Selingkuhan Nona Muda

Selingkuhan Nona Muda

ELANG BHARATA

"Aku berencana menjodohkan Bintang dan Syiela. Bagaimana menurutmu, Elang?"

Satu pertanyaan yang dilontarkan oleh Papa Frans, terdengar seperti sambaran petir di siang bolong untuk Elang.

Menjodohkan Bintang dan Syiella?

Bintang dan Syiela?

"Elang!" Tegur Papa Frans lagi yang langsung membuyarkan lamunan Elang.

"Soal itu..." Elang tampak berpikir untuk beberapa saat.

"Kau teman baik Syiela. Jadi kau pasti tahu banyak tentang gadis itu, kan?"

"Apa menurutmu, Bintang akan cocok dengan Syiella?"

"Aku berpikir kalau mereka adalah pasangan serasi." Ujar Papa Frans panjang lebar yang hanya terdengar samar di telinga Elang yang pikirannya sudah mengambang kemana-mana.

Tak bisa dipungkiri, kalau sebenarnya persahabatan Elang dan Syiela yang sudah berlangsung belasan tahun juga sudah menumbuhkan perasaan lain di hati Elang pada gadis itu. Elang sydah lama memendam perasaan pada Syiela. Elang sudah lama jatuh cinta pada Syiela!

"Kenapa papa tak bertanya langsung saja pada Bintang atau Syiela? Bukankah ke depannya mereka berdua yang akan menjalani semuanya?" Jawab Elang akhirnya setelah pria itu bersusah payah menelan gumpalan pahit di tenggorokannya. Elang lalu bangkit berdiri dan hendak menyudahi saja obrolannya bersama Papa Frans tentang hubungan Bintang dan Syiela. Rasanya begitu menyakitkan bagi Elang.

"Kau mau kemana, Elang?" Tanya Papa Frans mengernyit pada Elang yang hebdak pamit pergi.

"Elang ada urusan bersama klien, Pa!" Jawab Elang seyakin mungkin.

Tak ada klien yang menunggu Elang!

Elang hanya sedang butuh ruang untuk meratapi rasa sakitnya.

"Kau tidak ingin bertemu Arsyiela dulu? Dia akan datang sebentar lagi-"

"Selamat sore, Tuan Frans!" Seorang maid menyela kalimat Papa Frans.

"Maaf mengganggu, tapi Tuan Goentara sudah datang dan sedang menunggu di depan," lapor maid yang langsung membuat Papa Frans mengangguk.

"Aku akan segera menemuinya," ujar Papa Frans.

"Baik, Tuan! Akan saya sampaikan." Maid sudah kembali pergu meninggalkan Papa Frans dan Elang.

"Pqpa akan mempertemukan Syiela dan Bintang sore ini?" Tebak Elang bertanya pada Papa Frans.

"Ya! Bisakah kau memanggilkan Bintang agar dia turun ke sini?" Pinta Papa Frans yang hanya mampu membuat Elang mebarik nafas dengqn berat. Elang mengangguk patuh, lalu pria itu segera naik tangga dan menuju ke kamar Bintang di lantai dua.

Baru beberapa pekan yang lalu, Bintang pulang ke rumah besar Papa Frans ini setelah beberapa minggu sebelumnya pria itu dirawat di rumah sakit akibat luka parah di kepalanya.

Bintang ditabrak oleh orang-orang suruhan dari pesaing bisnis Papa Frans. Seharusnya orang-orang itu menabrak Papa Frans, namun Bintang malah pasang badan dan menyelamatkan pria paruh baya tersebut dengan mengorbankan dirinya sendiri.

Mungkin itu yang dinamakan insting seorang anak!

Ya, kata Papa Frans, Bintang adalah putranya yang sudah lama hilang dan selama ini ia cari-cari. Tanda lahir serta hasil tes DNA adalah bukti kuat kalau Bintang memanglah putra kandung Papa Frans. Tak heran jika akhirnya Papa Frans akan menjodohkan Bintang dengan Syiela yang merupakan putri kesayangan dari sahabat baik Papa Frans.

Sedangkan Elang?

Status Elang di rumah besar ini hanyalah sebagai anak pungut dari Papa Frans. Sekalipun Papa Frans selalu mengatakan kalau ia menyayangi Elang seperti halnya ia menyayangi putra kandungnya,namun status Elang sebagai anak pungut tak akan pernah berubah sampai kapanpun.

Setidaknya Elang merasa bersyukur karena ia diadopsi oleh pria kaya dan baik hati seperti Papa Frans, hingga dirinya tak perlu menjadi gelandangan ataupun pengemis. Papa Frans juga yang sudah menyekolahkan Elang hingga jenjang S2, lalu memberikan Elang pekerjaan juga di kantor Mahardika's Group.

Dan sekarang, saatnya Elang membalas budi dengan mengajari Bintang bagaimana mengelola perusahaan. Karena bagaimanapun juga, Bintang lah yang kelak akan menjadi pewaris utama Mahardika's Group. Sedangkan Elang, selamanya hanya akan berada di bawah Bintang karena memang dirinya bukan siapa-siapa.

Elang hanya anak pungut!

Hanya anak pungut dan Elang sangat tidak pantas bersanding dengan Arsyiela.

Bintang lah yang memang pantas bersanding dengan Arsyiela.

Tok tok tok!

Elang mengetuk pintu kamar Bintang dengan hati-hati.

"Masuk!"

Tak lama, terdengar suara Bintang dari dalam kamar yang meminta Elang agar langsung masuk ke dalam.

"Hai, apa aku mengganggumu?" Tanya Elang sedikit berbasa-basi pada Bintang.

"Sama sekali tidak! Masuklah, Elang!" Jawab Bintang ramah.

"Emmm, sebenarnya Papa menyuruhku untuk memanggilmu karena ada tamu penting di bawah yang ingin berjumpa denganmu," ucap Elang akhirnya yang tak lagi berbasa-basi dan langsung mengungkapkan tujuannya saja.

"Tamu penting?" Bintang terlihat mengernyit.

"Sahabat baik Papa. Uncle Dana Goentara," ujar Elang lagi memberitqhu Bintang.

"Oh," Bintang hanya membulatkan bibirnya.

"Baiklah, aku akan ganti baju dulu, lalu turun sebentar lagi," ujar Bintang akhirnya yang langsung membuat Elang mengangguk.

"Aku akan turun duluan," pamit Elang seraya kembali berjalan ke arah pintu kamar Bintang.

"Kau mau pergi, Elang?" Tanya Bintang tiba-tiba saat Elang sudah akan keluar.

"Ya!"

"Aku ada janji dengan klien,"dusta Elang dengan wajah seyakin mungkin.

"Papa mengatakan kalau Uncle Dana punya seorang putri yang akan-"

"Dijodohkan denganmu!" Elang melanjutkan kalimat Bintang yang terlihat ragu-ragu.

"Kau kenal gadis itu?" Tanya Bintang yang terlihat cemas.

"Sangat! Kami satu SMA dan satu kampus juga saat kuliah. Dan satu fakultas juga," Elang tertawa kecil, sekalipun hatinya terasa sakit sekarang.

Entahlah!

"Syiela gadis yang baik, periang, dan pandai bergaul," ujar Elang menjabarkan tentang Syiela yang selalu membuat Elang menatap kagum pada gadis itu. Sayangnya Elang harus mengubur dalam-dalam rasa cintanya pada Syiela mulai sekarang.

"Kau berpacaran dengan Syiela?" Tanya Bintang lagi yang sepertinya sedang memastikan.

Elang langsung tertawa kecil menanggapi pertanyaan Bintang tersebut.

"Tentu saja tidak, Bintang!"

"Kami hanya bersahabat sejak dulu," jawab Elang dengan raut wajah seyqkin mungkin agar Bjntang percaya dan tak curiga padanya.

Tapi nyatanya, Elang memang tak pernah berpacaran dengan Syiela!

Elang hanya memendam perasaan saja pada gadis itu! Perasaan yang tak akan pernah sampai hingga kapanpun.

"Apa aku bisa bertanya apa saja mengenai Syiela padamu?" Tanya Bintang lagi yang langsung membuat Elang mengangguk, meskipun hati Elang sebenarnya sedang memberontak.

Bertanya apa saja?

Kenapa tak sekalian saja Bintang meminta Elang menjadi mak comblang hubungannya bersama Syiela ke depannya?

"Aku pergi dulu dan cepatlah ganti baju," pamit Elang akhirnya menyudahi obrolan tentang Syiela bersama Bintang. Hati Elang rasanya sudah tak karuan sekarang.

"Ya! Tolong tutup pintunya," pesan Bintang yang hanya dijawab Elang dengan anggukan.

Elang menutup pintu kamar Bintang sebelum kemudian ia kembali menuruni tangga dan menuju ke lantai bawah.

"Elang!" Sapa Syiela yang langsung memeluk Elang dengan erat.

"Hai! Bagaimana liburanmu?" Tanya Elang berbasa-basi pada Syiela yang memang baru pulang dari berlibur di luar kota. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh Syiela.

Tak lupa Elang juga merapikan rambut Syiela yang jatuh ke wajah, meskipun Elang bukan kekasih Syiela.

Toh Elang sudah melakukan hal ini sejak dulu!

"Tolong ikatkan rambutku sekalian!" Pinta Syiela seraya menyodorkan ikat rambut pada Elang yang langsung geleng-geleng.

"Masih belum bisa mengikat rambut!" Decak Elang yang tangannya langsung sigap mengikat rambut Syiela membentuk satu ikatan ekor kuda.

"Sudah bisa! Tapi saat ada kau mendadak aku lupa caranya," kilah Syiela beralasan.

"Ngomong-ngomong, kau mau kemana?" Tanya Syiela selanjutnya yang sydah merengkuh kedua pundak Elang.

"Aku ada janji dengan klien," dusta Elang sekali lagi.

"Yah! Kita belum ngobrol-ngobrol!" Syiela langsung mendes*h kecewa.

"Masih ada besok atau lusa!" Elang mengacak poni Syiela dengan gemas.

"Lagipula, kau kesini mau bertemu Bintang dan bukan bertemu denganku, kan?" Lanjut Elang lagi seolah sedang mengungkapkan uneg-uneg di dalam hatinya.

"Kau sudah tahu tentang perjodohan itu? Aku belum pernah bertemu Bintang sebelumnya. Apa dia..." Syiela bertanya ragu pada Elang.

"Dia pria yang tampan, baik, dan tak banyak bicara. Jadi aku yakin kau akan menyukainya nanti," jawab Elang menjabarkan tentang Bintang pada Syiela.

"Benarkah? Dia di mana sekarang?" Tanya Syiela lagi yang terlihat semakin penasaran.

"Sedang ganti baju tadi di kamarnya," Elang menoleh ke arah lantai atas, dan terlihat Bintang yang sudah selesai ganti baju sedang berdiri di ujung tangga.

"Itu dia pangeranmu! Aku pergu dulu!" Pamit Elang cepat tanpa menatap lagi pada Syiela yang terlihat sangat antusias memandang Bintang yang masih berada di ujung tangga.

Yeah!

Mungkin Syiela jatuh cinta pada pandangan pertama pada Bintang yang memang tampan!

Terima saja, Elang!

.

.

.

Sudah baca "Istri Rahasia Bintang"?

Yang ini dari sudut pandang Elang Bharata, ya!

Sengaja aku pisah biar bisa agak panjang ceritanya.

Terima kasih yang sudah mampir kesini juga.

Jangan lupa like 💜💜

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

meski cm anak pungut tapi ya jgn dijatuhkan begitu thor.. kasihan bacanya.. blg anak angkat malah lbh oke 👍👍

2023-08-02

0

𝐙⃝🦜Khanza💝

𝐙⃝🦜Khanza💝

aq start baca Mak 😂😂

2022-09-23

0

keke global

keke global

hayuuk gasskeun Bun

2022-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!