I'M THE ANTAGONIST

I'M THE ANTAGONIST

01| Novel

"Ya ya ya, setiap hari kau hanya akan membahas soal pangeran Max tanpa henti. Telingaku sudah sangat muak mendengar namanya bahkan rasanya aku ingin mencekik siapapun yang memiliki nama itu!" Seorang gadis mungil dengan tinggi hanya 155 cm itu menatap jengah pada temannya.

   "Ah, kau kejam sekali Melinda. Tidak bisakah kau membiarkan temanmu yang cantik ini merasa senang?" ucapnya sembari memeluk lengan gadis bernama Melinda yang tingginya jelas berbeda.

   "Kau tahu ... Aku rasa pangeran Max adalah manusia paling beruntung di dalam novel itu. Dia jelas-jelas selalu mendapatkan keberuntungan hanya dengan memanfaatkan satu wanita!"

   "Maksudmu?" tanyanya tak paham

Melinda membuang napasnya pelan sebelum menjelaskan maksud dari ucapannya.

   "Sudah jelas bahwa si penulis novel ini sangat amat tergila-gila pada tokoh Max sampai-sampai dia membuat pria itu tak mendapatkan masalah sama sekali. Bukankah itu tidak adil?"

   "Kau seharusnya memperhatikan para *npc  yang ada di dalam novelnya."

*npc\=karakter figuran

   "Mana bisa seseorang yang telah membantu hidup Max menjadi lebih baik malah dilupakan oleh si penulis. Aku rasa dia memang punya penyakit amnesia atau apapun itu. Aku turut prihatin pada karakter figuran lainnya."

   "Ah, kan tokoh utamanya memang si Max dan juga Lily. Memangnya ada yang salah dengan dua pasangan romantis itu?"

Jangan salah. Melinda adalah gadis yang sangat membenci orang ketika mereka telah ditolong, lalu kebaikan orang itu malah dilupakan begitu saja.

Oh ayolah, Melinda begini karena merasa kesal pada jalan ceritanya. Jelas-jelas diprolog menjelaskan tentang seorang gadis cantik keturunan bangsawan yang sangat amat berjasa besar bagi kelangsungan hidup pangeran Max. Lantas, mengapa pada saat memasuki bab pertama, justru ceritanya semakin berfokus pada pria itu?

Terlebih lagi, penulis itu tak menjelaskan lebih rinci mengenai kehidupan gadis tersebut yang diketahui bernama Elena.

   "Romantis apanya ... Kau itu bodoh atau apa? Kau bisa baca sendiri bagaimana Max dan Lily memperalat Elena. Bahkan, mereka tak segan-segan menjadikannya kambing hitam, setelahnya dia dihukum mati oleh Raja. Akhir yang tragis bukan?"

   "Mungkin, si penulis novel ini punya kelainan membenci tokoh protagonis. Ku rasa!"

Melinda baru saja pulang dari kuliahnya. Tubuh lelahnya itu ia baringkan ke atas ranjang, sebelum akhirnya ia bangkit dan pergi ke arah meja belajarnya.

Matanya menatap novel berjudul 'Story of Love' membuatnya seketika kesal mengingat temannya bernama Sarah selalu menyebutkan nama Max.

   "Aku benar-benar akan mencekik pria yang mempunyai nama Max."

Setelah mengembuskan napasnya kesal, ia lantas duduk dan membuka lagi novel tersebut.

Dia membaca sedikit penjelasan tentang si penulis di halaman paling akhir.

   "Menyukai pria fiksi ... Pantas saja. Dia memang orang yang aneh!" ucap Melinda semakin kesal.

Dia membuka halaman paling tengah, membaca beberapa kata hingga rasa kantuk menyerangnya. Ingin melangkah ke ranjang, tetapi ia terlalu mengantuk.

Tidurlah dia di meja belajar dengan beralaskan novel sebagai bantalannya.

                                 ***

Tidur seorang gadis cantik terganggu, perlahan ia membuka matanya. Penglihatan yang awalnya buram menjadi semakin jelas.

   "Sepertinya aku bermimpi aneh tadi!"

Dia lantas bangun dan duduk di pinggiran kasur, menatap setiap inci kamar dengan keadaan masih mengumpulkan beberapa nyawanya.

   "Kenapa tempat ini aneh sekali?"

Ia bangkit dan berjalan menuju pintu, tetapi sebelum benar-benar sampai, dia membeku di tempat saat melewati sebuah cermin.

   "Tunggu sebentar!"

Dia pun berbalik dan melihat wajahnya. Suara teriakan pun terdengar sampai ke penjuru lorong, membuat beberapa pelayan dan penjaga ikut terkejut.

   "Apa-apaan ... Kenapa wajahku jadi berubah?"

Dia memegangi hidung, bibir, telinga bahkan mata dan rambut. Tak lupa dengan baju aneh yang dia gunakan membuatnya semakin kebingungan.

   "Kenapa ... Kenapa aku bisa berada di tubuh gadis ini. Siapa dia?"

Seorang pelayan membuka pintu dengan cepat, lantas berjalan menghampiri gadis itu.

   "Nona, apa ada yang terjadi? Mengapa anda berteriak di pagi hari begini?"

   "Haa, siapa kau?"

   "Apa maksud nona? Saya adalah pelayan pribadi anda, Frieda. Apakah nona mengalami amnesia jangka pendek? Ataukah benturan kemarin yang menjadi penyebabnya, sepertinya aku harus mencari tabib!"

   "T-tunggu dulu. Coba kau sebutkan siapa namaku?"

   "Astaga ... Sepertinya nona memang mengalami hilang ingatan jangka pendek."

   "Katakan saja."

   "Nama nona adalah Elena Freja Javosca, anak bungsu dari keturunan tuan Edward dan nyonya Loretta."

   "Sial. Ini tidak mungkin, tidak ... Aku tidak mungkin berpindah jiwa dan masuk ke abad pertengahan. Tidak mungkin aku menjadi Elena yang selalu dimanfaatkan oleh Max."

Gadis berjiwa Melinda itu sedikit merasa keseimbangannya hampir jatuh, untunglah ia bergegas menahan tubuhnya agar tidak tumbang

   "Sial sial sial. Kalau aku kembali ke tubuh asliku, akan kubunuh penulis aslinya karena telah menciptakan cerita yang tak masuk akal ini."

Melinda pun memilih untuk duduk, mencoba menetralkan rasa keterkejutannya.

   "Baik baik ... Sekarang aku telah masuk ke dalam tubuh Elena, jadi tugas utamaku adalah mengubah alur cerita sialan ini agar menjadi lebih baik lagi. Kebetulan aku juga punya dendam pribadi pada Max. Lihat apa yang akan aku lakukan!"

Melinda atau Elena pun mulai menampilkan senyum manisnya, membuat Frieda, selaku pelayan pribadinya itu terheran-heran.

   "Aku baik-baik saja. Kepalaku sedikit pusing dan aku ingin berkeliling sebentar."

Ia lantas bangkit dan mulai berjalan meninggalkan kamarnya.

Saat sedang asik melihat-lihat, ia ingat bahwa di bab pertama novel 'story of love' itu Elena bertemu dengan Max di taman utama milik keluarga Jovasca.

Saat itu Elena tengah duduk entah memikirkan apa hingga Max datang menghampirinya.

   "Hampir saja aku lupa. Lihat bagaimana aku mengubah alur ceritanya, bahkan penulis aslinya akan kubuat tercengang!"

Ia menyeringai sebentar, lalu berjalan melewati pintu utama. Saat itu terlihat seorang pria tampan yang memiliki tinggi sekitar 189 cm itu tengah berbicara dengan beberapa pelayan.

   "Dia pasti anak tertua keluarga Javosca. Bahkan orang yang paling tampan menurutku di novel ini pun disingkirkan oleh penulisnya. Ck, kasian sekali."

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kakak dari Elena memiliki wajah tampan bak pangeran dari negeri khayangan. Pahatan sempurna dari setiap inci wajahnya adalah bukti bahwa dewa jelas menciptakannya dengan penuh senyuman.

   "Salam dan selamat pagi kakak!" ucapnya sembari memberikan hormat lantas dibalas oleh kakaknya yang diketahui bernama Lucas.

   "Tumben sekali kau terlihat ceria, apakah ada sesuatu yang terjadi? Ah, kepalamu tidak apa-apa, kan?" tanyanya dengan menyentuh bagian kepala Elena yang terbentur kemarin.

   "Aku baik-baik saja, terima kasih telah mengkhawatirkanku. Aku pikir pangeran Max hari ini akan datang ke mari."

   "Kau benar. Sepertinya dia akan datang menemuimu."

   "Bagaimana kalau aku menolaknya? Bukannya aku tidak bersyukur dikunjungi oleh pangeran secara langsung, hanya saja aku masih sedikit pusing. Aku tidak bisa bertemu dengan pangeran dalam keadaan begini, bisa-bisa aku pingsan saat sedang berbicara dengannya."

Nampak wajah Lucas sendu saat menatap sang adik.

   "Kau benar. Sebaiknya kau kembali beristirahat, aku akan mengatakan pada pangeran bahwa kau belum bisa ditemui."

Setelahnya Elena memberikan salam pada sang kakak dan berjalan kembali ke kamarnya.

   "Bagus, dengan begini Max tidak bisa meminta bantuanku untuk pergi menemui Lily, sahabat kecilku. Ck! Lagipula Elena ini, untuk apa menaruh hati pada manusia rendahan seperti dia?"

Iya, Melinda bisa menerima dirinya masuk ke tubuh Elena juga karena alasan ini.

Dia tidak mau jika tokoh favoritenya sampai dicampakan begitu saja. Melinda, gadis itu tak akan tinggal diam dan membiarkan ending dari novel ini berakhir bahagia bagi Max dan Lily, tetapi tragis untuk Elena.

   "Mari kita lihat, siapa yang akan berakhir tragis dan bahagia di novel ini."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

😂😂😂jd inget anak gadisku yg gemar sm anime masak pgn py cowok yg kyk anime mentang2 suka gambar anime😂

2024-05-27

1

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

aku baru mulai ni

2023-03-04

0

lyra abila

lyra abila

woww awal yg bagus mc bkn.org yg tertindas.💪💪😂😂😂

auto ❤

2022-09-23

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!