CEO Bastard Yang Bucin
Prank!
Terdengar suara gelas pecah, Aarav membuka ruangannya dengan cepat.
"Kenapa kau mengganggu kesenangan ku?" teriak Aarav dengan wajah penuh tanda merah berbentuk bibir yang sangat sensual.
"Ma-af pak, s-aya hanya lewat dan tidak sengaja mendengar suara aneh, jadi s-aya berhenti di depan ruangan b-apak," jelas si gadis bernama Anetta.
"Besok lagi, kau jangan sok ingin mencari tahu jika ada suara aneh lagi, paham!" teriak Aarav sambil membanting pintu.
Aarav kembali masuk ke dalam ruangannya, karena masih penasaran, Anetta menempelkan telinganya di pintu itu dan sayup-sayup mendengarkan suara aneh lagi.
Ah .. baby!
Yeah!
Auh No!
Yeah!
Anetta bahkan belum memahami suara apa itu, dia benar-benar nekat karena penasaran.
Dia membuka pintu itu perlahan dan mendapati pemandangan yang membuat mata sucinya ternoda.
"Astaga! dua sapi sedang melakukan uh ah uh ah," celetuknya sambil perlahan menutup pintu itu tanpa Aarav ketahui.
Kata-kata Anetta yang absurd itu berasal dari sang ayah yang menjabarkan hal dewasa seperti dua sapi yang sedang uh ah uh ah dan ini membuat Anetta meyakini kata-kata itu sebagai panduannya saat ini.
Anetta masih terbayang-bayang dua sapi tadi, sambil memunggut pecahan gelas, dia tersenyum sendirian.
"Astaga, dua sapi, hihihi," ucap Anetta yang lugunya tidak ketulungan.
Tap ... tap ... tap ....
Terdengar langkah seorang pria berjas. Pria itu sepertinya ingin bertemu dengan Aarav.
Seketika itu juga, sang gadis bangkit dan memberitahu kepada pria berjas tadi.
"Tuan, jangan masuk, ada dua sapi sedang uh ah uh ah," ucap Anetta dengan wajah tak berdosa.
Sang pria berjas paham dengan kata-kata Anetta.
"Cih, kau sebut kakakku sapi? astaga, bosan hidup ya? aku hanya ingin tahu, dia sudah selesai belum bersenang-senangnya, aku ada perlu."
Sang pria berjas yang ternyata adalah sang adik bernama Adya, tersenyum smirk kala mengetahui sang kakak sedang melebarkan sayap bi...rahinya.
Sudah lama Aarav melakukan hal ini tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, meskipun tidak to the point, tapi sudah membuatnya tidak suci lagi sebagai seorang pria.
Aarav paham akan hal ini, namun hasrat dalam dirinya yang menggebu, tak bisa di anggap remeh. Dia memiliki kecenderungan ingin berhubungan se***x saat merasa gundah atau pusing.
Entah itu hanya main dengan jari atau mulut, dia akan melakukannya untuk mendapatkan ketenangan.
Kembali kepada gadis lugu yang langsung turun mentalnya karena ada sosok lain dengan wajah yang mirip datang padanya dan mengaku menjadi adik sang bos yang aneh.
"M-aaf Tuan, aku tidak tahu jika anda adik dari Tuan bos Aarav, maaf sekali lagi," ucap Anetta yang langsung menunduk dan terdiam.
Dia memilih untuk segera membereskan sisa pecahan kaca itu dan ia letakkan di atas nampan.
Setelah itu dia pamit pergi dari hadapan Adya yang masih berada di depan pintu ruang kerja sang kakak.
Saat Anetta telah enyah dari hadapannya, Adya usil dengan mengetuk pintu ruangan sang kakak.
Tok ... tok ... tok ....
Suara itu terdengar sangat jelas. Namun si kakak nyatanya tidak membuka pintu, membuat si Adya nekat membuka pintu.
Bug!
Tiba-tiba sebuah sepatu melayang tepat di wajah Adya.
"Woy!" pekik Adya yang tidak terima kedatangannya disambut oleh sepatu hitam yang melayang bebas.
Sang kakak justru tertawa, dia tetap melanjutkan aktivitasnya sampai pelepasan itu usai.
"Ada apa?" ucap sang kakak sambil mengecup tengkuk sang kekasih.
"Hentikan dulu kegilaanmu, baru aku akan mengatakan tujuanku," jawab Adya dengan apa adanya.
Dia memahami sifat sang kakak yang terkenal bastard tapi sangat takut dengan mommy dan daddynya.
"Mommy akan datang kemari, jadi aku mohon kakak segera selesai kan apa yang sudah kakak mulai," pinta sang adik.
Aarav yang memahami hal ini, kemudian berbisik manja dan merayu sang kekasih yang seorang model cantik nan seksi itu agar keluar dulu ruangannya karena dia ada urusan.
Sang model memahami hal ini dan merapikan baju seksinya yang melorot sampai dasar gairah karena ulah ganas Aarav.
"Muach adik ipar." Sang model melayangkan cium jauh kepada Adya dan Aarav kembali bereaksi.
Adya kena timpuk sepatu lagi, kini membuat perutnya sakit.
"Astaga! kakak!" pekik Adya sambil memegangi perutnya yang terasa sakit sampai mual rasanya.
"Itu hukuman karena kau selalu menggangguku," tegas Aarav sambil mengenakan celana hitam dan jas yang cukup compang-camping akibat cakaran maut Claudia, sang model p.e...mu..as ga...irah..nya.
Adya mendekat ke arah sang kakak, dia terlihat serius.
"Kak? kau masih merasa harus melakukan hubungan se***x saat pusing?" tanya Adya.
"Otakmu ya, tidak juga. Aku hanya sedang kesal dengan seseorang, jadi aku meminta kekasihku datang, aku juga akan bertanggung jawab. Aku akan menikahinya," jelas Aarav sambil menghisap rokoknya.
"Kakak, berhentilah menjadi ba...djing...a..n," pinta sang adik.
"Hush, aku tidak badji...Ngan karena dia adalah kekasihku," jelas sang sang kakak sambil berbisik.
"Hm ... okelah, aku paham. Tapi lain kali kau harus enyahkan 10 wanita lainnya. Mereka menggangguku saja, asal kakak tahu, mereka melihatku seperti kakak dan itu menyebalkan!"
Sang adik merasa risih dengan apa yang dilakukan gadis-gadis yang sering datang ke restoran sang kakak, wajah kelima putra Alex memang mirip jadi para gadis itu kadang salah terka dan tidak pernah memastikan.
Mereka langsung gas tanpa konfirmasi.
Adya yang polos jadi ternoda oleh gadis-gadis itu.
"Cih, kita kaya raya, jadi tidak apa melakukan hal yang membahagiakan hati. Oh ya, mommy ada apa ya tiba-tiba mau bertemu denganku?" tanya Aarav penasaran.
"Kau akan dijodohkan dengan temannya mommy, jadi kau harus siap menikah dengan orang yang bukan kekasih sensual-mu itu," jelas Adya dengan senyum menggembang sempurna.
"Astaga mommy, kenapa mommy masih terus memaksaku, astaga!" Aarav terlihat sangat gusar, dia tidak ingin perjodohan dengan gadis udik yang selalu disebutkan mommy Laras akan terjadi.
Tapi apalah daya, keinginan mommy Laras tak bisa diganggu gugat.
Dia akan tetap memaksa Aarav hingga dia mau menerima perjodohan ini.
Saat frustasi kembali hadir, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk.
Aarav bersembunyi di bawah meja, sedangkan Adya yang membuka pintu.
Tap ... tap ... tap ....
Langkah sang adik sangat hati-hati karena waspada, jika itu sang mommy, dia akan mengatakan hal yang bisa membuat mommynya menggagalkan perjodohan, jika yang mengetuk pintu bukan mommynya, dia hanya akan mengatakan Tuan bos Aarav sedang sibuk.
Klek!
Pintu ruangan sang kakak terbuka, dia melihat tidak ada siapapun. Namun dia terkejut kala menoleh ke kanan," Astaga, apa yang kau lakukan!" teriak Adya saat melihat seorang gadis membawa tameng di tangannya dan mengenakan helm di kepalanya.
"Perlindungan pertama saat menemui Tuan bos Aarav, dia terkenal suka melayangkan serangan sepatu tiba-tiba,jadi aku melakukan ini," jelas sang gadis aneh.
"Astaga, kau ini ada-ada saja."
Adya tersenyum, dia membenarkan apa yang dilakukan oleh si gadis absurd didepannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Jumadin Adin
pagi2 sapi muncul...muach
2022-10-01
1
vhyra
mmpir ya thor
2022-09-13
1
pat_pat
punten🥰
2022-09-05
2