Bukan Istana Impian

Bukan Istana Impian

Bab 1. Kehilangan Rahim

..."Bukan seperti ini Istana yang aku impikan."...

...—Azizah—...

..."Istana impian yang aku bangun selama ini, kini menjadi rusak."...

...—Rela Ambarita—...

..."Bisakah di dalam istana yang indah punya dua orang Ratu."...

...—Irwansyah—...

***

Bab 1

"Nona Azizah, Anda mengidap penyakit miom. Dan ini ukurunnya sudah sangat besar sekali. Bagaimana mungkin Anda tidak merasakan sakit selama ini?" tanya seorang perempuan berseragam putih.

Mendengar nama penyakit yang salah satu paling ditakuti oleh kaum hawa, membuat tubuh Azizah menegang. Selama ini dia selalu menahan rasa sakit di tubuhnya, terutama di perut. Dia tidak menyangka kalau sakit yang selama ini dirasakan itu merupakan suatu penyakit yang berbahaya.

"Ja-di, a-pa yang harus kami lakukan, Dok?" tanya Pak Maulana—bapak Azizah.

"Harus dioperasi secepatnya," jawab dokter itu.

"Baiklah, Dok. Kami akan bicarakan dulu bersama keluarga besar lainnya. Kapan sebaiknya operasi dilakukan. Karena tiga bulan lagi Azizah akan menikah," ucap Maulana.

"Lebih cepat … lebih baik," kata dokter ahli kandungan.

***

Saat pikiran Azizah kacau seperti ini, dia tidak sengaja menabrak seseorang di lorong rumah sakit. Orang yang bertubuh tinggi itu menahan tubuh Azizah agar tidak jatuh.

"Hati-hati, Nona," ucap laki-laki berwajah teduh itu.

"Irwansyah?" Pak Maulana mengenali sosok yang sudah ditabrak oleh putrinya.

"Pak Maulana, apa kabar?" tanya laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.

"Alhamdulillah, baik. Kamu sedang apa di sini?" balas Pak Maulana sambil menerima uluran tangan muridnya dulu saat masih Sekolah Dasar.

"Sedang mengantar istri saya yang sakit. Ternyata sedang hamil muda," ucap Irwansyah dengan senyum bahagianya.

"Kamu sudah jadi seorang ayah ternyata sekarang," ujar Pak Maulana ikut bahagia.

"Ini calon anak kedua kami, Pak," kata laki-laki yang dikenal banyak orang sebagai sosok yang ramah dan baik hati.

"Alhamdulillah, bapak sebagai guru kamu dulu ikut bahagia, saat mendengar kamu sudah jadi orang yang sukses. Ternyata keluarga kamu juga bahagia," tukas Pak Maulana dengan senyum yang menampilkan giginya.

"Alhamdulillah, Pak. Semua itu juga karena didukung oleh istri saya," balas Irwansyah. Setelah pembicaraan singkat itu mereka berpisah.

***

"Banu, Azizah saat ini mengidap penyakit miom dan harus segera dioperasi. Bapak mau menanyakan bagaimana tanggapan kamu untuk hal ini?" tanya Maulan kepada calon menantunya.

"Lakukan saja yang terbaik menurut dokter, Pak. Saya tidak ingin sesuatu terjadi kepada Azizah," jawab Banu.

"Lalu, bagaimana dengan acara pernikahan kalian? Apa akan dimajukan atau dimundurkan? tanya Rosyidah—ibu Azizah.

"Jika, kondisi tubuh Azizah belum sehat betul saat akan menikah nanti, sebaiknya dimundurkan. Kecuali, jika kondisi Azizah dalam keadaan baik, kita akan melangsungkan pernikahan sesuai rencana awal," jawab Banu.

***

Operasi pun dilakukan dua minggu setelah Azizah divonis mengidap penyakit miom. Namun, keadaan mengharuskan dia kehilangan rahimnya karena ukuran miom itu sudah 15 sentimeter lebih sedikit.

Mengetahui rahimnya sudah diangkat, membuat Azizah menangis pilu selama beberapa hari. Sakit dari bekas sayatan pisau bedah, tidak seberapa dibandingkan dengan rasa sakit di hatinya. Kini dia bukan seorang perempuan yang sempurna karena tidak akan bisa memberikan keturunan untuk suaminya.

Mengetahui rahim Azizah diangkat dan tidak akan bisa memberikan keturunan, keluarga Banu memutuskan tali pertunangan mereka. Alasan karena Azizah sudah cacat.

Sudah jatuh tertimpa tangga itu adalah hal yang dirasa oleh Azizah saat ini. Dia kehilangan rahim dan laki-laki yang dicintai olehnya sejak di bangku kuliah.

***

5 tahun kemudian ….

Banyak sekali laki-laki yang ingin menikahi Azizah karena dia merupakan sosok wanita muslimah yang sholehah. Tipe idaman para laki-laki untuk mencari calon seorang istri. Namun, mereka semua langsung mengundurkan diri begitu tahu Azizah tidak bisa memberikan keturunan.

Seperti hari ini, datang laki-laki beserta keluarganya yang ingin meminang Azizah. Mereka beramah tamah saat awal datang. Sampai mereka tahu kondisi tubuh Azizah.

"Maaf, kami tidak jadi meminang Azizah. Aku ingin punya menantu yang normal. Bisa memberikan anak untuk putraku," kata seorang wanita paruh baya yang berdandan dengan rapi dan cantik seperti ibu pejabat.

"Tidak apa-apa, Bu. Semoga putra Ibu dan Bapak segera mendapatkan jodoh yang terbaik," balas Pak Maulana.

Azizah hanya diam sambil menunduk menahan tangis. Lagi-lagi ucapan seperti itu terlontar dari mulut orang-orang yang datang ke rumahnya. Tujuan mereka awalnya memang ingin meminang dirinya. Namun, akan berakhir dengan kata-kata hinaan untuk dirinya.

Meski sudah ratusan orang yang ingin melamar dirinya dan berakhir gagal. Azizah selalu yakin kalau Tuhan sudah menciptakan pasangan untuk dirinya. Entah itu siapa? Atau kapan jodoh itu akan hadir? 

Luka-luka yang ditorehkan oleh orang-orang itu, terobati oleh senyum dan tawa anak didiknya di PAUD. Tempat dia mengabdikan ilmu selama 7 tahun ini.

"Bersabarlah, Iza. Nanti akan ada laki-laki sholeh yang meminang dirimu dengan menerima kekurangan kamu," kata Pak Maulana menghibur Azizah.

"Iza tahu kalau Allah itu menciptakan makhluknya secara berpasang-pasangan. Nanti bila sudah waktunya, jodoh Iza akan datang juga," ucap Azizah dengan senyum yang getir.

"Meski begitu, ibu selalu bangga kepada kamu, Iza. Kamu selalu menolak dengan tegas para lelaki yang ingin menikahi kamu secara siri," pungkas Ibu Rosyidah sambil mengusap punggung anaknya.

"Iza tidak mau kalau ada masalah kedepannya, Bu. Bukannya tujuan kita menikah itu untuk menyempurnakan sebagian dari agama kita. Kalau laki-laki itu melakukannya tidak dengan niat itu, Iza tidak mau. Dengan menyembunyikan sebuah pernikahan itu sudah membuktikan kalau dia menikah karena napsu bukan karena Allah," ujar Azizah.

Mendengar ucapan putri semata wayangnya, Pak Maulana dan Ibu Rosyidah meneteskan air mata. Mereka juga ikut merasakan sakit yang sama dengan Azizah setiap ada laki-laki yang ingin meminangnya. Kalau tidak ingin menjadikan sebagai istri simpanan pasti mereka akan menolak melanjutkan hubungan itu dan yang ada malah menghina kekurangannya. Banyak juga laki-laki hidung belang yang terpesona oleh kecantikan fisik dan hati Azizah ingin menjadikan dia sebagai istri siri yang disembunyikan dari istri pertama. Tentu saja hal ini selalu ditolak oleh Azizah dan keluarganya.

***

"Anak-anak sebelum tidur jangan lupa kita harus …?"

"Berdoa!" teriak anak-anak berusia 4-5 tahun dengan kompak.

"Pinter. Biar apa?" tanya Azizah.

"Tidak diganggu oleh setan," jawab salah seorang anak laki-laki.

"Biar dijaga oleh malaikat," jawab anak perempuan di waktu yang hampir bersamaan.

 Bel pun berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar untuk hari ini sudah selesai. Azizah pun mengakhiri itu dengan berdoa bersama. Sosok Azizah yang sabar dalam mengajar pada anak-anak, membuat dirinya disukai oleh murid maupun orang tua mereka.

"Heh, pelakor!" teriak seseorang saat Azizah keluar pintu gerbang.

Seorang wanita dengan dandanan full make up mengguyurkan segelas minuman ke muka Azizah. Tentu saja semua orang yang ada di sana terkejut melihat kejadian itu.

***

Akankah Azizah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya? Tunggu kelanjutannya, ya!

Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya nggak bagus dan seru, loh.

Terpopuler

Comments

fa _azzahra

fa _azzahra

aku dh 12 thn nikah blm dkasih kepercayaan sama allah.alhandulillah suami dan kluarga sangat sayang dan ttp suport

2022-11-06

2

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

memiliki keturunan adalah kebanggan seorang wanita ketika menikah..namun apa daya kita sbg hamba Nya ketika keinginan tdk sesuai dengan kenyataan namun sbg hamba tetaplah yakin akan takdir Nya...Krn stiap yg terjadi atas kuasa Nya..pertama kali hadir&membaca karyamu ka..salam kenal ya🤗👍

2022-09-28

1

Fatma Kodja

Fatma Kodja

sabar ya Azizah, semoga ada mukzizat yang datang dan kamu bisa menemukan lelaki yang benar" tulus mencintaimu, dan menerima kamu apa adanya, terlepas dari semua itu berharap juga akan adanya keajaiban dari sang pencipta kalau kamu pada akhirnya akan bisa hamil

2022-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehilangan Rahim
2 Bab 2. Izin Minta Poligami
3 Bab 3. Azizah dan Rela Bertemu
4 Bab 4. Pertengkaran Di Rumah
5 Bab 5. Pernikahan Irwansyah Dengan Azizah
6 Bab 6. Kedatangan Tante Rose
7 Bab 7. Keributan Saat Sarapan
8 Bab 8. Minta Uang
9 Bab 9. Tante Rose Mengadu
10 Bab 10. Gara-Gara Alergi Kacang
11 Bab 11. Tante Rose Keras Kepala
12 Bab 12. Rela Sakit
13 Bab 13. Hamil
14 Bab 14. Fitnah Yang Disebarkan
15 Bab 15. Diberhentikan Jadi Guru
16 Bab 16. Kebahagiaan Azizah
17 Bab 17. Rela Kritis
18 Bab 18. Asisten Rela
19 Bab 19. Sindiran Untuk Irwansyah
20 Bab 20. Diabaikan
21 Bab 21. Merasa Tak Dianggap
22 Bab 22. Kebersamaan Keluarga
23 Bab 23. Lambe Turah
24 Bab 24. Merasa Sendirian
25 Bab 25. Adil
26 Bab 26. Pisah Rumah
27 Bab 27. Rencana Pisah Rumah
28 Bab 28. Masa Lalu Mama Fatonah (1)
29 Bab 29. Masa Lalu Mama Fatonah (2)
30 Bab 30. Tante Rose Terkena Masalah
31 Bab 31. Keputusan
32 Bab 32. Kecelakaan
33 Bab 33. Oliv Sadar
34 Bab 34. Obat Pencahar
35 Bab 35. Azizah Sakit
36 Bab 36. Azizah Sakit (2)
37 Bab 37. Kekecewaan Irwansyah
38 Bab 38. Kepergok
39 Bab 39. Obat Pencahar
40 Bab 40. Pergi Dari Rumah?
41 Bab 41. Azizah Pergi
42 Bab 42. Rela Masuk Ke Rumah Sakit
43 Bab 43. Keluarga Rela
44 Bab 44. Lepaskan Atau Bertahan
45 Bab 45. Kita Berpisah
46 Bab 46. Berubah
47 Bab 47. Rasa Sakit
48 Bab 48. Sakit
49 Bab 49. Kebenaran
50 Bab 50. Anniversary
51 Bab 51. Mendapatkan Bukti
52 Bab 52. Membuntuti
53 Bab 53. Identitas Baharuddin
54 Bab 54. Foto Usang
55 Bab 55. Tante Rose
56 Bab 56. Menemui Baharuddin
57 Bab 57. Akhir
58 Bab 58. Rela Pulang
59 Bab 59. Rumah Azizah
60 Bab 60. Mulas
61 Bab 61. Akhir Yang Bahagia
62 Pemenang Giveaway
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Kehilangan Rahim
2
Bab 2. Izin Minta Poligami
3
Bab 3. Azizah dan Rela Bertemu
4
Bab 4. Pertengkaran Di Rumah
5
Bab 5. Pernikahan Irwansyah Dengan Azizah
6
Bab 6. Kedatangan Tante Rose
7
Bab 7. Keributan Saat Sarapan
8
Bab 8. Minta Uang
9
Bab 9. Tante Rose Mengadu
10
Bab 10. Gara-Gara Alergi Kacang
11
Bab 11. Tante Rose Keras Kepala
12
Bab 12. Rela Sakit
13
Bab 13. Hamil
14
Bab 14. Fitnah Yang Disebarkan
15
Bab 15. Diberhentikan Jadi Guru
16
Bab 16. Kebahagiaan Azizah
17
Bab 17. Rela Kritis
18
Bab 18. Asisten Rela
19
Bab 19. Sindiran Untuk Irwansyah
20
Bab 20. Diabaikan
21
Bab 21. Merasa Tak Dianggap
22
Bab 22. Kebersamaan Keluarga
23
Bab 23. Lambe Turah
24
Bab 24. Merasa Sendirian
25
Bab 25. Adil
26
Bab 26. Pisah Rumah
27
Bab 27. Rencana Pisah Rumah
28
Bab 28. Masa Lalu Mama Fatonah (1)
29
Bab 29. Masa Lalu Mama Fatonah (2)
30
Bab 30. Tante Rose Terkena Masalah
31
Bab 31. Keputusan
32
Bab 32. Kecelakaan
33
Bab 33. Oliv Sadar
34
Bab 34. Obat Pencahar
35
Bab 35. Azizah Sakit
36
Bab 36. Azizah Sakit (2)
37
Bab 37. Kekecewaan Irwansyah
38
Bab 38. Kepergok
39
Bab 39. Obat Pencahar
40
Bab 40. Pergi Dari Rumah?
41
Bab 41. Azizah Pergi
42
Bab 42. Rela Masuk Ke Rumah Sakit
43
Bab 43. Keluarga Rela
44
Bab 44. Lepaskan Atau Bertahan
45
Bab 45. Kita Berpisah
46
Bab 46. Berubah
47
Bab 47. Rasa Sakit
48
Bab 48. Sakit
49
Bab 49. Kebenaran
50
Bab 50. Anniversary
51
Bab 51. Mendapatkan Bukti
52
Bab 52. Membuntuti
53
Bab 53. Identitas Baharuddin
54
Bab 54. Foto Usang
55
Bab 55. Tante Rose
56
Bab 56. Menemui Baharuddin
57
Bab 57. Akhir
58
Bab 58. Rela Pulang
59
Bab 59. Rumah Azizah
60
Bab 60. Mulas
61
Bab 61. Akhir Yang Bahagia
62
Pemenang Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!