Chapter 4 Pesona Fauzan

Mereka bertiga melihatnya dengan tatapan yang berbeda. Rani dan Rina kebingungan melihat Abang mereka yang tidak menyadari keberadaan mereka bertiga dan meminum air dengan sekali teguk. "Apakah Abang begitu haus sampai tak menyadari keberadaan kita" gumam Rani dan Rina dalam hati secara bersamaan.

sedangkan Ayu menatap Fauzan dengan penuh kekaguman karena selama ini dia tidak pernah bertemu langsung dengan kakak laki-laki Rani dan Rina dan tidak pernah melihat Fauzan secara dekat seperti ini hanya dengan jarak beberapa meter saja.

Ayu seakan Jatuh Cinta pada Pandangan pertama.

"Pesonamu mengalihkan duniaku, sempurna. Aku harus sering-sering menemui Rani dengan alasan belajar membuat kue. Ya hari ini juga aku harus belajar membuat kue. Aku harus bisa mengambil hati Tante Nadia dengan begitu aku bisa lebih dekat dengan Bang Fauzan" Ayu bergumam tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya dari Fauzan

...****************...

Fauzan yang notabenenya cuek apalagi ada orang yang tidak dekat dengannya diapun berlalu pergi meninggalkan dapur tanpa menyapa kedua adiknya

"Siapa sih" Fauzan bergumam sendiri karena ini pertama kalinya dia melihat seorang gadis berada di dapur bersama kedua adiknya

Ayu yang melihatnya langsung cemberut padahal dia mau menyapa Fauzan

Sementara itu Rani dan Rina merasah aneh melihat Fauzan yang tidak menyapa mereka

"Kak Rani, bang Fauzan kenapa ya, kok kita nggak di sapa sih? tanya Rina dengan wajah kesalnya

"Ia dek, tidak seperti biasanya Kaka juga bingung, apa mungkin karena ada Ayu?" Ucap Rani tak kalah bingung

Ayu yang mendengar namanya disebut diapun menoleh kearah Rani

"Aku" tunjuk Ayu ke dirinya sendiri

"Emangnya aku kenapa, ada yang salah ya?" Tanya Ayu penasaran

"Tidak ada yang salah denganmu Ayu, mungkin Bang Fauzan malu aja kelihatannya dia sangat terkejut" Tutur Rani

"So sweet malu-malu meong"ucap Ayu asal sambil senyum-senyum sendiri

Rani dan Rina yang melihat tingkah Ayu merasa bingung dengannya

Ayu masih senyum-senyum sendiri dengan perasaan nya yang sudah mencul benih cinta dia semakin tertarik dengan sikap dingin Fauzan

...****************...

Bu Nadia berjalan masuk kedalam dapur mencari kedua putrinya

"Eh ada Nak Ayu, Gimana kabarmu Nak" Bu Nadia berbasa basi ketika melihat Ayu yang berada di dapur bersama kedua putrinya

"Alhamdulilah baik Tante" Jawab Ayu sambil tersenyum

Bu Nadia beralih ke Rani dan Rina yang sedang membongkar barang belanjaan yang di Bawa Fauzan tadi

"Rani,Rina bantu ibu memasak ya sebentar lagi Bang Farhan beserta Istri dan anak-anaknya akan tiba disini" Ucap Bu Nadia kepada Rani dan Rina

Ayu yang mendengar Bu Nadia memerintahkan Rani dan Rina ia pun mengajukan diri untuk membantu

"Tante, Ayu mau bantu juga boleh ya?" Ayu memohon

"Baiklah" Ucap Bu Nadia

Mereka bertiga pun membantu Bu Nadia dan sudah diberikan tugas masing-masing

Rani ditugaskan membuat bumbu yang akan digunakan untuk memasak beberapa makanan untuk menyambut Bang Farhan beserta keluarga kecilnya

Rina ditugaskan membersihkan ikan yang akan digunakan untuk membuat isian Paria Kembu, sebagian akan diolah menjadi Lawa bale dan sisanya digoreng

Ayu ditugaskan memotong Sayur pare menjadi beberapa bagian tergantung besarnya sayur tersebut

sementara Bu Nadia sendiri sedang memotong Ayam kampung yang sudah disembelih dan sudah dibersihkan oleh Rina ketika ia berangkat ke pasar

Ayam kampung tersebut untuk membuat Nasu Liku

"Hari ini Tante mau masak apa aja ni?"Tanya Ayu penasaran

"Kita akan masak Nasu Liku, Paria Kambu dan Lawa Bale" Jawab Bu Nabila sambil berdiri karena dia akan mencuci ayam kampung yang sudah dicincang olehnya

"Nasu Liku, aku suka banget Tan" Ucap Ayu dengan mata berbinar

Bu Nadia yang melihat ekspresi ayu hanya tersenyum dan geleng kepala

"Ayu, sayur parenya kalo sudah selesai di potong jangan lupa bijinya dikeluarkan sekalian cuci ya Nak" Tutur Bu Nadia mengingatkan

"Baik Tan" Ucap Ayu merasa senang karena dia sudah meras dekat dengan Camernya (Calon mertua )

"Hehehehe" author

Ayu sudah selesai mencuci sayur pare dan mengirisnya begitu juga dengan Rani sudah selesai membuat Bumbu yang akan digunakan untuk memasak dan juga Rina sudah selesai membersihkan ikan yang akan diolah

Bu Nadia sudah siap untuk memasak karena sebentar lagi putra Sulungnya akan tiba beserta Istri dan anak-anaknya

...****************...

Sementara di Ruang tamu Pak RT pamit pulang sendirian dan Ayu tidak ikut dia sudah memberi tahu kepada sang papa untuk tinggal sampai sore karena dia akan belajar membuat kue

Sambil menunggu masakannya masak

"mama, Ayu mau belajar membuat kue sama Aku dan kak Rani" Ucap si Bungsu Rina memberi tahu Ibunya

" Boleh tapi nanti selesai makan dulu ya" Balas Bu Nadia memberi Izin

"Iya ma...." Balas Rina

Ayu sangat senang karena Bu Nadia membolehkan anak-anaknya mengajari dirinya

"Tan, makasih ya udah bolehin Ayu belajar membuat kue sama Rani dan Rina" Ungkapan terima kasihnya kepada Bu Nadia senyum manisnya pun tidak ketinggalan dia berikan kepada Bu Nadia

"Sama-sama nak"Balas Bu Nadia sambil tersenyum

"Abang kalian kemana kok dari tadi mama belum melihatnya" Tanya Bu Nadia kepada kedua putrinya

"Mungkin lagi tidur ma di kamarnya" Jawab Rina Asal karena dia juga tidak tahu dimana Abangnya berada

"Tumben biasanya kalo mama di dapur pasti dia selalu nemanin mama dan membantu apalagi dia tau mama lagi masak sayur parea Kembu kesukaannya" Tutur Bu Nadia keheranan

"Bang Fauzan selalu bantu Tante ya? Tanya Ayu dengan penasaran

"Iya, Fauzan itu anaknya rajin suka bantu ibu masak apalagi kalo dia tau ibu masak makanan kesukaannya" Bu Nadia

"wah hebat ya bang Fauzan dia pasti sayang banget sama Tan sampai mau bantu masak" Tutur Ayu mengagumi Fauzan

"Bang Fauzan mungkin capa ma barang belanjaan segini banyak, muter2 pasar lama " Ucap Rani mengira-ngira

"Ia nak, pasti Abang mau kecapean udah biarin aja nanti masakannya udah matang baru kamu bangunin ya supaya kita semua makannya sama-sama" Tutur Bu Nadia

"Ia Bu" jawab Rani

Beberapa menit kemudian semua masakannya sudah matang

Rani, Rina dan Ayu sedang menyiapkan makanan di atas meja

...****************...

sementara orang yang dibicarakan sedang terlelap menuju pulau kapuk mengarungi alam mimpi yang Indah

Dalam mimpinya ia bertemu dengan seorang wanita yang manis ketika Tersenyum dengan lesung pipinya

Fauzan berada di sebuah desa yang begitu asing, orang-orangnya berbeda jauh dengan orang -orang yang ada di kehidupan nyata

warna kulit yang berbeda, rambut yang berbeda ada beberapa diantar mereka mempunyai warna kulit dan rambut yang sama sepertinya

Tok tok tok bunyi pintu yang di ketuk begitu keras dari luar karena sang empu kamar belum membukanya

Fauzan terbangun akibat dari bunyi pintu yang diketuk dengan keras

Dengan langkah gontai dan wajah bantal khas orang yang baru bangun tidur berjalan ke arah pintu untuk membukanya

krek bunyi pintu yang dibuka sang empunya

"Kenapa dek?"Tanya Fauzan dengan suara serak karena baru bangun

"mama nyuruh aku bangunin Abang tuk makan" ucap Rina memberi tahu

"Abang cuci muka dulu dek"Ucap Fauzan

"Bang Farhan udah nyampe belum?"Tanya Fauzan tentang keberadaan kakaknya

"Udah lagi ngobrol sama Ayah di ruang keluarga, sambil nunggu bang Fauzan bangun" Tutur Rina menjelaskan

"Yaudah adek duluan nanti Abang nyusul" Ucap Fauzan sambil berjalan ke dalam kamarnya

"Buruan kak nggak pake lama aku udah lapar bangat ni" Ucap Rina agak berteriak karena Fauzan telah berlalu pergi

Farhan sampai di kediaman kedua orangtuanya ketika Rani, Rina dan Ayu telah selesai menyiapkan makanan di atas meja

Farhan datang bukan saja bersama istri dan anak-anaknya tapi juga bersama adek istrinya yang seumuran dengan Rani nama Santi

...****************...

kini diatas meja telah tersedia berbagai macam makanan ada Nasi, ikan goreng, sayur lodeh, sayur paria kambu, Nasu Liku, Lawa Bale dan juga sambal

para readers yang berasal diluar Daerah Sulawesi Selatan pasti bingung mendengarkan beberapa nama makanan yang kedengarannya asing di telinga

kita kenalan yuk dengan makanan yang menggugah selera

*Nasu Likku*

Makanan khas ini wajib dicoba jika berkunjung ke Kabupaten Bone. Bahan utama nasu likku ini ialah ayam kampung.

Menggunakan ayam kampung sebagai bahan utama karena memiliki tekstur khas yang tidak mudah hancur.

Yang menjadi ciri khas dari makanan khas Bugis Bone ini yaitu balutan rempah-rempah kuat berupa lengkuas, ketumbar, merica, dan lainnya.

Seluruh rempah-rempah tersebut dicampur dengan daging ayam, untuk selanjutnya dimasak selama beberapa jam hingga airnya mengering dan rempah-rempah sudah meresap dengan baik.

*Lawa Bale*

Bagi masyarakat yang bermukim di pinggir laut dan bekerja sebagai nelayan, pasti sangat familiar dengan Makanan khas Bone ini.

Jika di Jepang kita mengenal sushi dan sashimi, maka di tanah Bone Lawa Bale penggantinya.

Lawa Bale merupakan makanan khas Bugis Bone terbuat dari bahan ikan mentah.

Meskipun demikian tidak semua jenis ikan dapat dibuat lawa bale.

Tekstur daging dan kondisi kesegaran ikan menjadi penentu bisa atau tidaknya dibuat lawa bale.

Untuk menghilangkan bau amis dari daging ikan, biasanya masyarakat Bugis merendamnya di air asam cuka selama 15-30 menit.

Tidak sampai di sana, lawa bale ini juga menggunakan kelapa parut untuk menambah cita rasa unik.

Biasanya warga Bone menggunakan dua jenis kelapa, yaitu kelapa parut yang dibakar atau kelapa parut yang disangrai.

*Paria Kambu*

Sayur yang berbahan dasarnya pare yang di potong memanjang tanpa membelah sehingga ada ruang untuk mengisi adonan

Campuran kelapa yang sudah disangrai dan ikan digoreng sampai kering yang ditumbuk menjadi satu dimasak dengan santan beserta bumbu yang telah ditumis sebelumnya

Semakin banyak ikan yang digunakan semakin enak rasa sayur paria kambu

mmmmmm Yammii Author jadi ngiler nich, Author udah pernah makan sayur paria kambu

kalo para readers udah pernah makan yang mana aja nich? kasih tau author ya di kolam komentar

...****************...

selamat menikmati, Selamat Makan

Kini semuanya telah berkumpul di ruang makan karena banyak orang meja makan tidak muat Bu Nadia memutuskan agar menggelarkan tikar di lantai.

semua orang makan sambil melantai diatas tikar dengan makanan yang sudah di tata kembali diatasnya

Farhan yang duduk di apit oleh kedua gadis yang baru saja dilihatnya

Ayu di sebelah kanan dan Santi di sebelah kiri Farhan

Ayu menyendok nasi ke piring Fauzan tak lupa juga dia menaruh sayur Paria Kambu

"Bang Fauzan suka kan sama sayur Paria Kambu" Tanya Ayu berbasa basi agar Farhan mau berbicara dengannya

Fauzan hanya mengangguk dan tersenyum tanpa berkata sepatah kata pun

Ayu yang melihat senyuman Farhan seketika terpana dan ada debaran yang belum pernah dia rasakan ketika melihat pria lain Tersenyum.

Ayu pun tersenyum balik ke arah Farhan kedua netra mereka bertemu seketika

Ayu tidak bisa menahan debaran jantungnya yang ia rasakan

"Duh jantung aku kenapa berdetak kencang seperti ini bisa-bisa bang Fauzan dengar"Ayu bergumam didalam hatinya

Santi juga tidak mau kalah dia mengambil Nasu Likku dan menaruhnya di piring Fauzan beserta segelas air

Fauzan yang melihat hanya tersenyum saja

Santi pun sama dengan Ayu terpesona ketika melihat senyuman Fauzan

Bu Nadia Hanya tersenyum melihat tingkah laku kedua gadis yang berada disisi kanan dan kiri Fauzan yang sedang mencari perhatian anak keduanya.

Bu Nadia sangat mengetahui bahwa kedua gadis tersebut menyukai Anaknya Fauzan

Semua orang makan dengan lahap dan tenang tanpa ada yang berbicara begitu juga dengan anak-anak Farhan yang masih kecil

Setelah selesai makan para gadis membersihkan peralatan makan, Mereka rehat sejenak sekitar tiga puluh menit kemudian Rani dan Rina akan melanjutkan untuk mengajari Ayu membuat kue

...****************...

"Assalamualaikum" pak RT memberi salam ketika dia sudah berada di depan rumahnya

"Waalaikum salam papa" Jawab Bu Mina sambil berjalan menuju arah pintu

ketika pak RT sudah masuk ke dalam rumah Istrinya tidak mendapati anak gadisnya bersama sang suami

"Papa kok sendirian pulangnya, Mana Ayu?" Tanya Bu Mina istrinya pak RT

"Masih di rumahnya si Ferdi mau belajar buat kue sama si Rani dan Rina katanya sih gitu" Tutur pak RT menjelaskan kepada istrinya

"Ya uda, Makan pa makanannya sudah ibu siapin mama lapar bangat ni" Bu Mina

"Ayo ma...." Ucap pak RT sambil merangkul lengan sang istri dan mereka berjalan beriringan menuju ke ruang makan

Bersambung.............

...****************...

sampai disini dulu yach para readers kita akan bertemu di part selanjutnya

semoga para readers semuanya diberikan kesehatan dan dimudahkan Rizkinya.......

para readers yang asal dari Sulawesi Selatan mana suaranya author tunggu Yach di kolom komentar ya.....

jangan lupa like, komen, vote dan tekan favorit agar para readers selalu mendapatkan notif part selanjutnya

salam sayang author untuk kalian semua 😘

met malam met rehat 🙏😊**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!