Tokoh Pelix

Disebuah mansion mewah. Seorang anggota mafia sedang di beri perintah oleh ketua mafia.

Genx brutal itu di beri nana genx BIKINI BOTTOM. Terdengar lucu tetapi nama itu di samarkan agar tak tercium oleh kepolisian. Genx ini merangkap menjadi sebuah badan amal. Tidak ada yang menyangka bahwa dalam organisasi itu di dalamnya terdapat mafia keluarga.

"Pelix, kakek memberimu satu tugas. Datangi rumah Tuan Andreas. Sebelum dia meninggal dia memberi surat padaku, jika narkoba yang dia punya di sembunyikan di bawah lantai rumahnya. Ada kemungkinan barang itu masih disana, kamu cari dan bawa kemari" ucap ketua mafia yang bernama kakek Leon. Dia ketua genx itu. Sudah tua dengan berpangku pada tongkat kayu jati berukir ular naga dengan permata merah di kepalanya itu

"Baik kek. Saya akan bawa barang itu. Sebelum saya berhasil membawanya , izinkan saya untuk observasi rumah itu terlebih dahulu biar tidak ada yang mencurigai" balas Pelix.

"silahkan saja . Aku beri waktu sebulan untuk mu" jawab Leon.

"Baik kek. Aku akan berangkat ke rumah itu sekarang" jawab Pelix dengan yakin.

Genx Bikini bottom mempunyai anggota yang masih satu generasi. Untuk nama samaran mereka di ambil dari tokoh kartun spongeboob.

Tuan Leon selaku pemimpin mafia itu sebagai Tuan Crab.

Anak tertuanya Tuan Leon yang bernama Jhonson sebagai Lary.

Anak kedua yang bernama Ken sebagai Planktone.

Dan anak Jhonson yang bernama pelix sebagai Patrick.

¥

¥

¥

Di rumah. Amora hanya duduk termangu. Dengan butir air mata yang berjatuhan. Mimpi buruk ini adalah suatu kenyataan yang harus Amora dapati. Kepada siapa dia harus bercerita tentang semua masalahnya, bahkan untuk bicara dengan orang tuanya pun itu sungguh tidak mungkin...

Kringgggggg.

Bunyi telpon memecah lamuannaya. tertulis no baru. awalnya dia ragu untuk mengangkat telp itu, tapi semakin lama di biarkan semakin sering no itu menghubunginya.

"Ya Hallo".

" Aku akan mencarikan supir untuk mu. Aku tidak mau orang tua kita mengira aku suami yang tak menyanyangi istrinya" ucap lelaki di sebrang telpon dengan penuh penekanan.

"Baiklah mas. Itu lebih baik. Disini aku seperti orang yang terpenjara. Aku manusia bukan unggas yang harus berdiam diri" jawab Amora.

"Tak usah membentaku" jawab nya singkat.

Huuuuuhhhhhhhhhs.

Hembusan nafas berat terdengar keluar dari nafas Amora. Ada deru kesal disana. Rasanya ia ingin kabur dari rumah mewah ini. tapi dia ingat jika rumah ini sudah menjadi miliknya. Dengan atas namanya dan sertifikat sudah di berikan oleh Martin ketika pertemuan kemarin.

Jam menunjukan 13:45. Seseorang terlihat sedang memata - matai kediaman baru Amora.

"Sial Ternyata rumah ini sudah ada yang menempati. Bagaimana aku bisa masuk kedalam rumah ini untuk mengambil barang itu" dengus Pelix dengan nada kesal.

ketika Dia sedang mengamati rumah itu. Pandangan nya melihat seorang wanita cantik yang duduk di tepi balkon kamar. Dengan tatapan kosong dan sisa air mata bertengger di ujung matanya.

"Cantik sekali wanita itu. Tapi sepertinya dia sedang ada dalam suasana yang sangat menyedihkan" gumamanya lagi dalam hati.

Sadar ada yang memperhatikannya, membuat Amora tidak nyaman dan segera pergi ke dalam rumah.

Pelix pergi dan dia mencari tahu kenapa rumah itu sudah berganti kepemilikan, dan tak lama ia mendapat informasi kalau pemilik yang sebelumnya meninggal dan ahliwaris melelang rumah itu. Tak lama seorang pengacara terkenal memenangkan acara lelang dan berhasil memiliki rumah itu beserta isinya.

mengetahui fakta semuanya membuat dia yakin kalau barang yang di inginkannya masih ada di rumah itu.

¥

¥

Sore pun tiba. Amora di kagetkan dengan kedatangan Martin yang secara tiba - tiba.

"Mas kenapa kamu pulang tak memberi kabar padaku?" tanya Amora dengan wajah yang di paksakan bahagia.

"Bukan urusanmu Amora. Aku akan tidur disini malam ini" jawab Martin dengan nada datar.

" Baik mas" Jawabnya singkat.

Malam pun tiba. Martin sudah ada di atas tempat tidur menunggu istrinya. Tak lama Amora tiba di kamar dengan menggunakan lingerings merah membuat Martin yang melihat itu menelan ludahnya dengan kencang. Seketika hasrat lelakinya bangkit.

"kenapa kamu memakai baju laknat itu Amora? apa kamu ingin buat aku menderita. Sebagai seorang lelaki aku cukup bernafsu melihat mu seperti ini" ucap Martin dengan nada prustasi.

"Kenapa kamu bilang seperti itu mas? Aku ini istrimu. Kamu bebas mendatangiku kapan saja" jawab Amora lemah lembut.

"Jangan buat aku seperti ini. Perlakuan apa yang kamu inginkan? nyatanya aku tak bisa memberimu itu semua bukan? dan kamu sudah mengetahuinya" ucap Martin.

"Aku tahu mas. Tapi kita coba pelan - pelan saja. aku yakin seiring berjalannya waktu kamu bisa sembuh mas. Impoten bukan akhir dari segalanya. Walaupun dalam surat perjanjian sudah tertulis tapi itu hanya selembar kertas saja dan kita yang menjalani" tuturnya.

Menit demi menit berjalan, keadaan Martin masih seperti itu. Lemas dan lunglai membuat Amora merasa frustasi.

"Sudahlah Amora. Bangun dan kemarilah" ucap Martin.

"Aku coba lagi sebentar mas" jawabnya.

"Stop. Cukup. Ini yang terakhir kita melakukannya. Dengan kamu seperti ini membuat ku semakin merasa malu. Aku ini tidak jantan kamu tahu kan. Jadi stop meminta sesuatu yang mustahil. Kamu bisa melakukan itu sendiri" ucap Martin dengan nada putus asa.

"Aku yakin kamu pasti normal lagi mas. Kamu harus terapi" ucap Amora.

"Percuma terapi. Puluhan kali aku melakukannya tapi hasilnya tak ada. Aku masih seperti ini" lirih Martin.

"Cepat pake lagi bajumu" ucap Martin sambil memakai bajunya kembali.

"Aku akan tidur di ruang kerja" kata Martin sembari melengos meninggalkan sang istri yang masih terdiam.

Amora hanya diam tak menanggapi ucapan sang suami. Rasa sakit, kecewa, penyesalan, berkumpul jadi satu malam itu. Rasanya ingin menjerit melepaskan segalanya.

sesudah makai baju kembali. Amora menggapai ponsel nya. Dia mencari data tentang suaminya di aplikasi GOOGIL, tak butuh waktu lama, beberapa artikel tentang sang suami cukup banyak di muat. Ketika sedang membuka halaman terakhir artikel tersebut, dia di kagetlan dengan berita jika lima tahun silam Martin pernah mengalami kecelakaan mobil yang membuat dia sempat lumpuh selama satu tahun.

"Mas Martin pernah kecelakaan? apa mungkin itu penyebab dia mengalami impoten seperti sekarang" gumamnya.

Malam semakin larut, membuat rasa kantuknya mendera. Dia pun tertidur dengan pulasnya.

Pagi pun menjemput membangunkan dari lelapnya mimpi Amora. Dia ingat kalau suami nya ada di rumahnya. seketika dia berlalu menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk suaminya. Disana sudah ada Vivid yang sedang mengiris sayuran.

"Selamat pagi nyonya, cerah banget muka nya" ucap Vivid dengan senyum merekah.

"Pagi juga. Mbak bisa saja, Sekarang saya yang masak ya. Kamu istirahat saja" perintah Amora kepada ART nya itu.

"Jangan Nyonya. Ini tugas saya, bagaimana kalau Tuan marah" lirih Vivid.

"tak akan ada yang marah, kamu kerja kan untuk saya. Hari ini saya bebas tugaskan untuk memasak. silahkan istirahat" ucap Amora lembut.

"Baik bu" jawab Vivid sembari berlalu.

"Ya tuhan, seumur hidup aku bekerja jadi pembantu, Baru kali ini aku di perlakukan istimewa oleh majikan sendiri" gumamnya dalam hati.

Tak lama sarapan sudah tersaji semua, dan Martin sudah berada disana.

"Silahkan sarapan mas" ucap Amora.

"Ya terimakasih" jawabnya singkat sembari mengambil secentong nasi goreng.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

jangan patah semangat

2024-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Mengundurkan Dari Pekerjaan
2 Duka Malam Pertama
3 Fakta Yang Sesungguhnya Martin.
4 Tokoh Pelix
5 Seulas Senyum Sang Suami
6 Hari Pertama Bekerja
7 Harta Tersembunyi
8 Menyadari Kesalahan
9 Keinginan Untuk Normal Kembali
10 Hingga Lupa Waktu
11 Hasrat Yang Tak Tersalurkan
12 Penyesalan Martin.
13 Pelix, Si Mafia Berhati Upin dan Ipin
14 Pelix Jadi Rebutan
15 Kekecewaan Pelix
16 Dokter Marini
17 Kecemburuan Martin
18 Kepergian Amora
19 Martin Kesepian
20 Memohon
21 Liburan Ke Singapore
22 Pertemuan Yang Tidak Di Sengaja
23 Menagih Penjelasan
24 Martin Mode On
25 Hadiah Untuk Marini
26 Pelix Cemburu?
27 Rahasia yang Terbongkar
28 Pelix Sakit
29 Siapa Wanita itu?
30 Mau tetapi Menyesal!
31 Berbohong
32 Vivid Mengetahuinya
33 Pakai Maskermu!!
34 Bertemu Kakek Menyebalkan!
35 Bulan Madu Kedua
36 Maharani
37 Penyelesaian Dari Sebuah Drama
38 Pengagum Marini
39 Bertemu Keluarga Ricky
40 Amarah
41 Keluar Dari pekerjaan
42 Pelukan Ternyaman Untuk Marini
43 Sang Gentle Man.
44 Kedatangan Leon
45 Pembalasan
46 Poligami
47 Meminta Bantuan
48 Ricky si Pemaksa
49 Rahasia Pelix yang di Ketahui
50 Kepergok Dan Bertemu Hantu
51 Kepergain Pelix ke Mexico
52 Mexico City
53 Meminta Bantuan Bencong
54 Lamar Lah Anak Ku
55 Ricky Sakit
56 Ceraikan Martin
57 Cinta Sang Mertua
58 Amora Hamil
59 Dady Martin
60 Mencari Sang Ibunda....
61 Anaku
62 Melanggar Perjanjian
63 Mawar Yang Terbuang
64 Hampir Terbongkar
65 Cemburu
66 Kematian Leon
67 Ayah
68 Memaafkan
69 Terbongkar
70 Kehilangan Tiga Nyawa
71 Pemakaman
72 Amora Depresi
73 Aku Ingin Kita Secepatnya Menikah
74 Kacau
75 Psikiater
76 Kamu Jahat
77 Kekecewaan Elizabeth
78 Jangan jadi pengecut
79 Bercerai
80 Menata Hidup Baru
81 Tiba di Malaysia
82 Mengikhlaskan
83 Seputar Ricky
84 Melamar
85 Pernikahan Mendadak
86 Amora Sembuh
87 Bertemu Susan kembali
88 Akad Kembali
89 Berdamai
90 Galaunya Seorang Billy
91 Ingin Bobo Bersama
92 Keresahan Hati Vivid.
93 Kedatanganan Billy
94 Menerima
95 Mahar Satu Milyar
96 Tak Bisa Berjalan
97 Ken Yang Sengsara
98 Bertemu Masalalu
99 Kedatangan Henry
100 Meminta Restu
101 Malah Reuni
102 Kedatangan Para Mantan
103 Trio Bumil
104 Kedatangan Ken
105 Ancaman Ketiga Istri
106 Harta Karun
107 Menjadi Sahabat
108 Ending
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Mengundurkan Dari Pekerjaan
2
Duka Malam Pertama
3
Fakta Yang Sesungguhnya Martin.
4
Tokoh Pelix
5
Seulas Senyum Sang Suami
6
Hari Pertama Bekerja
7
Harta Tersembunyi
8
Menyadari Kesalahan
9
Keinginan Untuk Normal Kembali
10
Hingga Lupa Waktu
11
Hasrat Yang Tak Tersalurkan
12
Penyesalan Martin.
13
Pelix, Si Mafia Berhati Upin dan Ipin
14
Pelix Jadi Rebutan
15
Kekecewaan Pelix
16
Dokter Marini
17
Kecemburuan Martin
18
Kepergian Amora
19
Martin Kesepian
20
Memohon
21
Liburan Ke Singapore
22
Pertemuan Yang Tidak Di Sengaja
23
Menagih Penjelasan
24
Martin Mode On
25
Hadiah Untuk Marini
26
Pelix Cemburu?
27
Rahasia yang Terbongkar
28
Pelix Sakit
29
Siapa Wanita itu?
30
Mau tetapi Menyesal!
31
Berbohong
32
Vivid Mengetahuinya
33
Pakai Maskermu!!
34
Bertemu Kakek Menyebalkan!
35
Bulan Madu Kedua
36
Maharani
37
Penyelesaian Dari Sebuah Drama
38
Pengagum Marini
39
Bertemu Keluarga Ricky
40
Amarah
41
Keluar Dari pekerjaan
42
Pelukan Ternyaman Untuk Marini
43
Sang Gentle Man.
44
Kedatangan Leon
45
Pembalasan
46
Poligami
47
Meminta Bantuan
48
Ricky si Pemaksa
49
Rahasia Pelix yang di Ketahui
50
Kepergok Dan Bertemu Hantu
51
Kepergain Pelix ke Mexico
52
Mexico City
53
Meminta Bantuan Bencong
54
Lamar Lah Anak Ku
55
Ricky Sakit
56
Ceraikan Martin
57
Cinta Sang Mertua
58
Amora Hamil
59
Dady Martin
60
Mencari Sang Ibunda....
61
Anaku
62
Melanggar Perjanjian
63
Mawar Yang Terbuang
64
Hampir Terbongkar
65
Cemburu
66
Kematian Leon
67
Ayah
68
Memaafkan
69
Terbongkar
70
Kehilangan Tiga Nyawa
71
Pemakaman
72
Amora Depresi
73
Aku Ingin Kita Secepatnya Menikah
74
Kacau
75
Psikiater
76
Kamu Jahat
77
Kekecewaan Elizabeth
78
Jangan jadi pengecut
79
Bercerai
80
Menata Hidup Baru
81
Tiba di Malaysia
82
Mengikhlaskan
83
Seputar Ricky
84
Melamar
85
Pernikahan Mendadak
86
Amora Sembuh
87
Bertemu Susan kembali
88
Akad Kembali
89
Berdamai
90
Galaunya Seorang Billy
91
Ingin Bobo Bersama
92
Keresahan Hati Vivid.
93
Kedatanganan Billy
94
Menerima
95
Mahar Satu Milyar
96
Tak Bisa Berjalan
97
Ken Yang Sengsara
98
Bertemu Masalalu
99
Kedatangan Henry
100
Meminta Restu
101
Malah Reuni
102
Kedatangan Para Mantan
103
Trio Bumil
104
Kedatangan Ken
105
Ancaman Ketiga Istri
106
Harta Karun
107
Menjadi Sahabat
108
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!