Rumah Fauzan
Rani, Rina dan Ayu sedang mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat kue
"Ran, kue apa yang kita buat duluan?" Tanya Ayu
"kue bolu Cukke lebih mudah dan tidak memakan banyak waktu karena ini sudah jam tiga sore " Tutur Rani menjelaskan
Ayu mendengar dengan baik setiap penjelasan Rani dan merekamnya di dalam otak. setiap bahan yang digunakan dengan takaran yang tepat agar kue yang dibuat tidak bantet ketika dipanggang
Rani telah selesai menjelaskan cara membuat kue bolu Cukke dan meminta kepada Ayu untuk membuat adonan bolu Cukke
Kini adonan bolu Cukke siap dipanggang
"Semoga saja rasanya sama enak sama buatan kalian berdua ya" ucap Ayu harap-harap cemas
"Pasti enak kok Ayu, Campuran bahan-bahannya pas kok sesuai dengan penjelasan aku"
Ayu Hanya tersenyum saja mendengar penuturan Rani
Rani begitu senang karena penjelasannya di tangkap dengan jelas dan Ayu mudah memahami dan bisa membuat adonan kue bolu Cukke dengan baik seperti orang yang sudah berpengalaman
Rasanya sama persis seperti yang Aku buat
"Enak" Ucap Rani ketika memakan kue bolu Cukke yang baru saja di keluarkan dari pemanggang
Ayu yang mendengarnya langsung tersenyum penuh kebahagiaan karena dia telah berhasil membuat kue bolu Cukke
Bolu Cukke merupakan kue yang kelihatannya mudah tapi jika kita salah sedikit terkait dengan takaran adonannya bisa membuat kue bolu Cukke menjadi bantet ketika di panggang dan pastinya akan mengurangi cita rasa kue tersebut
...****************...
Di ruang keluarga Fauzan duduk bersama dengan Ayah, Ibu kakak dan Kaka ipar beserta ketiga ponakannya
Dia tidak menyimak dengan baik pembicaraan mereka karena kini pikirannya jauh menerawang masih mengingat mimpinya tadi ketika dia tertidur
senyuman itu masih melekat di ingatannya begitu juga dengan lesung pipi gadis tersebut
"Siapa gadis itu dimana dia berada" Fauzan terus bertanya dalam diamnya
"Tatapan matanya sangat indah, Dalam mimpi saja aku begitu berdebar. bahkan saat ini jantung ku berpacu lebih cepat ketika mengingat senyum manisn dengan memperlihatkan lesung pipi"
Fauzan senyum-senyum sendiri mengingat mimpinya ketika dia tersadar ada seseorang yang duduk di sampingnya
Santi baru saja dari teras depan rumah ketika melihat Fauzan yang sedang melamun dan tersenyum
Santi seketika terpesona melihat Fauzan yang sedang tersenyum Ia berjalan dan langsung duduk di samping Fauzan
"Bang Fauzan kok senyum-senyum sendiri, Lagi mikirin apa ayo" Santi berusaha menggoda agar Fauzan mau berbicara dengannya
"Tidak memikirkan siapapun"
"Trus kenapa tadi senyum-senyum sendiri, pasti mikirin cewek ya?" tanya Santi menyelidiki apakah Fauzan sudah mempunyai pujaan hati
melihat ekspresi Fauzan yang hanya tersenyum Santi bisa mengetahui bahwa Fauzan pasti memiliki perasaan terhadap gadis lain
tapi dia tetap bersikeras untuk lebih dekat lagi dengan Fauzan sebelum janur kuning melengkung aku masih punya kesempatan untuk menjadikan bang Fauzan pacarku begitu prinsip yang dipegang oleh Santi
tanpa mereka sadari ada seseorang yang lagi terbakar api cemburu melihat keakraban mereka
...****************...
Dua puluh menit kemudian adonan bolu Cukke sudah selesai dipanggang semuanya
Rina kini telah menyiapkan teh untuk Bu Nadia, kakak iparnya, Rani, Ayu, Santi dan juga ketiga ponakannya tak lupa secangkir untuk dirinya sendiri, Sedangkan kopi untuk Ayah dan kedua Abangnya
kue yang sudah matang mereka meletakan di piring dan membawanya menuju ruang keluarga beserta teh dan kopi yang sudah di buat sama si bungsu Rina.
sebagian kue juga Rani sudah sisihkan agar Ayu pulang bisa membawanya untuk ibu dan ayahnya
ketika mereka bertiga sampai di ruang tengah semua orang berada disana sambil bercengkrama
Ayu mengedarkan pandangannya menyusuri ruangan tersebut seketika dia merasa cemburu karena melihat pujaan hatinya berbicara dengan Santi begitu serius dan mereka tersenyum bersama begitu bahagia tanpa beban
Semua orang yang berada di ruang keluarga tersebut sedang menikmati kue bolu Cukke
"Nak Ayu ini kamu yang buat?" Tanya Bu Nadia
"Iya Tan, gimana rasanya enak nggak?"
"Enak sayang" Tutur Bu Nadia sambil tersenyum kearah Ayu
"Aku salut sama Ayu baru pertama kali buat kue bolu Cukke langsung bisa. Rani hanya menjelaskan takarannya saja dan cara membuatnya, Ayu langsung paham dan ini dia hasilnya"
semua orang yang mendengar memberikan senyum memuji kepada Ayu
Ayu menatap ke arah Fauzan berharap mendapatkan senyuman dari sang pujaan hatinya tapi ternyata apa yang dia harapkan jauh dari kenyataan
Fauzan hanya menatap Ayu tanpa ekspresi
seketika kedua netra mereka bertemu dan ada debaran yang membuat Ayu seketi membuang muka ke tempat lain
Fauzan biasa saja dia tidak merasakan Apapun karena dia sudah terpikat dengan senyum gadis berlesung pipi dalam mimpinya
"Hmmm ternyata dia pandai membuat kue juga, Enak kue pertama buatannya" gumam Fauzan dalam hati masih menatap Ayu
Santi melihat tingkah Fauzan dan Ayu diapun berfikir apakah gadis yang disukai Bang Fauzan itu Ayu?
Santi dapat melihat dengan jelas arti tatapan Ayu kepada Fauzan. Dia tau bahwa Ayu menyukai Fauzan
"Nak Ayu jangan lupa kue bikinan kamu di bawa juga untuk Ibu dan Ayah mu di rumah" Bu Nadia
"Iya Tan....."
"Aku udah siapin ma...."Tutur Rani memberi tahu
...****************...
TIK tik tik Bunyi jam menunjukkan pukul Lima sore waktu setempat
"Tan, om Ayu pulang dulu yah udah sore ni"
"Iya kamu hati-hati ya jangan lupa sampaikan salam Tante dan om sama Ibu dan Ayah mu" Bu Nadia
"kuenya jangan lupa dibawah" Ucap Bu Nadia mengingatkan
"Ma, Yah... Fauzan antar Ayu pulang" Ucap Fauzan menawarkan diri tuk mengantarkan Ayu
"Baiklah, Kalian segera berangkat ini udah sore jangan sampai kemalaman di jalan"
Ayu begitu bahagia ketika mendengarkan Fauzan ingin mengantarnya pulang
Tidak dengan Santi yang mendengar hal tersebut dia begitu kesal karena dia tau Ayu sangat menyukai Fauzan
"Tunggu dulu, mendingan aku Rani dan Rina yang mengantarkan Ayu pulang" Santi beralibi karena dia tidak mau Ayu dan Fauzan berboncengan
semua orang yang mendengar terdiam sambil menatap kearah Santi Dengan Terheran-heran
"Ini udah sore bangat Santi dari pada kalian bertiga yang mengantarkan Ayu mendingan kamu Bantu Rani dan Rina di dapur sana" Tutur kakanya Santi tidak setuju dengan apa yang disampaikan adeknya dan dia mengetahui apa yang dipikirkan santi
Santi seketika cemberut karena kakaknya pasti mengetahui apa yang dipikirkan
"Ayo jalan nanti kita kemalaman dalam perjalanan" Fauzan
"Tan makasih banyak ya udah izinin Rani ajarin Ayu buat kue"
"Sama-sama nak, Minggu depan balik lagi ya tuk belajar resep kue yang lainnya" Bu Nadia berkata sambil mengelus lengan Ayu
Ayu mengangguk sambil tersenyum bertanda dia menyetujui
Ayu bersalaman dan berpamitan dengan yang lainnya
Fauzan sudah berjalan lebih dulu dan menunggu Ayu di atas motornya
"Lamban" ungkap Fauzan ketika melihat Ayu jalan mendekat ke Arahnya
Ayu hanya tersenyum menanggapi Fauzan
"Ayu naik, mau pulang nggak?" Tanya Fauzan dengan ketus karena dari tadi Ayu hanya berdiri mematung tidak bergerak duduk di atas jok belakang motor
"Iya iya...."
motor pun melaju membelah jalan
Bersambung...............
...****************...
...Hay para readers semuanya 🤗🤗...
...semoga kalian sehat-sehat ya........
Author akan usahain untuk update tiap hari
...tapi waktunya tidak menentu...
...mengingat Author juga punya tugas yang ...
...tidak bisa ditinggalkan begitu saja di ...
...kehidupan nyata ...
...🙏🙏🙏😔...
...Oleh karena itu mohon dukung karya perdana ...
...Author ya...
...🙏🙏😘😘😊😊...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, Comen,Vote...
...dan Kasih bintang 5 Yach agar karya perdana ...
...Author lebih bersinar 🌟🌟🌟🌟🌟👌🥰🥰...
...Jangan lupa untuk menambahkan novel ini ke ...
...rak novel Favorit kalian Agar tidak ketinggalan ...
...kisah serunya dan selalu mendapatkan ...
...notifikasi part selanjutnya ...
...Terimakasih semuanya 🙏🙏😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments