MULAI TERBIASA

"Hai! Kau baru pulang?" Sapa Syiela saat Elang baru tiba di rumah. Wajah Syiela terlihat sumringah dan seperti biasa, gadis itu langsung memeluk Elang setiap kali mereka berjumpa.

"Eheem!" Langsung terdengar deheman dari Bintang, saat Syiela yang terlalu lama memeluk Elang.

"Ada apa?" Tanya Syiela bingung saat Elang yang tiba-tiba sudah melepaskan pelukan Syiela.

"Calon suamimu cemburu," jawab Elang seraya mengendikkan dagunya pada Bintang yang langsung mengulas senyum tipis.

"Benarkah itu, Bintang?" Tanya Syiela menatap tak percaya pada Bintang.

"Tidak! Tenggorokanku hanya gatal, makanya aku berdehem," jawab Bintang beralasan yang sontak membuat Elang tertawa kaku.

"Tidak usah menutupi!" Sindir Elang pada Bintang yang kini sudah merangkul pinggang Syiela dengan posesif.

"Kau cemburu hanya karena aku memeluk Elang?" Tanya Syiela sekali lagi pada Bintang.

"Tidak!" Kilah Bintang cepat.

"Hmmm, tapi raut wajahmu bilang, kalau kau cemburu!" Syiela menangkup mesra wajah Bintang. Dan semua pemandangan tersebut tentu saja tak luput dari penglihatan Elang, yang berusaha untuk tegar dan bersikap biasa saja.

Ya, jika Elang menuruti rasa sakit di hatinya, itu hanya akan membuat Elang menjadi hancur!

Jadi sekarang, Elang memilih untuk berdamai saja dengan keadaan dan mulai membiasakan diri dengan kemesraan Bintang bersama Syiela. Toh hanya tinggal menghitung hari, dan mereka berdua akan sah sebagai suami istri.

Lalu Elang akan hidup merana selamanya karena cintanya pada Syiela yang tak pernah bisa ia ungkapkan.

"Sejak kapan kau bisa membaca raut wajah seseorang?" Pertanyaan Bintang menyentak lamunan Elang.

"Sejak...." Syiela sudah ganti mengalungkan lengannya ke leher Bintang.

"Sejak aku akan jadi istrimu sebentar lagi!" Lanjut Syiela yang tetap bergelayut manja pada Bintang.

"Benarkah? Kau mau mengajariku?" Tanya Bintang yang sudah menyatukan keningnya dengan kening Syiela.

"Tidak!" Jawab Syiela cepat.

Dan yang selanjutnya terjadi, Elang menilih untuk masuk ke rumah secepatnya dan meninggalkan pasangan mesra tadi di teras. Sekalipun Elang sudah mulai terbiasa dengan adegan mesra antara Bintang dan Syiela, tetap saja rasanya masih menyakitkan jika harus berlama-lama menyaksikannya.

"Elang!" Panggil Syiela saat Elang baru saja akan menapakkan kakinya untuk menaiki tangga.

Syiela yang mengejar langkah Elang, masih belum melepaskan genggaman tangannya pada Bintang yang setia mengekor gadis itu.

"Ada apa lagi, Syiela?" Tanyq Elang to the point.

"Aku lupa dengan nama teman-teman SMA kita! Aku mau membantuku menulis undangan untuk mereka?" Tanya Syiela yang langsung membuat Elang mengangguk dengan cepat.

"Ya! Nanti aku akan membantu menuliskan nama-nama mereka," janji Elang pada Syiela.

"Yeaaaay!" Syiela refleks menghambur ke pelukan Elang. Namun Elang langsung dengan cepat melepaskan pelukan gadis tersebut.

"Jaga perasaan Bintang, dan berhentilah memeluk pria lain dengan lebay seperti tadi," nasehat Elang pada Syiela yang langsung mengernyit.

"Tapi bukannya Bintang-"

"Dia adalah calon suamimu, Syiela! Jadi sekalipun dia mengatakan tidak cemburu, tapi di dalam hatinya dia tetap cemburu," ujar Elang yang langsung membuat Bintang yang turut mendengarnya jadi berdecak.

"Sok tahu! Aku tidak cemburu!" Ujar Bintang menyanggah ucapan Elang.

"Tak perlu menutupinya! Sorot matamu sudah mengatakan semuanya!" Tukas Elang yang tetap sok tahu.

"Sialan!" Bintang refleks meninju pundak Elang.

"Selalu jaga perasaan Bintang, Syiela!" Nasehat Elang sekali lagi pada Syiela.

"Jadi, aku tak boleh memelukmu lagi, begitu? Bukankah kita sahabat, Elang?" Tanya Syiela merasa keberatan dengan nasehat Elang barusan.

"Tidak!"

"Tentu saja boleh!"

Elang dan Bintang menjawab berbarengan, namun dengan jawaban yang berbeda.

"Aku masih boleh memeluk Elang, kan, Sayang?" Tanya Syiela yang kembali bergelayut manja pada Bintang.

"Boleh! Aku tak pernah melarangnya!" Jawab Bintang tegas.

"Elang saja yang berlebihan dan mengira aku cemburu," sambung Bintang lagi.

"Ck! Aku hanya mengatakan sesuai yang aku lihat!" Decak Elang yang tetap keukeuh dengan pendapatnya.

"Penglihatanmu berlebihan berarti," tukas Bintang seraya terkekeh. Syiela ikut terkekeh sedangkan Elang hanya mengulas senyum tipis.

"Ada hal lain yang ingin kau sampaikan lagi, Syiela?" Tanya Elang pada Syiela yang masih bergelayut pada Bintang.

"Tidak ada! Aku hanya minta tolong soal tadi!" Jawab Syiela.

"Baiklah! Aku akan ke kamarku dan mandi," pamit Elang akhirnya pada Syiela dan Bintang.

"Elang!" Panggil Syiela sekali lagi saat Elang hanpir sampai di ujung tangga.

Ya ampun!

Ada apa lagi?

Kenapa Syiela seolah niat sekali memamerkan kemesraannya bersaama Bintang pada Elang?

"Ya!" Jawab Elang yang terpaksa menoleh pada pasangan yang masih saling bergelayut di bawah tangga tersebut.

"Jangan lupa untuk membawa pacarmu di hari pernikahan kami nanti!" Pesan Syiela seraya mengarahkan telunjuknya pada Elang.

"Pacar?" Elang menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya! Kau sudah punya pacar, kan?" Tanya Syiela memastikan.

"Jika berkas-berkas di kantor adalah termasuk pacar, maka jawabannya iya!" Jawab Elang asal yang sontak membuat tawa Bintang meledak. Sedangkan Syiela refleks menepuk keningnya sendiri.

"Elang!" geram Syiela yang hanya membuat Elang meringis.

"Aku akan mandi sekarang! Bye!" Sahut Elang yang memilih untuk segera masuk dan menghilang ke dalam kamarnya saja.

Hati Elang sedang butuh direndam air dingin karena kemesraan yang ditunjukkan oleh Syiela dan Bintang tadi sedikit banyak sudah membuat hati Elang terbakar.

Oh, ayolah!

Kau harus membiasakan diri mulai sekarang, Elang!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

alvalest

alvalest

melse elang mgkn kl bpke syiela g ketus elang berani ngmg kl sk sm ankny elang sdar krn g punya harta meskipun ank angkt gkan sm sprti ank kndung

2022-09-17

0

keke global

keke global

kasian.. sini lang jd adik iparku 😂

2022-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!