' Kerinduan.'

 

Masih dengan posisi berguling-guling diatas kasur, Syheril masih tersenyum mendengar suara yang ada disebrang telepon.

 

" Sudah sholat Ril?" Tanya seseorang disebrang telpon yang tidak lain adalah Roni, kekasih Syheril.

" Lagi libur."

"Awas ya kalo bohong."

" Iya,Ron."

" Besok libur sekolah aku mau maen kesana," kata Roni, "Di sana kamu nggak boleh badung, jangan ndablek, jangan bikin onar, dan lagi jangan BOLOS." sedikit ada penekanan dikata 'BOLOS '

"Disana nggak ada aku yang bisa kamu ajak bolos lagi," Tutur Roni yang kemudian sedikit meledek.

Memang biasanya Roni yang selalu menemaninya bolos atau kabur dari sekolah, bahkan Roni juga yang ngajarin syheril cara manjat pager.

Eiits. . . Jangan salah, bukan bearti Roni anak yang tidak baik, itu semua hanya untuk menghibur syheril ketika dia galau. Tapi itu semua juga atas ijin ibu Syheril, karna diam-diam Roni juga meminta ijin pada orang tua Syheril.

" Ril... Syheril," Panggil ibunya.

Shyeril langsung mengakhiri panggilan teleponnya dan langsung menuju sumber suara itu berasal.

"Ya,buk," Sahutnya sambil melangkah turun kebawah.

"Sini makan dulu, ayah sudah menunggumu."

Setelah mengakhiri sambungan teleponnya,Shyeril baru ke meja makan.Melirik sekilas menu yang telah disiapkan oleh ibunya.

" Wah! enak nih,"Seru Shyeril dan langsung langsung duduk dimeja makan.

" Gimana sekolah kamu tadi,nak? " Tanya ibunya yang duduk disamping ayah Shyeril.

" Telat,pingsan pula," Jawabnya singkat.

" Lho kog bisa? kamu kan tadi berangkatnya pagi, trus ko pakek pingsan kenapa?" Tanya ayahnya dengan khawatir.

"Ojeknya kehabisan bensin,ayah," jelas syeril kesal.

" Dan tadi aku juga kena timpuk bola basket, tapi ayah tenang saja, aman kok," Lanjutnya dengan senyum meringis dan memegang kepalanya.

" Untung saja," ucap ibu Syheril.

" Syheril, ibu dan ayah mau ada yang di sampekan ke kamu." Sela Ayahnya dengan mimik wajah yang serius.

"Nanti ya ,Yah. Habis makan jangan sekarang," Sela Ibu Syheril tak kalah serius dengan suaminya.

Setelah selesai makanpun mereka langsung keruang tamu yang sekaligus ruang keluarga mereka.

Sementara ibu masih sibuk didapur sesekali terdengar suara gelas dan piring yg lagi beradu.

Tidak lama kemudian ibunya pun menyusul keruang tamu, dengan bertukar pandangan ayah dan ibu syheril merasa bingung harus memulai obrolan dari mana, sesuatu yang sudah pasti akan bikin syheril anak semata wayangnya itu KECEWA.

Syheril masih sibuk nonton acara TV yang menyuguhkan berita terkini dalam negeri.

"Syheril," Panggil ayahnya pelan.

" Ya, Ayah." Yang langsung di toleh oleh syheril.

"Hmm, jadi gini..."

Suara ayahnya terpotong oleh bunyi ponsel dari saku syheril, dilihatnya nama yang muncul dilayar depan disusul dengan senyuman manis dari Shyeril.

" Bentar,Yah," Pamit Syheril dan dia langsung pergi kekamarnya, ayahnya hanya bisa melihat anaknya berlalu.

" Pasti itu Roni, Yah ," kata istrinya.

" Iya," Jawab ayahnya syheril datar." Jadi bingung ayah ngomongnya gimana,buk. Mereka itu sudah pacaran lama dan kelihatannya mereka juga susah buat di pisahkan," Lanjut ayahnya sedih.

" Iya,Yah,apa nggak sebaiknya kita batalkan perjodohan ini," Saran ibunya yang hanya dibalas lirikan dari ayah Shyeril.

 

Sebenarnya perjodohan ini adalah perjodohan yang tidak sengaja dijanjikan oleh ayah Syheril kepada temannya, bukan hanya teman tapi sudah dianggap malebihi saudara bagi ayah Syheril.

Mereka sudah lama tidak saling mengkontak ataupun memberi kabar, karna temen dari ayah Syheril ini telah pindah entah kemana.

Tapi beberapa bulan yang lalu temennya itu datang kerumah dan menagih janji itu, Sungguh ayah Syheril merasa bingung tapi juga senang ternyata temennya masih mengingat janji yang sebenarnya tidak penting itu.

 

***

Hari ini Syheril berangkat sekolah bareng sama ayahnya. Dia takut bakal telat seperti kemaren, dan akhirnya bener-bener dia nyampek lebih awal, Shyeril langsung berlari pelan sedikit mengendus untuk mengagetkan Syasya.

"Ya allah," kaget Syasya setelah Syheril berhasil menepuk kedua pundaknya dengan kedua tangan.

" Hahahhahaha....." Syheril tertawa puas.

" Yuk yuk," Ajak Syheril langsung sambil melangkah menuju kelas mereka.

Tidak butuh waktu lama untuk berada di kelas mereka.suara ramai sepeti biasa terdengar dari setiap sisi kelas. Syheril dan Syasya pun banyak ngobrol cerita tentang diri mereka.

" Mana cewek itu?" Terdengar suara cewek ketus dari ambang pintu, seketika seisi kelas mengalihkan pandangannya kearah suara itu berasal.

Tak lama kemudian cewek itu berjalan menuju meja Syheril dan diikuti oleh kedua temannya dari belakang.

" Kamu kan? cewek yang kemaren pura-pura pingsan dilapangan?" Cerca cewek itu pada Syheril sambil menunjuk muka depannya.

" Pura-pura?" Kata Syheril bingung sambil memahami perkataan lawan bicaranya yang entah siapa.

" Hallah! MUNAFIK!" Kembali cewek itu mencerca Syheril diimbuhi dengan tamparan keras ke pipi kiri Syheril. 'PLAK'

Seisi kelas pun menyaksikan kejadian itu dan sebagian besar mereka tidak tau apa penyebab keributan ini.

' PLAAK'

Balas Syheril tidak terima dengan apa yang dia alami,Syheril melotot,"Aku juga bisa kalo cuman nampar doang," Tuturnya menegaskan.

" Kamu! "

" Mbak Shela,sudah Mbak, jangan bikin ribut pagi-pagi, ini pelajaran udah mau dimulai," Sela Syasya sembari memegangi tangan cewek yang dipanggilnya Shela barusan.

" Udah, Shel.kita lanjutin nanti," Tutur Fara teman Shela yang ada dibelakangnya dengan tampang syoknya.

"Bilangin temen kamu ini, jangan sampek dia berani deketin Dhika," Pesennya ke Syasya sambil menunjuk kearah syheril. " AWAS."

Setelah memberi peringatan itu Shela langsung hengkang dari kelas itu beserta para anteknya.

" Kamu gak papa? " Tanya Syasya khawatir.

"Siapa sih? seenak jidatnya aja maen tampar-tampar orang?" Jawab syheril dengan pertanyaan lain dengan kesalnya.

" Itu mbak Shela namanya, dia kakak kelas kita yang juga sekelas dengan mas Rendi dan mas Dhika," jelas Syasya.

" Mbak Shela ini naksir mas Dhika uda dari kelas satu katanya, tapi gak pernah di respon sama mas Dhika, kalo cewek yang lain uda pada nyerah ngejar mas Dhika tapi klo mbak Shela mah jangan salah, dia selalu setia menunggu cintanya diterima," Lanjut Syasya lebih jelasnya.

"Eh tapi ada gosip lho, kataya semua cewek yang deketin mas Dhika pasti dikerjain sama dia, dia gak mau punya saingan,makanya sekarang dia sewot sama kamu," Tambahnya lagi belum puas.

"Sombong,"Kata Shyeril.

" Mbak Shela memang sombong. "

" Bukan,maksudku si Dhika itu yang sombong, sok ganteng padahal pas-pasan, jutek pula." Syasya hanya melongo mendengar temennya bicara yang dianggapnya ngawur.

" Awas aja klo sampek cewek itu berani sama aku," Kata Syheril tak kalah sombong eskpresi wajahnya dengan mengangkat salah satu alisnya.

Pelajaran pun dimulai, guru matematika masih fokus menulis soal dipapan tulis setelah menjelaskan panjang lebar mengenai rumus-rumus.

Pelajaran full matematika sampai menunggu jam istirahat, ada beberapa siswa yang terlihat bingung dengan soal itu, ada juga yang cuek malah gak ngerjain, bahkan ada memukul kepalanya ringan karna setres meliat angka-angka.

"Kamu kenapa,RiL? " Tanya Syasya yang melihat temen sebangkunya senyum sendiri.

" Lagi seneng aja. "

" Kerjain soalnya sebelum bel istirahat, nanti nggak dapet nilai lho. "

" Udah!! " Jawabnya ringan, spontan Syasya langsung melongo, karna sedari tadi dia cuman liat Syheril bentar doang pegang alat tulisnya.

"Gila! jangan sampek kamu ngarang lho, dapet merah nanti." kekhawatir Syasya tapi tak di gubris oleh Syheril yang masih fokus sama senyumnya.

***

"Gila kamu!" Tutur Syasya kaget dengan apa yang di bisikan Syheril padanya.

" Plis. . .Plis. . .ya," mohon Syheril dengan menyatukan kedua telapak tanganya.

" Aku gak mau tanggung jawab lho," Balas Syasya " kamu itu baru sehari pindah kesini, jangan macem-macem deh, berabe kalo ketauan mas Dhika, dia bahkan lebih serem dari guru BP kalo lagi marah, " jelas Syasya yang niatnya mencegah niat buruk Syheril.

Kelas pun sudah di mulai kembali, tapi Syheril tidak ada dikelas sehabis istirahat ini, Syasya juga bingung berani banget si Syeril ini kabur di jam pelajaran.

Disisi lain Syheril yang sudah merasa aman dan sepi mulai mengambil ponselnya dan menelpon sesorang.

" Hallo ! sudah siap belom?" Tanya syheril setelah telpon itu ada yang mengangkatnya." ok ok ," Lanjutnya setelah mendengar orang dari sebrang telepon.

Syheril memantapkan hati, dan membulatkan keberanian, dia melihat pagar belakang sekolahnya yang sedikit lebih tinggi dari yang pagar utama, ya Syheril hendak kabur dari jam pelajaran karna dia sudah janjian dengan Roni sang pacar tersayang yang kini sedang kwatir dengan Shyeril kabur sendirian.

Roni terus melihat ke atas pagar, menanti kemunculan Syheril, Syheril memang agak susah memanjat karna sebagian dari pagar itu adalah tembok, tapi dengan usaha yang gigih dia berhasil melompat tembok itu entah gimana caranya.

Dengan senyum gembira karna keberhasilannya ditambah kehadiran orang yang di sayang nya yang sudah menunggunya dari tadi di balik tembok sekolah.

" Duuch... kamu ini lain kali aku gak mau ngikutin kemauanmu itu," tukas cowok yang tidak lain adalah Roni itu, cowok yang dia cintai selama ini.

Syheril pun langsung memeluk tubuh Roni erat.

" Kaaangen," Ungkapnya dengan gembira dan manja.

" Ya udah. . . Ayow pergi keburu ada yang liat," kata Roni sambil melepaskan pelukan Syheril.

Mereka pun langsung menaiki motor matic Roni, dengan erat syheril memeluk Roni dari belakang untuk sedikit melepas kerinduannya, Roni yang lebih paham daerah Surabaya mengajak shyeril sedikit keliling mengenalkan kota Pahlawan tersebut, maklum lah karna Roni punya saudara yang tinggal di Surabaya.

" Pingin kemana kamu?" Tanya Roni kemudian.

" Cari makan yuk, laper aku," Jawabnya singkat.

" Ok. " tanpa banyak omong Roni ngajaknya menuju menuju resto sederhana yang menyajikan menu bebek.

'DI SISI LAIN'

Syasya berjalan hati-hati menuju ke gerbang sekolah seusai pelajaran dibubarkan, dilihatnya Rendi yang sedang menunggunya, sedikit berlari Syasya bergegas dengan membawa tas Syheril yang telah ditinggal.kabur oleh sang pemilik.

" Mas," Panggilnya

" Ngapain sih lari-lari kayak dikejar anjing aja kamu," kata Rendi setelah menoleh ke arah adiknya itu yang hanya di balas meringis.

" Ayok," Ajak Rendi kemudian

belum lama mereka melanggakah terdengar seseorang memanggil Rendi.

" R E N D I."

Yang empunya nama pun langsung menoleh disusul dengan Syasya, sekita Syasya langsung bingung dengan menyembunyikan tas Syheril dibelakang punggungnya.

" Ren,nanti malam aku jadi kerumah kamu ya, jangan kemana mana lho, " Tutur Dhika yang berada pas didekat mereka.

" iya,iya."

" Eh Sya, gimana murid baru kemaren yang ada di kelas kamu? " Tanya Dhika ke Syasya, dan tidak langsung dijawab oleh nya karna bingung.

" Gimana apanya mas?"

" Palanya nya gak bikin dia makin gak normal kan? " Tanya Dhika kemudian, karna bagi dhika kesan awal melihat syheril sudah tidak baik, mana ada cewek manjat manjat pagar sekolah.

" Gak papa kog mas."

" Lah itu bukannya tasnya dia?" Lanjutnya lagi dengan pertanyaan setelah sedikit mengenali tas Syheril.

" Masih ditoilet mas," Jawabnya asal.

" Oooo" Dhika pun percaya.

" BOHONG itu," Sambung suara lain yang tiba-tiba datang menghampiri mereka, Syasya pun kaget kebingungan,

"Maksudnya?" Tanya Dhika bingung.

" Ini kamu liat." Shela menyodorkan HaPe miliknya, dengan memutarkan vidio miliknya.

Naasnya kejadian dimana Shyeril memanjat pagar terekam jelas di di situ, dengan senyum sinis Shela melihat ekpresi marah diwajah Dhika.

Dhika melirik ke Arah Syasya, " kesiniin tasnya," pinta Dhika dengan ngulurkan tangannya yang mengisyaratkan agar tas syheril diberikan padanya.

"Bener itu Sya?"Tanya Rendi pada adiknya

kini wajah Syasya bingung tak mampu menjawab apa-apa.

" Besok sampekan ketemen kamu suruh ambil tasnya di ruang OSIS, " kata Dhika yang kemudian berlalu masuk ke area dalam sekolah, diikuti dengan Shela.

" Sya,coba besok kamu nasehatin syheril ya, jangan sampek melanggar aturan-aturan sekolah, kamu tau kan gimana kalo Dhika marah," Kata Rendi sambil mengelus-elus pundak adeknya yang terlihat hawatir.

" Ayo," Lanjutnya sambil mengarah ke parkiran.

***

Roni masih berada didepan rumah syheril, sedari tadi Roni pamit pulang tapi masih belum dapat ijin dari kekasihnya.

" RiL, biarin Roni pulang keburu kemaleman," kata ibunya syheril yang tiba-tiba keluar ke teras depan.

" Ah ibu, kayak gak pernah muda aja! " Jawabnya, sewot.

" kamu ini," Timpal ibunya dan akhirnya berlalu.

" Ril,aku pamit ya, kamu disini jaga diri baik-baik, jangan nakal, aku gak mau ganggu waktu sekolah kamu, apalagi seperti hari ini," kata Roni yang hanya di bales cemberut oleh Syheril.

" kamu gak kangen apa, buru buru amat."

" Kalo dibilang kangen ya kangen,Ril. Tapi masak besok aku harus bolos lagi, kamu yang ngerti ya, aku itu suayang banget sama kamu," Lanjutnya sembari mengecup kening syheril lembut. Yang akhirnya diangguki oleh Syheril.

RUMAH RENDI

Entah kenapa Dhika merasa kesel banget ngeliat tingkah syheril yang sangat kelewatan kalo menurutnya, sampek-sampek dia hanya bisa terdiam memikirkan mau diapakan Syheril ini.

" Ngapain kamu diem, ayow gih maen," Tutur Rendy yang langsung duduk disamping Dhika dengan menyodorkan stik PS.

"Gak MUTE aku."

" Mikirin Syheril?"

" Bingung aku, mau diapain monyet betina itu?"

"Sabar donk, besok kamu serahkan ke BP aja dia. "

" ke BP, kamu tau kan guru BP itu orangnya gak tegaan, yang ada malah dia lolos gitu aja."

" Udah lah, ngapain sih kamu bingung, itu urusan besok."

Syasya yang diem-diem mencuri dengar apa di obrolkan kakaknya itu langsung melepon syheril untuk memberi taunya apa yang terjadi disekolah tadi, dan juga apa yang dibicarakan kakaknya barusan.

••••••••••••••BERSAMBUNG•••••••••••••

Jangan lupa jempolnya ya readers untuk BAB kedua ku, semoga kalian semua suka dengan alurnya.

terimakasih banyak 😇😇😇😇

Terpopuler

Comments

Devi Kristiana

Devi Kristiana

tingkahnya sheryl jdi inget masa SMA wkwkwk

2024-03-05

1

Astuti Ani

Astuti Ani

kok jadi keinget jaman sma yakkk..😀😀

2020-03-28

3

Ernawati

Ernawati

ketawa ketawa sendiri aku bacanya thor, udah kayak orang gila😂😂😂😂😂

2020-03-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!