Pesona Sang Mantan

Pesona Sang Mantan

PSM 1

Pagi yang cerah, matahari bersinar dengan indahnya. Banyak kicauan burung yang sangat terdengar merdu di telinga, banyak juga suara anjing yang menggonggong, ayam yang berkokok, dan masih banyak lagi suara yang membuat suasana desa pada pagi hari  terasa sangat ramai sekali.

Seorang gadis yang sangat cantik, putih, dan rambut panjang terikat satu berjalan dengan santai sambil mengendong kucing yang sangat imut. Dia adalah Lingga, seorang gadis desa yang sangat polos, lugu, namun dia tak kalah cantik dari para gadis desa yang lainnya.

Lingga berjalan di pagi hari, sambil membawa kucing kesayangan dirinya. Memang rutinitas dirinya untuk berjalan-jalan di pagi hari, tanpa tahu kemana tujuannya dan jika terasa sudah jauh dia akan balik lagi dan berjalan pulang.

Sembari jalan dia berbicara dengan kucing, dan bersenandung kecil. Lingga gadis polos yang lucu, walau banyak yang mengira dia gila karena sering berbicara dengan hewan terlebih lagi bersama dengan kucing.

Bruk!

“Aww..” Lingga terjatuh, ketika ada seorang yang tidak sengaja menyenggol lengan Lingga.

“Maaf aku tidak sengaja,” ujar seorang yang menyenggol lengan Lingga.

Lingga mendongakkan kepalanya, ternyata yang menyenggol lengan dirinya adalah seorang pria, dan tampan di mata Lingga. Ia pun segera berdiri, dan mengusap roknya yang sedikit berdebu.

“Apakah kau tidak apa-apa?” tanyanya lagi, sambil menatap Lingga.

Lingga menggelengkan kepalanya. “Tidak apa-apa, aku saja yang tidak memperhatikan jalan,” jawab Lingga, dengan mata yang tertuju kepada kucing di gendongnya.

Pria itu menganggukkan kepalanya. “Sekali lagi aku minta maaf, aku buru-buru, aku duluan ya.”

Tanpa menunggu jawaban dari Lingga, pria itu sudah pergi dari hadapan Lingga. Lingga memperhatikan kepergian pria itu sampai benar hilang dari pandangan dirinya, dia menghembuskan nafasnya dan kembali menatap ke arah kucingnya.

“Sakit sih tapi di tabrak orang tampan tidak apa-apa,” kekeh Lingga, sebelum dia menggelengkan kepalanya dan berjalan pergi melanjutkan perjalanannya keliling di sekitar desa.

***

Lain halnya dengan pria tadi, yang menabrak Lingga. Ia sangat kepikiran dengan Lingga, entah kenapa dia sangat perhatiannya jatuh kepada gadis yang baru pertama kali ia jumpai itu.

“Dor!”

Pria itu menoleh kaget, dia menatap gadis yang mengagetkannya dengan malas.

“Ah kau sangat suka sekali membuat diriku kaget!” ketus pria itu, sambil menyeruput kopi yang sudah dia buat dari tadi namun tak kunjung dia sentuh.

Gadis itu terkekeh, dan duduk di hadapannya. “Kenapa melamun? Tak pernah ku lihat kau melamun, ayo cerita ada apa jangan bilang jika kau melarat,” ejeknya.

“Aku anak penambang emas melarat? Gak salah?” ucapnya dengan lagak sombong.

Dia adalah Bisma, anak dari penambang emas di desa mereka. Walau anak penambang emas, keluarga Bisma terbilang cukup kaya di desa mereka.

Sementara gadis yang duduk di hadapannya adalah Risma, kakak sepupu dari Bisma. Mereka hanya selisih satu tahun saja dan banyak yang mengira mereka adalah sepasang kekasih karena sering berdua kemana pun mereka pergi.

Risma memutar bola matanya malas, mendengar ucapan sombong yang di lontarkan oleh Bisma. “Jangan sombong kau, tidak mendapatkan jodoh nanti tau rasa!” ketus Risma, sambil menatap Bisma dengan malas.

Bisma tak menjawab, pikirannya kembali tertuju kepada Lingga. Dia kemudian tersenyum tipis, membuat Risma yang melihatnya menjadi semakin heran.

“Ah sudah ku duga jika kau sudah gila,” ujar Risma membuat Bisma menatap dirinya. “bengong sendirian, senyum juga sendirian, dah aku pulang saja tidak bisa aku lama-lama dengan orang gila sepertimu,” sambung Risma lagi, membuat Bisma mendengus kesal.

Risma memang sangat suka membuat dirinya kesal, namun demikian dia juga yang bisa membuat Bisma tertawa bahkan menemani Bisma ketika dia sedang dalam masalah pribadinya.

Bisma menatap kepergian Risma yang mulai menaiki motornya, hingga pergi dari pekarangan rumah. Risma memang sering berkunjung ke rumah Bisma, karena rumah Risma juga sangat sepi dan tidak memiliki teman yang di ajak mengobrol. Mungkin ada tapi hanya beberapa.

Bisma kembali menyeruput kopinya, kembali membayangkan wajah Lingga yang sangat cantik di mata dirinya.

“Aku tadi sangat lupa mengajak dia berkenalan,” ujar Bisma sambil menyugar rambutnya kebelakang.

Dia berdiri dan membawa cangkir kopinya masuk ke dalam rumah, dia harus membawakan makanan orang tuanya ke tempat kerja karena hari sudah mulai siang.

***

16:00

Lingga baru saja selesai membersihkan halaman di sekitar rumah, dia menatap ke samping dan melihat Risma yang baru saja pulang ke rumah.

“RISMA!” panggil Lingga, ketika melihat Risma yang sudah membuka helmnya.

Lingga melambaikan tangan ketika Risma menoleh ke arah dirinya. Risma juga ikut melambaikan tangan.

“Lingga nanti kau bermain kesini, ajak juga kucingmu!” ujar Risma sedikit berteriak, membuat Lingga menganggukkan kepalanya.

Risma dan Lingga adalah kawan bertetangga, setiap sore memang Lingga main di rumah Risma bersama dengan kucing miliknya. Risma juga memiliki kucing, namun tidak sebagus punya Lingga.

Lingga segera memasuki rumah, dan menaruh sapu yang dia gunakan membersihkan halaman.

“Bu aku ingin bermain di rumah Risma,” pamit Lingga, sembari mengambil kucingnya yang duduk di atas kursi.

“Hati-hati jangan pulang magrib,” pesan sang ibu, walau jarak mereka sangat dekat tapi tetap Lingga sebagai anak desa harus pulang sebelum magrib dan tetap dilaksanakan patuh oleh Lingga.

Lingga berjalan keluar rumah dengan senang, dengan kucing yang sudah berada di gendongan miliknya. Berjalan dengan bersenandung ria, dia membuka gerbang rumah Risma memang sangat sering dia datang dan tidak perlu lagi harus berteriak memanggil Risma untuk membukakan gerbang.

“Risma kau dimana?” kata Lingga melihat pintu rumah utama Risma yang tertutup.

“BENTAR LINGGA! AKU MASIH BERGANTI BAJU!” teriak Risma dari dalam rumah, membuat Lingga menganggukkan kepalanya.

Sembari menunggu Risma dia duduk di halaman Risma, di Padang rumput yang sangat halus dia menaruh kucingnya agar mau bermain di sana.

Ceklek!

Risma keluar dari rumah dengan kucing yang sudah ada di gendongan dirinya. “Aku sudah tidak sabar bertemu dengan coppy!” ujar Risma , dia menaruh kucing miliknya dan mengambil kucing milik Lingga.

Nama kucing Lingga adalah Coppy, dan nama kucing Risma adalah Hoopy, nama yang mereka buat secara bersamaan.

“Kasihan kucing mu kau nistakan,” kata Lingga dengan menggelengkan kepalanya, dia mengambil kucing Risma dan mengelusnya dengan pelan.

Tin! Tin!

Lagi asik bermain, tiba-tiba sebuah suara bel motor membuat mereka mengalihkan pandangannya. Terlihat Bisma yang sudah berada di depan gerbang, dengan motor besar yang dia bawa.

Lingga menatap Bisma  dia ingat jika Bisma menabrak dirinya pada pagi hari tadi.

“Bisma kau ada apa kesini?” tanya Risma, melihat Bisma yang mulai mendekati mereka.

Bisma tak menjawab, dirinya menatap wajah Lingga dengan dalam. Baru saja tadi dia rindu dengan Lingga, kini dia bisa juga untuk berjumpa dengannya.

Bisma mengulurkan tangannya, membuat Lingga menatapnya heran sementara Risma menatapnya dengan geli.

“Bisma,nama kamu siapa?” ujar Bisma memperkenalkan diri.

Lingga menjabat tangan Bisma dengan ragu. “Lingga.”

Bisma tersenyum, Risma berdiri membuat mereka melepaskan tautan tangan mereka.

“Kalian mengobrol dulu, aku akan membuatkan kalian minuman,” kata Risma, sembari pergi meninggalkan mereka berdua disana.

Bisma mendekatkan wajahnya ke wajah Lingga, membuat Lingga menahan nafasnya karna kaget melihat wajah tampan Bisma dari jarak yang sangat dekat.

“Mau jadi pacarku?” bisik Bisma, membuat Lingga melebarkan matanya kaget.

Lingga tersenyum menatap hangat mata Bisma, sebelum dia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Terpopuler

Comments

rjvjr

rjvjr

absen harian Thor

2022-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!