POV: RICHARD
Tujuh tahun yang lalu, kejadian yang sudah sangat lama berlalu, saat seorang malaikat kecil yang tak berdosa diletakkan di depan ruangan kantorku, dia dibungkus kain lampin dan diletakkan di dalam kotak.
Tidak menangis dan tak bergerak sama sekali. Ditutup rapat di dalam kardus kecil bersama tumpukan kertas HVS. Tali plasentanya masih belum di putus, dia putra kecilku masih berlumuran darah, terlelap dengan tenang di dalam kotak itu dengan secarik kertas berisi pesan menyakitkan dari seorang gadis yang tak sengaja kutiduri saat aku mabuk hari itu.
Dia membuang anak yang berharga ini, menitipkannya saat aku masih dalam keadaan paling hancur. Setelah kejadian itu,aku resmi dibuang oleh keluargaku.
Hidup luntang-lantang di jalanan dengan seoang bayi laki-laki yang sangat menggemaskan. Entahlah, hatiku telah jatuh pada anak ini, apa pun akan kuperjuangkan untuk membuatnya merasakan hidup yang layak meskipun tanpa sosok ibu yang tak menginginkannya.
Tujuh tahun berlalu, tak butuh waktu lama setelah aku dipertemukan dengan putraku dan diusir dari perusahaan keluarga bahkan namaku dicoret dari daftar keluarga, aku berhasil membangun bisnisku sendiri tanpa seorang pun tahu karena bisnisku ku atas namakan dengan nama putraku.
Bantuan dari sahabat-sahabatku membuatku tetap kuat dan bertahan sampai aku menemukan ibu dari anakku, aku tak peduli dengan keadaannya sekarang aku tak peduli apakah dia sudah menikah atau tidak , yang kuinginkan adalah dia memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
Kemanapun wanita itu akan kucari, akan kupaksa dan kubuat dia bertanggungjawab karena telah membuang putraku yang berharga.
POV end
Ruangan klasik nan rapi dengan penataan yang maskulin dihuni okeh seorang pria tampan berkharisma, wajah dinginnya yang dihiasi dengan bulu bulu tipis di bagian dagu dan rahangnya, terlihat menawan dan membuatnya semakin berkharisma.
Berdiri di depan cermin sambil bergelut dengan dasi biru diisi garis-garis putih. Beberapa kali terdengar umpatan kesal dari mulut pria itu saat dasinya malah semakin hancur bentuknya.
Niat hati ingin terlihat rapi tetapi malah jadi berantakan, padahal hari ini adalah hari berharga bagi seorang bocah kecil yang sejak tadi sudah bosan memperhatikan ayahnya bergelut dengan dasi panjang itu.
" Papa Ndak usah pakai dasi, kan jadi lama!!" Celetuk anak itu dengan suara menggemaskan. Wajahnya kesal karena sudah setengah jam Richard berdiri di depan cermin tapi tak juga berhasil.
syuunnggg....
Benda panjang itu melayang begitu saja setelah pemiliknya mendengar suara ocehan dari bibir kecil putranya yang lumpuh karena kejadian setahun yang lalu saat anak itu hampir saja mati karena tertabrak sepeda motor saat menyeberang tanpa pengawasan Richard.
" Hahaha.... Ya maaf Gege... papa kan pengen rapi supaya kamu bangga punya Papa setampan ini!!?" Celetuk Richard sambil menepuk kepala putranya.
" Siap berangkat?" Tanya Richard.
" Siap pa!!" Seru George Nagara King yang lebih sering disapa Gege.
Richard tersenyum manis, dia mengangkat tubuh putra nya yang jelas adalah fotokopi dirinya sendiri karena wajah mereka sangat mirip.
"Ahhh... Anak Papa hebat, kita akan segera berangkat," ucap Richard sembari meletakkan Gege di atas kursi roda.
Ayah dan anak itu ke Luar dari rumah mereka yang terlihat sangat luas dan dipenuhi dengan area bermain yang sebenarnya tak dipakai oleh Gege sama sekali.
" Good morning brother how are you!!!" Celetuk seorang pria dengan kumis palsu yang tebal bertengger di bawah hidung mancungnya, dilengkapi dengan kostum koboy yang sangat cocok untuk pria berhidung mancung itu.
“Wow.. koboy... good morning Sir..” seru Gege sambil memberi hormat dengan lesung pipinya yang sangat menggemaskan. Satu satunya ciri khas fisik yang diberikan oleh ibu kandung bocah itu padanya.
“ Ready to go?” seorang pria lagi menghampiri mereka sambil membawa sebatang cokelat.
“ Max, jangan beri dia banyak cokelat, giginya bisa rusak karena itu, sudah berapa kali kau kuperingatkan, dasar bebal, “ Richard berdecak kesal melihat temannya Max yang selalu membawakan cokelat untuk bocah itu.
“ Nggak apa apa Papa,nanti Gege bagi sama teman teman Gege, “ ucap anak itu sambil memasukkan cokelatnya ke dalam tas.
“ Nah begini baru normal, bapakmu gak normal ge hahahahhaha....” Celetuk Max dengan tawa besarnya.
“ Ck.... dasar....”
“ Oke ayo kita berangkat, Papamu itu terlalu kaku ge, jangan jadi mirip papa ya, payah soalnya hahahhaa...” celetuk Daniel si pria koboy sambil mengambil alih kursi roda Gege dan mendorong anak itu sambil berlari kegirangan.
“hooooo……”
“ Wohhooooo…” Kedua pria berbeda generasi itu berteriak kegirangan menyusuri jalan menuju ke luar rumah besar itu.
Richard hanya bisa memijit pelipisnya melihat kelakuan dua manusia itu,” Ini alasannya aku malas membawa si Daniel, ributnya bukan main,” gerutu Richard.
Pukk…
“ Kau tau kan kalau tanpa Daniel, Gege mungkin akan terus menerus murung, biarkan saja mereka Bersama, toh keduanya punya cerita yang mirip, kau harus paham, cepatlah jangan mengomel disini, “ kesal Max sambil berjalan mendahului Richard.
Richard menghela nafas, dia sudah mengusahakan pengobatan yang terbaik untuk putranya, dia mencari dokter terbaik yang bisa menyembuhkan kedua kaki putranya, tapi tak ada satu pun terapi yang berhasil membuat anak itu Kembali sehat seperti dulu. Berlari dan bermain sepuasnya.
Gege adalah anak yang sangat senang berolahraga, tetapi setelah kejadian itu dia sama sekali tak bisa melakukan apa pun dan hanya duduk di atas kursi roda menatap teman temannya yang bisa bermain dengan bebas.
Dokter mengatakan penyebab kaki Gege tak bisa berjalan juga dipengaruhi oleh kondisi psikis anak kecil itu. Gege terlalu pintar menyembunyikan rasa sakitnya, terlalu pintar menyembunyikan kesedihannya, dan selalu menutupi bahwa dirinya mendapat banyak ejekan dari teman teman di sekolahnya karena hanya dia yang tidak memiliki ibu.
Gege, tak ingin membuat ayahnya bersedih, dia menyimpan semuanya di dalam hati dan berusaha untuk selalu tersenyum di depan ayahnya.
Hari ini ada pentas seni di sekolah mereka, orangtua siswa diminta untuk datang ke sekolah dan menyaksikan anak-anak mereka.
Dengan Langkah kaki yang gagah, pria tampan berkharisma itu menyusuri jalan di rumahnya, menyusul Daniel, Max dan putranya yang sudah menunggu di luar.
“ Max, si mesum dimana? Kenapa aku tidak mendengar kabarnya beberapa hari ini? Dia juga tidak menghubungi Gege,” tanya Richard sembari masuk ke dalam Ferrari merah miliknya.
“ Sesuai Namanya, dia mungkin sedang bermain dengan para wanita itu, dia sudah kecanduan, entah sebesar apa stamina si mesum itu, jangan sampai dia terkena penyakit yang tidak-tidak karena kebiasaannya itu,” balas Max yang memilih untuk naik Jeep miliknya.
“ Heh jangan salah sangka dulu, Kau pikir kerjaan si berandal itu hanya bercocok tanam tapi gak tumbuh tumbuh benihnya? Dia sedang berpesta dengan kliennya di NYC, ada ikan besar yang akan dia tangkap untuk memenangkan proyek pembangunan jembatan kali ini, dia itu gila...” balas Daniel sambil menyalakan Sepeda listriknya.
“ahh... dan kau, mau sampai kapan kau hanya menggunakan sepeda listrik itu, apa sulitnya memakai mobil lagi? Kau membuat dirimu kesulitan,” ejek Richard.
“ heih itu sama saja dengan pertanyaan ‘kenapa kau senang menjomblo terus padahal putramu butuh sosok ibu, mau jawab apa kau hah? Jangan mengajakku berdebat, dasar setan!!”
“ Kau yang setan,” balas Richard,” Setan sepeda listrik...” ucapnya lagi sambil melajukan si besi merah kebanggaannya dengan sang putra sebagai penumpang.
"Woi setan tungguin!!!!"
.
.
.
Like vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
nengkirana
minta pencerahan dong🤗🤗 richat ada hubngab gak sih ma kisah cerry n grape? klo ada, yg mana sih. kok aku lali yaa. mo baca balik maless
2022-10-14
1
Cherry🍒
apa benar ibunya yang buang dia apa anaknya di culik truss di kasih ke Ricard biar dia di usir Dari keluarga biar harta jatuh ke tangan James?
2022-10-08
1
Anak Emak
heehh Daniel knp nih? dari awal udh banyak misteri bae
2022-09-17
3