MASA LALU

"Aduh!" Seorang gadis nyaris jatuh tersungkur karena menginjak tali sepatunya sendiri yang tak terpasang dengan benar. Namun Elang yang berjalan di belakang gadis tersebut dengan segap menangkapnya dan membuat gadis itu tak jadi jatuh.

"Hati-hati!" Ucap Elang pada gadis berkepang dua dengan hiasan pita warna-warni tersebut. Penampilannya serupa dengan siswi baru lainnya, karena ini masih masuk masa pengenalan lingkungan sekolah.

"Ya! Terima kasih! Tali sepatuku tiba-tiba terlepas," cerita gadis itu seraya berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya. Rok selutut gadis itu langsung otomatis tersingkap, dan Elang bergegas menutupkan jaketnya ke kaki gadis itu.

"Hah?" Gadis itu terlihat bingung.

"Perhatikan posisimu saat berjongkok! Kenapa rokmu pendek sekali? Kau bisa kena hukum kakak kelas nanti," tukas Elang mengingatkan.

"Panjangnya lima centi di bawah lutut, jadi masih sesuai peraturan," kilah gadis itu yang nasih berusaha mengikatkqn tali sepatunya. Namun tak kunjung bisa.

"Ck! Kau tidak bisa mengikat tali sepatu?" Tebak Elang yang langsung mrmbiat gadis itu terkekeh.

"Aku lebih suka memakai yang model perekat sebenarnya. Tapi peraturan mewajibkan pakai yang bertali! Sepertinya tadi bibik tidak mengikatnya dengan benar," cerita gadis itu yang hanya membuat Elang geleng-geleng kepala.

"Sudah selesai dan sudah aku ikat dua kali agar tak terlepas lagi," lapor Elang yang sudah selesai mengikatkan tali sepatu gadis itu.

"Terima kasih-" Gadis itu memeriksa tanpa pengenal yang tergantung di leher Elang.

"Elang Bharata," ucap gadis itu membaca nama lengkap Elang.

"Elang saja," ujar Elang memberitahu nama panggilannya.

"Arsyiela! Atau kau bisa memanggilku Syiela," ucap gadis itu seraya mengulurtangannya pada Elang sebagai tanda perkenalan.

"Nama yang cantik," puji Elang yang langsung membuat Syiela mengulas senyum.

"Terima kasih!"

"Itu sudah ada panggilan. Ayo!" Ajak Elang selanjutnya seraya menarik tangan Syiela. Dua siswa baru itu segera berlari ke arah lapangan dan bergabung bersama suswa baru lain yang akan mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah.

****

"Elang!" Panggil Syiela pada Elang yang baru saja akan mengambil motornya dari tempat parkir sekolah.

"Hai! Mau pulang bareng?" Tawar Elang pada Syiela.

"Tidak! Aku pulang bersama pacar baruku!" Pamer Syiela seraya menarik tangan siswa kelas tiga yang Elang ketahui adalah kapten tim futsal sekolah.

Wow!

Baru beberapa bulan yang lalu Syiela mengenalkan ketua OSIS sebagai pacarnya pada Elang, sekarang gadis itu sudah ganti menggandeng kapten tim futsal.

Selanjutnya siapa yang akan jadi pacar Syiela?

Kapten tim voli? Atau kapten tim basket? Yang pasti bukan Elang yang hingga detik ini tak ada keberanian untuk mengungkapkan perasaannya pada Syiela.

Ya, sebenarnya sudah sejak pertemuan pertamanya dengan Syiela di kegiatan MPLS, Elang menaruh perasaan pada Syiela. Namun saat tahu kalau Syiela ternyata adalah putri dari pemilik yayasan sekolah, Elang mendadak ragu untuk mengungkapkan perasaannya pada Syiela. Belum lagi sikap Syiela yang sangat mudah akrab dengan siapa saja membuat Elang semakin merasa insecure.

Dan hingga detik ini, Elang hanya mampu memendam perasaannya pada Syiela. Elang yang hanya dianggap sebagai sahabat oleh Syiela hingga detik ini juga alasan lain Elang tak pernah berani menyatakan cinta pada Syiela.

Biarlah perasaan Elang pada Syiela, Elang simpan rapat. Toh nanti misalnya mereka berjodoh, akan ada jalannya.

Dan jika pada akhirnya Syiela jatuh ke pelukan pria lain,itu artinya Syiela bukanlah jodoh Elang.

"Ini pacar baruku. Kau sudah kenal, kan?" Ujar Syiela lagi mengenalkan pacar barunya pada Elang.

"Ya! Dia kapten tim futsal sekolah, kan?" Jawab Elang seraya mengulas senyum dan berjabat tangan dengan pacar baru Syiela tersebut.

"Kami pulang duluan, ya! Bye!" Pamit Syiela selanjutnya pada Elang.

"Bye!" Jawab Elang yang balas melambaikan tangan pada Syiela.

"Eh," Syiela berbalik dan kembali menghampiri Elang.

"Mmmm, aku belum mengerjakan peer matematika untuk besok dan sore ini pacarku mengajakku nonton, Elang! Bisakah kau," Syiela sudah menunjukkan puppy eye-nya pada Elang.

"Besok kau bisa menyalin punyaku. Aku akan datang pagi-pagi," janji Elang pada Syiela.

"Yess! Kau memang sahabat terbaikku, Elang!" Syiela menangkup wajah Elang sekilas, sebelum kemudian gadis itu kembali menghampiri pacarnya dan melambaikan tangan pada Elang sekali lagi.

"Bye! Hati-hati!" Seru Elang seraya menahab rasa cemburu yang membuncah di hatinya.

Ya, ya, ya!

Bukankah sejak dulu hanya ini yang bisa Elang lakukan?

Meratapi rasa cemburunya tanpa bisa berbuat apapun.

Mencintai dalam diam sungguh menyakitkan, Elang!

Terlebih jika Syiela hanya menganggapmu sebagai sahabatnya!

Hanya sahabat dan tak lebih!

"Melamun lagi?" Tegur Timmy yang merupakan bartender di kelab malam yang Elang kunjungi. Timmy menyodorkan segelas minuman ke hadapan Elang.

"Hanya sedang memikirkan tentang pekerjaan," jawab Elang beralasan.

"Jadi, sudah berapa banyak uang yang kau kumpulkan sekarang? Kau selalu memikirkan pekerjaan hingga tak pernah sekalipun memikirkan tentang pacar," tanya Timmy selanjutnya seraya terkekeh.

"Aku tak harus memberitahumu jika aku memikirkan tentang pacar. Kau siapa memangnya?" Jawab Elang seraya terkekeh.

"Ya! Aku bukan siapa-siapa! Aku hanya bartender yang sering kau berikan tip," jawab Timmy ikut-ikutan terkekeh. Timmy sudah meninggalkan Elang dan lanjut melayani pelanggan lain. Elang sendiri sesekali akan mengedarkan pandangannya, lalu fokus melihat orang-orang yang tengah berjoget dibatas lantai dansa.

Elang lanjut menyesap minuman yang tadi disajikan oleh Timmy, saat pria itu merasakan ponselnya yang berada di saku celana bergetar.

Ada pesan masuk dari Syiela.

[Kau benar! Bintang pria yang menyenangkan! Pertunangan kami minggu depan!] -Arsyiela-

Elang memejamkan matanya untuk beberapa saat setelah pria itu membaca pesan dari Syiela. Gumpalan pahit seketika langsung memenuhi kerongkongan Elang. Segera Elang menenggak minuman di gelasnya hingga tandas.

"Aaarrghh!" Elang mengerang saat cairan tadibterasa membakar tenggorokannya. Tapu itu lebih baik ketimbang Elang harus menelan ganjalan pahit karena pesan Arsyiela tadi.

Secepat itu Syiela dan Bintang akan bertunangan.

Hhh!

Mungkin Syiela selamanya tak akan pernah tahu perasaan Elang yang begitu dalam kepadanya!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

❤️

2023-08-05

0

v_cupid

v_cupid

km sih ga mw ungkapin.. skrg nyesel kan..

2023-08-03

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Timmy anaknya Theresa dan Darren 🤔🤔🤔🤔

2022-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!