Damian keluar dari dalam kamar Gege setelah memberi makan malam dan memastikan anak itu tidur dengan lelap setelah bertengkar dengan Richard tadi.
Terlihat Richard berdiri sambil memangku tangan, wajahnya kusut dan lesu setelah membuat putranya menangis histeris tadi.
" Apa dia sudah tidur?" tanya Richard dengan suara pelan.
Bughh...
Bukan jawaban yang dia dapatkan tapi pukulan dari Damian yang langsung mendarat di perut pria itu," BODOH!" Damian mengumpat, dia benar benar kesal, pria itu sampai berkancah pinggang seperti seorang bapak yang sedang memarahi putranya.
Richard tau kalau dia salah, tapi dia juga berhak khawatir apalagi kalau sampai ada benda benda aneh yang masuk ke rumah itu.
" Kenapa kau membentaknya!? kau jelas tau dia... akhhh sial!!!" Damian mengeraskan rahangnya dia sampai memukul tembok saking kesalnya dengan perbuatan Richard tadi.
" Damian, bukannya kau tau aku khawatir karena apa!? dia tidak boleh sembarang menerima hadiah dari orang lain, bagaimana kalau ada benda benda aneh aku tidak mau anakku dalam bahaya!!" Richard mengutarakan pendapatnya.
Ayah mana yang ingin anaknya dalam bahaya karena mendapat barang dar orang asing. Sudah banyak kasus dimana para penguntit memasang alat pelacak, kamera atau sejenis alat perekam suara di benda benda pemberian, hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi penerimanya.
" Kau jadi parnoan Chard!! seharusnya kau tanyakan padaku, atau tanya dia baik baik jangan dibentak, anak sekecil itu yang tumbuh tanpa ibu memiliki perasaan yang lebih sensitif, kau harus paham!!" Damian menatap tajam Richard.
" Aku sudah menanyakan padanya, tapi dia sama sekali tidak mau menjawab, berapa kali aku tanya siapa yang memberikan boneka Kunal itu, dia malah bilang mau dirahasiakan, jadi kalau ada yang ngasih racun dia mau diam juga!? aku gak bisa biarkan anakku seperti itu, jadi anak yang tidak terbuka!!!"Richard membalasnya dengan tegas.
" Dia tidak mau bicara!?" Damian terkejut.
" Iya, dia tidak mau bicara, jika dia bicara aku tak akan membentaknya, memang siapa yang memberikan boneka itu!? " tanya Richard.
"Dasar bodoh, kau membuat putramu sendiri menangis, boneka itu diberikan oleh temanku, dia orang baik dan jelas kau tak menemukan apa pun pada boneka itu kan!? kau terlalu mudah curiga sampai putramu sendiri jadi korban, " kesal Damian.
“ Ck... CK... CK.. dasar bodoh..” Max dan Daniel menatap Richard dengan tatapan mengejek. Jangan lupakan Daniel dengan kerupuk udang yang masih panas, baru dimasak oleh pelayan tapi sudah diembat oleh si perut karet, menatap Richard dengan wajah mengejek.
“ Kalau kau begini, Gege justru tidak akan terbuka denganmu, kau yang membuat batas antara dirimu dengan Gege semakin besar, tempramen mu perlu diperbaiki Richard, “ nasehat dari Max.
“ Makan dulu bestie biar dapat pencerahan.. aaaaa...” celetuk Daniel sambil menyuapkan kerupuk ke mulut Max.
Max dengan polosnya menerima kerupuk itu dan betapa syoknya dia saat kerupuk itu masih panas dan diisi dengan sambal super pedas yang diolah dari cabai rawit mentah tapi malah dimasukkan oleh Daniel ke dalam mulutnya, apes sekali nasib Max kalau berdiri di samping si jahil Daniel yang sudah berlari sambil tertawa terbahak-bahak dengan bakul kerupuk yang dia angkat ke atas.
“ akhhh sialan kemari kau Daniel.. harkkkk cuuhhhh.. pedas akhhh lidahku seperti terbakar dasar anak laknat!!!"pekik Max sambil berlari mengejar pria itu. Wajahnya memerah bukan hanya karena marah tapi karena kepedasan, dia mengejar Daniel sekuat tenaga.
Damian menepuk bahu Richard,” lain kali bicarakan dengan baik pada Gege, dan jangan asal ambil, jujur saja baru kali itu aku melihat Gege tersenyum dengan begitu lembut, dia juga orang yang pemilih tapi sekalinya suka seperti tadi lah kejadian nya, kau membuatnya sakit hati, kasihan dia... seolah semua yang berharga miliknya dirampas, jangan posisikan dirimu jadi ayah yang jahat Chard, “ ucap Damian.
Mereka selalu ingin yang terbaik bagi Gege, jelas Gege adalah anak yang terlalu sabar menghadapi ayah yang keras seperti Richard, Gege memang pernah mengatakan bahwa dia ingin memiliki seorang ibu tapi nyatanya setiap perempuan yang dicoba kenalkan pada Richard tidak benar benar tulus menyayangi anak itu.
“ Sudahlah.. kau urus Gege, aku mengejar dua tikus ribut itu dulu... “ ucap Damian yang menyusul duo kucing liar yang sedang kejar kejaran sambil main jitak-jitakan di dalam rumah besar itu.
Richard menatap ketiga temannya yang seperti bocah cilik padahal usianya sudah dewasa. Dia menghela nafas kasar, jelas dia tahu kalau dirinya salah karena membentak Gege, tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia juga manusia yang punya rasa takut dan khawatir.
"Pria itu membuka kamar putranya, dia masuk ke dalam ruangan itu dengan langkah kaki yang sangat pelan agar tak membangunkan penghuninya. Ruangan kamar Gege diisi dengan banyak foto dan kenangan mereka ketika liburan, foto sejak Gege masih bayi sampai usianya beranjak tujuh tahun. Ruangannya rapi dan bersih, anak itu sangat menyukai warna hijau sehingga kamarnya di beri warna hijau tua dengan gradien yang membuat mata segar.
Langkah kakinya membawa dia pada sang putra, dengan pelan dia duduk di samping tempat tidur Gege, anak itu terlelap dengan begitu tenang sambil menggenggam boneka buatan tangan yang dia tangisi tadi.
Dengan lembut Richard mengusap kepala putranya, anak yang sangat dia sayang, anak yang jadi korban akibat kesalahan satu malam itu. Betapa tidak beruntungnya nasib Gege yang harus terpisah dari ibunya , betapa tidak beruntungnya Gege yang harus lumpuh saat usianya masih begitu muda.
“ Seharusnya di wajah ini hanya ada tawa, tapi Papa membuatmu menangis lagi... maafkan papa sayang...”’ suaranya terdengar lirih, hatinya pedih melihat kondisi putranya yang tak kunjung membaik. Semakin lama Gege semakin murung , tetapi baru tadi anak itu tersenyum dengan sempurna hanya karena diberi boneka yang tak seberapa itu, senyuman bahagia bahkan tidurnya pun terlihat lelap dengan boneka kecil yang dia pegang dengan begitu erat.
Richard menatap meja belajar putranya, dia membuka laci meja itu, lalu mengambil buku harian putranya yang disimpan rapi disana.
Dengan lembut dia mengusap buku bertuliskan ‘Rahasia Gege’. Buku yang Richard temukan setahun lalu saat Gege sakit, dia menemukan buku itu disana dan membaca isi yang menyakitkan dari harapan seorang anak yang sangat ingin memiliki keluarga yang lengkap.
Hal ini yang membuat tekad Richard menemukan ibu kandung Gege semakin bulat, tak peduli seperti apa wanita itu sekarang dia akan berusaha membuat putranya bahagia dengan memiliki keluarga yang utuh dan lengkap.
Richard membuka lembar demi lembar di buku itu, tulisan tentang pengalaman dan hari hari yang berkesan bagi Gege di tuangkan dalam bentuk tulisan, ada beberapa stiker dan juga foto yang dia tempel disana . Gege adalah anak yang sangat cerdas, di usia 3 tahun dia mulai menggerakkan pensil dan dengan cepat menguasai bahasa dan cara menulis, di usia itu dia sudah bisa membaca dan membuat takjub Papa dan paman pamannya.
Gege sering menulis sejak usianya 5 tahun, dia banyak menuangkan isi pikirannya dalam bentuk tulisan entah dia dalam kondisi senang atau sedang sedih.
Richard membuka halaman berisi harapan Gege , dia mengusap buku itu dan membaca susunan kalimat yang cukup sempurna untuk anak seukuran Gege,
...“ 8 agustus 2021,...
...Dear my Secret book,...
...Hari ini Gege sangat sedih. Gege memikirkan tentang bagaimana jadinya kalau Gege punya seorang Ibu, Gege pasti tidak akan di ejek oleh teman teman, Gege pasti akan punya tempat untuk menangis dan Papa tidak akan terus menerus khawatir pada Gege. Gege iri melihat teman teman Gege yang tertawa di samping ibu mereka, Gege iri melihat mereka bisa mengadu saat ada teman lain yang memukul mereka sedangkan Gege harus mengadu pada siapa? Gege ingin sekali menggenggam tangan ibu Gege , tapi papa bilang Ibu Gege pergi, Ibu Gege pergi untuk waktu yang lama. Gege iri melihat anak kucing yang dijilati oleh ibunya, terlihat sangat bahagia, makan sepiring bersama ibu , tapi Gege.. Gege tak bisa merasakan hal itu. Kalau Papa menikah, Gege takut perempuan yang datang sama seperti tante tante jahat yang jari jarinya panjang seperti monster itu, Gege takut dimarahi.. tapi Gege ingin punya Mama... Mama gege dimana? Kenapa meninggalkan Gege dan Papa? Apa karena Gege anak nakal? .......
Air mata Richard lolos begitu saja tanpa seijinnya, dia mengusap buku itu sambil menangis pilu. Hatinya sakit melihat luka yang harus ditanggung oleh putranya yang masih sangat muda.
Selama bertahun – tahun dia terus menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Gege. Ketidakmampuannya, kelemahannya menghadapi keluarganya dan kondisinya yang beberapa tahun lalu tidak memadai, dari segi finansial dia masih berjuang, ini adalah awal karirnya berkembang sebagai seorang CEO dari perusahaan muda yang sudah berkembang dengan pesat, dan sekarang dia bisa mencari ibu anaknya.
Richard memeluk putranya dengan erat,” Papa akan mengabulkan permintaanmu anak, Papa akan cari ibumu, kita akan bawa dia...” ucap Richard . Dia mengecup kening putranya, berbaring dan memeluk anaknya dengan penuh cinta.
.
.
.
Like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Lisna Wati
menyentuh hati sy baca
2022-09-29
2
🦋PutriBiru🦋
dr td jd nangis muluuu sedih jd gege
2022-09-18
3