Bab 3. Azizah dan Rela Bertemu

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa kasih like dan komentar. Semoga hari kalian menyenangkan dan bahagia selalu.

***

Bab 3

Rela Ambarita menatap tajam pada Irwansyah. Dia harap kalau suaminya saat ini sedang mengigau atau cuma bercanda saja.

"Ada seorang guru Abang yang sudah sepuh usianya. Dia punya seorang anak perempuan yang belum menikah. Bahkan usianya kini sudah dua puluh delapan tahun," kata Irwansyah memulai ceritanya.

"Tidak, Bang. Aku tidak rela, jika harus hidup berumah tangga dengan berpoligami," ujar Rela sambil berdiri dan menatap sengit pada suaminya.

Seumur-umur Rela mengenal Irwansyah, baru kali ini dia menatap laki-laki itu dengan sengit, tajam, dan marah. Selama ini dia selalu bersikap baik, lemah lembut, dan agak manja pada suaminya ini.

Irwansyah juga agak kaget mendengar suara Rela yang tinggi dan tatapan tidak suka juga terluka di waktu yang bersamaan. Dia tahu betul istrinya itu berhati lembut dan perasa. Selain itu Rela juga adalah istri dan menantu yang penurut.

"Maaf kalau abang sudah membuat hati kamu terluka bahkan tersakiti. Abang hanya ingin menolong perempuan itu dari fitnah dan melindunginya dari para penjahat yang berusaha menodai kehidupan gadis baik hati itu," ucap Irwansyah.

"Menolongnya? Melindunginya? Kenapa tidak minta saja bantuan pada polisi?" Rela memberondong suaminya dengan urat saraf yang terus menegang.

Irwansyah pun terdiam, dia tidak mau membuat wanita yang sangat dicintainya itu semakin terluka lagi hatinya. Lalu, dia pun berdiri dan menarik tubuh Rela ke dalam pelukannya.

"Maafkan abang, Sayang. Tadi karena sedang bingung, jadinya punya kepikiran untuk melakukan hal itu," kata Irwansyah.

"Apa aku masih banyak kekurangan di mata kamu, Bang?" tanya Rela yang masih berada di dalam pelukan suaminya.

"Tidak, Sayang. Kamu adalah wanita terbaik dari semua wanita yang abang kenal," jawab Irwansyah dengan berbisik di telinga Rela.

"Kalau begitu jangan duakan diriku, Bang!" pinta Rela dan laki-laki itu pun mengangguk.

***

Azizah menjalani hari-harinya dengan rasa tertekan oleh cibiran orang-orang yang menggosipkan dirinya. Bahkan semakin ke sini gosip itu semakin ngawur karena fitnah keji yang dibuat-buat entah oleh siapa.

Sekarang bukan hanya orang-orang yang tidak dikenal atau cuma tahu olehnya saja, yang bergosip dan membicarakan sesuatu yang tidak benar itu. Orang tua murid dan muridnya sendiri juga ikut membicarakannya. 

Hal yang aneh menurut dia adalah anak kecil yang baru berusia 4 dan 5 tahun itu juga membicarakan dirinya yang mandul dan pelakor. Dia sering memberikan nasehat pada murid-muridnya asal jangan bicara atau asal mendengar tanpa tahu kebenarannya. Mungkin karena faktor lingkungan yang begitu kuat, membuat anak-anak seperti itu.

***

Hari ini Pak Maulana janjian mau bertemu dengan Irwansyah, setelah bubar acara pengajian. Keduanya akan duduk di teras samping seperti biasa.

"Bagaimana, apa ada laki-laki yang mau menikah Azizah?" tanya Pak Maulana.

"Maaf, Pak. Dari sekian banyak orang baik yang aku tanya dan juga aku hubungi, tidak ada seorang pun yang mau," jawab Irwansyah dengan sendu. Hati dia pun ikut tersayat saat melihat sorot mata gurunya itu sarat akan kesedihan.

"Ya Allah, aku tahu ini ujian bagi Azizah. Dan Engkau tidak akan menguji seorang hamba-Mu melebihi batas kemampuan mereka. Tentunya Engkau tahu kalau Azizah akan mampu melewati semua ujian ini," lirih Pak Maulana mengadu kepada Tuhannya dengan mata yang berair.

Melihat itu Irwansyah pun ikut menangis. Seandainya istrinya mau dimadu, dia pun bersedia menikahi Azizah. Meski dia tidak menjamin akan bisa mencintainya secara sama rata dengan Rela. Bagaimana pun juga wanita itu sudah menemani dirinya sejak masih di zaman bangku kuliah. Rela juga merupakan sumber penyemangat dirinya sejak dari saat mereka berkenalan.

***

Irwansyah mengunjungi Rela di butiknya. Dia ingin mengajak makan siang bersama dengan kedua anaknya. Selain menjadi seorang ibu rumah tangga, Rela juga membuka butik. Sejak masih jadi mahasiswa, dia suka mendesain pakaian meski dia kuliah di jurusan bisnis. Cita-citanya juga ingin membuat sebuah perusahaan pakaian terbaik dan disukai oleh semua orang dan dari semua golongan.

"Ukasyah … Oliv, ayo! Nanti Bunda tinggal, loh!" Rela memanggil kedua anaknya yang sedang asik menggambar di atas karpet yang tidak jauh dari meja kerjanya.

"Sebentar, Bun!" jawab Ukasyah sambil membereskan kembali pensil warna miliknya, juga dengan kertas-kertas yang berserakan di atas karpet.

"Adik, cepat! Mau ikut nggak sama Ayah dan Bunda?" Ukasyah menyimpan semua itu di laci bawah meja kerja milik Rela.

"Tunggu, Kakak! Adik bereskan dulu kertas sama pensil warnanya," ucap anak perempuan berusia 4 tahun lebih itu dengan wajah yang cemberut karena dia masih ingin mewarnai.

    Saat Irwansyah dan keluarganya makan bersama di rumah makan lesehan, mereka bertemu dengan Pak Maulana dan keluarganya yang juga sedang makan siang bersama di sana.

"Assalamualaikum, Pak Maulana," safa Irwansyah pada gurunya itu.

"Wa'alaikumsalam. Eh, Irwansyah. Apa kamu dan seluruh keluarga juga suka makan siang di sini?" tanya Pak Maulana.

"Sesekali, Pak. Jika, sedang ingin makan bersama sekaligus jalan-jalan bareng keluarga saja," jawab Irwansyah dan melanjutkan lagi ucapannya, "apa bapak juga suka makan di sini bersama keluarga?"

"Jika, tidak ada yang masak di rumah, baru kami makan di sini. Karena masakan di sini tidak beda jauh dengan masakan ibu sama Azizah," puji Pak Maulana.

Rela melihat ke arah Azizah yang sedang melihat ke arah suaminya. Dalam hatinya dia merasa tidak suka jika ada seorang perempuan menatap pada Irwansyah.

'Apa laki-laki ini yang Bapak ceritakan dulu itu, ya? Kalau tidak salah namanya juga Irwansyah,' batin Azizah.

'Kenapa dia menatap Abang? Atau jangan-jangan dia adalah perempuan yang ingin dinikahi oleh Abang!' teriak Rela dalam hatinya.

 

Mereka pun jadinya makan bersama di meja yang panjang. Semuanya pun menikmati masakan yang terkenal enak dengan racikan bumbu yang pas dan membuat orang ketagihan makan di sana.

"Nak Rela, bolehkah bapak bicara sesuatu?" Pak Maulana melihat ke arah perempuan yang sedang membersihkan mulut putrinya yang belepotan.

"Tentu saja boleh, Pak," balas Rela.

"Akan lebih baik jika kita bicara agak jauh dari sini," kata Pak Maulana meminta izin padanya juga pada Irwansyah.

"Boleh. Tapi, ada apa, ya, Pak?" Rela menjadi semakin curiga.

Setelah pindah meja, Pak Maulana dan Rela pun bicara dengan pelan. Seakan tidak mau kedengaran oleh orang lain.

"Nak Rela, bolehkan suami kamu menikahi putriku, Azizah?" Pak Maulana bertanya dengan tidak enak hati.

Bagai disambar petir, Rela diam mematung saking terkejutnya. Hatinya terasa di sayat oleh sembilu. Dadanya juga terasa sesak saat mendengar itu.

***

Apa yang akan dikatakan oleh Rela kepada Pak Maulana? Tunggu kelanjutannya, ya!

Sambil menunggu up bab berikutnya. Baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh. Cus meluncur ke karyanya.

Terpopuler

Comments

kimiatie

kimiatie

kalau aku mana mahu...peduli dengan rasa kasihan

2023-12-09

1

Lina aja

Lina aja

hadeuh ada yg marah"

2023-09-16

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

pertimbangan apa dr a Maulana yg meminta Irwansyah utk menikahi Azizah

2022-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehilangan Rahim
2 Bab 2. Izin Minta Poligami
3 Bab 3. Azizah dan Rela Bertemu
4 Bab 4. Pertengkaran Di Rumah
5 Bab 5. Pernikahan Irwansyah Dengan Azizah
6 Bab 6. Kedatangan Tante Rose
7 Bab 7. Keributan Saat Sarapan
8 Bab 8. Minta Uang
9 Bab 9. Tante Rose Mengadu
10 Bab 10. Gara-Gara Alergi Kacang
11 Bab 11. Tante Rose Keras Kepala
12 Bab 12. Rela Sakit
13 Bab 13. Hamil
14 Bab 14. Fitnah Yang Disebarkan
15 Bab 15. Diberhentikan Jadi Guru
16 Bab 16. Kebahagiaan Azizah
17 Bab 17. Rela Kritis
18 Bab 18. Asisten Rela
19 Bab 19. Sindiran Untuk Irwansyah
20 Bab 20. Diabaikan
21 Bab 21. Merasa Tak Dianggap
22 Bab 22. Kebersamaan Keluarga
23 Bab 23. Lambe Turah
24 Bab 24. Merasa Sendirian
25 Bab 25. Adil
26 Bab 26. Pisah Rumah
27 Bab 27. Rencana Pisah Rumah
28 Bab 28. Masa Lalu Mama Fatonah (1)
29 Bab 29. Masa Lalu Mama Fatonah (2)
30 Bab 30. Tante Rose Terkena Masalah
31 Bab 31. Keputusan
32 Bab 32. Kecelakaan
33 Bab 33. Oliv Sadar
34 Bab 34. Obat Pencahar
35 Bab 35. Azizah Sakit
36 Bab 36. Azizah Sakit (2)
37 Bab 37. Kekecewaan Irwansyah
38 Bab 38. Kepergok
39 Bab 39. Obat Pencahar
40 Bab 40. Pergi Dari Rumah?
41 Bab 41. Azizah Pergi
42 Bab 42. Rela Masuk Ke Rumah Sakit
43 Bab 43. Keluarga Rela
44 Bab 44. Lepaskan Atau Bertahan
45 Bab 45. Kita Berpisah
46 Bab 46. Berubah
47 Bab 47. Rasa Sakit
48 Bab 48. Sakit
49 Bab 49. Kebenaran
50 Bab 50. Anniversary
51 Bab 51. Mendapatkan Bukti
52 Bab 52. Membuntuti
53 Bab 53. Identitas Baharuddin
54 Bab 54. Foto Usang
55 Bab 55. Tante Rose
56 Bab 56. Menemui Baharuddin
57 Bab 57. Akhir
58 Bab 58. Rela Pulang
59 Bab 59. Rumah Azizah
60 Bab 60. Mulas
61 Bab 61. Akhir Yang Bahagia
62 Pemenang Giveaway
63 Novel: Mendadak Nikah Dengan Mantan Calon Kakak Ipar
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1. Kehilangan Rahim
2
Bab 2. Izin Minta Poligami
3
Bab 3. Azizah dan Rela Bertemu
4
Bab 4. Pertengkaran Di Rumah
5
Bab 5. Pernikahan Irwansyah Dengan Azizah
6
Bab 6. Kedatangan Tante Rose
7
Bab 7. Keributan Saat Sarapan
8
Bab 8. Minta Uang
9
Bab 9. Tante Rose Mengadu
10
Bab 10. Gara-Gara Alergi Kacang
11
Bab 11. Tante Rose Keras Kepala
12
Bab 12. Rela Sakit
13
Bab 13. Hamil
14
Bab 14. Fitnah Yang Disebarkan
15
Bab 15. Diberhentikan Jadi Guru
16
Bab 16. Kebahagiaan Azizah
17
Bab 17. Rela Kritis
18
Bab 18. Asisten Rela
19
Bab 19. Sindiran Untuk Irwansyah
20
Bab 20. Diabaikan
21
Bab 21. Merasa Tak Dianggap
22
Bab 22. Kebersamaan Keluarga
23
Bab 23. Lambe Turah
24
Bab 24. Merasa Sendirian
25
Bab 25. Adil
26
Bab 26. Pisah Rumah
27
Bab 27. Rencana Pisah Rumah
28
Bab 28. Masa Lalu Mama Fatonah (1)
29
Bab 29. Masa Lalu Mama Fatonah (2)
30
Bab 30. Tante Rose Terkena Masalah
31
Bab 31. Keputusan
32
Bab 32. Kecelakaan
33
Bab 33. Oliv Sadar
34
Bab 34. Obat Pencahar
35
Bab 35. Azizah Sakit
36
Bab 36. Azizah Sakit (2)
37
Bab 37. Kekecewaan Irwansyah
38
Bab 38. Kepergok
39
Bab 39. Obat Pencahar
40
Bab 40. Pergi Dari Rumah?
41
Bab 41. Azizah Pergi
42
Bab 42. Rela Masuk Ke Rumah Sakit
43
Bab 43. Keluarga Rela
44
Bab 44. Lepaskan Atau Bertahan
45
Bab 45. Kita Berpisah
46
Bab 46. Berubah
47
Bab 47. Rasa Sakit
48
Bab 48. Sakit
49
Bab 49. Kebenaran
50
Bab 50. Anniversary
51
Bab 51. Mendapatkan Bukti
52
Bab 52. Membuntuti
53
Bab 53. Identitas Baharuddin
54
Bab 54. Foto Usang
55
Bab 55. Tante Rose
56
Bab 56. Menemui Baharuddin
57
Bab 57. Akhir
58
Bab 58. Rela Pulang
59
Bab 59. Rumah Azizah
60
Bab 60. Mulas
61
Bab 61. Akhir Yang Bahagia
62
Pemenang Giveaway
63
Novel: Mendadak Nikah Dengan Mantan Calon Kakak Ipar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!