan" Pak Ferdi

Ibu Nabila berdiri dan berjalan ke depan tanpa menunggu suaminya lagi, pak Ferdi yang melihatnya hanya bisa geleng kepala sambil Tersenyum dan berjalan mengikuti istrinya dari belakang. Sementara Fauzan hanya berdiri di depan pintu saja dengan rasa takut karena ini tidak biasa baginya pergi keluar tanpa izin kepada kedua orangtuanya. Dia bukannya sengaja tidak izin tapi waktu mau berangkat ke tempatnya pak Ahmad, Bu Nadia lagi ke Pasar Ayahnya sudah berangkat panen cengkeh kedua adiknya telah berangkat ke sekolah. Handphonenya benar-benar lowbet sehingga Fauzan tidak membawanya dan di biarkan di dalam kamar sambil di cas.

"Sayang....kamu dari mana aja, mama cariin kamu dari tadi mama takut kamu tidak balik lagi ke rumah ini" cecar Bu Nadia sampil menangis dan memeluk putranya

Fauzan berdiri membeku beberapa detik kemudian dia balas memeluk mamanya dengan penuh rasa bersalah karena telah membuat Bu Nadia khawatir dan menangis. Pak Ferdi hanya menatap anaknya dengan penuh amarah dan berbagai pertanyaan yang ditanyakan kepada Fauzan terutama tentang keputusan Fauzan untuk mengikuti pendidikan TNI.

"Maaf Mama..... Fauzan sudah buat mama khawatir dan menangis" ucap Fauzan sambil memeluk dengan tangan kanan dan tangan kiri menghapus air mata Bu Nadia

"Sudah Ayo kita masuk, kamu sudah makan?" Tanya Bu Nadia

"Belum Ma....aku mandi Dulu Yach" jawab Fauzan

pak Ferdi hanya melihat ibu dan anak yang sedang lepas rindu karena tidak bertemu seharian penuh.

"Fauzan, mandi dan makanlah setelah itu Ayah mau Bicara sama kamu" ucap pak Ferdi

" Iya Yah......" Jawab Fauzan dan berjalan ke kamarnya.

...****************...

Setelah mandi dan makan Fauzan menuju ruang tengah dimana pak Ferdi telah menunggunya.

"Ayah....mama dimana?" Tanya Fauzan sambil mendaratkan bokongnya di kursi

"Mamamu sudah tidur"Jawab pak Ferdi

hening.........Tidak ada yang berbicara baik itu Fauzan maupun Pak Ferdi. Fauzan semakin takut dengan Suasana yang hening dan mencekam. Pak Ferdi dengan sengaja mendiamkan Fauzan mau lihat apakah Fauzan bisa jujur tanpa harus bertanya ataukah dia akan menjawab setelah pak Ferdi bertanya. Fauzan semakin gelisah karena sudah lima belas menit yang lalu saat dia bertanya keberadaan mamanya, Ayahnya tidak bersuara lagi. Dengan suara yang pelan tapi masih bisa di dengar pak Ferdi, Fauzan bersuara.

"Ayah....maaf" Fauzan

"Kenapa" tanya pak Ferdi dengan nada dingin

"aku sudah buat mama khawatir dan menangis" Fauzan

"Sudahlah, kamu istirahat saja ini sudah larut esok baru kita ngobrol lagi. Jangan buat mamamu khawatir dan sedih lagi apalagi sampai menangis seperti tadi. Ayah harap kamu sudah mengambil keputusan yang lebih baik lagi untuk masa depanmu" Pak Ferdi

"Iya Ayah....."

"Ayo...."Ucap pa Ferdi sambil merangkul anaknya untuk berdiri dan jalan ke kamar mereka masing-masing agar mereka juga bisa beristirahat seperti istri dan kedua putrinya yang telah berlayar sampai ke pulau kapuk mengarungi lautan mimpi yang penuh dengan misteri kadang mimpi indah namun kadang juga mimpi buruk.

*GOOD NIGHT*

...****************...

Part berikutnya nanti author akan menjelaskan tentang Suku Bugis yang berada di SULSEL (Sulawesi Selatan). Jangan bingung Yach para readers sayang-sayangQ.... muach...😘😘 Author pada para readers

Ini karya author yang pertama, jangan lupa Yach like, komen vote dan juga silahkan klik Favorit Yach....agar kalian dapat notif part berikutnya, author sayang kalian semua para readers 😘🙏😊

Chapter 2 Keputusan Fauzan

Ingatlah siapa kamu sebenarnya hari ini, ketahuilah bahwa kamu juga memiliki kekuatan untuk mengatasi apa pun yang mungkin kamu hadapi. Sudah waktunya bagimu untuk bangkit dan bersinar apapun pekerjaan yang kamu tekuni.

Setiap kisah hebat di planet ini terjadi ketika seseorang memutuskan untuk tidak menyerah, tetapi terus berjalan apa pun yang terjadi.

Saat kamu melakukan sesuatu yang indah dan tidak ada yang memperhatikan, jangan bersedih karena matahari setiap pagi adalah pemandangan yang indah, namun sebagian besar penonton masih tertidur.

Matahari terbit, tentu saja, tidak peduli kita melihatnya atau tidak. Itu akan terus menjadi indah, bahkan jika tidak ada yang mau melihatnya.

Tetaplah tersenyum karena hidup adalah hal yang indah dan ada banyak hal untuk disyukuri dan dinikmati sepanjang hari.

...****************...

*Pagi Hari di Rumah Fauzan*

Bunyi burung berkicau dipagi hari sangat merdu menandakan bahwa sang mentari telah keluar dari peraduannya sepanjang malam bertanda bahwa setiap makhluk yang perpijak di bumi ini akan melaksanakan aktivitasnya sepanjang hari tanpa kenal lelah. begitu juga dengan Fauzan yang telah bangun dan melaksanakan ritual paginya dikamar mandi kini dia sudah terlihat tampan dengan baju kaos putih lengan pendek dan celana jins pendek. pakaian yang sederhana tapi tidak mengurangi ketampanannya.

hari ini hari Minggu adalah waktunya untuk libur, setiap pegawai yang bekerja dengan pak Ahmad punya jatah libur sehari dengan hari yang berbeda-beda setiap orang.

krek......

bunyi pintu terbuka. Fauzan berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur disana Mama dan kedua adiknya Rani dan Rina yang sedang membantu Ibu membuat sarapan dan Jajanan Khas Bugis Bone yang akan dijual di depan rumah

"Selamat pagi mama" Ucap Fauzan sambil mencium pipi kiri Bu Nadia dan bergelayut manja dilengan wanita yang sudah tidak lagi mudah itu tapi masih terlihat cantik.

"Pagi sayang" Balas Bu Nadia sambil tersenyum penuh kehangatan ke arah putranya

kemudian Fauzan juga tak lupa menyapa adik-adiknya Rani dan Rina

"Pagi juga tuk Ade-ade Abang yang cantik dan manis" Fauzan menyapa Ade-adenya sambil tersenyum penuh kehangatan

"Pagi juga Bang...." Balas keduanya secara serentak sambil tersenyum penuh kehangatan kepada sang kakak

"Pada ngapain nih?" Tanya Fauzan

"Kita berdua lagi bantu mama buat jajanan tuk dijual di depan rumah. ini ada putu pesse, Baruasa, Bolu Cukke, Bandang Lojo dan Beppa Pute" Jawab Rani sambil menyebutkan beberapa nama Kue khas Bugis Bone yang telah mereka buat

"Abang mau coba, ini enak banget loch" Tanya Rina sambil memberikan Kue Bandang Lojo kepada sang kakak

"Iya Abang mau Bandang Lojo " Jawab Fauzan sambil tangannya terulur mengambil kue tersebut

Ayo para readers sebelum kita lanjutkan ke alur ceritanya disini Author akan menjelaskan sedikit nama-nama kue tradisional khas Bugis Bone yang manis dan legit pas banget dinikmati bersama kopi

Kabupaten Bone dikenal memiliki khazanah kuliner beragam yang berasal dari kebudayaan Suku Bugis. Tapi gak cuma makanan lezat, ada juga kue-kue atau camilan ringan yang dijamin enak.

Lima kue khas Bone yang wajib para readers coba ketika menginjakkan kaki di kabupaten Bone. Insyaallah Yach...para readers kita pasti diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk sampai di Bugis Bone jangan lupa ucapakan Amin bersama Yach semoga doa kita diijabah oleh Allah SWT.

Lanjut.........

semua kue khas Bugis Bone mempunyai keunikan masing-masing, baik dari makna nama hingga rasanya

*1 Puttu Pesse*

Penamaan ini berasal dari cara pembuatannya yang konon dulu dimasukkan dalam cetakan sembari ditekan ("pesse'" dalam bahasa Bugis), alih-alih cuma dicurahkan.

Bahan bakunya sama dengan kue putu pada umumnya. Ada tepung beras ketan, parutan kelapa, dan gula merah halus. Bahan tambahan seperti gula pasir juga biasa ditambahkan, tapi ini tergantung selera kok.

*2 Baruassa'*

Selanjutnya ada si legit baruasa' yang sudah dikenal khalayak umum. Kue tradisional tersebut gak cuma dikenal sebagai camilan, loh. Baruasa' selalu disajikan dalam banyak upacara penting Bugis seperti penikahan dan pesta panen.

Bahan baku kue baruasa' sendiri adalah tepung terigu. Tapi terdapat dua jenis gula yang digunakan untuk menambah rasa, yakni gula aren dan gula pasir. Adonan kemudian digoreng dalam minyak kelapa.

*3 Bolu Cukke*

Bolu cukke juga jadi salah satu kue khas yang harus dicoba saat melancong ke Bone. Kata cukke dalam namanya berarti "cungkil atau ungkit." Ini gak lepas dari kebiasaan mencungkil kue yang sudah matang dari panggangan.

Bahan utamanya adalah tepung beras serta gula merah. Tapi kadang ditaburkan pula gula putih sebagai penggugah selera. Tekstur lembut bolu cukke ini cocok banget jadi camilan di waktu luang atau saat ngumpul bareng keluarga.

*4 Bandang Lojo*

Berbeda dengan bandang-bandang yang dibungkus dengan daun pisang, kue bandang lojo ini justru berbeda nasib lantaran tanpa bungkus. Alhasil ada kata lojo di namanya, yang dalam bahasa Indonesia berarti "telanjang".

Bahan bakunya yakni pisang, ubi kayu, garam, gula serta kelapa parut. Potongan pisang dibalut dengan adonan ubi kayu yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan garam. Kemudian setelahnya ditaburi parutan kelapa

*5 Beppa Pute*

Beppa pute ("kue putih" dalam bahasa Indonesia) berbahan dasar tepung beras, kelapa sangrai, telur ayam serta gula pasir. Setelah semua bahan dicampur, adonan bisa dibentuk sesuai selera lalu kemudian dipanggang. 

Kue ini termasuk sulit ditemukan lantaran cuma ada dalam pesta pernikahan dan pasar tradisional. Dalam konteks rumah tangga, beppa pute menyimbolkan harapan agar si pasutri murah rezeki, diberi keselamatan serta harmonis sepanjang waktu.

mmmmm yammii..... kelihatannya enak semua pengen coba dech. para readers ada yang sudah pernah coba, boleh dikomen Yach ... tentang rasanya author tunggu Yach.

...****************...

"Gimana Bang rasanya, kue Bandang Lojo itu Aku yang buat loh" tanya Rina dengan penuh semangat ingin mendengarkan komentar kakaknya

"mmmm enak" Jawab Fauzan sambil mengunyah kue Bandang Lojo

"Kamu pintar buat Kue Rina" Farhan memuji adiknya sambil mengacungkan jempol dan tersenyum kepada Rina

sebelum Rina menjawab Rani sudah merajuk kepada abangnya untuk mencoba kue Puttu Pesse buatannya, dia juga ingin di puji oleh Fauzan

"Abang juga harus coba kue Puttu Pesse buatan aku, pasti enak dan legit apalagi ditemani sama secangkir kopi" Ucap Rina sambil menyodorkan kue Puttu Pesse kepada Fauzan dengan tersenyum berharap dia juga mendapat pujian yang sama dengan kakanya Rani

Fauzan mengambil kue Puttu Pesse tersebut dan memasukkan ke dalam mulutnya sambil mengunyah dan menikmati rasanya. Rina sedang menatap Abangnya sambil berharap harap camas komentar apa yang akan diberikan Fauzan kepadanya

"mmmmm.....enak tapi ada yang kurang" Ucap Fauzan dengan muka yang ditekuk

"Loch kok gitu sih komennya Bang?" Tanya Rina dengan muka yang ditekuk dan bibirnya manyun beberapa senti ke depan. "Tadi punya kak Rani Abang komennya enak banget, Sebel ah" Ucap Rina protes sama Fauzan karena menurutnya tidak adil. Sebelum Fauzan mencoba kue buatannya Bu Nadia sudah mencoba dan rasanya memang enak.

Fauzan memang sengaja ngerjain adiknya si Rina karena dia hanya memberikan kue Puttu Pesse dan tidak memberikan secangkir kopi kepadanya.

Bu Nadia dan Rani hanya senyum-senyum karena mereka berdua tau jika Fauzan hanya mengerjai Rina saja karena dia lupa memberikan secangkir kopi padahal dia sendiri yang menawarkan kepada Fauzan.

"Iya adeku sayang yang paling cantik dan manis, kue buatan kamu memang enak tapi ada yang kurang" Ucap Fauzan sambil cengengesan menunjukkan giginya yang putih dan rapih

"Emangnya apa yang kurang Bang dari kue Buatan aku?"Tanya Rina dengan penuh penasaran

"secangkir Kopi" Jawab Fauzan dengan senyum andalannya

"Hah....aku lupa Bang" Balas Rina sambil memukul pelan jidatnya dan tersenyum

"Rina sayang jangan lupa secangkir kopi buat Ayah juga Yach, sekalian Taruh di meja" Ucap Bu Nadia memerintahkan kepada Rina

Rina berlalu sambil tersenyum ke arah Mamanya sebagai tanda dia setuju. Rani sedang mengatur kue-kue di stand kue untuk di jual kepada tetangga dan para warga yang tidak punya waktu untuk mengolah kue-kue khas boneh yang manis dan legit.

"Ma..... Ayah dimana?"Tanya Fauzan kepada Bu Nadia karena dari tadi dia tidak melihat ayahnya

"Ayah lagi jalan pagi nak, sebentar lagi pasti ayah sudah balik ke rumah" Jawab Bu Nadia sambil menata menu sarapan pagi mereka. Ada Nasi goreng ala rumahan buatan Bu Nadia yang rasanya tidak kala enak dari menu nasi goreng buatan para chef berpengalaman yang ada di restoran. dan tentunya ada kue-kue khas Bugis Bone yang Manis dan Legit

"Assalamualaikum........" Ucap pak Ferdi sambil melangkah masuk

"Waalaikum salam Ayah....." Balas Bu Nadia, Fauzan dan Rina

"Ayo sarapan dulu Yah...." Ajak Bu Nadia kepada suaminya

Sarapan pagi pun telah selesai dengan penuh ketenangan dan kehangatan.

"Bang..... Ayah tunggu di Ruang tengah Yach..." Ucap pak Ferdi kepada Fauzan sambil berjalan meninggalkan ruang makan menuju ke ruang tengah

"Iya Yah...."Balas Fauzan sambil berdiri dan sedikit berteriak karena ayahnya sudah berjalan menuju ke ruang tengah agar pak Ferdi bisa mendengar sahutannya.

setelah Fauzan sampai diruang tengah dia duduk disamping ayahnya dan Bu Nadia juga muncul disaat Fauzan baru saja mendaratkan bokongnya di atas kursi.

"Fauzan, Ayah mau tanya apa keputusan yang kamu ambil nak setelah kamu lulus dari sekolah menengah atas. Ayah harap kamu mau ikut saran Ayah untuk melanjutkan pendidikan menjadi salah satu anggota TNI baik itu angkatan darat, udara dan laut. Ayah yakin dengan menjadi anggota TNI mas depan kamu akan cerah." Ucap pak Ferdi membuka percakapan mereka dengan penuh harap agar Fauzan mau mengikuti keinginannya beserta istrinya.

Bu Nadia masih Diam menyimak apa saja yang di sampaikan suaminya terhadap anak laki-lakinya di juga mempunyai harapan yang sama dengan suaminya agar Fauzan mau mengikuti apa yang diinginkan oleh mereka. setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk masa depan anak-anaknya.

Fauzan sudah berpikir dengan matang untuk mengambil keputusan yang baik menurutnya tapi pasti akan mengecewakan kedua orangtuanya. Dia hanya bisa berharap agar Ayah dan mamanya bisa menerima dengan lapang dada keputusan yang dia ambil dan dia berharap agar orangtuanya dapat memahami dirinya.

"Ayah, Mama..."Panggil Fauzan sebelum melanjutkan kata-katanya

Pak Ferdi dan Bu Nadia tidak ada yang mengeluarkan suaranya mereka masih menatap dan menunggu Farid berbicara selanjutnya.

"Aku sudah memutuskan untuk tidak mengikuti pendidikan anggota TNI tapi aku akan menjadi supir mobil truk, Fauzan harap Ayah dan mama tidak kecewa dan keberatan dengan keputusan yang Fauzan ambil. Fauzan hanya ingin membantu ayah mengumpulkan uang untuk biaya sekolah Rani dan Rina Yah..... biar mereka berdua bisa melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Fauzan Ikhlas Yah, ma..... Fauzan pengen merantau ke berbagai daerah yang ada di Indonesia ini Tapi Fauzan akan bekerja membantu Ayah sampai Rani dan Rina lulus dari Sekolah Menengah Atas dulu baru setelah itu Fauzan merantau." Tutur Fauzan dengan penuh keyakinan dan percaya diri semoga Ayah dan mamanya mau menerima keputusan yang Fauzan ambil dengan penuh lapang dada dan tidak merasa kecewa.

Fauzan telah selesai mengutarakan keputusan yang diambil namun setelah lima menit berlalu hening....... tidak ada yang berdehem ataupun berbicara bahkan kedua orangtuanya tidak bergeser dari tempat duduk mereka ataupun berkedip bahkan ini sudah lewat sepuluh menit mereka hanya menatap nya saja. Fauzan menjadi dilema apakah keputusan yang dia ambil salah sehingga orang tuanya begitu terpukul mendengar penuturannya.

sementara pak Farid dan Bu Nadia masih tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing. Pak Ferdi tidak pernah menyangka begitupun dengan Bu Nadia bahwa Fauzan rela mengorbankan masa depannya demi membantu sang Ayah mencari uang untuk biaya sekolah adek-adeknya Rani dan Rina.

"hmmm" Pak Ferdi berdehem untuk mencairkan suasana karena dia tau Fauzan pasti sedang berharap-harap cemas apakah ia menerima keputusan Fauzan atau menolak

"Nak, apakah kamu sudah yakin dengan keputusan yang kamu ambil ini, Ayah cuman takut kamu akan menyesal dikemudian hari" Tutur pak Ferdi penuh pertanyaan

"Fauzan sangat Yakin Yah, karena sebelum Fauzan lulus Sekolah Menengah Atas Fauzan sudah berfikir dengan sangat baik untuk mengambil keputusan ini setelah Lulus nanti, Fauzan berharap ayah dan mama mendukung." Tutur Fauzan dengan penuh keyakinan

" Ayah setuju dengan keputusanmu Fauzan, ayah yakin kamu sudah berpikir dengan baik, Ayah selalu mendoakan kebahagiaanmu nak."Tutur pak Ferdi dengan antusias mendukung keputusan Fauzan kemudian dia bertanya kepada sang istri.

"Mama.... bagaimana menurutmu? Tanya pak Ferdi kepada istrinya sambil menatap dan menggenggam tangan istrinya.

"Mama setuju Yah....mama percaya dan yakin kepada anak kita. Fauzan sangat menyayangi kedua adiknya. Dia pasti menginginkan masa depan yang lebih baik untuk adik-adiknya, bukan begitu kan Nak...?" Ibu Nadia bertutur mengutarakan pendapatnya dan menanyakan alasan dari keputusan yang diambil oleh Fauzan

"Iya Mah, Yah.... makasih banyak karena sudah mau menerima keputusan Fauzan dan memahami Fauzan dengan baik" Ucap Fauzan dengan penuh haru sambil mencium tangan kedua orang tuanya tanpa sadar dia meneteskan air mata begitu juga dengan Pa Ferdi dan Bu Nadia yang mencium pucuk kepala tanpa mereka sadari bulir bening bak kristal menetas di kedua pipi yang sudah tak mudah lagi.

...****************...

sekian dulu yah.... author ngantuk pengen bobo cantik.

salam kenal sehat selalu para readers jangan lupa like, komen vote dan klik Favorit agar kalian bisa mendapatkan notifikasi episode berikutnya 🙏😊😘

Chapter 3 Quality Time With My Family

Jika kebersamaan tercipta di keluarga rasanya damai banget ya,,,,. Ayah, Ibu, dan anak-anak bisa kompak dan solid. Cuma, kadang kala ada juga keluarga yang merasa sulit menciptakan kebersamaan. Mungkin, memang kebersamaan itu harus diciptakan.

Kita dapat menciptakan kebersamaan dalam keluarga misalnya sering berkerja sama saat kegiatan ,seperti berkerja bakti di hari Minggu diantara anggota keluarga juga harus saling membantu dan menghormati. makan bersama juga dapat mewujudkan kebersamaan jika semua hal tersebut dilakukan dengan baik dan benar maka kebersamaan keluarga dapat terjalin.

Ruang Keluarga*

Iya Mah, Yah.... makasih banyak karena sudah mau menerima keputusan Fauzan dan memahami Fauzan dengan baik" Ucap Fauzan dengan penuh haru sambil mencium tangan kedua orang tuanya tanpa sadar dia meneteskan air mata begitu juga dengan Pa Ferdi dan Bu Nadia yang mencium pucuk kepala tanpa mereka sadari bulir bening bak kristal menetas di kedua pipi yang sudah tak mudah lagi.

Fauzan begitu bahagia karena keputusan yang diambil bisa diterima dengan lapang dada oleh kedua orangtuanya. Restu orang tua menjadi penyemangat untuk terus bekerja membantu beban berat yang dipikul oleh kedua orang tua terutama Ayahnya.Fauzan sangat menyayangi kedua orangtuanya karena Ayah dan mamanya itu layaknya pelita sebagai penerang hidup. Ibarat cahaya lilin yang selalu setia menerangi setiap sudut jalan. Dan sebagai semangat yang menjadi motivasi tuk tetap kuat untuk terus melangkah maju.

Sementara Bu Nadia penasaran kenapa kemarin anaknya pulang ke rumah terlambat. Bu Nadia berfikir dari pada bingung sendiri dia memutuskan untuk bertanya langsung kepada Fauzan.

"Nak....mengapa kemarin pulangnya terlambat sebenarnya apa yang kamu lakukan" Bu Nadia bertanya dengan penuh antusias untuk menghilangkan rasa penasaran terhadap putranya

"Maaf Yah, Ma.... Fauzan sudah buat kalian khawatir dan cemas, apalagi aku sudah buat mama sampai menangis" Ungkapan permintaan maaf Fauzan kepada kedua orang tuanya diapun berjalan menghampiri sang Ibu menggenggam dan mencium tangan yang begitu lembut membesarkan, merawat, mengurus nya sejak bayi, Fauzan tidak hanya menggenggam dan mencium tangan Bu Nadia tapi dia langsung memeluk Ibunya dengan penuh kasih sayang dan kehangatan.

"Ayah dan Ibu, Aku tahu betapa sulitnya kalian merawat dan menjagaku, membesarkanku juga mendidikku hingga dewasa, namun semua itu tidak akan ku sia-siakan. Ku berjanji, pengorbanan kalian adalah kebahagiaan kalian kelak." Ungkapnya begitu Tulus kepada kedua orangtuanya

" Aku mencintai ibu karena ia telah memberikanku segalanya. Dia beri aku cinta, dia beri aku jiwanya, dan dia memberiku seluruh waktunya. Ibu, aku menyanyangimu sampai akhir hidupku, meski aku tau aku selalu mengecewakanmu. Maafkan aku yang belum bisa membuatmu bahagia. Ibu, engkau adalah wanita yang paling cantik, wanita yang paling tangguh, wanita yang paling hebat, dan merupakan mahluk Tuhan yang paling agung dalam ciptaanNya. Ibu adalah bagaikan sebuah lagu yang tak pernah berakhir di hatiku. Lagu itu memberikan ketenangan, kebahagiaan, dan seluruh dirinya. Kadang-kadang aku memang lupa syair dari lagu itu, tapi aku tak akan pernah dapat melupakan melodinya" Fauzan bergumam dalam hatinya sambil memeluk Ibunya semakin erat seakan akan esok hari ketika membuka mata dia takkan pernah lagi melihat sosok malaikat tak bersayap sehingga ia akan merasakan kehilangan pelukan hangat yang penuh ketulusan dan keikhlasan.

"Ibu sangat mencintaimu mendengar apa yang kamu katakan bahkan memahami apa yang belum engkau katakan." Bu Nadia bergumam dalam hatinya sambil balik memeluk erat dan mencium pujuk kepala putranya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan

"Sebenarnya kemarin aku sudah bekerja, karena macet di jalan aku terlambat balik ke rumah" Fauzan berkata dengan lirih sambil menguraikan pelukannya dan menatap kedua orangtuanya

Sementara pak Ferdi masih diam dan menyimak apa saja yang disampaikan anaknya

"Lain kali, kamu harus kasih kabar ke Ibumu, agar dia tidak khawatir dan cemas lagi" Tutur pak Ferdi dengan tegas agar anaknya tidak mengulangi kesalahannya yang membuat istrinya begitu cemas

"Baik Ayah...."Jawab Fauzan dengan sungguh-sungguh dia tau bahwa Ayahnya juga sangat mencemaskan Ibunya dan tidak Mau Fauzan mengulangi kesalahannya

"mama Mau ke pasar dulu, udah siang nich, nanti sayuran dan ikan yang segar pada habis" Ucap Bu Nadia sambil berdiri berjalan ke kamarnya untuk siap-siap pergi ke pasar.

"Mama....Aku antar ya??" Tanya Fauzan kepada Ibunya sambil berdiri dan menghampiri ibunya yang akan masuk kedalam kamar

"Loh....bukannya kamu udah kerja Nak..??Tanya Bu Nadia keheranan karena tadi Fauzan mengatakan bahwa dia sudah kerja dari kemarin.

"Aku hari ini tidak bekerja karena hari ini aku mau mengantar mama ke pasar" Jawab Fauzan sambil bergelayut manja di lengan Ibunya

"Sayang jangan gitu kamu harus tetap bekerja, masa baru sehari bekerja hari ini kamu udah bolos, gmn kalau kamu di pecat Nak" Tanya Bu Nadia

"Tidak ma... karena setiap hari Minggu aku dapat jatah libur, jadi hari ini aku hanya ingin bersama dengan keluargaku bersama orang-orang yang aku sayang yaitu mama, ayah dan ade-adeku sebelum esok hari aku mulai bekerja lagi dan pasti pulang larut malam dan tidak seperti biasanya dan mungkin lebih larut lagi dari semalam" Tutur Fauzan panjang lebar secara detail agar ibunya tidak bingung lagi dan menimbulkan banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada Fauzan

"Ya udah kamu tunggu ibu di depan Yach...ibu mau ganti baju dulu" Ucap Ibu Nadia

Setelah beberapa menit Ibu Nadia sudah rapi ada keranjang jinjing yang selalu dibawanya ke pasar dan tidak lupa dompet kecilnya. Begitu juga dengan Fauzan yang sudah siap di depan rumah dengan motor metic kesayangannya.

Ngeng...Ngeng...Bunyi motor Fauzan lama kelamaan tidak terdengar lagi karena anak dan Ibu Telah berangkat menuju pasar tradisional yang ada di daerah setempat.

Sementara di Rumah ada Rani dan Rina yang lagi beres-beres didapur serta sang Ayah yang lagi membaca beberapa buku yang berkaitan dengan Religius.

...****************...

*Di Pasar Tradisional*

Fauzan merupakan anak yang Dingin dan Cuek terhadap orang lain apalagi yang tidak dikenal tetapi berbanding terbalik ketika dia berada di tengah-tengah keluarganya dia akan menunjukkan sisi Kehangatan dan kasih sayang terhadap orang-orang yang dia Sayangi bahkan dia akan menunjukkan sisi manjanya tak mengenal tempat apabila berada dekat dengan sang Ibu, manjanya melebihi si bungsu Rina. Kini mereka telah berada di pasar Fauzan tidak melepaskan lengan Ibunya sedikitpun. Ibu - ibu yang berada di pasar dan melihat hal tersebut mereka merasah iri karena anak laki-laki mereka tidak pernah bergelayut manja di depan umum seperti yang Fauzan Lakukan.

"Bu Nabila pasti senang punya anak laki-laki yang kelihatannya sayang dan peduli sama Ibu sampai mau mengantarkan Bu Nabila ke pasar, saya juga pengen anak laki-laki saya seperti Fauzan tidak malu berjalan dengan Ibunya dan selalu bersedia mengantarkan Ibunya kemana saja" Tutur Salah seorang Ibu-ibu yang berada di pasar

" Iya Bu, saya senang Alhamdulilah anak saya Fauzan sayang dan peduli kepada saya dia selalu bersedia mengantarkan kemana saja saya pergi" Jawab Ibu Nabila dengan merasa bangga terhadap sifat Fauzan yang penyayang tidak lupa Bu Nabila memberikan senyum manisnya kepada Ibu-ibu yang berada tidak jauh dari tempatnya.

"Wah mantu idaman nich....kepada Ibunya saja Fauzan sayang dan peduli apalagi sama istrinya pasti dia akan memberikan apapun yang diinginkan istrinya, kalau saja saya punya anak perempuan pasti sudah aku kenalkan denga Nak Fauzan tapi sayangnya anak saya tiga-tiganya cowok semua" Tutur salah satu Ibu lainnya yang berada di tempat tersebut denga suara sedikit kecewa.

Fauzan dan Ibu Nabila hanya menanggapi perkataan ibu-ibu tersebut dengan senyuman indah mereka.

Fauzan memang sosok pria yang sangat menghargai dan menghormati wanita apalagi wanita yang penting dalam hidupnya. Ibu, adik-adiknya dan pastinya wanita Idaman yang akan menjadi Istrinya dia rela berkorban demi kebahagiaan orang-orang yang dia Sayangi dan cintai.

...****************...

*Di Rumah Fauzan*

"Assalamualaikum" Pak RT

Terdengar suara seseorang yang sedang bersalam di depan pintu

Pa Ferdi yang mendengar langsung berjalan ke depan sambil menjawab salam orang yang sangat ia kenal hanya dengan mendengar saja.

"Waalaikum salam, Eh ada pak RT, Loh ini bukannya Si Ayu?? Udah besar cantik lagi....ayo mari silakan masuk pak RT Nak Ayu, " Pak Ferdi mempersilahkan tamunya masuk ke dalam rumah dan menuntun mereka duduk di kursi yang ada di ruang tamu tersebut.

" Rani, tolong buatkan teh Tiga cangkir bawa ke ruang Tamu ya Nak" Teriak pak Ferdi menyuruh Rani dengan suara agak keras agar Rani dapat mendengar suara Ayahnya

" Ia Yah...." Balas Rani dengan suara agak keras agar bisa di dengar bukan berarti dia membalas ayahnya yang sudah bersuara keras tapi posisi dapur dan ruang tamu yang agak Jauh, Jika berkata pelan maka orang yang berada di ruang tamu ataupun dapur tidak mendengarkan sama sekali.

Lima menit kemudian, Rani telah membawa teh dan beberapa kue khas Boneh yang memang sengaja di pisahkan karena sebentar lagi Anak tertua pak Ferdi akan datang di rumah mereka untuk bersilaturahmi mereka tinggal berbeda Kabupaten.

"Silahkan diminum Pak RT Nak Ayu....ini ada kuenya juga, ayo jangan sungkan" Ucap Pak Ferdi mempersilahkan tamunya untuk meminum teh yang sudah di sediakan dan juga beberapa kue khas Bone

Pak RT mengambil Kue putu pesse dan Ayu mengambil Kue Bandang Lojo memakan serta mengunyah dan menikmati rasanya yang manis dan legit satu kata yang keluar dari mulut mereka secara bersamaan menginspirasikan rasa perpaduan yang tercampur di setiap kue yang mereka nikmat.

"Enak" pak RT dan Ayu

"Siapa yang buat kue-kue enak ini Fer, Istrimu?"Tanya pak RT karena dia baru merasakan kue Puttu Pesse yang Enak sekali menurutnya tidak seperti kue Puttu Pesse yang lainnya

"Tidak, Rani dan Rina yang membuat dan Ibu mereka yang mengajarkan" Jawab pak Ferdi apa adanya

"Wah mereka sangat pandai membuat kue, Kamu harus belajar sama Rani diakan sekelas sama kamu" Ucap pak RT dengan antusias agar si Ayu juga mau belajar membuat kue

"Iya Pah, Ayu mau belajar membuat kue sama Rani, Om boleh Ayu ke dapur menemui Rani?" Ayu

"Boleh silahkan saja, Rani sudah menunggumu dari tadi" Pak Ferdi

Ayu langsung undur diri berjalan ke dapur untuk menemui Rani. Sementara Pak RT dan pak Ferdi sedang berbincang-bincang mengenai buku religius yang mereka baca. Tujuan pak RT datang ke rumah pak Ferdi untuk mengembalikan buku yang ia pinjam dan meminjam buku yang lainnya. Pak Ferdi suka sekali mengoleksi buku-buku religi. begitu juga dengan pak RT suka mengoleksi buku-buku religi kadang pak Ferdi yang meminjam buku ke pak RT dan sebaliknya seperti sekarang ini, mereka berdua adalah sahabat tapi pak Ferdi tidak pernah memanggil nama pak RT semenjak di Lantik menjadi RT setempat karena dia menghormati sahabatnya sebagai pemimpin mereka orang yang patut dihormati.

"Ah iya fer ini bukumu, Aku kembalikan sampai lupa karena asyik makan kue buatan Rani dan Rina" Ucap pak RT mengulurkan tangannya yang memegang buku pak Ferdi dan tak lupa ia memberikan seulas senyum persahabatan

"Ia pak, ada buku baru nih mau baca lagi nggak" tanya pak Ferdi sambil tangannya terulur mengambil buku dari tangan Andi sahabatnya yan telah menjadi pak RT dan menawarkan buku lainnya

"Fer....fer.... sudah berapa kali aku bilang jangan terlalu formal memanggil dengan embel-embel RT aku ini sahabat kamu loh dari kita kecil."

" Baiklah aku akan panggil nama mu saja ketika kita sedang berdua saja, tapi kalo di tempat umum harus dengan embel-embel RT." Ucap pak Ferdi sambil terkekeh

mereka berduapun sama-sama terkekeh dan melanjutkan perbincangan mereka terkait dengan pemahaman yang mereka ketahui ketika membaca buku-buku religi. Sambil bercengkrama melepas rindu karena mereka tak bisa seperti masa-masa remaja selalu menghabiskan waktu bersama lebih banyak lagi. Hari Minggu adalah hari yang tepat karena merupakan hari libur dari segala aktivitas dan pekerjaan yang banyak menyita waktu mereka masing-masing. Dari luar terdengar Bunyi motor dan beberapa menit kemudian disusul dengan suara salam.

"Assalamualaikum" ucapa Fauzan dan Ibu Nadia secara bersamaan sambil berjalan masuk kedalam rumah

" Waalaikum salam" Balas pak Ferdi dan pak RT secara bersamaan dari dalam rumah

"Wah ternyata ada mas Andi, Yaudah aku langsung ke belakang dulu kalian lanjutin ngobrolnya sebentar lagi Haris beserta Istri dan anak-anaknya akan tiba mereka sudah dalam perjalan" Tutur Bu Nadia panjang lebar sambil berjalan ke arah dapur. Sementara Fauzan sudah duluan membawa barang belanjaan ibunya. ketika di pasar tadi Haris anak tertua pak Ferdi dan Bu Nadia menelfon dan memberi kabar bahwa mereka sudah dalam perjalan

Fauzan yang berjalan masuk dengan gaya cueknya ke dalam dapur dan tidak memperhatikan sekitarnya tidak mengetahui bahwa di dapur bukan saja ada Rani dan Rina tapi juga ada Ayu. Dengan santainya berjalan sambil membawa keranjang dan beberapa kresek yang berisi barang-barang belanjaan di Taruh di atas meja dapur. Sementara tiga orang yang berada di dapur di sisi yang berbeda dengan keberadaan Fauzan mereka terkejut dengan kedatangannya, mereka tidak mengeluarkan sepatah katapun hanya melihat apa saja yang dilakukan Fauzan. Fauzan yang memang tidak menyadari keadaan sekitarnya mengambil air segelas meminumnya dengan sekali tegukan ketika dia mengangkat wajahnya baru dia dapat melihat Rani, Rina dan Ayu.

mereka bertiga melihatnya dengan tatapan yang berbeda. Rani dan Rina kebingungan melihat Abang mereka yang tidak menyadari keberadaan mereka bertiga dan meminum air dengan sekali teguk. "Apakah Abang begitu haus sampai tak menyadari keberadaan kita" gumam Rani dan Rina bersamaan dalam hati secara bersamaan. sedangkan Ayu menatap Fauzan dengan penuh kekaguman karena selam ini dia tidak pernah bertemu langsung dengan kakak laki-laki Rani dan Rina dan tidak pernah melihat Fauzan secara dekat seperti ini hanya dengan jarak beberapa meter saja. Ayu seakan Jatuh Cinta pada Pandangan pertama.

...****************...

sampai disini dulu yach readers kesayangan Author. Jangan Lupa Like, Komen, Vote dan klik Favorit agar para readers bisa mendapatkan notif part berikutnya

Author sayang kalian semua 😘🙏😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!