Setelah kejadian itu kabarnya Dhika meminta ijin langsung kepada KEPSEK untuk memberi hukuman scorsing kepada Shela karna telah melakukan tindakan kekerasan di sekolah. Shela semakin geram dia bertekat nanti setelah dia scrosing, dia akan membalas dendam kepada syheril. Hanya seminggu lamanya dia di scros dan selama itu pula sekolah tenang.
Setelah beberapa hari orang tua Syheril akhirnya memutuskan untuk bicara jujur kepada anaknya. Di panggilnya Syheril dari kamarnya agar bisa diajak ngobrol dengan baik di ruang tamu.
" Ada apa ayah? ibu?" Tanya syheril yang merasa agak aneh dengan melihat mimik wajah orang tuanya.
" Syheril janji nggak bakal marah sama ayah dan ibu ya? " Tutur ayahnya pelan.
" He-em."
"Gini RiL, hmmm. . . sebenernya...." Ayanya tak sanggup untuk meneruskan ucapnya karna bingung harus mulai dari mana.
" Papa kamu punya hutang nak. " Sahut mamanya dengan iringi tolehan kaget syheril berpaling kini menatap ibunya.
" HAAA!!? " Tanyanya tidak percaya." HUTANG BANK!??" Lanjutnya.
" Bukan. "
" Trus maksudnya gimana?? ayah udah nggak sanggup sekolahin smSyheril? nanti Syheril bisa ajukan beasiswa kok yah. "
" Bukan." Ibunya masih menjawab dengan kata yang sama dan itu semakin membuatnya bingung.
"Trus. . ?"
"Ayah punya hutang untuk jodohin kamu sama anak temen ayah dulu, dan tidak taunya sekarang dia menagih hutang perjodohan itu." Jelas ayah sheril dengan cepat tapi mampu membuat syheril kaget bukan kepayan. Matanya melotot seakan mau keluar .
"APAA?" kagetnya. "Ayah bercanda kan?" Lanjutnya yang masih tidak percaya.
" Maafkan ayah Syheril, Janji adalah hutang yang tidak bisa ayah ingkari. "
" Tapi ini mengenai masa depan ku ayah. " Air mata Syheril mengalir pelan.
" Sebenarnya kita juga mau batalin kok Syheril tapi temen ayah sudah berharap banyak, apalagi perjanjian ini tertulis juga, mungkin waktu itu ayah masih muda jadi sedikit sembrono. " Jelas ayahnya pelan.
" Tidak ayah, Syheril tidak mau." Bantah Syheril yang masih dalam keadaan tidak percaya.
" Buk, Syheril tidak mau buk, bantu syheril tolong buk, syheril juga sudah ada Roni. " Rengeknya.
" Sabar ya sayang." Kata ibunya mencoba menenangkan tapi tetep saja Syheril tidak bisa terima. Dia langsung pergi berlari kekamarnya dan menutupnya dengan keras, dia menjatuhkan tubuhkan di atas tempat tidur dan terus menangis. Dia masih tidak percaya kalo orang tuanya bakal setega itu sama dia.
Dia sering baca kisah-kisah perjodohan kayak gini, cuman tidak etis aja kalo sampek kisah itu menular di kehidupnya, dengan alasan janji yang di buat jaman muda.
Biasanya kalau di novel itukan karna pernikahan bisnis, karna investasi lah ini apa coba.
Ayahnya juga bukan seorang pengusaha yang harus menyumbangkan anaknya untuk bisnisnya, ayahnya juga bukan seorang politikus yang harus membuatnya berkorban untuk karir ayah.
" Masak iya nanti aku bakal nikah saat masih sekolah, Atau jangan-jangan nanti yang mau di jodohkan sama aku adalah guru ku, kalo kayak gitu aku tidak mau baca novel perjodohan lagi. "
Tangisannya terus berlanjut akhirnya dia mengambil HaPe yang ada dibawah bantalnya. di pencetnya nama Roni pada layar HaPenya. Telpon tersambung setelah beberapa detik.
" Hallo. " Suara lembut disebrang sana semakin membuat Syheril sedih.
" Roni. . . huaaaa huaaaaa huaaaa." Langsung dijawab tangisan oleh Syheril.
Roni pun bingung kenapa ceweknya bisa nangis sehisteris itu, jangan bilang kangen. Aduuchh. . .PeDe banget si Roni ini. Pasalnya memang si syheril tidak pernah menangis sampai seperti itu.
"Hey sayang, tenang ada apa? kamu tenang dulu Syheril cerita sama aku, kamu jangan sedih."
"Bagaimana aku tidak sedih Roni." Lanjutnya masih menangis.
"Ya sudah kamu nagis dulu, aku tunggu kalo nangisnya udah kelar baru cerita. kalo memang dengan menangis bisa menenangkan kamu ya menangislah." Kata Roni malah membuat Syheril berhenti menangis dan mengatur nafas untuk memuali cerita.
" Aku di J O D O H K A N. "
Mendengar itu Roni pun tidak mampu bersuara, ada rasa sakit yang tidak bisa di ungkapkan, kebingungan, rasanya H A N C U R.
Lama Roni terdiam dan tidak terasa dia juga telah mengalirkan air matanya membasahi pipi. Seakan tidak percaya apa yang telah di sampaikan Syheril baru saja, pasalnya selama ini orang tua syheril selalu menerima dia dengan terbuka. Roni jadi berfikir apa dia punya salah yang sehingga membuat orang tua kekasihnya memutuskan untuk menjodohkannya.
" Ron Ron Roni. . ." Ucap Shyeril keras hingga membuyarkan lamunan Roni.
" Ya," Suaranya mulai serak karna tetesan air matanya.
"Kamu denger tidak, aku barusan lagi ngomong. "
"Iya ."
"Trus bagaimana? bawa aku kabur Ron."
" Aku masih syok riL, aku bingung."
" Tadi ayah bilang. . . bLa. . . bLa. . . bLa. . . "
Cerita Syeril panjang lebar dan di dengarkan serius oleh Roni yang tidak kalah kalutnya dengan Syheril.
***
Dengan malas Syheril berangkat kesekolah, setelah turun dari ojek dia langsung punya pikiran bolos sekolah. Dia masih bingung kepikiran dengan apa yang di sampaikan orang tuanya semalam.
" Mending aku bolos saja, aku ke Malang dan berunding dengan Roni tentang perjodohan ini."
" RiL ngapain? " Sapa Syasya yang baru saja datang." Ayok gih," Tambahnya dengan menggadeng lengan Syheril.
" Eh, Sya! " Panggilnya.
"Ya."
" Kalo disini terminal bus apa ya namanya?"
" Haaa??" Syasya kebingungan maksud dari temannya ini.
" Itu, terminal dimana kalo di Surabaya?" Tanya syheril dengan jelas.
" BUNGUR ASIH-perbatasan Sidoarjo - Surabaya," Jawabnya.
" Ok ok...makasih ya...! " Seketika Syheril langsung melepaskan tangan syasya dan buru-buru pergi sembari berlari.
Syasya pun bingung kenapa Syheril sampai seperti itu, dia sudah punya pikiran pasti Syheril ini mau bolos.
"Sya !"Panggil cowok yang tiba-tiba menghampirinya dengan pandangan penuh curiga. "Kemana temen kamu tadi? " Lanjut cowok itu bertanya dan Syasya pun bingung mau jawab bagaimana. " Bolos? " Tebak cowok yang tidak lain adalah Dhika itu.
" Ah. . . enggak kog mas. . .Tadi kayaknya dia sakit." Jawabnya mengarang bebas.
" Kayaknya? " Dhika mengulangi salah satu perkataan Syasya yang dia yakini Syasya sedang berbohong.
" Mas aku langsung kekelas ya." Pamit Syasya seketika untuk menyelamatkan dirinya.
Syheril akhirnya naik bus tujuan malang, dalam perjalananya dia hanya bisa melamun, dia juga tidak ngabari Roni kalo dia mau ke malang, pikirannya kacau. sekitar jam 14:00 WIB, dia baru Sampai dirumah Roni karna memang jalan sedikit macet.
Tok...Tok...Tok..
" Bu, Roni sudah pulang belum? "Tanya syheril pada ibunya Roni setelah ibu Roni membukakan pintu rumahnya
"Lho! Syheril, bukannya kamu di surabaya ya?" Tanya ibunya Roni sedikit terkejut dengan kehadiran Syheril.
" Iya bu, cuman saya pingin ketemu Roni."
" Masuk dulu gih. " Ajak ibunya Roni.
Disuguhkannya air putih dingin oleh ibunya Roni, Syheril yang terlihat sedih pun akhirnya mengundang tanya ke ibunya Roni.
" Berantem sama Roni? " Tanya ibu Roni kalem.
" Tidak bu, cuman kangen saja makanya syheril kesini." Bantah Syheril.
" Dengan menggunakan seragam sekolah? " Tanyanya lagi dengan curiga, yang memang melihat Syheril menggunakan seragam sekolah lengkap, beserta tas dan se-isinya. Syheril hanya diam, dan tidak menjawab apa pun.
" Ya,sudah ibu telpon Roni dulu ya biar dia langsung pulang, soalnya tadi pamit ibu mau kerumah temen."
Perkataan, ibunya Roni hanya di bales anggukan sana oleh Syeril.
Ibu Roni langsung pergi meninggalkan syeril di ruang tamu, dan mungkin karna capek si syheril akhirnya ketiduran di sofa, selang hampir sejam akhirnya Roni datang, sedikit sedih dia melihat syheril seperti itu, dia tidak langsung membangunkan syheril, hanya sedikit membenarkan posisi Syeril. Kemudian Roni meninggalkannya untuk berganti pakaian.
***
Hampir jam 5 sore Syheril baru terbangun dari tidur siangnya di sofa rumah Roni, dengan setengah sadar di lihatnya Roni berada di sofa depannya. Dengan mengenakan sarung dan baju taqwa syheril sudah paham kalo si Roni abis sholat.
"Ron. . ." Panggilnya sembari memebenarkan posisinya dari berbaring menjadi duduk. dengan sigap Roni pun langsung menoleh ke arahnya.
" Kog aku gak di bangunin?? " Kata Syheril manja.
" Kamu kelihatan capek, ya sudah kamu mandi dulu, trus ayok sholat ini sudah mau magrib. " Suruh Roni dengan lebut sambil mengelus rambut Syheril.
Syheril langsung menganggukan kepala pergi ke kamar mandi yang ada di kamar tamu.
30 menit kemudian.
Syheril sudah selesai mandi, dan dia juga menggunakan pakaian yang sempat ia tinggalkan dulu karna syheril juga sering menginap dirumah Roni.
"Sudah selesai? " Tanya Roni setelah melihat Syheril keluar dari kamar tamu.
"He-em," Jawabnya sambil mengangguk.
" Aku ke masjid ya, kamu sholat di rumah. " Pamit Roni.
"Ron," Panggil syheril manja, yang hanya di toleh oleh Roni sambil tersenyum manis. "Jama'ah di rumah sama aku ya. " Pintanya, air mata syheril mulai menetes pelan. " Aku tidak tau kapan kita bisa jama'ah lagi, atau mungkin malah kita gak bisa jama'ah lagi nanti kedepannya." Rengeknya dan air matanya semakin mengalir.
Roni jadi ikutan sedih mendengar apa yang di katakan oleh syheril, Roni mendekat ke tempat syheril dan dengan tangannya dia mengusap air mata syheril.
"Sabar ya." Katanya menguatkan. Akhirnya dia memeluk syheril dengan erat dan tanpa di ketahui Syheril air mata Roni pun jatuh menetes di atas rambut Syheril. Roni pun juga merasa sakit, Roni pun juga kalut, Hatinya sangat risau tapi bagaimanapun juga dia adalah seorang pria yang masih bisa menyimpan rasa sedinya.
************* BERSAMBUNG************
Pada bisa nebak gak nih, sama sapa Syheril di jodohkan,
trus kalo tebakan kalian bener, kalian setuju apa tidak nie? apa tetep sama Roni aja kali ya 😀😀
Jangan lupa jempol jempol jempol
comentar dan vote juga.... 😂😂😂😂
terimakasih dukungannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Devi Kristiana
kok feelingku bakal di jodohin sama roni ya
2024-03-05
1
Nafid Fajarina
masih SMA pacarannya gitu yah..
udah di bolehin nginep di rumah cowoknya,udah sering peluk"kan,
2020-11-18
2
Lela Febrianty Tuharea
😭😭😭
2020-11-06
2