BPB: Setan

“ Arrrkkhhhhhh seeetaaaannnnn airrrr........” teriakan melengking dari seorang pria berambut panjang dengan tubuh tinggi dan kekar membuat gusar para penghuni gaib di ruangan putih bersih yang baru saja di cat itu.

Perempuan dengan jubah berlumuran cairan merah dan rambut panjang hitamnya yang terurai dengan sebuah tongkat yang berujung tajam seperti tombak di tangan kirinya berjalan dengan lambat sambil mengeluarkan suara-suara yang membuat bulu kuduk merinding.

“ harrr..... harrrrhhhh... harrrhhhhhhhh kemari kau kumakan kau.... arrhhahhhhhhh.....” teriak wanita itu sambil berlari mengejar Damian si pria tampan nan gagah itu.

“ Huwaaa... mak selamatkan anakmu, ada setan gila yang mau nangkap Damian....” seloroh pria itu sambil berlari dengan lambat seolah dia akan tertangkap.

Rara, nama perempuan berlesung pipi dengan wajah cantik blasteran itu berlari sambil mengejar Damian sampai tiba-tiba ...

Sreett... brukkk.....

Dia tersandung meja yang diletakkan di tengah ruangan tempat mereka bekerja. Rara terjatuh dan menarik kaos Damian yang berada di depannya sampai keduanya terjatuh di atas lantai.

“ Pfrrrhthhh bwahahahhahahahaa.....” tawa kedua orang itu terdengar sangat bahagia. Keduanya berbaring di atas lantai sambil menatap langit-langit putih bersih yang baru saja selesai mereka cat. Wanita itu adalah seorang pekerja serabutan yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan cuan termasuk menjadi kru pertukangan demi menyambung hidup dan melunasi hutang yang tiada habisnya.

“ Hahahah... ra... gak capek apa kerja begini terus? Biar aku bantu deh bayar utang Paman, gak tega melihat kamu kerja berat begini, sudah bertahun tahun loh ra..” Damian memiringkan tubuhnya dan menatap perempuan itu.

Rara tersenyum, “ Gak Dam, kalau kamu melakukan itu sama saja menginjak-injak harga diriku, aku tak mau berhutang pada siapa pun, aku menikmati hidupku seperti ini, lagian utang Papa sedikit lagi,” ucapnya sambil tersenyum.

“ Hmmm... kau memang keras kepala, lalu bagaimana dengan lamaran pria itu, apa kau akan menerimanya dan menikah dengannya?” tanya Damian.

Rara langsung duduk dan menggelengkan kepalanya,” aku tidak akan menikah Damian, selamanya tidak akan menikah, pernikahan itu terlalu rumit untuk seorang wanita rendahan seperti diriku, aku tak mau..” jawabnya dengan cepat.

“ Ohh ayolah, kau harus menikah, lagi pula apa coba alasannya kau tak mau menikah?” tanya Damian.

“ Nggak ada alasan, hanya tidak mau menikah saja, memangnya perlu alasan apa,” ucap Rara sambil mengikat tinggi rambutnya ke atas.

“ tapi dari yang kulihat dia sangat menyukaimu, kalian juga kan teman SMA, dan kalian selalu bersama, kenapa tak kau pertimbangkan?” tanya Damian.

Mendengar ucapan Damian, Rara memutar malas kedua bola matanya,” ohhh ayolah... aku tidak mau membicarakan ini, percuma kak Damian, kau membuatku pusing saja... sudah sana pergi aku mau lanjut kerja,” ketus gadis itu sambil memasang wajah masam.

“ Bagaimana kalau ku kenalkan pada seorang pria, kau mau yang seperti apa, pria tampan dan kocak seperti koboy? Pria dingin dan datar atau pria yang sudah punya anak? Ehhh jangan dia... dia terlalu bodoh, sama seperti dirimu tak mau menikah...” ucap Damian.

“ Terserah kak., aku tidak akan menikah...” ucap Rara sambil bangkit berdiri dan meninggalkan pria itu, dia membawa ember berisi cat putih lalu bergabung dengan kru lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

“Beri tahu aku alasannya Ra, kenapa kamu tak mau menikah , padahal kau cantik, kau juga pasti banyak peminat,” tanya Damian.

“ bla... bala blaa.... gak tahu sudah tebak saja kenapa tebak... oh iya, sudah bagaimana sama model itu, berhasil gak? Atau perawat yang di kota A hubungan kalian sudah bagaimana? Jangan Cuma tahu main saja, tanggung jawab kek....” celetuk Rara dengan serangan balik seraya mengejek pria itu sambil menjulurkan lidahnya.

“ Ehh kok jadi ganti topik, kita bahas tentang kamu loh Raa... masa depan kamu...” teriak Damian.

“ Sudahlah kak berhenti membicarakan itu...” ucap Rara yang mulai melanjutkan pekerjaannya.

Rara, gadis yang cukup tinggi dengan proporsi tubuh yang sempurna membuat semua orang tertarik padanya, tetapi karena sifatnya yang kasar dan terkesan serampangan dia tak memiliki banyak teman.

Damian adalah salah satu teman yang dia temui dalam proyek pembangunan jalan dimana dia menjadi salah satu kru dalam tim pembangunan, keahliannya dalam tata ruang dan memadukan warna membuatnya di terima di lingkungan pekerjaan para pria .

Perempuan itu menatap dinding, tangannya bergetar sebentar, dia terdiam, ingatan akan kejadian tujuh tahun lalu membuat dirinya hancur. Anaknya direbut oleh orang asing yang mengaku kalau dirinya suruhan orang yang tidur dengan Rara malam itu. Begitu rara melahirkan di puskesmas terdekat, anaknya ambil begitu saja.

Kejadian itu membuatnya trauma, putranya hilang dari dalam pelukannya, pada saat itu kondisi Rara baru melahirkan dan setelah mengetahui dan melihat wajah putranya dia pingsan karena kekurangan darah setelah operasi, tapi saat dia bangun , dia mendapatkan berita menyedihkan bahwa putranya telah dibawa oleh orang suruhan pria yang tidur dengannya waktu itu.

“ Kak dam, tak mungkin aku memberitahukan alasanku menghilang tujuh tahun yang lalu, alasanku tak mau menikah karena aku ini seorang ibu yang kehilangan putranya, seorang ibu yang bahkan tak bisa menyewa satu detektif pun untuk mencari keberadaan putranya yang baru lahir, menikah bukan prioritas utama untukku, lebih baik aku bekerja keras sampai hutang Papa lunas dan aku mengumpulkan uang untuk bisa mencari keberadaan putraku,” batinnya.

Rara menarik nafas dalam dalam dan membuangnya dengan kasar, dia harus tegar, dia harus kuat jika ingin menemukan keberadaan putranya yang sangat tampan , dia harus jadi perempuan mandiri untuk bisa bertahan di tengah kerasnya dunia yang dia jalani.

Tujuh tahun lalu adalah luka yang sangat dalam bagi Rara, apalagi saat dia mendapati dirina.y tengah mengandung malaikat kecil tak berdosa hasil hubungan semalam yang dia lakukan demi melunasi hutang ayahnya. Tapi siapa sangka dia malah salah kamar dan hutang ayahnya tak bisa dia lunasi.

Rara memilih meninggalkan rumah dan hidup di sebuah desa setelah ayahnya yang sakit sakitan meninggal dunia dengan banyak utang pada sang Bibi. Rara bekerja serabutan hanya untuk melunasi hutang itu, tetapi setelah melahirkan dia malah kehilangan putranya.

Kehidupannya berat, tetapi dia lalui dengan percaya diri karena banyak orang yang mendukungnya termasuk Damian, pria yang terang terangan adalah seorang pemain wanita tetapi sangat menghargai Rara dan menganggap Rara sebagai adiknya sendiri.

Dia juga punya beberapa teman dekat yang selalu ada untuknya dan mendukung dia sejak dulu. Setidaknya meski hidupnya hancur karena kesalahan itu, dia masih punya harapan untuk menemukan putranya walaupun tak tahu entah kapan harapan itu akan tergapai.

“ ayo semangat Ra.. Papa pasti senang di atas sana saat melihat kamu kerja keras, tinggal bayar 5 juta lagi selesai, dan aku tak perlu berhubungan dengan Bibi, ahhhh sebentar lagi, aku akan mencari putraku...” ucap nya menyemangati dirinya sendiri.

.

.

.

Like, vote dan komen

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***