My Boyfriend Is A Ghost
Pagi itu alarm berbunyi dengan kencang, Hana yang baru saja tertidur sebelum matahari terbit terpaksa mematikan alarmnya dan kemudian beranjak dari tempat tidur. Hana merupakan siswi SMA yang kini sudah berada di semester akhir dan di tingkat akhir pula. Karena sangat sibuk belajar hingga dini hari Hana sering berhalusinasi tentang kamarnya yang kadang dengan tiba-tiba terdengar suara ketukan di jendela, yang padahal Hana tinggal di apartemen yang tingginya mencapai 10 lantai, dan Hana berada pada lantai 5, sangat tidak mungkin jika seseorang memanjat atau sekedar menggunakan alat hanya untuk mengetuk jendela kamar Hana. Namun dengan semua hal itu Hana sering menghiraukannya dan lanjut belajar demi mempertahankan rengkingnya di kelas.
Hari itu cuaca sangat cerah Hana yang baru keluar lobby apartemennya menghirup udara dengan nikmatnya berharap hari ini akan lebih cerah dan tidak hujan, karena Hana snagat benci hujan, Ia kerap kesal walaupun hanya terjadi gerimis sedikit saja. Sesampainya di sekolah Hana bertemu dengan teman-temannya, Ah Jeong, Sera dan Seo Nah. Mereka berempat kerap terlihat bersama, di kelas, di kantin, di perpus, hingga sekedar duduk di taman sekolah. Mereka merupakan teman baik Hana yang sangat Hana sayangi, tak jarang mereka menghabiskan waktu pulang sekolah hanya untuk sekedar membeli Teokppoki di jalan dan menyantapnya di taman Kota. Hana sangat jarang bahkan bisa dibilang tidak pernah dekat dengan laki-laki, mulai SMP hingga sekarang Hana selalu inscure jika ada anak laki-laki seumuran dia mendatanginya hanya sekedar untuk berkenalan, padahal Hana memiliki paras yang manis, berbeda dengan teman-temannya yang memiliki kulit seputih salju, Hana justru memiliki kulit yang agak sedikit gelap, hidung mancung, bulu mata yang lentik, dan mata yang bersinar membuat paras Hana sangat enak dipandang.
Hari berjalan seperti biasanya, hal yang diharapkan pun terjadi tidak ada hujan walau hanya setitik gerimis pun. Sesampainya di apartemen waktu menunjukkan pukul 8 malam, Hana bergegas mandi dan makan malam.
“Ibu, apa Kakak dan Ayah akan pulang terlambat lagi hari ini?” Tanya Hana pada Ibu nya yang berada tepat di depan Hana.
“Kemungkinan iya nak, kenapa?” Tanya Ibu kembali.
“Emmm, kita sudah lama tidak makan malam bersama Kakak dan Ayah” jawab Hana agak lesu.
Tidak lama kemudian suara pencetan password di pintu berbunyi, pertanda ada seseorang yang akan masuk, benar saja itu Kakak dan Ayah Hana yang pulang bersama.
“Kami pulang!” teriak Kakak Hana, Kakak Hana merupakan karyawan perusahaan besar yang juga menjadi tempat kerja sang Ayah, maka tak heran jika mereka pulang bersama, walau sesekali Kakak Hana, Mi yeong pulang terlebih dahulu.
“Kakak bawa pulang makanan tidak?” Tanya Hana dengan spontan,
“Tentu Kakak membawa buah!” jawab Mi Yeong sembari mendekat.
Kemudian mereka pun makan bersama dengan harmonisnya. Begitulah keluarga Hana, keluarga biasa yang sangat sangat harmonis jauh dari pertengkaran dan lainnya.
Setelah makan malam Hana kembali ke kamarnya mulai membuka buku pelajaran siang tadi, dan juga mengerjakan beberapa tugas yang di berikan di tempat lesnya tadi. Jam menunjukkan pukul 11 malam, namun Hana tetap melanjutkan belajarnya hingga jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Karena merasa kamarnya pengap, Hana pun membuka jendelanya dan mulai menghirup udara segar dari dalam kamarnya.
“Aaahhhh segarnya,” ucap Hana sambil meregangkan badannya. “emm kenapa tiba tiba jadi dingin sekali? Huuu” lanjutnya dan kemudian secara tidak sengaja Hana melongok kebawah apartemen. Di bawah situ Hana melihat s-00kkeseorang yang terus menatap keatas, awalnya Hana mengira orang itu menatap jendela kamarseberangnya, seketika Hana melihat kearah jendela kamar sebelah ternyata tidak ada orang yang keluar bahkan lampu pun sudah di matikan. Hana pun seketika merinding seakan yang di tatap orang itu adalah Hana. Hana keluar kamar dan membangunkan Mi Yeonh, menyuruhnya untuk melihat pria yang di luar tersebut.
“Kakak, bangun!” ucap Hana sembari menggoyangkan badan Mi Yeong.
“Aduhhh kenapa? Membangunkan orang tidur” jawab Mi Yeong dengan suara serak karena baru bangun dari tidurnya.
“Kakak ada yang mengamati kamar ku dari bawah!” ucap Hana dengan yakin.
“Kenapa sih PD sekali, apartemen ini banyak sekali kamarnya” jawab Mi Yeong sambil kembali memejamkan mata.
Akhirnya Hana pun kembali ke kamarnya sendiri, dan mengecek kembali ke bawah, ternyata pria itu sudah pergi dan tidak ada tanda tanda bahwa pria itu ada di sekitar situ. Hana pun menutup jendelanya dan ingin beranjak ke tempat tidurnya, betapa kagetnya Hana ada bekas telapak tangan berwarna hitam di atas meja Hana, Hana terkejut dan berlari ke kamar Kakaknya, hingga malam itu Hana tidur di kamar sang Kakak.
Pagi hari, Hana masih teringat kejadian semalam terlebih saat Ia keluar melalui lobby apartemen, Hana memandang tempat pria itu berdiri, sambil melihat sekitar takut takut pria semalam dating lagi ke apartementnya.
“Apa pria itu masih disini ya?” gumam Hana lirih.
“Selamat pagi” ucap seseorang di belakang Hana.
“Ahh, selamat pagi,” jawab Hana sambil menundukkan badan.
“Kau bisa melihat ku?” ucap pria yang menyapa Hana tersebut, seketika Hana terkejut, dan sadar bahwa pria itu yang memandang ke kamarnya semalam.
Hana tak menjawab pria itu, dan berlalu pergi dari hadapannya.
“Aduh masa iya dia yang semalam? Apa aku tidak salah lihat ya?” gumam Hana sambil mempercepat langkah kaki.
Hingga di halte bus Hana tetap waspada menengok ke kanan dan ke kiri, berharap pria itu tak mengikutinya. Siapa sangka pria tersebut malah telah duduk di bus sekolah Hana, di bagian paling belakang. Hana makin takut dan bertanya-tanya siapa kah pria itu? Apakah manusia? jelmaan hantu atau siluman?
Sesampainya di sekolah, pria itu tetap mengikuti Hana hingga menuju ke kelas Hana.
“Aduh, kenapa sampai kelas sih? Memang dia teman sekelas ku? Sepertinya bukan, apa Dia murid baru? Ah entah lah yang pasti dia aneh sekali, takuutt” ucap Hana dalam hati sambil memandangi pria tersebut dan sambil berlalu masuk ke kelasnya.
“Hei kalian!” teriak Hana pada teman-temannya. “kalian lihat pria yang di sebelahku ini tidak? Aneh sekali dia mengikuti ku sejak pagi tadi,” lanjut Hana pada teman-temannya.
“Hah? Pria? Maksud mu Jaehyun? Bukannya dia memang duduk di sebelah mu ya?” jawab Ah Jeong terheran heran.
“Hah? Apa? Apa kau bilang? Tidak mungkin di sebelahku kan Sera” jawab Hana dengan agak berbisik, dengan pria itu tetap menatap Hana sambil tersenyum.
“Hei kau makan apa pagi tadi? Kenapa jadi pelupa, dia Jaehyun, teman sekelas kita dia baru sekolah disini sebulan yang lalu, haduuhhh Hana lemotnya kembali ya.” Tegas Seo Nah.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
cerry
Lohh mencurigakan nih
2023-10-18
0
Maulida Banua
berarti 1 paragraf sekaligus kah ini
2023-09-28
0
Maulida Banua
tidak menghiraukan nya
2023-09-28
0