"Nat, kita mampir ke kampus dulu yaa"
"Hem , kenapa "?
"Aku hanya ingin mastiin kalo alayya ada di kampus, tadi pagi dia marah , bahkan ga sarapan sebelum berangkat"
alesha sangat mengkwatirkan kembaran nya, terlihat dari wajah cantiknya yang cemas.
"Tidak perlu El, biar aku hubungin Aksa dulu""
Alesha mengangguk mendengar ucapan kekasihnya itu.
.....
"sa, Al ada di kampus ga"
"Ada apa emang nya"
"alesha kawatir, takut Al ga ke kampus , tadi tu Anak bad mood kata alesha"
"emm, pantas tadi pagi hampir nonjok orang "
Nathan dan alesha langsung saling tatap, alesha menutup mulutnya tidak percaya, Semarah itu kah Alayya.
Aksa juga menoleh menghadap alayya yang tertidur dengan tangan sebagai tumpuan di atas meja.
"Alayya berantem saaa" alesha mengambil ponsel dari tangan Nathan
"Hampir, kalian tenang aja, se bar bar barbarnya alayya dia ga akan mungkin bikin anak orang nangis , paling pingsan"
"Jangan bercanda saaa, serius, aku kawatir"
Aksa tertawa nyaring di sebrang, membuat alesha semakin kesal
"ga lah, Lo tenang aja kali El, selama ada gw tu anak ga bakalan macam macam, ok gw tutup telponnya, bayyh
"Ok baayy"
"tenang sayang, paling si aksa bercanda, yang penting kan alayaa ada di kampus
alesha yang tadinya terlihat cemas bisa sedikit lega, meski ,setelah mendengar kalo adik nya baik baik saja. alesha tersenyum menatap sang kekasih yang juga tersenyum menatap nya.
"gimana hubungan kalian"
"Yaa, begitu lah, Al selalu menjaga jarak dengan ku, apa lagi kalo ibu sudah memarahinya seperti tadi pagi, al seperti ingin menelanku hidup hidup"
alesha tersenyum masam saat menceritakan kejadian tadi pagi pada Nathan, Nathan memegang tangan kanan alesha dengan tangan kirinya yang bebas, di angkatnya tangan alesha dan di berikan nya kecupan di punggung tangan alesha.
"kamu harus lebih sabar sayang"
alesha hanya tersenyum menanggapi ucapan Nathan
.......
Akhirnya kuliah yang membosankan bagi alayya selesai juga. Pukul sudah menunjukkan jam 4 sore, hari ini alayya memiliki banyak kelas, itu sebabnya dia ingin libur karena terlalu malas untuk masuk kelas.
"alayya"
Langkah alayya terhenti ketika mendengar suara aksa yang memanggil nya.
"lo langsung balik " tanya aksa, sambil meletakkan tangannya di bahu alayya, alayya menggeleng
" gw malas balik "
alayya memasukkan tangan ke saku jaketnya di pasangnya tudung jaketnya untuk menutupi kepalanya.
"Lo mau kemana kalo ga balik "
" yaaa kemana aja, yang penting ga ke rumah"
"Lo dah makan"
alayya menggeleng sebagai Jawaban
"ya udah kita makan dulu"
"Ayoo, gw juga dah hampir pingsan pas di kelas karena kelaparan , tadi pagi gw ga sarapan sebelum berangkat"
"kenapa, Lo berantem lagi sama alesha"
"Bukan, tapi sama ibu"
"kenapa ibu Lo"
"yaah biasalah, "tu liat alesha sudah sukses harusnya kamu juga bisa kaya dia"
alayya mengulang kalimat ibunya tadi pagi, Aksa tertawa terbahak-bahak karenanya, lucu jika alayya sudah marah seperti ini, menggemaskan bagi Aksa, alayya yang tidak terima, menendang bokong Aksa yang berjalan lebih dulu darinya.
"Sialan Lo" alayya mempercepat jalannya, melewati aksa, seulas senyum terlihat begitu menawan di wajah Aksa, pria itu berlari kecil hingga mereka berjalan berdampingan, Aksa merangkul bahu alayya .
Aksa tidak mau membahas lebih mengenai masalah alayya takut takut dirinya yang akan jadi pelampiasan kemarahan alayya.
alayya naik ke atas motor besar milik Aksa. Lagi lagi semua mata yang ada di sana tidak henti hentinya menatap ke arah mereka. Tidak mau ambil pusing aksa langsing menjalankan motor nya, takut jika alayya terpancing emosi seperti tadi pagi.
.....
Selesai makan alayya dan Aksa lebih memilih duduk bersantai di pantai dengan cuaca dingin, menatap langit malam yang terlihat lebih indah.
Kedua orang itu hanya terdiam termenung larut dalam pikirannya masing-masing, Aksa yang awalnya menatap ke depan mengalihkan pandangannya untuk menghadap alayya.
Aksa merapikan rambut alayya yang berantakan terkena terpaan angin pantai, alayya menatap sekilas Aksa kemudian menepis tangan Aksa yang masih terangkat di depan wajahnya, Aksa jadi salah tingkah sendiri , keadaan sedikit canggung bagi Aksa.
Dering ponsel milik alayya memecah fokus mereka berdua, tapi si pemilik ponsel enggan mengangkat panggilan yang masuk.
"al, angkat dulu, siyapa tau penting"
alayya mengusap wajahnya dengan kasar mengambil ponselnya dari saku celana yang dari tadi tidak berhenti berdering
"Kenapa bu"
"kamu di mana nak, kenapa ga pulang, sudah Malam Al, jangan buat ayah sama ibu kawatir"
"Al bareng Aksa Bu, ibu ga perlu kawatir aku pulang nanti"
"Pulang sekarang sayang, kamu mau membuat ayahmu marah lagi"
alayya mematikan panggilan secara sepihak, di putarnya matanya jengah , memasang kembali tas ransel miliknya , berdiri berjalan mendahului Aksa.
"kemana ?, mau balik ?"
"Emm, ibu menyuruh ku pulang"
"gw antar"
"ya iya lah, masa Lo biarin gw balik sendiri, terus jalan kaki"
"itu namanya basa basi Al"
"basa basi Lo udah ke basi an"
........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments