ISTRI TARUHAN
Rendra duduk termenung di kursi kerjanya. Ia begitu malas untuk beranjak dari duduknya berpikir dan merenung dengan usianya yang sudah 30 tahun tapi tak kunjung menikah. kekasihnya juga belum mau untuk di lamar, ia pun menjadi bimbang dan bingung dengan nasib percintaan dirinya. Padahal dirinya adalah playboy ulung.
”Brraak!!”
Suara pintu dibuka seseorang, membuat Rendra terkejut dan menoleh ke arah sumber suara.
“Brengsek kau lex!” Alex terkekeh sembari menghampiri Rendra.
“Bengong aja. Mikirin apa? Janda?” kekeh Alex terus menggoda Rendra.
“Iya. Puas!” Rendra kesal dan melempar pulpen ke arah Alex yang duduk di kursi di seberang meja kerjanya.
“Sudah sore pulang yuk!” ajak Alex.
“Eh..., ke restoran dulu yuk! Ada restoran baru. Bara sudah ada di sana,” ajaknya lagi
“Ya sudah, ayo!”
Keduanya keluar dari kantor menuju restoran baru yang dimaksud Alex. Sesampainya di restoran mereka memesan makanan kesukaan mereka masing-masing, sambil tertawa dan bercanda. Mereka juga sesekali menggoda pelayan yang melayani mereka, terlebih Alex yang suka jail, padahal Alex dan Bara sudah menikah. Mereka hanya iseng-iseng dan mencari hiburan. Hingga salah satu di antara mereka membuat taruhan konyol.
“kita taruhan. Wanita manapun yang masuk pintu itu, Mau ABG, janda, nenek-nenek, kau harus lamar dia di depan kita dan di depan pengunjung restoran,” tutur Alex sahabat Rendra.
“Gila! Kalau yang lewat pas nenek-nenek. Berabe!” protes Rendra. Alex dan bara sang sahabat hanya terkekeh sembari melihat pintu masuk restoran.
“Begini saja. Kalau Kau berhasil melamar satu perempuan, siapapun dia dan kau benar-benar menikahi perempuan tersebut, ini kunci mobil sport dan apartemen punyaku, aku berikan semua padamu,” tutur Alex.
“Gak butuh! Harta ku masih banyak dibanding milik kalian berdua!” cibir Rendra.
“Ayolah Ren, ini hanya taruhan. Nanti kalau tidak cocok kau bisa cerai,” saut Bara tanpa dipikir.
Rendra berpikir siapakah gadis yang mau menikah dengannya yang sudah kepala tiga. Sebenarnya bukan tidak ada yang mau dengan Rendra, melainkan Rendra tidak mau asal memilih pasangan, tapi kali ini Rendra menyanggupi taruhan dua sahabatnya yang konyol itu demi harga dirinya dan egonya.
Rendra mengedarkan pandangannya ia melihat seorang ibu-ibu, dan seorang gadis yang berjalan di depan ibu-ibu tersebut. Rendra segera mengambil bunga mawar yang ada di vas bunga di depannya. Rendra berjalan ke pintu masuk dan berlutut di hadapan gadis yang baru saja masuk restoran.
“Menikahlah denganku. Aku akan jadikan dirimu nyonya di rumahku.”
“Hah!? Nikah? Nyonya?” Gadis itu kebingungan, ia melihat sekelilingnya yang melihat dirinya dan Rendra. Teman-teman gadis itu juga hanya bengong melihatnya. Diketahui Gadis tersebut adalah pelayan restoran tersebut dan baru saja datang untuk bekerja.
“Terima!!” teriak seorang pengunjung restoran. Tak lama terdengar suara yang lainnya bersahutan.
“Terima! Terima! Terima!!” Suara itu terdengar dari semua pengunjung dan Gadis itu juga kebingungan melihat Rendra yang masih berlutut di hadapannya.
“Cepat terima! Lutut ku Sudah sakit!” cicit Rendra. Dengan terpaksa gadis itu menerima bunga dari tangan Rendra.
“I-iya!” Semua bertepuk tangan saat melihat gadis tersebut mengangguk dan mengambil bunga dari tangan Rendra.
Rendra bangkit kemudian merangkul dan mencium pucuk rambut gadis tersebut, gadis itu hanya sedikit menghindar. Karena ia juga bingung. Ini sebenarnya acara apa? Apa ini acara settingan seperti yang di lihat ibunya di televisi yang membuat ibunya teriak-teriak histeris saat menontonnya.
Rendra merangkul gadis itu menuju mejanya, gadis itu melihat temannya seolah minta tolong, namun temannya justru masih bengong melihatnya.
“Seseorang tolong aku, ini om-om siapa sih! Apa Om-om gila tiba-tiba ngelamar gue,”gumamnya dalam hati.
“Sial!!” cicitnya pelan,.
“Apa?” Rendra mengerutkan dahinya saat sekilas mendengar cicitan gadis tersebut.
“Gak!” Gadis itu menggeleng, lalu sekilas menyunggingkan senyumnya.
“Ayu!” teriak seseorang yang diketahui pemilik restoran bernama Rudi. Ya, gadis tersebut bernama Ayu, ia baru saja satu bulan bekerja di restorannya.
“Kamu ngapain di situ, kerja!” teriaknya.
“Iya pak!!” Ayu hendak pergi, namun ditahan Rendra. Rendra yang tidak mau menanggung malu karena ternyata gadis yang ia lamar seorang pelayan. Rendra kemudian memanggil Rudi dengan isyarat tangan lalu Rudi sedikit kesal menghampiri Rendra.
“Mulai hari ini, Ayu tidak lagi bekerja di sini.”
“Kamu siapanya Ayu, Ayu ini pegawai ku!” protes Rudi tidak terima.
“Ayu calon istriku!” tegas Rendra lalu menarik Ayu keluar dari restoran. Bodohnya Ayu malah menurut Saja.
Alex dan Bara hanya bisa bengong melihat Rendra tampak serius saat mengatakan Ayu adalah calon istrinya.
Teman-teman Ayu pun juga sama, mereka bengong melihat Ayu di gandeng Om-om tampan keluar dari Restoran menuju mobilnya. Rendra membukakan pintu mobil bagian depan untuk Ayu kemudian sedikit mendorong Ayu masuk ke mobil lalu menutup pintu dengan sedikit kasar. Rendra sepertinya meluapkan kekesalannya pada Rudi dengan cara membanting pintu dan membuat Ayu terkejut. Itu semua ia lakukan hanya ingin menunjukkan bahwa ia benar-benar calon suami Ayu.
Rendra melajukan mobilnya dan keluar dari area restoran. Setelah itu ayu baru tersadar jika sudah dibawa Rendra jauh melesat dari restoran.
“STOP!!” teriak Ayu membuat Rendra terkejut lalu menepikan mobilnya. Ayu memukul-mukul lengan Rendra agar menurunkan dirinya.
“Om ini siapa tiba-tiba bawa saya!” protes Ayu yang masih memukuli lengan Rendra.
“Diam, berisik!” balas Rendra memegang kedua tangan Ayu. Ayu terdiam melihat tatapan tajam mata Rendra.
“Jadi Om mau bawa saya ke mana? Seharusnya saya kerja kenapa Om bawa saya,” protes ayu lagi.
“Diam!” Rendra langsung menekan pedal gas mobilnya kembali.
“Gue rasa ini om-om sudah Gila,” lirih Ayu.
“Apa?”
“Gak!”
“Sudah tua, budek lagi,” gumam Ayu menghadap kaca jendela lalu ia menahan tawanya.
“Kau kenapa ketawa-ketawa,” tanya Rendra melihat Ayu menutup mulutnya, seolah tahu Ayu sedang menertawainya.
“Gak ada! Om aja yang Ge-Er.”
Rendra sedikit kesal ternyata gadis di sampingnya ini menyebalkan.
Tak lama ponsel Rendra berbunyi, kemudian Rendra mengambil ponsel dari dalam saku kemejanya lalu melihat sekilas nama yang tertera di layar ponselnya.
“Ya Lex,” jawab Rendra.
“kau bawa ke mana cewek itu?”
“Ke Apartemen!”
“Hah? Kau mau eksekusi dia, eh gila bro. Nikah dulu!”
“Sialan! Ya gak lah, otakku tidak seperti kalian. Mesum! Aku juga bingung mau dibawa kemana, ini juga semua gara-gara kalian.” Alex terkekeh di sembarang sambungan ponselnya, ternyata Rendra juga panik membawa anak gadis orang.
“Ya terserah! Aku hanya mengingatkan, taruhan ini masih berlanjut. Kalau kau menyerah, rumah yang baru kau bangun akan aku lelang.”
“Brengsek!” Rendra sekilas melihat Ayu yang sedang melihatnya heran.
“Ya sudah. Jaga itu anak gadis orang,” tutup Alex lalu mematikan sambungan ponselnya.
“Dasar brengsek!!” geram Rendra melempar ponselnya ke jok belakang, Ayu yang melihat Rendra membuang sembarang ponsel hanya bisa Bengong karena ia belum tentu bisa membelinya dan Rendra dengan seenaknya melempar ponsel mahal yang diinginkan banyak orang.
“Aneh ya kelakuan orang kaya,” lirih Ayu melihat ponsel Rendra.
“kau bilang apa?”
“Gak ada!” Ayu terdiam begitu juga Rendra. Mereka semua tenggelam dalam pikiran masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᵈᵉʷᶦ㊍㊍❣️
enak bener anak orang jadi tarohan, is sungguh terlalu
2022-09-08
0
⏤͟͟͞R◇Adist
yu ayu harusnya kamu tuh ngmng yg kenceng biar Rendra tahuuu ih🤣🤣🤣🤣
2022-09-08
0
🎤할리마 차디아 유세프🎧❤️💚
mampir ya thor
2022-09-07
0