Bab 5 Putus

Rendra duduk termenung memikirkan rencana bagaimana agar bisa secepatnya menikahi Ayu. Ia merasa tertantang mendapatkan gadis muda dan cantik, bukan hanya itu, ia juga akan membuktikan pada dua sahabatnya, jika dirinya memang digilai banyak wanita termasuk gadis polos seperti Ayu. 

Rendra juga sudah berhasil membujuk Ayu untuk tinggal bersama di apartemennya tanpa sepengetahuan orang tuanya dan dua sahabatnya. Namun lima hari terakhir ini Rendra tidak pulang ke apartemen melainkan ke rumahnya karena sang Mama sedang kurang sehat.

“Sedang apa gadis itu?” batinnya, lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi Ayu. Rendra sepertinya merindukan tawa Ayu karena sudah lima hari tidak bertemu dan hanya saling memberi kabar lewat pesan singkat. 

Rendra melarangnya untuk menghubunginya dengan dalih sibuk padahal Rendra takut dua kekasihnya mengetahui jika mempunyai hubungan dengan Ayu.

“Halo Ayu,” sapanya di balik sambungan ponselnya. 

“Iya Om, Om nanti aja ya, aku lagi sibuk.” 

“Sibuk? Kamu di mana? Kenapa ramai sekali?”

“Ayu lagi kerja Om, di kafe dekat apartemen. Bye Om.” Ayu mematikan sambungan ponselnya secara sepihak membuat Rendra kesal. 

Bukankah dirinya sudah melarang Ayu untuk bekerja dan menyuruhnya diam di apartemen saja. Tapi kenapa bocah itu justru bekerja di kafe.

“Sudah dibilang jangan kerja!” geram Rendra lalu bergegas keluar dari ruangannya. Saat ia berjalan menuju lift ia berpapasan dengan Alex.

“Mau ke mana?” tanya Alex.

“Mau pulang! Ada urusan!” Jawab Rendra tanpa melihat Alex dan terus berjalan menuju pintu lift. 

Rendra keluar terburu-buru dari lift ketika lift sudah sampai di lantai dasar. Ia berjalan menuju basement lalu  mengemudikan mobilnya menuju kafe yang dimaksud Ayu. Kafe yang tidak jauh dari apartemennya. 

Sesampainya di kafe Rendra mencari keberadaan Ayu yang ternyata sedang membawa pesanan untuk pengunjung dan melihat Ayu sedang meletakkan pesanannya di meja.

“Ayu!!” teriak Rendra.

‘PRANKK’

Ayu terkejut sampai nampan yang ada di tangannya terjatuh, beruntung pesanan pengunjung sudah diletakan di meja pemiliknya. Ayu melihat Rendra yang sepertinya sedang marah.

“Pulang!” seru Rendra.

“Tapi kerjaan saya belum selesai.”

“Pulang!!” teriak Rendra lagi dan tidak mau di bantah. 

“Ada apa ini ribut- ribut!” tanya pemilik kafe.

“Ada apa, Yu?” tanya pemilik kafe pada Ayu.

Ayu terdiam dan terus melihat Rendra yang sekarang berjalan ke arahnya. Ayu benar-benar ketakutan melihat ekspresi wajah Rendra yang begitu marah. 

“Pulang!” seru Rendra menarik kasar tangan Ayu. 

“Eh...! Tunggu dulu, kamu siapanya pegawai saya?” tanya  pemilik kafe yang tidak terima Ayu dibawa oleh Rendra. Rendra berbalik dan menatap tajam pemilik kafe.

“Saya calon suaminya!” jawab Rendra penuh penekanan.

“Tapi dia masih karyawan saya, Anda tidak berhak membawa begitu saja. Dia masih terikat kontrak dengan saya, jika Anda membawanya. Saya akan menuntut Anda.”

“Ya sudah! pecat saja, kalau tidak saya yang akan menutup kafe ini,” gertak Rendra yang tidak takut ancaman pemilik kafe.

“Kau berani padaku, hah!” teriak Pemilik kafe.

“Iya! Kenapa? Kau mau tahu siapa aku?” balas Rendra tidak mau kalah dan tetap memegangi lengan Ayu begitu kuat hingga Ayu sedikit merasa kesakitan. 

“Aku. Rendra Wibowo Prakasa.” Jelas Rendra penuh penekanan. Sontak pemilik kafe terdiam mendengar nama belakang Rendra. 

Diketahui Rendra adalah putra dari  Wibowo Prakasa pemilik bangunan kafe yang ditempati pemilik kafe yang saat ini berdebat dengan Rendra. Wibowo juga yang memiliki apartemen serta hotel bintang lima yang banyak tersebar di seluruh Indonesia. Akan tetapi Rendra lebih memilih untuk mendirikan perusahaan sendiri dari pada harus membantu perusahaan keluarganya. 

Rendra kemudian menarik Ayu keluar dari Kafe dengan sedikit kasar membuat ayu menahan tangisnya. Karena merasakan sakit di pergelangan tangannya. Saat sampai di pintu cafe, rupanya Rendra justru berpapasan dengan salah satu kekasihnya yang begitu mesra dengan pria lain. 

“Bella?” ucap Rendra.

“Rendra?” balasnya

“Ngapain disini? Siapa dia?” tanya Rendra melihat tangan pria tersebut merangkul mesra Bella. 

“Oh, hai! Aku pacar Bella. Kau temannya?” 

“Oh...! Pacar?” selidik Rendra membuat Bella sedikit gelagapan dan melihat Rendra yang juga memegang pergelangan tangan Ayu. 

“Iya! Dia pacarku, kenapa? Bukanya sama saja kamu sama simpanan kamu ini?” jawab ketus Bella yang punya celah kesempatan untuk membalikkan situasi. Rendra  tersenyum sinis.

“Dia calon istriku, dan kita putus,” balas Rendra tidak mau kalah dan memutuskan hubungan mereka yang sudah terjalin lumayan lama.  Bella terdiam melihat Rendra menggunakan kaca mata hitamnya kemudian menarik gadis yang ada di sampingnya menuju mobil yang terparkir di halaman cafe. 

“Lepas Om, tanganku sakit,” lirih Ayu berusaha melepaskan tangan Rendra yang terus menariknya menuju parkiran.

Rendra memberhentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Ayu yang meringis kesakitan. 

Rendra melepaskan tangannya dari pergelangan  Ayu, lalu melihat pergelangan tangannya. 

“Maaf yu!” sesal Rendra mengusap pergelangan tangan Ayu lalu meniup-niupnya.

“Kenapa sih Om, Ayu gak boleh kerja?” Rendra menatap Ayu penuh arti, gadis polos nan lugu akhir-akhir ini membuat pikirannya melayang di udara. 

“Aku sudah berulang kali bilang sama kamu, kamu itu calon istriku!” tegas Rendra menatap Ayu. 

“Iya! Ayu percaya, tapi kapan om kenalin saya ke orang tua Om?” Rendra tersenyum kemudian membuka pintu mobilnya. Dan menuntun Ayu untuk masuk ke dalam mobil dan mengabaikan pertanyaan Ayu sejenak.

Rendra masuk ke dalam bagian kemudi lalu melihat Ayu dan tersenyum. Kini ia lega tidak harus main kucing-kucingan dengan Bella, saatnya kini Rendra memperlihatkan Ayu ke banyak orang termasuk orang tuanya. Untuk urusan kekasih yang satunya. Ia pikirkan nanti. 

“Kita ke rumahku ya, tapi di rumah nanti jangan panggil Om, panggil Mas, ok!” ujar Rendra yang siap membawa Ayu ke rumahnya. Ayu hanya mengangguk dan tersenyum. Kemudian Rendra melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya. 

Sesampainya di rumah Rendra turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Ayu, lalu menggandengnya masuk ke dalam rumah. 

“Mama! Papa!” teriaknya. 

“Ada apa Ren? Papa kamu masih di kantor!” saut sang Mama yang bernama Ratna. Ratna mengerutkan dahinya melihat gadis cantik di samping Rendra.

“Siapa?” tanya Ratna mendekati mereka.

“Calon menantu Mama!” tegas Rendra membuat Ratna tidak bisa berkata-kata  dan langsung melihat Ayu dari atas sampai bawah. Ratna kemudian tersenyum saat Ayu tersenyum padanya kemudian mengulurkan tangannya dan di sambut olehnya. Ratna semakin menyukai Ayu saat Ayu mencium punggung tangannya. 

“Ayu Medina Tante,” ucap lembut Ayu. 

“Namanya bagus, cantik kayak orangnya,” puji Ratna memegang dagu Ayu.  

“Terima kasih, Tante. ” Ayu  tersenyum melihat Rendra sekilas yang juga tersenyum melihatnya. 

Rendra senang rupanya sang Mama menyukai Ayu, mungkin karena Ayu manis dan sopan santun dan tidak terlihat manja. Kini Rendra yakin akan menikahi Ayu segera mungkin dan secepatnya memenangkan taruhan tersebut. 

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

heleh dalih menang taruhan tapi hati kmu sendiri udahuali kepikiran ayu

2022-09-08

0

yuni kazandozi

yuni kazandozi

ya ayu biasanya begawe,ya ga mau klu suruh duduk manis di apartemen terus,makanya cepet nikahin biar mau dirumah az😁,alhamdulillah semoga mama rendra merestui rendra nikahi ayu,semangaaat ka author

2022-09-05

2

🍒⃞⃟🦅 ⚽Raghil🕺

🍒⃞⃟🦅 ⚽Raghil🕺

aq mampir berikan rate 5,like n gift

2022-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!