Masalah

Tidak seperti hari kemarin, hari ini alayya bangun tepat waktu, tanpa harus bertengkar dulu dengan ibunya. alayya juga sudah siap dengan setelan jens dan kaos oversize di padukan dengan jaket hitam, rambut panjangnya nya di ikat asal ke atas meninggalkan anak anak rambut terjuntai di samping kiri dan kanan wajahnya. alayya memasang topi hitam sebagai sentuhan akhir ootd kampus nya hari ini.

"Al, turun sarapan nak "

Teriak ibunya dari bawah, alayya mengambil tas nya dan keluar dari kamar nya.

alayya ikut bergabung sarapan dengan keluarga nya. Tidak ada sarapan berat hari ini, hanya roti panggang dengan selai kacang yang sudah tersaji di atas meja.

"Berangkat bareng aku Al"

"gw bisa sendiri" jawab alayya ketus

"Biar sekalian, rumah sakit dengan kampus kan searah"

"gw bilang kan gw bisa sendiri, kenapa maksa banget sih, jadi orang "

alesha masih berusaha tersenyum dengan sikap acuh alayya, dia selalu berusaha memperbaiki hubungan nya tapi nyatanya alayya terus terusan membangun tembok penghalang di antara mereka.

doni yang memperhatikan interaksi putrinya akhirnya membuka suara, biasanya hanya Doni yang mampu membuat alayya menurut.

"Al, jangan keras kepala, ikut dengan el hari ini"

"Aku bilang kan aku bisa sendiri aku tidak perlu tumpangan yah, kenapa kalian selalu memaksa"

Ini masih pagi tapi sudah terjadi perdebatan lagi, sebenarnya niat alesha tulus, dia hanya ingin bisa dekat lagi dengan kembarannya.

Sejak alayya dan alesha masuk kuliah di situlah sikap alayya mulai berubah, alayya mulai dingin pada alesha, dia tidak suka jika alesha mendekati nya. Padahal awalnya hubungan mereka baik baik saja, alayya tidak pernah mempermasalahkan perbedaan nya atau kekurangan nya dengan alesha.

Dia tidak pernah cemburu jika alesha lebih sering mendapatkan perhatian orangtuanya dari pada dia, alayya tidak pernah mempermasalahkan hal itu, tapi semua berubah sejak mereka duduk di bangku kuliah,  sikap alayya yang awalnya hangat dengan alesha berubah menjadi dingin, alesha tidak tau apa sebabnya, berulang kali alesha mencoba berbicara Dengan alayya tentang, apa yang membuat ya marah, tapi alayya terus menghindari nya, seakan tembok besar dan menjulung sebagai batasannya.

Di tambah jika orang tua nya mulai membanding-bandingkan mereka berdua , maka alayya yang dingin akan berubah menjadi ganas, seperti sekarang, masalah yang sudah lewat tidak akan mudah di lupakan alayya sampai lelah sendiri.

"Berhenti membatah, ikut dengan el hari ini" suara tinggi Doni membuat 3 wanita yang ada di meja makan itu terdiam, selera makan alayya hilang dia meletakkan kembali roti yang dia pegang , belum sempat termakan. alayya melangkah meninggalkan meja makan

"Dasar anak keras kepala" bentak doni, dena mencoba meredam kembali emosi suaminya dengan mengusap punggung nya.

"Al , mau kemana habiskan sarapan mu"

"ga usah Bu, selera makan ku hilang"

Dengan langkah cepat alayya melangkah meninggalkan keluarga nya di meja makan, tanpa mau berbalik untuk berpamitan dengan mereka.

alesha tidak tahan lagi matanya memanas, kebenciannya alayya padanya begitu besar. alesha mencoba sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak keluar di depan orang tuanya. Di remas nya ujung dress yang dia kenakan.

.......

Diluar, drama belum berakhir, tangan alayya di cegat paksa oleh Nathan yang sudah datang dari tadi untuk menjemput alesha, dia mendengar perdebatan yang terjadi di dalam tadi.

"Lepas sialan"

alayya kesusahan melepaskan tangannya dari Nathan, Nathan menatap tajam alayya yang masih memberontak.

"Kenapa kamu bersikap seperti itu dengan kakamu sendiri"

"Apa hak Lo ikut campur dengan urusan gw, Lo bukan siapa-siapa, Lo ga berhak"

"Kamu berhak marah padaku, tapi aku mohon berhenti bersikap kasar pada alesha, dia tulus menyayangi mu"

"Cihh, urusan kita telah berakhir, urusan ku dengan El tidak ada sangkut pautnya dengan mu"

"Lepaskan tanganku sialan" lanjut alayya"

"Aku tau kamu menyayangi nya, tapi sekarang kenapa kamu selalu menyakiti nya dengan sikap kasar mu"

Tidak kalah sengit alayya menatap Nathan dengan tatapan tajamnya, tidak ada niat untuk membalas pertanyaan Nathan, Dengan sekuat tenaga nya menendang perut Nathan, hingga genggaman tangan Nathan berhasil terlepas.

"Ingat yaa, Lo ga berhak ikut campur dalam masalah ku, mau gw kasar, mau gw hancurin hidup alesha itu bukan urusan Lo"

Setelah nya alayya berlalu meninggalkan Nathan yang masih memegangi perutnya karena ulah alayya.

"Lo nggak seharusnya kaya gini Al, semua ini salah ku, kenapa alesha yang jadi korban balas dendam Lo " gumam Nathan.

Terpopuler

Comments

Purwa Asieh

Purwa Asieh

apakah Nathan mantan alayya Thor?

2022-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!