Ibu Pengganti

Ibu Pengganti

alesha, alayya, wanita berbeda

Sinar matahari yang masuk tanpa permisi melalui celah celah gorden yang tidak tertutup sempurna, membuat seorang gadis terusik dari tidurnya, bukan nya bangun untuk menyapa pagi, gadis itu justru menenggelamkan dirinya di dalam selimut  tebal.

Tidak lama terdengar pintu kamar Gadis itu terbuka menampakkan seorang wanita cantik di usia yang tidak muda lagi. Wanita itu berjalan mendekati Alayya akifah, putri bungsu nya yang masih betah di atas kasur.

Dena, sang ibu duduk menyamping di atas kasur alayya, menghadap putrinya yang tidak menyadari kehadiran nya, menarik nafas panjang melihat tingkah putri Alayya.

"haiii pemalas bangun , ALAYYA AKIFAH bangun, kau harus kuliah "

Pekikan suara itu berhasil membuat alayya tersentak dari tidurnya, alayya mencoba mencari suara yang membuat tidur nya terusik dan mendapati sang ibu yang terlihat  geram Menatap nya.

"Ibuuu, ibu membuat ku hampir terkena serangan jantung di pagi hari"

alayya masih saja dengan posisi nya, berbaring di atas kasur tanpa ada niat sama sekali untuk bangun.

"Yaak, anak nakal ini, liat ini sudah jam berapa kau harus kuliah"

"Aku tidak kuliah hari ini bu"

"Kau ini sadarlah anak nakal, jangan membuat ibu mu ini emosi di pagi hari"

alayya yang tadinya berbaring akhirnya bangun dan duduk menghadap ibunya yang mulai emosi karenanya. Memeluk erat sang ibu mencoba meredam kembali emosi yang mulai memuncak karena ulahnya.

Wanita itu yang melihat tingkah anaknya, hanya tersenyum dan mengelus pelan surai hitam panjang putri kesayangannya itu.

"Sehari saja yaa buuu plis"

"Tidak, kau harus kuliah, jangan membuat ibu mu ini emosi, kau harus lulus tahun ini Al , kau tidak boleh terus terusan seperti ini, lihat El, sekarang dia sudah mendapatkan pekerjaan yang layak, kau harusnya bisa mencontoh kembaran mu itu"

Tangan yang tadi erat memeluk sang ibu kini melonggar, mata alayya terangkat, tanda tidak suka dengan ucapan ibunya, alayya mencoba menjauh dari pelukan sang ibu dan mulai turun dari ranjang nya.

alayya berjalan menjauh dari sang ibu, tidak mau berdebat lagi dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, di tutup nya dengan kencang kamar mandi yang berada di dalam kamar nya. Dena Hanya menggeleng melihat tingkah putrinya.

"Berhenti membanding bandingkan aku dengan nya, aku dan dia berbeda" teriakan alayya menggema dari dalam kamar mandi.

Author POV

alayya dan alesha, adalah dua gadis yang berbeda, mereka lahir dari rahim yang sama yaitu wanita bernama dena, mereka lahir bersamaan 24 tahun lalu. Bisa di bilang mereka kembar, tapi memiliki paras yang berbeda, bukan cuman parasnya yang berbeda tapi sikap, tingkah, cara berpakaian, cara bicara, semua berbeda.

alayya gadis tomboy sedikit bar-bar, dia seharusnya lulus satu tahun lalu bersama dengan alesha kembarannya. Tapi alayya tidak memiliki semangat untuk kuliah  sehingga membuat nya telat lulus.

Sedangkan alesha, dia gadis penurut, peminim, sederhana, baik, sabar.

alesha sekarang sudah bekerja di salah satu perusahan ternama di Korea.

Ibunya sering membanding bandingkan mereka berdua karena sikap mereka yang berbeda. Dena tidak pernah bermaksud membandingkan putri putrinya, dia hanya berusaha membuat alayya bisa mencontoh kembaran nya.

..

alayya yang sudah rapi dengan setelan nya sudah siap untuk kuliah. Celana jeans, dengan jaket bertudung seperti biasa, hanya sedikit bedak dengan  lipbam rasa stroberi sudah cukup bagi alayya.

alayya mengambil tas nya dan keluar dari kamar , di masukkan tangannya di saku jaket dan berjalan layaknya wanita setengah pria, tapi seperti itu lah alayya sehari harinya.

"Aku pergi"

Ucap alayya yang hanya lewat dengan Santainya, tanpa niat menatap keluarga nya yang duduk di meja makan.

"Al , makan dulu "

Tidak ada sahutan alayya masih kesal dengan ibunya tadi pagi.

"Al , berangkat sama aku aja nanti aku antar ke kampus, sekarang makan dulu"

alesha berdiri dari kursinya mencoba mendekati Alayya dan menawarkan tumpangan untuk nya , alayya yang mendengar ucapan kembaran nya itu memutar bola matanya jengah di baliknya badannya agar menghadap alesha.

"Tidak perlu" singkat dan dingin.

alayya melangkah keluar rumah dengan rasa kesal kerena ibu nya. alayya benci jika terus terusan di banding bandingkan dengan alesha kembaran nya. alayya berjalan santai menyusuri setiap jalan agar bisa sampai ke kampus nya, tidak ada niatan sama sekali untuk mencari bus.

Suara klakson motor menghentikan laju jalan alayya.

"Naik lah" tanpa pikir panjang alayya naik ke atas motor.

"muka Lo kenapa Al""

"Ada apa, apanya" tanya alayya bingung

"mukalo persis gula batu rasa asam, sudahnya asam , kecut lagi "

"Biyasa ibu cari masalah di pagi buta"

"Makanya Lo harus cepat lulus Al "

"KURANG AJAR LO, tutup tu mulut atau gw patahin leher lo"

"Iss, dasar cewe barbar"

Autor POV

Aksa adalah sahabat alayya sejak duduk di bangku SMP. Mereka sangat dekat Aksa paham betul sikap , watak, perilaku alayya seperti apa.

Aksa pria tampan yang banyak memiliki penggemar perempuan karena ketampanannya. Walau begitu Aksa tidak pernah tertarik untuk menjalin hubungan dengan salah satu dari mereka, ataupun wanita lain, padahal banyak wanita yang mengantri agar bisa dekat dengannya. Mereka terkadang iri dengan alayya yang bisa dengan mudah menarik perhatian Aksa

...,.....

...,.....

Semua mata tertuju pada alayya dan Aksa yang berjalan berdua meyusuri lorong kampus, beberapa dari mereka bahkan berbisik satu sama lain, memandang rendah alayya yang dekat dengan aksa, bisikan itu bisa dengan jelas di dengar samar samar oleh alayya, Dengan emosi yang sudah memuncak sejak tadi pagi, di tambah lagi dengan wanita wanita tukang gosip di kampus, kepala alayya rasanya terbakar mendidih, alayya mendatangi wanita yang sedang bergerombol. Di tariknya kerah baju wanita itu.

"kalo Lo ga bisa diam , sini biar gw lakban tu mulut. brengsek lo"

alayya berusaha menahan amarahnya agar tidak menampar atau memberi pukulan pada wanita itu. Di kepalnya erat tangannya yang bisa saja sewaktu waktu mendarat mulus ke pipi wanita yang sudah ketakutan di hadapannya.

Aksa yang melihat sahabatnya itu menggeleng dan mendekati Alayya, Aksa berusaha melepaskan genggaman alayya di kerah  baju wanita itu.

"Sudah Al"

Dengan kasarnya alayya mendorong wanita itu hingga tersungkur ke belakang, dan kembali berjalan meninggalkan aksa yang masih mematung melihat Tingkah nya.

.........

"ayah ibu , em berangkat dulu, kayanya hari ini El pulang telat deh , banyak kerjaan soalnya "

"Iya sayang hati hati"

alesha masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya, di dalam mobil menampakkan seorang pria tampan dengan setelan rumah sakit yang rapi.

Nathan Mahardika , kekasih Alesha , mereka bekerja di rumah sakit yang sama, rumah sakit milik keluarga Nathan .

Nathan dulunya senior alesha dan alayya di kampus, dia pria pintar dan juga Tampan, selain itu Nathan berasal dari keluarga yang mapan orang tua nya memiliki banyak rumah sakit , salah satunya tempat alesha Bekerja sekarang, selain menjadi dokter Nathan juga menjabat sebagai direktur di rumah sakit itu.

Nathan tertarik dengan alesha saat pertama kali melihatnya, saat itu alesha masih Maba, sedangkan Nathan seniornya, Nathan mulai mendekati alesha dan hubungan mereka semakin akrab sejak saat itu, hingga sekarang.

Mereka berdua pasangan yang serasi, sama sama sukses menjadi dokter di usia muda, mereka termasuk mahasiswa pintar di angkatan masing masing, banyak orang yang iri dengan mereka, karena alesha dan Nathan terlihat seperti sepasang kekasih yang sempurna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!