NovelToon NovelToon

My Boyfriend Is A Ghost

Pria itu

Pagi itu alarm berbunyi dengan kencang, Hana yang baru saja tertidur sebelum matahari terbit terpaksa mematikan alarmnya dan kemudian beranjak dari tempat tidur. Hana merupakan siswi SMA yang kini sudah berada di semester akhir dan di tingkat akhir pula. Karena sangat sibuk belajar hingga dini hari Hana sering berhalusinasi tentang kamarnya yang kadang dengan tiba-tiba terdengar suara ketukan di jendela, yang padahal Hana tinggal di apartemen yang tingginya mencapai 10 lantai, dan Hana berada pada lantai 5, sangat tidak mungkin jika seseorang memanjat atau sekedar menggunakan alat hanya untuk mengetuk jendela kamar Hana. Namun dengan semua hal itu Hana sering menghiraukannya dan lanjut belajar demi mempertahankan rengkingnya di kelas.

Hari itu cuaca sangat cerah Hana yang baru keluar lobby apartemennya menghirup udara dengan nikmatnya berharap hari ini akan lebih cerah dan tidak hujan, karena Hana snagat benci hujan, Ia kerap kesal walaupun hanya terjadi gerimis sedikit saja. Sesampainya di sekolah Hana bertemu dengan teman-temannya, Ah Jeong, Sera dan Seo Nah. Mereka berempat kerap terlihat bersama, di kelas, di kantin, di perpus, hingga sekedar duduk di taman sekolah. Mereka merupakan teman baik Hana yang sangat Hana sayangi, tak jarang mereka menghabiskan waktu pulang sekolah hanya untuk sekedar membeli Teokppoki di jalan dan menyantapnya di taman Kota. Hana sangat jarang bahkan bisa dibilang tidak pernah dekat dengan laki-laki, mulai SMP hingga sekarang Hana selalu inscure jika ada anak laki-laki seumuran dia mendatanginya hanya sekedar untuk berkenalan, padahal Hana memiliki paras yang manis, berbeda dengan teman-temannya yang memiliki kulit seputih salju, Hana justru memiliki kulit yang agak sedikit gelap, hidung mancung, bulu mata yang lentik, dan mata yang bersinar membuat paras Hana sangat enak dipandang.

Hari berjalan seperti biasanya, hal yang diharapkan pun terjadi tidak ada hujan walau hanya setitik gerimis pun. Sesampainya di apartemen waktu menunjukkan pukul 8 malam, Hana bergegas mandi dan makan malam.

“Ibu, apa Kakak dan Ayah akan pulang terlambat lagi hari ini?” Tanya Hana pada Ibu nya yang berada tepat di depan Hana.

“Kemungkinan iya nak, kenapa?” Tanya Ibu kembali.

“Emmm, kita sudah lama tidak makan malam bersama Kakak dan Ayah” jawab Hana agak lesu.

Tidak lama kemudian suara pencetan password di pintu berbunyi, pertanda ada seseorang yang akan masuk, benar saja itu Kakak dan Ayah Hana yang pulang bersama.

“Kami pulang!” teriak Kakak Hana, Kakak Hana merupakan karyawan perusahaan besar yang juga menjadi tempat kerja sang Ayah, maka tak heran jika mereka pulang bersama, walau sesekali Kakak Hana, Mi yeong pulang terlebih dahulu.

“Kakak bawa pulang makanan tidak?” Tanya Hana dengan spontan,

“Tentu Kakak membawa buah!” jawab Mi Yeong sembari mendekat.

Kemudian mereka pun makan bersama dengan harmonisnya. Begitulah keluarga Hana, keluarga biasa yang sangat sangat harmonis jauh dari pertengkaran dan lainnya.

Setelah makan malam Hana kembali ke kamarnya mulai membuka buku pelajaran siang tadi, dan juga mengerjakan beberapa tugas yang di berikan di tempat lesnya tadi. Jam menunjukkan pukul 11 malam, namun Hana tetap melanjutkan belajarnya hingga jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Karena merasa kamarnya pengap, Hana pun membuka jendelanya dan mulai menghirup udara segar dari dalam kamarnya.

“Aaahhhh segarnya,” ucap Hana sambil meregangkan badannya. “emm kenapa tiba tiba jadi dingin sekali? Huuu” lanjutnya dan kemudian secara tidak sengaja Hana melongok kebawah apartemen. Di bawah situ Hana melihat s-00kkeseorang yang terus menatap keatas, awalnya Hana mengira orang itu menatap jendela kamarseberangnya, seketika Hana melihat kearah jendela kamar sebelah ternyata tidak ada orang yang keluar bahkan lampu pun sudah di matikan. Hana pun seketika merinding seakan yang di tatap orang itu adalah Hana. Hana keluar kamar dan membangunkan Mi Yeonh, menyuruhnya untuk melihat pria yang di luar tersebut.

“Kakak, bangun!” ucap Hana sembari menggoyangkan badan Mi Yeong.

“Aduhhh kenapa? Membangunkan orang tidur” jawab Mi Yeong dengan suara serak karena baru bangun dari tidurnya.

“Kakak ada yang mengamati kamar ku dari bawah!” ucap Hana dengan yakin.

“Kenapa sih PD sekali, apartemen ini banyak sekali kamarnya” jawab Mi Yeong sambil kembali memejamkan mata.

Akhirnya Hana pun kembali ke kamarnya sendiri, dan mengecek kembali ke bawah, ternyata pria itu sudah pergi dan tidak ada tanda tanda bahwa pria itu ada di sekitar situ. Hana pun menutup jendelanya dan ingin beranjak ke tempat tidurnya, betapa kagetnya Hana ada bekas telapak tangan berwarna hitam di atas meja Hana, Hana terkejut dan berlari ke kamar Kakaknya, hingga malam itu Hana tidur di kamar sang Kakak.

Pagi hari, Hana masih teringat kejadian semalam terlebih saat Ia keluar melalui lobby apartemen, Hana memandang tempat pria itu berdiri, sambil melihat sekitar takut takut pria semalam dating lagi ke apartementnya.

“Apa pria itu masih disini ya?” gumam Hana lirih.

“Selamat pagi” ucap seseorang di belakang Hana.

“Ahh, selamat pagi,” jawab Hana sambil menundukkan badan.

“Kau bisa melihat ku?” ucap pria yang menyapa Hana tersebut, seketika Hana terkejut, dan sadar bahwa pria itu yang memandang ke kamarnya semalam.

Hana tak menjawab pria itu, dan berlalu pergi dari hadapannya.

“Aduh masa iya dia yang semalam? Apa aku tidak salah lihat ya?” gumam Hana sambil mempercepat langkah kaki.

Hingga di halte bus Hana tetap waspada menengok ke kanan dan ke kiri, berharap pria itu tak mengikutinya. Siapa sangka pria tersebut malah telah duduk di bus sekolah Hana, di bagian paling belakang. Hana makin takut dan bertanya-tanya siapa kah pria itu? Apakah manusia? jelmaan hantu atau siluman?

Sesampainya di sekolah, pria itu tetap mengikuti Hana hingga menuju ke kelas Hana.

“Aduh, kenapa sampai kelas sih? Memang dia teman sekelas ku? Sepertinya bukan, apa Dia murid baru? Ah entah lah yang pasti dia aneh sekali, takuutt” ucap Hana dalam hati sambil memandangi pria tersebut dan sambil berlalu masuk ke kelasnya.

“Hei kalian!” teriak Hana pada teman-temannya. “kalian lihat pria yang di sebelahku ini tidak? Aneh sekali dia mengikuti ku sejak pagi tadi,” lanjut Hana pada teman-temannya.

“Hah? Pria? Maksud mu Jaehyun? Bukannya dia memang duduk di sebelah mu ya?” jawab Ah Jeong terheran heran.

“Hah? Apa? Apa kau bilang? Tidak mungkin di sebelahku kan Sera” jawab Hana dengan agak berbisik, dengan pria itu tetap menatap Hana sambil tersenyum.

“Hei kau makan apa pagi tadi? Kenapa jadi pelupa, dia Jaehyun, teman sekelas kita dia baru sekolah disini sebulan yang lalu, haduuhhh Hana lemotnya kembali ya.” Tegas Seo Nah.

...****************...

Pria itu (Bagian dua)

Teman teman Hana seakan sudah terbiasa dan mengenal Jaehyun namun Hana masih bingung dengan situasi ini.

“Ta- Tapiii,” ucap Hana terbata seakan tak percaya namun teman-temannya pun merasa terbiasa dengan pria yang bernama Jaehyun itu.

Tak lama kemudia Sera pun tiba,

“Hallooo everyone, oh my god siapa kah iniiii” ucap Sera pada Jaehyun, namun tak lama kemudian, “Oh Jaehyun, aku kira siapa, aw my chair di sana ya teman-teman aku lupa kalau sudah pindah tempat duduk.” Lanjut Sera dengan nada dan kecentilannya itu.

“Loh Sera, tadi kan kamu nanya dia ini siapa? Pasti kamu baru lihat dia kan?” Tanya Hana memastikan.

“Helo my honey Hana, dia itu Jaehyun, teman sekelas kita masa kamu lupa dia itu new student pindahan sebulan yang lalu,” jawab Sera sambil melambaikan tangan centilnya pada Jaehyun.

Jaehyun yang sedari tadi tidak mengucapkan sepatah kata pun terus tersenyum memandang Hana yang sedari tadi kebingungan dengan keadaan ini.

Jam kelas pun berjalan seperti biasanya hanya Jaehyun saja yang aneh tak membawa buku atau pun alat tulis, bahkan Ia tak mengerjakan PR dari Guru. Hana terdiam heran melihat Jaehyun dan yang lebih mengherankan lagi guru di kelas itupun tidak menegur atau memarahi Jaehyun.

Jam pulang sekolah pun sudah tiba, Hana dan teman-temannya bergegas pulang, begitu pula Jaehyun.

“Seo Nah mau pulang sama-sama?” tanya Hana,

“Ah.. hari ini tidak bisa Hana, aku masih ada les, jadwal les mu masih besok kan? Pulang lah dengan cepat hari ini Hana dan istirahatlah, kelihatannya hari ini kamu agak aneh.” Jawab Seo Nah

“Enggak, kalian yang aneh.” Ucap Hana lirih

Seo Nah pun meninggalkan Hana dengan Jaehyun yang sedari tadi berada di belakang Hana. Hana masih saja heran dengan Jaehyun yang terus mengikutinya hingga akhirnya Hana pun memberanikan diri untuk bertanya.

“Hei, kamu Jaehyun,” ucap Hana sambil membalikkan badannya.

“iya.” Jawab Jaehyun singkat sambil senyum lebar yang agak menyeramkan.

“E,e kamu, kamu kenapa mengikuti aku terus?” tanya Hana terbata-bata.

“rumah” jawab Jaehyun agak tidak jelas.

“hah? Apa?” jelas Hana

“rumah ku di sana.” Ucap Jaehyun sembari menunjuk apartemen tempat Hana tinggal.

“Oh, O apa kamu? Ahhhh” ucap Hana dengan malu dan menepuk keningnya.

Tapi Hana tak langsung percaya karena Ia yakin apartemen sebelah tempat Ia tinggali itu di huni oleh pasangan lansia. Sesampainya di lantai tempat Hana tinggal ia pun memastikan mengetuk pintu apartemen lansia tersebut dan betapa terkejutnya Hana ketika sang nenek dan kakek tersebut keluar dan memanggil Jaehyun sebagai cucunya. Hana pun kembali kerumah dan masuk ke kamarnya dengan helaan nafas Panjang.

“Ah, sekarang sudah masuk akal kalau kemarin dia ada di bawah, tapi sejak kapan sih ada anak laki laki di apart sebelah, bahkan di kelas ku, ahh bikin pusing saja, sudahlah yang pasti dia manusia kan.” Ucap Hana yang masih tak memahami situasinya.

Hana pun tertidur hingga jam menunjukkan jam 7 sore, ketika keluar kamar awalnya tak ada hal aneh yang di lihat Hana Ibu sedang memasak di dapur Ayah dan Kak Mi Yeong pulang cepat namun ada satu orang yang sedang menemani Ayah menonton televisi, Hana pun mengucek kedua matanya mencoba melihat lagi dan kemudian,

“Hei!!!!” teriak Hana sehingga semua orang di rumah itu pun yang awalnya sedang sibuk lalu melihat kearah Hana dengan bersamaan.

“Hei! kamu!” dengan heran Hana mendekati Ayahnya yang sedang menonton televisi Bersama Jaehyun, “Kamu sejak kapan kenal Ayah ku?” tanya Hana sepontan,

“Hana, kamu ini memang pelupa ya nak, hahaha” ucap Ayah hana sembari tertawa terbahak bahak.

“Ayaaahh! Apa lagi ini? Seharian ini hidupku sudah aneh, kenapa Ayah ikut-ikut jugaa?” gerutu Hana

“Sayang, tenang dulu ini Jaehyun tetangga kita, dulu Ayah Jaehyun teman Ayah, wajar kan kalau dia main.” Jawab Ayah Hana dengan lembut dan senyumnya.

“Ayahhhhh sejak kapann?” keluh Hana makin menjadi. Tiba tiba dari belakang ada yang menepok punggung Hana dengan keras “Bukk!!” bunyi yang sangat renyah,

“Kamu lupa karena kamu sudah jadi gila kan menghadapi semester akhir ini?” sela kak Mi Yeong.

Akhirnya Hana pun menerima hal yang terjadi hari ini, Hana pun pergi mandi, selepas mandi Ibu menyuruh semuanya untuk makan malam termasuk Jaehyun, Jaehyun yang awal mulanya hanya orang asing kemudian berkumpul hingga makan Bersama dengan keluarga Hana seakan mereka akrab sedari dahulu, namun tidak untuk Hana.

Lagi lagi pagi itu alarm di kamar Hana terdengar sangat berisik, Hana yang terbangun dari tidurnya pun bergegas mematikan alarm nya. Dengan muka yang kusut dan rambut super acak-acakan, ia berjalan ke kamar mandi yang posisinya melewati meja makan, betapa kagetnya Hana melihat Jaehyun sudah duduk di meja makan rumahnya sepagi itu.

“Hei! Kamu lagi?” teriak Hana pada Jaehyun, Jaehyun pun hanya tersenyum melihat tingkah Hana.

“Hana, lagi lagi kamu teriki Jaehyun, ada apa sih dengan kamu?” ucap sang Ibu sembari menyiapkan semangkuk nasi untuk penghuni rumah itu. “Ayo duduk sini makan dulu!” lanjut Ibu.

Hana pun menuruti Ibunya dan duduk di sebelah Jaehyun, pagi itu Hana beserta keluarganya sarapan Bersama dengan Jaehyun lagi lagi dengan ceria seakan mereka adalah keluarga asli.

Jam menunjukkan pukul 9 pagi, Hana dan Jaehyun pun bergegas turun ke lobby dan berangkat sekolah, hanya saja hari yang di benci Hana pun terjadi. Suasananya sangat lembab,basah,dan dingin, hujan deras mengguyur Kota itu. Jaehyun dengan sigap membukakan payung untuk Hana, Hana pun tak menolaknya dan berjalan Bersama Jaehyun. Di jalan, dari kejauhan Hana melihat sekumpulan orang-orang tak menggunakan payung, Hana berfikir mungkin karena sudah terlambat, tetapi hari itu hujan sangat lebat dan tidak mungkin untuk tidak menggunakan payung. Sesekali Hana melihat kea rah Jaehyun yang tersenyum tanpa henti sambil melihat kedepan. Hana yang penasaran pun mulai bertanya,

“Kamu kenapa tersenyum terus dari tadi? Apa ada hal yang menyenangkan?” tanya Hana.

“Kau lihat disana?” Jaehyun menunjuk kerumunan yang ada di depan mereka.

“Tentu saja mata ku masih normal jelas-jelas di Sanaa…” belum selesai Hana berbicara ia sadar bahwa di depannya bukanlah kerumunan manusia, melainkan kerumunan hantu. “Aaaaaa….” Teriak Hana sambil memeluk lengan Jaehyun. Jeritan Hana menarik perhatian para hantu yang ada di depannya, dan beberapa ada yang mulai mendekati.

“Arghh…pasti enak,” ucap salah satu hantu yang mau menyentuh Hana. Dengan sigap tangan Jaehyun yang penuh cakar mencekik hantu tersebut hingga tewas terpenggal. Hantu lain yang mulanya mendekati pun mundur seribu langkah karena mengetahui bahwa Hana sudah di tandai oleh Jaehyun.

...****************...

Mereka Berdatangan

Mereka berdatangan

Banyak sekali hantu yang mendatangi Hana dimana pun Hana berada,

“Apa? Apa yang enak? Hei kamu jelaskan pada ku apa yang di sebut enak tadi?” tanya Hana dengan penuh rasa takut dan penasaran.

“Kamu, enak, jantung mu, bisa di makan” ucap Jaehyun sepenggal sepenggal.

“Apa? Kenapa mereka mau memakan jantung ku? Kenapa jantung? Bahkan jantung ku belum pernah berdegup karena laki laki, dan sekarang mereka mau memangsa jantung ku? Tidak adil sekali,” omel Hana pada Jaehyun.

“Hihi,” balas Jaehyun terkikik dengan tingkah Hana.

Kini perjalanan sekolah Hana yang mulanya hanya 20 menit terasa 20 tahun, karena ada saja hantu kecil atau pun besar yang menghampiri Hana. Hingga di dalam kelas pun Hana masih saja waspada akut takut jika hantu hantu tadi mengikutinya hingga kesekolah. Jaehyun terlihat sangat senang, laki-laki berambut hitam lebat dengan kulit kecoklatan itu terlihat sangat gembira dengan hari-hari yang ia lewati Bersama Hana, namun sebaliknya Hana masih bertanya-tanya kenapa hal ini terjadi padanya.

Waktu istirahat pun Hana tetap menempel pada Jaehyun karena ia piker ia akan aman jika terus Bersama Jaehyun.

“Ee… maafkan aku jika selalu meneriaki mu,” ucap Hana tiba-tiba.

Jaehyun hanya membalas dengan senyumannya yang manis.

“Ngomong ngomong, kenapa aku jadi bisa lihat hantu? Dan terlebih kenapa semua orang mengenal mu tapi aku tidak?” tanya Hana pada Jaehyun.

“Karena aku pakai mantra, jadi semua orang bisa ku kendalikan ingatannya,” jawab Jaehyun kembali dengan senyumnya.

“Mantra? Apa kamu semacam penyihir?” tanya Hana lebih lanjut.

“Bukan, aku sama dengan mereka tadi,” jawab Jaehyun dan lagi lagi ia tersenyum.

“Apa? Mereka siapa? Hantu maksud mu?” balas Hana lebih penasaran.

“Tentu saja,” singkat Jaehyun dan senyuman yang awalnya begitu manis terlihat mengerikan di mata Hana.

“Ha? Bagaimana mungking!” jawab Hana sambil menjauhi kursi Jaehyun karena takut.

“Tidak apa-apa, mereka semua takut pada ku karena kau sudah ku tandai sebagai calon istri ku, mereka akan sering datang namun tak akan berani memakan jantung mu, karena aku adalah salah satu penguasa kerajaan Jin disini,” jelas Jaehyun yang membuat Hana makin terkejud.

“APA!! Calon istri?” ucap Hana sambil menggebrak meja. Jaehyun hanya membalas gebrakan meja itu dengan senyuman.

Hana pun berlalu meninggalkan Jaehyun, ia sedikit tidak terima hal sepenting itu tak di bicarakan dahulu, lalu ia pun masih bertanya-tanya tanda apa dan dimana yang Jaehyun maksud. Hana pun masuk ke kamar mandi perempuan ia mencari apakah ada tanda di badannya bahkan ia membuka seragamnya, ternyata tanda itu berada di tengkuk leher Hana, tanda dua garis lengkung berwarna hitam yang sudah beberapa hari ini ada di lehernya dan bahkan tidak ia sadari.

Hana adalah gadis yang memang peka terhadap hal semacam hantu, namun ia hanya sebatas merasakan dan tidak pernah melihatnya secara langsung. Beberapa kali merasa merinding jika berada di ruangan yang gelap, dan merasa merinding jika hujan datang dengan bau lembab tanah yang tersiram air hujan. Beberapa kali melihat sekelebat bayangan hitam, namun hal itu tak pernah Hana pikirkan karena menurutnya semakin ia memikirkannya semakin merinding seluruh badan Hana.

Kelas di mulai kembali Jaehyun tetap berada di sebelah Hana dengan senyumnya, Hana mencoba tak menghiraukan Jaehyun hingga suatu saat ada seorang guru yang memasuki kelas Hana sambil mengucapkan,

“Siap beri salam anak-anak!” ucap guru tersebut dengan jelas. Hana yang mendengarkan kalimat itu langsung berdiri dan memberikan salam pada guru tersebut, tetapi tanpa sadar hanya Hana saja yang memberikan salam dan Sera pun berkata,

“Hana Honey, kamu kenapa stand up dan greeting begitu? Guru kita kan belum come sayang?” ucap Sera dengan centilnya.

Hana terpaku dan baru sadar bahwa yang masuk kelasnya tak lain adalah hantu yang sedang menyamar sebagai guru untuk menakut nakuti manusia seperti Hana. Sontak Hana menutup matanya karena hantu tadi mendekati Hana dengan membawa rasa dingin yang menusuk tulang, juga dengan bau anyir yang tak nyaman.

“Jaehyun … bantu aku,” ucap Hana lirih.

“Jika kau bersedia menjadi calon istri ku? Yah percuma saja walau kau menolak, karena kau sudah ku tandai sebagai calon istri ku,” jawab Jaehyun dengan tegas sembari meletakkan tangannya pada leher hantu tersebut dan kemudian berbisik, “Kabarkan pada semuanya, calon istri ku sudah terlahir maka bagi kalian yang memiliki keberanian datanglah!” ucap Jaehyun pada hantu tersebut dengan tegas dan kemudian melepasnya. Hantu itu pun bergegas pergi dengan menahan sakit di lehernya. Hingga ia berhenti di sebuah gang yang gelap dan lembab di temani para hantu yang lain ia berbisik,

“Sudah lahir… calon pengantin sudah lahir..” ucapnya dengan mata yang terbuka lebar, dan ekspresi yang menyeramkan.

Para hantu pun seakan mendapat kabar baik, dan bergegas pergi entah kemana, apakah akan melahap Hana atau kembali menyebarkan kabar tersebut pada para hantu. Salah satu hantu terlihat menguping pembicaraan itu, terlihat sekali bahwa ia adalah hantu ular air, dengan sisik di wajahnya, giginya yang bertaring, dan rambutnya berwarna putih, meski sekilas terlihat tampan namun bisanya sangat berbahaya bagi manusia terlebih yang telah di beri tanda sebagai calon pengantin hantu.

“Sudah lahir ya, apakah harus memberi salam dulu pada tuannya? Atau langsung makan saja jantungnya?” ucapnya dengan ekspresi wajah piciknya.

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, semua siswa pun keluar kelas tak terkecuali Hana dan Jaehyun, Hana tidak mengeluarkan sepatah kata pun pada Jaehyun mulai dari keluar kelas hingga sampai di depan apartemennya. Jaehyun tak tahan dengan situasi ini, baginya ketika calon istrinya tak lagi menghiraukan dia berarti sebuah petaka akan terjadi.

“Calon istri,” panggil Jaehyun sembari menarik tangan Hana sehingga Hana berbalik badan.

“Gila kamu!” ucap Hana marah, “Setidaknya ajak aku kencan dulu, kenapa langsung dijadikan calon istri? Segitu cantiknya kah aku sampai-sampai kau lupa urutan berkencan?” lanjut Hana dengan marah, Hana merasa tak adil karena ia tak pernah berkencan sekali pun.

Jaehyun tersenyum senang, sambil melihat Hana yang dengan tidak sadar di tempeli hantu hewan kecil di kakinya.

“Baiklah, memang begitu kalau calon istri hantu harus pemberani seperti mu,” ucap Jaehyun sambil menunjuk kaki Hana, Hana pun menjerit ketakutan dan tidak sengaja memeluk Jaehyun.

“Tidak apa kau tidak perlu takut, aku akan selalu menjaga mu dan membunuh semua hantu itu untuk mu,” ucap Jaehyun dengan tatapannya yang begitu manis.

Sejenak Hana tertegun seakan dunia milik mereka berdua. Namun kemudian ia sadar bahwa yang sedang ia peluk itu adalah hantu.

“Ah sudahlah, terlalu manis kata-kata mu, padahal semua itu bohong, pokoknya ajak kencan dulu baru boleh sebut calon istri,” ucap Hana kemudian pergi meninggalkan Jaehyun di depan lobby.

Jaehyun tetap tersenyum sambil menyaksikan Hana berlalu pergi dari hadapannya. Ketika Hana benar-benar sudah masuk ke dalam apartemen Jaehyun membalikkan badan sambil berkata,

“Sudah sembunyinya?” tanya Jaehyun pada seseorang di sebrang sana yang ternyata ia adalah hantu ular air.

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!