Sang putra tidak mau masuk ke dalam kamar mandi, sampai harus lari-lari dulu sebelum sang mantan mafia memeluk tubuh sang putra erat dan ia seret masuk ke dalam kamar mandi.
"Mommy ... tolong!!!!" pekik Aarav lima detik sebelum pintu kamar mandi terkunci sempurna.
"Ini hukuman untukmu Aarav, kau ini kakak pertama, tapi sudah memberikan contoh buruk, memanfaatkan kecerdasan adik-adikmu untuk bekerja, sedangkan kau justru bermain dengan celana segitiga yang berlubang, lingerie, astaga! ampuni dosaku Tuhan! jika kakek Hans mengetahui hal ini, kau akan dice..kik olehnya," ucap sang mommy sambil memijat kepalanya yang berdenyut.
Saat sang mommy mencoba meredakan rasa sakit di kepala dengan memijatnya pelan.
Aarav telah menemukan neraka di kamar mandi.
Bug!
Bug!
Bug!
Alex menghajar sang putra tanpa ampun.
"Daddy, aku mohon maafkan aku!" ucap Aarav dengan muka yang membiru.
Padahal ini baru tiga pukulan, bagaimana dengan pukulan ke empat dan seterusnya?
Bisa babak belur sang putra mantan mafia ini.
"Kau tahu aku kan Rav? masih saja sok bermain dengan para wanita!"
Bug!
Alex kembali melayangkan pukulan lagi, dia mengarah bagian tubuh yang tidak berbahaya karena hanya pukulan peringatan.
"Ampun Daddy!" ujar sang pria yang sok sekali, tapi tak berkutik di depan sang daddy.
"Menikah! baru aku akan mengampunimu!" jelas sang daddy.
"Mengapa harus menikah daddy? aku masih ingin bebas, Daddy! menikah itu sangat menyiksa batin, harus menemui wanita yang pasti lebih cerewet dari mommy. Aku tidak suka dilarang ini itu, aku masih ingin sendiri Daddy!" cakap Aarav memulai tawar menawar dengan sang daddy mantan mafia.
Alex menatap wajah sang putra yang cukup babak belur, dia kira sudah cukup hukuman untuk Aarav.
"Jika masih ingin menawar lagi, Daddy akan memukulmu! Daddy setia pada mommy dan kau mempermainkan wanita, Daddy tidak terima!" ungkap sang daddy.
"Tapi saat Daddy membuat kami, pasti Daddy menggempur mommy, aku yang keluar pertama kali, jadi keganasan ini karena Daddy," ucap sang putra mafia sambil menahan rasa sakit di wajah dan tubuhnya.
Alex melotot ke arah sang putra sampai dua bola mata itu terlihat akan keluar, Alex benar-benar marah.
"Aarav, jangan samakan itu dengan tingkahmu yang kebablasan ini, jika kau merasa ingin seperti Mommy dan Daddy, harus menikah! astaga, kau tahu dari mana lagi jika aku ganas di ranjang," ucap sang mantan mafia.
Awalnya dia berbicara tegas dan lantang, tapi saat bagian kalimat selanjutnya, semakin lirih saja.
"Ada apa Daddy?" tanya sang putra yang merasa daddynya mengatakan sesuatu.
"Tidak ada! besok kau harus menikah! titik." Sang mafia tidak ingin putra pertamanya memberikan contoh buruk terhadap keempat adiknya, alhasil Alex harus lebih ketat terhadap pergaulan sang putra pertamanya.
"Ayah, jangan. Aku masih ingin single, please!" jelas sang putra memohon.
Namun, kesempatan sang daddy sudah final dan tidak bisa diganggu gugat lagi, Aarav hampir kehabisan akal.
Saat kebuntuan melanda, sang putra memiliki ide cemerlang.
"Daddy, jika aku memiliki calon istri, apa Daddy akan merestui kami dan menggagalkan perjodohan?" tanya sang putra.
"Jika dia baik, tidak aneh-aneh, daddy dan mommy bisa mempertimbangkannya," jelas sang daddy mantan mafia.
'Yes, aku akan meminta Claudia menjadi gadis sederhana, aku akan menikah dengannya. Aku mencintainya, tidak yang lain. Ya, begini saja lebih baik,' gumam Aarav sambil menyunggingkan senyum cerah merona meskipun wajah babak belur.
"Oke Daddy, besok pagi, aku akan memintanya datang ke restoran. Daddy dan mommy bisa berkenalan dengannya," ungkap sang putra.
"Oke, Daddy setuju. Tapi kunci mobil dan dompet, Daddy sita! berikan!" Sang daddy benar-benar kejam, dia bahkan tidak memperbolehkan putranya menggunakan fasilitas yang sudah diberikan sang mantan mafia.
Aarav semakin frustasi.
"Nanti aku pulang naik apa?" tanya sang putra memelas.
"Bis! di depan restoran mu ada halte bis kan? naik itu saja," pinta sang mantan mafia dengan senyum smirk.
Tangan sang mantan mafia masih terulur untuk meminta kunci mobil serta dompet sang putra.
Dengan sangat terpaksa, sang putra mengambil kunci mobil dan dompetnya dari saku celananya sudah compang samping miliknya.
"Bagus! Daddy tunggu besok pagi, bagaimana calon istri yang kau banggakan itu, apakah lebih baik dari calon yang sudah mommy mu pilih?" cetus sang daddy sambil keluar dari kamar mandi dan membiarkan sang putra merenungi segala perbuatannya.
Alex membuka kunci pintu kamar mandi, setelah itu keluar dan tersenyum kepada istrinya.
"Baby, hari ini kita jalan-jalan dan makan enak," ucap sang suami dengan senyum yang merekah.
"Wow! kau dapat uang dari mana?" tanya sang istri.
"Aku baru saja memalak anakmu yang bandel itu, lumayan kunci mobil dan dompet penuh dengan uang. Uang ini kita gunakan untuk berfoya-foya saja, agar dia tidak punya uang sama sekali! biarkan saja," ujar sang daddy yang merasa harus memberikan pelajaran yang berharga bagi sang putra.
"Jangan Lex, kenapa harus berfoya-foya? kita gunakan untuk membuat pesta saja. Hari ini Adelio pulang dari Jepang, Tuan Fudo baru saja menghubungi aku tadi," ungkap sang istri penuh dengan kegembiraan.
"Untung anak kita nomor lima itu lebih baik, semoga kembar nomor lima tidak seganas putra pertama. Diam-diam menghanyutkan," ucap Alex sambil mengelus dadanya.
"Dia itu pria misterius, dia juga sangat pendiam seperti awal kita bertemu, kau juga sok misterius dulu!" sindir sang istri.
"Hehe ... itu kan dulu sayang, kita sudah memiliki 5 anak yang masing-masing berusia 22 tahun. Satu anak akan segera menikah, aku akan menunjukkan jati diriku yang sesungguhnya yaitu sangat manis dan hangat, kau pasti mengetahui aku yang sebenarnya kan?" cetus Alex sambil mendekat ke arah sana istri dan memeluknya erat.
"Iya aku paham, meski kau juga bastard, tapi setidaknya kau setia hanya kepadaku."
Sang istri merasa kagum dan bangga karena mafia seperti Alex bisa betah hanya dengan satu istri saja tidak seperti pria lain yang memberi kuasa untuk menikah lagi.
"Hm, aku tidak ingin menikah lagi karena pusing, aku sudah tua dan 5 anak cukup untuk membuat kepala botak! apa kau tidak menyadari, ada celana segitiga milik wanita di meja anak kita, ada tisu magic serta peralatan liar lainnya. Dia melakukannya di kantor dan kita tidak mengetahui apapun! astaga, kita harus menjaga anak kita dengan baik Laras. Menikah adalah hal yang harus dilakukan oleh Aarav, jika dia masih saja bermain wanita, setelah ini dia akan masuk ke rumah sakit karena tiada ampun baginya!" cakap sang mafia.
"Huft, kasihan juga dengan anak-anak, tapi kalau sudah keterlaluan ya harus dihukum," ungkap Laras yang setuju atas apa yang dilakukan oleh sang suami.
Laras tidak habis pikir dengan putranya yang jauh sekali sifatnya dari Alex, meskipun Alex dulu adalah seorang mafia, pria itu tetap setia kepada sang istri dan tidak pernah sekalipun mempermainkan perasaannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Bagaimana pun juga, prilaku Alex dengan Aarav sangat berbeda JAUH...
2022-09-01
1
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Aarav harus di Hukum...😁😁 biar KAPOK..!!
2022-09-01
1