Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan lupa kasih like dan komentar. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
Bab 5
Mengetahui kalau rumah tangga Irwansyah dan Rela menjadi merenggang, gara-gara dirinya pernah meminta izin untuk menikahkan Azizah menjadi istri kedua. Maka, Pak Maulana, Bu Rosyidah dan Azizah mendatangi rumah keluarga itu.
Malam itu mereka mendatangi rumah itu setelah selesai sholat Isya. Sebelumnya dia sudah menghubungi Irwansyah terlebih dahulu karena takut mengganggu.
Kini dua keluarga itu duduk saling berhadapan di ruang tamu. Terlihat Rela menatap ke arah Azizah yang menundukkan kepalanya.
Mama Fatonah menatap sengit pada keluarga Pak Maulana. Dia tidak suka pada keluarga itu karena sudah menjadi onak dalam rumah tangga anaknya yang sejak dulu selalu berjalan harmonis.
"Kedatangan kami ke sini malam ini untuk meluruskan kesalahpahaman yang sudah terjadi. Saya minta maaf kepada Irwansyah dan Rela gara-gara keinginan saya itu sudah membuat masalah dalam rumah tangga kalian.
"Saya melakukan hal itu karena kasihan melihat Azizah yang selalu di fitnah dan di hina oleh orang lain. Mereka mencaci maki dengan ucapan kasar dan perbuatan yang tidak menyenangkan lainnya. Hanya gara-gara dia tidak memiliki rahim, perlakuan orang-orang memandang rendah padanya.
"Setiap laki-laki yang ingin melamarnya akan mundur, saat tahu kalau Azizah tidak bisa memberikan keturunan. Begitu juga banyaknya laki-laki hidung belang yang hanya ingin menjadikan Azizah sebagai pemuas napsu mereka. Bahkan ada orang yang ingin memperkosa dirinya karena kami menolak pinangannya.
"Meski Azizah bukan seorang perempuan yang sempurna, tetapi dia punya keinginan untuk menyempurnakan agamanya. Makanya, aku mencari laki-laki sholeh yang mau menerima Azizah apa adanya dia. Tentu saja dengan niat menikahinya karena niat beribadah kepada Allah.
"Irwansyah juga sudah ikut membantu untuk mencarikan jodoh dari kenalannya yang dia tahu. Namun, dari mereka yang masih lajang itu tidak ada yang mau menerima Azizah yang tidak bisa memberikan keturunan. Tentu saja setiap pasangan suami istri menginginkan adanya buah hati mereka dan bisa menambah pahala dalam mengurus dan mendidik buah cinta mereka sebagai bekal nanti mereka di akhirat.
"Aku sebagai orang tua pastinya menginginkan yang terbaik untuk putriku. Oleh karena itu aku meminta Irwansyah untuk meminang Azizah karena aku tahu dia laki-laki yang penyayang dan penyabar. Bisa menjadi imam untuk Azizah dalam membina keluarga yang sesuai tuntunan Rasulullah. Maka dengan lancang meski aku malu, aku menawarkan putriku kepadanya." Pak Maulana memberi tahu segala yang ada di dalam hatinya dengan lelehan air matanya yang sudah rabun itu karena usianya sudah tua."
Mendengar cerita Azizah yang dikatakan oleh Pak Maulana membuat hati Rela merasa kasihan, simpatik, dan terenyuh akan kisah hidup Azizah. Dia bisa membayangkan betapa menderita dan sulitnya kehidupan Azizah hanya karena dia tidak bisa memberikan keturunan untuk keluarganya nanti.
"Aku harap Rela tidak marah kepada Irwansyah. Dia tidak ada niatan untuk mengkhianati cintanya kepada kamu," lanjut Bu Rosyidah.
"Aku harap dengan menceritakan ini, kehidupan rumah tangga kalian kembali harmonis lagi seperti dulu," ucap Pak Maulana.
Setelah pembicaraan itu, keluarga Pak Maulana undur diri karena mereka di sana sudah lebih dari satu jam dan tidak enak sudah mengganggu di waktu jam istirahat orang lain.
***
Rela tidak bisa memejamkan matanya. Sejak tadi dia menangis dengan tertahan. Entah kenapa dia merasa sedih dan sakit hati saat mengingat kehidupan Azizah setelah kehilangan rahimnya. Sebagai seorang perempuan pasti dia mengerti bagaimana sedih hatinya saat tahu kalau tidak bisa jadi perempuan yang sempura. Tidak bisa mengandung dan melahirkan buah cinta dengan laki-laki yang dicintainya. Apalagi dengan laki-laki yang dia cintai dan sudah merencanakan pernikahan. Hanya gara-gara kehilangan rahim, impiannya itu hancur. Sudah sedih kehilangan rahim ditambah kehilangan calon suami. Lalu, mendapat fitnah dan perlakuan yang melecehkan harga dirinya.
'Ya Allah, kenapa dada aku begitu sesak dan terasa sangat sakit sekali. Lalu, bagaimana dengan Azizah yang mengalaminya sendiri,' batin Rela.
Rela pun melihat ke arah Irwansyah yang sedang tidur sambil merangkulkan sebelah tangan padanya. Dia menatap lekat pada suaminya, dicium pipi yang sudah sebulan belakangan ini jarang dia cium kecuali dengan terpaksa karena sedang kesal kepada suaminya.
***
"Bang, jika ingin menikahi Azizah lakukanlah. Tapi dengan syarat harus bisa berbuat adil dan jangan sampai melukai hati salah satu dari kami. Jika, sampai itu terjadi maka berikan hak kita untuk melakukan gugatan cerai," ucap Rela ketika mereka sudah selesai makan malam.
"Apa? Tidak. Abang tidak akan menikahi Azizah. Sudah dengan kehidupan begini saja," balas Irwansyah karena baru saja satu minggu dia berbaikan lagi dengan istrinya. Bahkan saat ini dia sedang merasa menjadi pengantin baru dengan cinta yang lebih besar dan banyak dari istrinya.
"Saat ini aku berikan izin Abang untuk menikah lagi," ucap Rela dengan sungguh-sungguh.
"Rela! Mama tidak mau punya menantu lain," bentak Mama Fatonah saat mendengar keinginan menantunya itu.
"Tapi, Ma. Kasihan Azizah. Dia perempuan sholeha yang ingin menyempurnakan agamanya. Tapi, tidak ada laki-laki yang cocok dengannya kecuali Bang Irwan," ucap Rela kepada mertuanya.
"Kamu sudah pikir masak-masak keputusan ini?" tanya Irwansyah.
"Sudah, Bang. Bahkan aku pun melakukan sholat istikharah selama seminggu ini," jawab Rela.
***
"Kedatangan kami ke sini untuk meminang Azizah untuk Bang Irwansyah," ucap Rela.
"Apa kamu yakin mengizinkan Irwansyah untuk menikah dengan Azizah?" tanya Pak Maulana dengan mata yang berkaca-kaca karena merasa terharu.
"Insha Allah, saya melakukan ini karena mengharap ridho-Nya. Namun, itu juga dengan syarat, Bang Irwan harus bisa berlaku adil pada kami dan tidak boleh menyakiti hati dan fisik kami. Jika itu terjadi, maka kita berhak untuk menggugat perceraian," jawab Rela.
"Alhamdulillah. Semoga kerelaan kamu berbagi suami dengan Azizah mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah," ujar Bu Rosyidah.
"Semoga kamu mendapatkan Surga di akhirat kelak. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kamu di dunia sampai akhirat nanti," tambah Pak Maulana kepada Rela.
***
Pernikahan antara Irwansyah dengan Azizah pun digelar tiga bulan kemudian. Tentu saja banyak cibiran dari banyak orang. Mereka merendahkan Azizah karena sudah merebut suami orang. Orang-orang yang punya sifat penyakit hati dalam dirinya, menyebut Azizah dengan sebutan 'Pelakor'.
Kerelaan hati seorang Rela Ambarita membuat mama mertuanya semakin sayang kepada dia. Meski datang ke acara pernikahan anaknya, Mama Fatonah tidak menunjukan wajah yang bahagia. Justru sebaliknya, dia memasang muka muram. Sementara itu, Ukasyah dan Oliv yang masih kecil mau menerima Azizah sebagai ibu kedua mereka setelah Rela dan Irwansyah memberikan penjelasan.
***
Akankah kehidupan rumah tangga mereka akan berjalan mulus dan lancar seperti yang mereka harapkan? Tunggu kelanjutannya, ya!
Sambil menunggu up bab berikutnya. Yuk, baca juga karya teman aku ini. Ceritanya bagus dan seru, loh. Cekidot novelnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
pak maulana nya dah putus asa ya thor🤔...
krn gak ada yang mau sama azizah ya thor🙈
2022-09-05
3
Susilawati Rela
sesuai namamu, kau rela berbagi suami dengan Azizah, semoga niat ikhlas mu menjadi pahala buatmu...😘
2022-09-03
5