Suatu hari ketika Dante sudah menginjak usia remaja, ia di sandingkan dengan adik tirinya untuk bertarung pada saat latihan. Sudah bisa di tebak jika kekuatannya tak akan seimbang. Walau adik tiri Dante hanyalah anak kecil tapi ia adalah keturunan murni siluman ular berbeda dengan Dante yang hanya setengah siluman pun akhirnya kalah setelah berjam jam melawan adik tirinya. Dante yang di selimuti amarah dan juga denganusianya yang masih remaja itu memutuskan meninggalkan ayahnya dan berbaur dengan hantu hantu di jalanan, sehingga ia paham mengenai kisah istri hantu yang dapat membuatnya menjadi lebih kuat jika memakan jantungnya.
Dante sudah berusaha dari tahun demi tahun, bulan demi bulan, untuk mendapatkan jantung dari seorang istri hantu, namun kekuatannya yang tak seberapa itu membuat ia selalu kalah dalam berperang melawan pemilik istri manusia tersebut. Hingga pada saatnya ia mendengar ada seorang istri di dekat ia sering tinggal yaitu Hana istri dari Jaehyun sang hantu penguasa hutan yang begitu ditakuti oleh banyak hantu.
Kembali di mana Dante di terima dengan baik oleh ibu Hana,
“Ibu, aku pulang, aku membawa teman bu mereka ingin mampir,” teriak Hana dari ruang depan.
“Jaehyun? Atau teman lain?” tanya ibu Hana, Hana pun menghampiri ibunya sambil berkata,
“Ibu hanya ingat Jaehyun padahal jika aku pulang terlambat pun ibu tidak menelfon ku, apa anak ibu hanya kak Mi Yeong dan Jaehyun?” gerutu Hana sambil menenggak air dalam gelas.
“Eh, bukan begitu ibu suka jika ada Jaehyun di rumah ini, entah kenapa suasana menjadi dingin dan sejuk, padahal AC pun tidak di nyalakan,” jelas ibu Hana.
“Yak arena ibu dekat dengan hantu pasi dingin,” ucap Hana lirih. Sambil berlalu meninggalkan ibunya.
“Ajak teman mu makan malam disini ya,” teriak ibu dari dalam.
“Ibu menyuruh kalian makan malam disini,” ucap Hana pada dua hantu yang sedang saling tatap karena hendak berkelahi itu. “Ah kalian ini apa tidak bisa kalian lebih akur satu sama lain?” tegur Hana karena Lelah melihat mereka berdua.
Dua hantu itu seketika terdiam dan menuruti perintah Hana. Di meja makan seluruh keluarga berkumpul bahkan bertambah dengan adanya Dante. Baru kali ini setelah ratusan tahun Dante merasakan kehangatan keluarga, terlebih keluarga Hana adalah keluarga yang harmonis. Dante tersentuh seketika meniti kan air mata, ibu Hana yang melihatnya sepontah menaruh sepootong daging di atas mangkuk Dante sambil berkata,
“Banyak-banyak lah makan, seumuran kalian ini pertumbuhan badan makin cepat, tumbuhlah dengan baik,” ucap ibu Hana.
Dante yang tak dapat menahan air mata pun seketika menangis sambil menyuapkan makanan ke mulutnya, dan dengan tiba tiba Jaehyun membantu Dante supaya keluarga Hana melupakan kejadian ini. Hanya Hana yang tidak dapat terpengaruh oleh mantra Jaehyun karena ia adalah calon istri hantu.
Malam makin larut jam sudah menunjukan pukul 10 malam, Jaehyun dan Dante kemudian pulang dari rumah Hana. Hana yang masih belum begitu terbiasa hidup berdampingan dengan hantu pun memiliki banyak pertanyaan dalam benaknya, terlebih saat melihat Dante menangis, ia jadi berfikir ternyata hantu pun memiliki perasaan.
Pagi ini masih sama Hana mematikan alarm di kamarnya dan kemudian beranjak dari tempat tidur, ia mandi kemudian sarapan dan bergegas untuk berangkat ke sekolah. Pagi ini Jaehyun tidak sarapan bersamanya, Hana membuka pintu apartemen ternyata Jaehyun dan Dante sudah menunggu di depan pintu apartemen Hana.
“Ah kalian, kenapa tidak ikut sarapan Bersama?” tanya Hana.
“Tadinya ingin ku lakukan, tapi cecunguk ini malah menginap di rumah ku,” jawab Jaehyun dengan kesal.
“Ah, rumah nenek dan kakek itu maksud mu? Kau kan hanya menggunakan mantra supaya mereka menuruti kemauan mu,” jelas Hana pada Jaehyun.
Jaehyun hanya terdiam sambil melirik pada Dante.
“Hewan hutan seperti ini memang suka sekali memperdaya manusia,ha ha ha” ledek Dante pada Jaehyun.
Ketika asyik berbincang tiba Jaehyun berdiri di depan Hana dengan cepat, Dante pun menolehkan badannya ke suatu tempat dengan waspada. Hana yang tak mengerti situasi ini bertanya,
“Kalian kenapa?” tanya Hana. Sejenak Jaehyun dan Dante terdiam kemudian Jaehyun berkata,
“Diam, dan tenang lah aku merasakan hawa membunuh sedang menuju kemari,” jelas Jaehyun.
“Lagi?” ucap Hana ketakutan.
Tak lama setelah itu hantu laba-laba bermuka manusia pun menghampiri Hana dari atap Gedung meluncur bagaikan laba-laba kegirangan karena menemukan mangsa. Hana berteriak sekencang-kencangnya karena ia takut, walau sudah kesekian kalinya ia melihat hantu, tapi jarang sekali ada yang menyerang dengan brutal. Jaehyun yang sedari tadi sudah berjaga-jaga pun langsung sigap menangkap hantu laba-laba berkepala manusia itu, Jaehyun mematah kan kaki-kaki laba-laba itu, dan kemudian memisahkan badan aba-laba dari kepalanya, darah hitam yang pekat pun membasahi tangan Jaehyun dan membanjiri jalanan, bau anyir menyeruak membuat hingga membuat kepala Hana terasa pusing.
Tanpa sadar selama Jaehyun bertarung Dante menjaga Hana sembari memeluknya dari samping, Jaehyun yang melihatnya berkata sambil mengeluarkan aura gelapnya,
“Lepas! Atau kau mau mati hari ini?” ucap Jaehyun dengan matanya bak harimau hutan yang sedang terbakar api cemburu.
“Ow, okey, maaf aku kawatir calon istri mu ini pingsan karena melihat adegan itu jadi aku jaga saja, harusnya kau berterima kasih, ha ha ha” olok Dante.
“Cih!! Mati saja kau!” jawab Jaehyun sembari melompati Dante, namun keburu di hentikan oleh Hana.
“Oke sudah cukup aku melihat laba-laba yang menjijikan itu, mari cuci tangan mu Jaehyun!” ajak Hana. Baru saja selangkah Hana menghampiri Jaehyun untuk mengajaknya cuci tangan, ternyata tangan Jaehyun sudah bersih.
“Loh, kemana hilangnya noda hitam tadi?” tanya Hana pada Jaehyun.
“Darah, itu darah bukan noda, sudah hilang.” Jawab Jaehyun, sambil merasa senang karena di perhatikan oleh Hana.
Mereka pun melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan Dante berjalan di belakang melindungi Hana. Dante yang mulanya ingin memakan jantung Hana supaya ia bisa menjadi bertambah kuat pun kini berbalik menjaga Hana karena sikap Hana yang tak membedakan antara manusia, hantu, dan bahkan setengah hantu seperti Dante, walaupun Hana belum tau hantu seperti apa Dante itu.
Jam kelas pun berjalan seperti biasa, walau sesekali Hana melihat siluet para hantu yang berkeliaran di luar kelas. Ada yang sedang menunggu Hana keluar dari sekolah, ada juga yang sekedar ingin tau Hana itu seperti apa dan yang mana, ada juga yang Hanya menatap nanar pada Hana seakan menyimpan banyak dendam. Kemudian sosok itu pun pergi dari luar jendela.
Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa pergi ke kantin untuk mengambil jatah makan siang mereka, hari ini kepala kantin sangat baik, memberi banyak daging dan lauk untuk para siswa, karena sebentar lagi akan ujian tentu para siswa butuh banyak vitamin dan gizi bagi tubuh mereka. Tak terkecuali Hana dan dua hantu yang sekarang menjadi pengawalnya itu. Mereka pun pergi ke kantin untuk menyantap makan siang mereka.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aimi.。*♡🌸
darahnya hantu warna hitam ya ternyata
2023-09-21
0
Aimi.。*♡🌸
lumayan hemat listrik
2023-09-21
0
Aimi.。*♡🌸
nyari calon istri lain ajalah
2023-09-21
0