Ular

Ular

“Hai Tuan Jaehyun, atau boleh aku sebut, Tuan Hantu penguasa hutan?” sapanya dengan picik.

Jaehyun yang memang sedari tadi menyadari keberadaan hantu ini pun hanya tersenyum sambil mendekat dengan cepat.

“kau lihat ini?” ucap Jaehyun sambil menunjukkan kuku nya yang tajam dan Panjang, “Jika ini menggores bagian ini, butuh berapa hari pipi ini akan sembuh?” ancam Jaehyun sambil sedikit menggores pipi sang hantu ular.

“Aahh, begitu rupanya, tenanglah aku tak berniat buruk hanya saja aku ingin melihatnya dari dekat, dia cantik.” Balas sang hantu ular yang biasa di panggil Dante tersebut sembari menghapus darah yang ada di pipinya.

Hari ini Hana dan teman-temannya beserta Jaehyun sedang asyik duduk di kantin sembari memakan jatah makan siang yang sudah di sediakan oleh kantin mereka.

“Jaehyun, makan sayur mu!” suruh Hana seakan sedang menyuruh anak kecil makan sayur nya.

“Tidak mau,” jawab Jaehyun sambil menggelengkan kepala, lalu muncul suara dari kejauhan berkata,

“Hantu hutan tidak makan sayur, mungkin karna itu temannya, ha ha ha,” tawanya geli,

Jaehyun yang sadar bahwa itu adalah ulah si Dante, langsung menghampiri Dante dan mencekik lehernya.

“Mau tau suatu hal?” ucap Jaehyun dengan tatapan bengis, “Alasan mu hidup saat ini, karena aku mengizinkannya, kau mengerti?” ancam Jaehyun sambil melepas cekikan tangannya dari leher Dante. Dan kemudian Jaehyun melambaikan tangannya membuat semua orang yang ada di kantin melupakan kejadian tersebut, terkecuali Hana, ia tak terpengaruh sama sekali.

“Jaehyun, ada apa tadi? Dia hantu?” tanya Hana berbisik.

“Ular, Ular jelek,” jawab Jaehyun sembari menatap kearah Dante.

Mata mereka bertemu, dan seketika tersirat ekspresi bengis di wajah Dante dengan sisik putihnya yang bermunculan di wajahnya.

Di koridor menuju kelas Hana terlihat Dante yang sudah menunggu di depan kelas mereka, Jaehyun sudah mempersiapkan diri jika ini adalah sebuah tanda pertarungan, namun Jaehyun tidak merasakan aura kebencian atau aura membunuh dari diri Dante, hingga mereka pun bertemu di depan kelas.

“Yo!! Kalian mau hiraukan aku begitu saja?” tanya Dante, “Aku di kelas ini juga lo,” lanjut Dante.

Jaehyun pun yang makin tak sabar memegang kerah Dante, “Apa mau mu ular brengsek?” tanya Jaehyun sepontan.

“E eh Jaehyun, jangan berantem lagi, sudah ayo hiraukan saja dan masuk ke kelas,” ajak Hana yang tak ingin ada keributan di kelasnya.

Semua mata memandang Dante dan Jaehyun, seakan merasa dua laki-laki keren yang sedang memperebutkan Hana.

“Kelas kita jadi kedatangan cowok cowok tampan karena Hana nihh…” celetuk Ah Jeong

“Ah, apa sih, tidak lah mereka memang murid pindahan, tidak ada hubungannya dengan aku,” jawab Hana malu malu.

“Tapikan Jaehyun itu calon suami Hana,” balas Seo Nah sambil meledek Hana.

“Mereka terang tengan sekali, padahal ada Jaehyun di samping ku,” ucap Hana dalam hati.

Bel pulang pun berdering, Dante yang mulanya duduk di kursi bagian belakang sebelah jendela, berjalan maju menghampiri Hana dan Jaehyun.

“Yo! Calon istri, apa kau sudah terbiasa dengan calon suami mu ini?” tanya Dante secara tiba-tiba, “Dari cara mu menyikapikehadiran ku sepertinya memang sudah terbiasa, masa masa yang sulit ya?” lanjut Dante sembari meledek Hana.

“Nama mu Dante kan?” tanya Hana kembali pada Dante, “Dari pada terus mengoceh, mending kita pulang Bersama, arah rumah mu kemana?” tanya Hana dengan akrab.

“Ah.. apa kah seorang hantu butuh runah sekarang?” tanya Dante sambil melihat kea rah Jaehyun.

“Cecunguk ini!” ucap Jaehyun geram, ia menahan emosi karena Hana tak memperbolehkan dia berkelahi di sekolah.

“Yah pokoknya jalan lah saja aku akan mengikuti kalian dari belakang,” lanjut Dante.

Diperjalanan pulang…

“Calon istri seharusnya tidak mengajak dia ikut bersama kita, yah walau pun aku tidak merasakan hawa membunuh dari dia, tapi hantu ini juga berbahaya,” ucap Jaehyun jelas pada Hana.

“Habis dia seperti tidak memiliki teman kan?” jawab Hana merasa iiba. “T-tapi Jaehyun, kau lebih kuat darinya kan?” lanjut Hana dengan mata berbinar penuh harap pada Jaehyun.

“Tentu saja, hutan lebih kuat daripada air,” jawab Jaehyun dengan yakin.

“Hei kalian, aku bisa dengar ucapan barusan itu loh,” ucap Dante dengan ketus.

“Dasar ular jelek, enyah kau dari sini!” teriak Jaehyun pada Dante.

“Hahh, kenapa aku seperti sedang menjaga anak kecil begini?” Gumam Hana lesu.

Sesampainya di apartemen Hana, Dante pun tetap mengikuti mereka bahkan di sambut baik oleh ibu Hana walau tanpa mantra. Kemudian munculah ingatan masa kecil Dante. Dengan latar belakang suasana pedesaan yang tentram, hiduplah Dante Bersama sang ibu yang begitu cantik, ya ibu Dante adalah seorang manusia, Dante adalah keturunan setengah manusia dan setengah setan, maka dari itu tak mengherankan jika ia lebih lemah dari pada Jaehyun. Padahal jika di banding dengan siluman ular lain posisi atau kekuatan Jaehyun dan siluman ular lainnya itu kurang lebih sama. Maka dari itu Jaehyun selalu bilang Dante adalah ular jelek.

Ayah Dante merupakan ular air berwarna putih sama persis seperti Dante, menikah dengan manusia adalah hal yang wajar bagi seorang hantu atau siluman, namun resikonya begitu besar, terlebih siluman ular memiliki silsilah yang jelas, tidak seperti Jaehyun yang tidak memiliki keluarga atau pun pendahulu, Dante memiliki kakek, nenek, bahkan leluhur siluman ular. Maka dari itu semenjak ayah Dante memutuskan untuk menikahi ibunya, ayah dante di usir dari silsilah keluarga karena di anggap telah merusak keturunan siluman ular.

Ayah Dante kemudian hidup layaknya manusia biasa, ia bekerja, serta menafkahi anak dan istrinya. Suatu hari tanpa di duga, keluarga besar Ayah Dante datang beramai ramai untuk menjemput ayah Dante, ayah Dante merupakan keturunan murni terakhir bangsa siluman ular, Dante yang setengah manusia pun tak di harapkan oleh keluarga sang ayah.

Seketika ayahnya di jemput paksa, terjadilah perkelahian antar siluman di rumah itu, dan tak sengaja salah satu serangan dari keluarga ayah Dante mengenai ibunya yang hanya manusia lemah itu. Seketika ibu Dante pun tewas, kemudian di bawalah ayah serta Dante kecil yang telah kehilangan ibunya itu ke alam bangsa siluman.

Hari demi hari Dante lewati tanpa kasih saying dari siapa pun, bahkan sang ayah yang mulanya sangat menyayangi Dante dan ibunya, kini berubah menjadi ayah yang sangat pemarah dan sering menyuruh Dante latihan yang berat.

Belum usai penderitaan seorang Dante, ayahnya kini di persandingkan dengan siluman ular yang sangat cantic, dan mereka pun memiliki anak keturunan siluman ular asli. Rasa marah, iri, dengki, dan sedih pun kini membentuk karakter seorang anak yang baik dan penurut itu menjadi anak yang pemberontak, tak mendengarkan apa yang ayahnya suruh. Hal ini membuat ayah Dante semakin keras padanya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Aimi.。*♡🌸

Aimi.。*♡🌸

manusia setengah siluman, jadi keinget inuyasha

2023-09-21

0

Ichakim

Ichakim

tapi hantu wkwk

2023-09-21

0

Tanata✨

Tanata✨

ular😲

2023-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!