SUPIR KU SEORANG MAFIA
Amora, seorang guru SMA di kota Jakarta. hari ini adalah terakhir Amora mengajar muridnya. Ada rasa sesak dan sedih karena menjadi seorang guru adalah cita - cita nya dari kecil.
Di ruang guru Amora tengah menyiapkan surat pengunduran diri ku. Ketika hendak membereskan barang di mejanya, Amora melihat album kenangan ketika sedang study tour tahun lalu. "Ibu akan selalu merindukan tinggah kalian anak- anak ku," gumam nya dalam hati.
sepasang mata sedang memperhatikannya, ada rasa kesedihan yang tersimpan di pelupuk matanya, kemudian iya menghampiri dan menyakinkan Amora untuk berfikir dua kali tentang pengunduran diri Amora.
"Ibu Amor, apa sudah yakin dengan keputusannya? gak mudah loh untuk masuk ke sekolah ini," tanya guru Biologi yang bernama Pak Benny.
Info tentang Pak Benny : Seorang guru yang masih single. Diam - diam dia menyukai Amora, tetapi dia tak cukup nyali untuk mengatakan nya..
"Sejujurnya berat untuk saya pak, tapi bagaimana lagi. Ini sudah jadi keputusan terbaik. Saya akan menikah dengan lelaki pilihan ibu saya. Kami di jodohkan, Bahkan saya pun tidak tahu wajah dari calon suami saya seperti apa. Beliau hanya minta kalau saya berhenti bekerja" tutur Amora dengan wajah yang sendu.
Mendengar itu membuat Benny menjadi tercekat. Harapannya seolah pudar saat ini juga. Ia merutuki ketidak mampuannya untuk berkata bahwa ia sangat menyukai Amora. Andai saja ia jujur dari awal, mungkin Amora menerimanya dan tidak harus menikah dengan lelaki pilihan ibunya.
"Baiklah bu, jika seperti itu alasannya saya mendoakan yang terbaik" ucap Benny dengan lirih.
Sesudah berpamitan dengan guru dan semua muridnya, Amora meninggalkan sekolah itu. Ada rasa berat mengjinggapi deru langkahnya,.
Setelah tiba di rumah Amora segera berhambur ke pelukan ibunya. Terlihat sang ibu dengan wajah yang merasa bersalah karena menjodohkan anaknya dengan anak sahabatnya itu, sampai ia harus berhenti bekerja.
"Ibu, aku sudah mengundurkan diri dari sekolah tempatku bekerja. Sebagai baktiku pada mu, aku menerima perjodohan ini. Restui dan do'a kan kami" Lirih Amora dengan tangis
"Maafkan ibu nak, ibu harap ini menjadi kebahagiaan kamu nak" jawab ibunya yang bernama Diana.
Deru ponsel memecah tangis mereka.
Kring kring .
Diangkatnya panggilan itu, tertera dengan nama jeng Yuni.
"Hallo jeng" ucap Diana sembari memupus air matanya dengan kasar.
"Hallo jeng calon besanku. Maaf loh ya, siang - siang begini aku mengganggu. Ada hal yang ingin aku bicarakan soal perjodohan anak kita. Bagaimana kalau mereka lusa menikah?" ucapnya santai.
Seketika Diana menjadi panik. Bagaimana tidak ,rencana pernikanan itu akan di laksanakan bulan depan.
"Kok mendadak jeng?" ucap Diana tercekat.
"Maaf ya jeng. Martin ingin pernikahan nya di percepat. Mungkin dia sudah ngebet jeng" ucap Yuni sambil terkekeh.
"Tapi bagaimana dengan persiapan nya jeng, saya belum rencana apa - apa. Dan soal itu kan anak kita yang jalani, ada baiknya aku akan menanyakan terlebih dahulu dengan Amora." jawab Diana
"Jeng Dian ada benarnya juga. Yaudah jeng, aku tunggu jawabannya besok ya. Mari jeng selamat malam" ucap Yuni
Telpon di tutup. Kini Diana menatap Amora dengan lekat.
"Nak, barusan jeng Yuni telpon , Beliau minta untuk pernikahan kalian di percepat, kalau kamu setuju calon suamimu ingin memikahimu lusa, bagaimana? itu tergantung kamu saja nak. Ibu tifak akan memaksa" tutur Diana .
Mendengar itu membuat Amora sangat syok, bagaimana tidak, lusa akan menikah dan justru calon suaminya lah yang meminta di percepat dari jadwal yang telah di sepakati. Tapi melihat wajah ibunya yang sufah yakit. Kemudian ia memantapkan pilihan sesuai permintaan calon suaminya.
"Amor alan terima bu. Tolong berikan restu ibu untuk ku." lirih Amora
"Ibu akan mendukung mu nak. Restu ibu untuk mu"
Sesaat kemudian mereka menangis haru .
Di Kabari lah keluarga Yuni, dan tentu saja mereka Bahagia.
Sementara di rumah Yuni, ketika semua anggota keluarga tengah berbahagia menyambut pernikahan Martin, justru Martin lah yang tampak tak senang. Ia sejujurnya belum mau menikah, tetapi desakan dari otang tuanya membuat ia jengah dan mengalah.
"Martin. Hey kenapa wajahmu masam sekali?" ucap Tresno brojosiswo. Ayah dari Martin .
"Tak usah di tanya lagi pah. Aku menikah hanya untuk kalian bukan. Kalian yang mendesaku , dan aku menurut saja" jawab Martin tak peduli.
"Ayolah nak. Umur mu sudah cukup untuk membina rumah tangga, bahkan lebih dari cukup, Lama - lama juga akan cinta dengan calon istrimu." tutur Yuni.
Hari H pun tiba. Saatnya Martin mengikat janji di depan pemuka agama. Wajah tegang dan terbata membuat greget orang tuanya sendiri. Di ucapnya janji suci pernikahan dan akhirnya mereka sah di mata hukum dan agama.
Suasana tegang pun di rasakan Amora, dan tak lama keluarganya datang ke kamar untuk memberitahukan jika Amora sudah sah menjadi seorang istri.
"Mbak Amor, ayo ikut Nabilah sekarang. Mbak sudah resmi di persunting Mas Martin. Aku doakan semoga Mbak Amor menjadi istri yang sholeh ya." ucap Nabilah ,keponakan dari Amora.
Keluarlah Amora dari dalam kamarnya dengan riasan yang sangat anggun, membuat orang - Orang yang melihatnya terpana tak terkecuali Martin. jantung nya berdegup tak karuan ketima melihat wajah seorang wanita yang kini sudah menjadi istrinya.
"Silahkan duduk nak" ucap Diana dengan wajah terharu.
"Silahkan sekarang untuk pengantin perempuan memberikan salim kepada pengantin lelaki. Dan silahkan pengantin lelaki memberikan doa dan cium kening pengantin wanita" ucap seorang Penghulu.
Di salim nya tangan Martin dan Martin mencium kening Amora....
Sesudah acara pernikahan. kedua keluarga memberi wejangan demi wejangan dan tak lupa mendoakan agar pasangan pengantin ini aegera di berikan keturunan.
mendengar soal keturunan membuat Martin terkecut, Dia hanya bisa tersenyum kelu mendengarnya.
"Nak, mama Mau pamit dulu. Silahkan kalian kalian nikmati masa bulan madu kalian dengan nyaman" kata Yuni.
"Nak ibu juga sekalian mau pamit, ibu doakan kamu menjadi seorang istri yang baik untuk suamimu........ dan untuk mu nak Martin, tolong jaga anak ibu dengan baik, dia anak ibu satu - satu nya. Tak pernah sekalipun ibu memukulnya. jadilah suami yang bertanggung jawab akan lahir dan batin nya, semoga kalian segera di berikan momongan" ucap Diana dengan terisak.
"Saya janji akan menjaga dan menyayangi Amora dengan setulu hati bu. Dan saya akan memberikan nafkah lahir / batinnya dengan layak" ucap Martin
Tak berapa lama, mereka pun pulang dari hotel tempat acara resepsi berlangsung. Tak di sangka, suaminya sudah menghilang ,entah kemana perginya. Dia pun langsung mencari keberadaan sang suami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ney Maniez
aku mampir thor
2024-07-03
1
Dewi Anggya
mampir ❤️❤️
2024-01-14
2
Tuubanasukha
lho lho..hk bahaya ta....😂😂😂😂
2023-08-09
2