' Harapan tulus'

'Assallamualaikum warrohmatullah '

'Assallamualaikum warrohmatullah '

Sholat jama'ah mereka pun telah selesai, Dan mereka pun berdo'a dalam hatinya sendiri-sendiri.

" Ya ALLAH, hamba nggak mau di jodohkan ya ALLAH, hamba ingin orang yang ada depan hamba ini sebagai imam hamba dunia akhirat, hamba tidak ingin orang lain, hamba mohon ya ALLAH. Hamba sangat sayang sama Roni, tolong rubah rencana ayah dan ibu ya ALLAH. Tolong kabulkan doa hamba ya ALLAH. "

Doanya pun di akhiri dengan." amiiin." Dia membasuh mukanya dengan ke dua tanganya.

" Ya ALLAH, aku tidak berharap banyak, aku cuman pingin syheril bahagia, jika memang dia bukan jodoh ku, dan aku bukan yang terbaik untuknya, maka gantikan aku dengan orang yang lebih sayang padanya. Tapi jika memang kami berjodoh permudahkanlah ya ALLAH... Amiiin. "

Selesai sholat mereka langsung keluar ke meja makan, ibu Roni sudah mulai menata makanan di meja makan, mereka ber-tiga sudah duduk di meja makan, tapi wajah Syheril masih terlihat lesu.

" RiL, dimakan gih biar gak lemes." Kata ibu Roni sebagai pembuka obrolan.

"Iya bu."

" Sudah kabarin orang tua kamu kalo kamu nginep di sini? " Lanjut ibu Roni dengan pertanyaan yang lain.

" Ya ALLAH ! " Syheril langsung kaget. " Aku lupa, pasti ayah, ibu cemas banget. " Lanjutnya menoleh ke Roni.

" Aku sudah pamit ke mereka. "

Syheril lega mendengarnya, memang Roni itu biarpun badung kayak syheril tapi tetep dia itu anak yang baik, selama ini juga dia gak pernah lupa akan sopan santunnya sama orang yang lebih tua.

Kini mereka duduk menikmati bintang di teras atas, rumah Roni memang luas tapi cuman punya satu lantai, dan bagian atas biasanya untuk jemur baju, lah yang depan ini di sulap jadi taman yang cukup menarik.

Mereka duduk di bangku, menikmati bintang yang hanya muncul sedikit, syheril menyandarkan kepalanya di bahu Roni, dan Roni pun mengelus rambur syheril dengan rasa sayang.

" RiL... "

" Hmm."

" Aku boleh ngomong sesuatu?"

" Apa?"

" Gak boleh marah ya!? "

"He-em."

"Percaya gak kalo semua yang ada di bumi dan langit beserta isinya ini ALLAH yang atur??"

" Percaya. "

"Percaya gak klo sebelum kita lahir ALLAH sudah menentukan takdir kita, Lahir, kematian, Rejeki, dan JO - DOH!"

Syheril tak langsung menjawab, air matanya menetes membasahi pipi, dia tau arah bicara Roni ini kemana.

" RiL aku percaya ALLAH akan selalu ngasih terbaik buat kita, mungkin klo kita gak JO-DOH."

" APA SIH!!? NGOMONG NYA GITU TERUS KAMU MAU NYERAH. MAU BIARIN AKU NIKAH SAMA ORANG LAIN!??" Sela Syheril marah, air matanya kian membanjiri pipinya.

" Bukan gitu, dengerin." Roni mengarahkan wajah Syheril ke hadapannya.

" Aku percaya sama apa yang ALLAH kasih ke kita, kalo memang kita jodoh pasti ALLAH akan mempermuda semuanya, tapi kalo gak, mau kita berusaha kayak gimanapun kita gak bakal bisa menentang kehendak ALLAH." Tambah jelas Roni panjang lebar dan air mata Syheril semakin deras.

" Ya ALLAH, aku Nyesek ya ALLAH.huaaaaaahuaaaahauuaaa......"

Syheril menangis sejadi jadinya dan Roni hanya bisa memeluknya erat ikut larut dalam kesedihannya.

Akhirnya Syheril nurut apa kata Roni, mereka sepakat untuk putus, tapi tetep berhubungan baik, Roni pun menyuruh Syheril menuruti orang tuanya walau dengan berat hati.

Aku mempunyai keyakinan sendiri bawah kita ini akan berjodoh kelak .

***

' keesok harinya '

Pas jam istirahat sekolah Dhika nyamperin Syasya dan Rendi yang lagi akur makan di kantin.

" Hey,"Sapa Dhika ke Syasya, seperti orang ngagetin.

" Si monyet mana gak kliatan?" Lanjutnya, Syasya merasa bingung dengan kata 'monyet' yang dimaksud Dhika

" Si anak baru itu!! " Jelasnya.

" Ooo, Syheril, anaknya gak masuk kak ." Jawab Syasya.

" Kemaren bolos sekarang masih bolos juga." Pekiknya seakan gak terima.

" Kenapa sih Dhik? jelek terus pikiran kamu ke Syheril? "Kata Rendi heran melihat temennya.

"Kkamu suka? " Tuduh Rendi seketika.

" Ngawur, mana pernah aku suka cewek? " Bantah Dhika seketika.

" Mas Dhikaaaa. . .HO-MO." Tanya Syasya dengan kagetnya mendengar pernyataan Dhika, sementara kakaknya hanya meringis melihatnya.

" Ngawuur!" Bantah Dhika sewot dan sinis.

" Ya kira mas Dhika HOMO, orang mas Dhika bilang gak pernah suka sama cewek."

" Udah ah. . .ke ruang OSIS aku." Pamit Dhika dan langsung bangkit dari duduknya untuk pergi.

***

Roni mengantar syheril pulang ke Surabaya. Dalam perjalan Syheril hanya memeluk Roni erat dari belakang, Syheril masih larut dengan kesedihannya, Roni juga demikian tapi dia lebih milih menyembunyikannya.

Hari hampir sore, akhirnya mereka pun sudah sampai di depan rumah Syheril, motor Roni juga sudah terparkir di samping rumah syheril.

" RiL. . . turun kita uda nyampek ne." Suruh Roni pelan.

Syheril hanya menggelengkan kepala tidak setuju dengan manja." Udah ah, ayok.... jangan kayak gini."

Akhirnya dengan malas Syheril turun dari motor Roni, disusul dengan Roni kemudian.

Ayah dan ibu Syheril langsung keluar mendengar ada suara motor terparkir, Dibukanya pintu rumah, ibu Syheril langsung memeluk anaknya, "Kamu gak papa sayang, ibu khawatir banget." Ucap ibunya.

Syharil hanya diam dalam pelukan ibunya, kemudian dia masuk kedalam rumah menuju kamar dan mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.

Ayah Syheril menyuruh Roni duduk di depan teras bersamanya, sementara ibu Syheril masuk untuk membuatkan minum.

" Ayah minta maaf ya Ron, ...Pasti Syheril sudah cerita semuanya ke kamu. "Tutur nya.

" Iya,yah. . . Sebenernya saya juga kaget, klo memang Syheril sudah dijodohkan kenapa ayah sama ibu diam saja, kami juga merasa kalo ayah dan ibu merestui hubungan kami, tapi ternyata..." Roni tak melanjutkan perkataanya kecewa.

" Maaf Roni, bukan-nya kami tak merestui kalian, kami sangat suka sama kamu, ayah sendiri pun juga lupa akan janji ayah ke temen ayah." Ayah Syheril merasa bersalah dia menarik nafas panjang sebelum menjelaskan semuanya.

" Dua bulan sebelum kami pindah tiba tiba temen ayah datang kerumah, tentu saja ayah senang bisa bertemu dengan sahabat ayah. Tapi ayah juga kaget saat menagih janji ayah untuk menjodohkan anak kami. " Jelas ayahnya lebih lanjut.

Roni hanya diam menyimak,ibu Syheril datang dengan membawa es jeruk kesukaan Roni biasanya.

" Nak Roni, gimana pun kedepannya kamu masih tetep kami anggap seperti anak kami."

" Roni paham buk. " Roni mengambil satu gelas es jeruk itu dan meminumnya setelah itu dia berdiri dan pamit pergi.

" Roni pamit, ayah ibu. "

"Lho kamu gak nginep aja, kamu pasti capek, istirahat dulu aja." kata ibunya

" Rnggak buk, saya gak bisa, kasian Syheril kalo saya terus ada di sini."

Akhirnya ayah Syheril pun bangkit dari tempat duduknya dan merangkul sambil sedikit mengelus punggung Roni, " Maafin ayah." Katanya pelan dan hati Roni sangat menyentuh hatinya.

***

Seminggu telah berlalu, setiap hari Syheril terus telpon Roni di saat senggang, malam sebelum tidur, bangun tidur, bahkan saat istirahat sekolah seperti kali ini.

" RiL, makan apa ? " Tanya Syasya yang berniat sekalian pesen makan buat dia sendiri.

" Gak deh, kamu aja." Tolak Syeril.

" Makan sayank, jangan gak makan, nanti aq gak mw telpon lagi sama kamu lho. "Suara orang di sebrang telepon mencoba membujuk Syheril.

" Iya... iya.... " Jawabnya.

Syheril langsung clingukan mencari keberadaan temennya, akhirnya dia melihat Syasya yang sibuk memesan makanan,

" Syaaa! Syasya. " Teriak Syheril berusaha panggil temennya tapi tetep gak bisa ngebuat Syasya menoleh kearahnya.

" Syayaaaaa. . ." Kali ini Syheril melambaikan satu tangannya dengan sedikit lompatan kecil berusaha agar si syasya bisa melihatnya.

**Tapi NA -AS.

BRUUUKKK**!!!

Seseorang tak sengaja menabrak Syheril dan membuat HaPe nya terjatuh.

" Sory... sory..." Kata cowok itu yang itu tidak adalah Dhika.

" Ok gak pa-pa." Jawabnya singkat.

Dhika langsung meraih HaPe Syheril yang terjatuh dan mengembalikan nya ke Syeril, mereka hanya diam karna ya memang di Syheril gak terlalu suka dengan yang namanya Dhika.

" Eh mas, makan yuk." Ajak Syasya yang tiba-tiba sudah berada deket mereka sambil membawa nampan berisikan soto. Syheril dan Syasya langsung duduk di tempat duduk yang ada di depan mereka.

" Kamu aku panggil gak denger-denger."

"Kenapa? "

" Pesenin sekalian. "

" Katanya gak makan?" Tanya Syasya geram dengan ke plinplanan temennya itu.

" Ya udah aku pesen sendiri aja. " Syheril pun bangkit dan tiba-tiba Rendi datang dan menepuk pundak Dhika yang sedari tadi cuman diem ngliatin Syasya dan Syeril

" Eh mau kemana? " Tanyanya kepada shyeril.

" Pesen makan."

" Aku pesenin aja sekalian aku juga mau beli makan, ya kan Dhik?" Dhika hanya mengangguk.

" Mau makan apa? " Tanya Rendi lagi.

" Ngikut aja aku mah, semuanya doyan. "

Setelah kedua cowok itu pergi Syheril langsung duduk, dan melihat HaPenya lagi,

" Telpon siapa sih kamu, tiap hari telpon terus, gak bosen ??" Tanya Syasya heran.

"MAN - TAN!!! " Jawaban Syheril sontakmembuat smSyasya tersedak.

"Mantan ? bukan pacar gitu? " Tanya Syasya yang hanya di angguki sama Syheril. " CLBK gitu maksudnya? " Syasya mencoba menebak.

"Jadi gini, kita itu udah putus, tapi kita masih saling sayang , dan kita masih menjalin silahturahmi." Jelasnya yang semakin buat Syasya bingung.

" Maksudnya? "

" Aku harus putus sama dia karna aku. . . aku. . . " Syheril agak ragu untuk meneruskanya, wajahnya jadi sedih mengingatnya kembali.

" Kenapa???" Syasya semakin KEPO.

" Aku di jodohkan. " Jawabnya dengan cepat.

" APAAA????? DI JODOHKAN??? " Kaget Syasya

" Gila hari gini, masih jaman??" Lanjut Syasya masih tak percaya.

" Ini semua mendadak, ayah juga baru ingat baru-baru ini, karna temennya."

"Gak paham aku?"

" Ribet ah, jelasinnya pokoknya gitu aku di jodohkan."

" Sudah ketemu sama cowoknya? " Tanya syasya semakin penasaran dan Syheril hanya menggelengkan kepalanya .

" Gila apa??? , coba kamu tanya sama ayahmu nanti ya. kenapa dadakan. pas anak temen ayahmu itu cacat gimana? lumpuh mungkin."

mata Syheril langsung melotot, ucapan syasya ada benernya. pasalnya sangat mendadak si temen ayahnya untuk minta perjodohan itu di teruskan.

---------------------------------------------

Ada yang setuju dengan keputusan Roni gak nie readers,??? gimana perasaan Syehril kedepannya ya.???

Ditunggu ya untuk kelanjutannya.....

terimakasih telah membaca, jangan lupa like and komen

😇😇😇

Terpopuler

Comments

Elvira Parera

Elvira Parera

pasti Dikha.

2022-04-22

1

Siti Julaeha Julai

Siti Julaeha Julai

menurutku roni bijaksana,, dlm mengambil keputusan.. 😁

2022-02-16

1

Ilan Irliana

Ilan Irliana

roni calon imam yg baik..knp g m roni z di jd'y..

2020-05-23

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!