Cinta Sepihak
" Apa tidak bisa tinggal di rumah Ibu saja nak " Tanya iin menatap intan dan ana menantunya.
Seminggu sudah pernikahan mereka dan pagi ini intan dan Didin akan kembali ke rumah di mana Didin sudah siap kan .
" Intan akan sering ke sing Bu " Bujuk intan lembut .
" Tapi rumah kalian jauh nak, kenapa harus jauh sih Din " Gerutunya pada sang menantu .
" Kan kerjaan Didin di dekat sama Bu " Jawab Didin tenang .
" Sudah lah Bu ,bukan sebelumnya anak² sudah membicarakan ini ,kita bisa ke sana melihat mereka atau menginap jangan membuat anak² tidak enak hati karena sikap ibu ini " Ucap Usman bijak .
" Semua ini gara² ayah kenapa anak kita semua nya perempuan sehingga mereka meninggalkan kita " Ucap Iin kesal .
" Kalau begitu ayo bikin siapa tahu laki² jadi bisa tinggal bersama kita " Iin menatap tajam sang suami bahkan kini emosi nya semakin naik .
" Bu ,biarkan kami pergi dengan tenang iya intan hanya ingin menjadi istri yang baik untuk kakak Didin , sekalipun ini tidak muda karena intan masih baru " Iin menghela napas panjang lalu mengaguk dengan terpaksa.
" Tapi sesekali ke sini iya menginap " Intan mengaguk Tersenyum " Pasti Bu " Jawabnya cepat.
" Jaga anak ibu, kalau ada papa segera hubungi ibu dan ayah kalau perlu apa katakan saja " Ucap Iin menatap Didin .
" Iya Bu, Jika Didin tidak sibuk akan datang ke sini " Jawab Didin Tersenyum.
Setelah melewati drama pagi yang membuat Didin dan Intan menahan sabar akhirnya ke duanya bisa bernapas lega setelah mendapat izin dari Iin .
Kini kedua sudah berada di mobil menuju tempat tinggal mereka iya lumayan jauh memerlukan waktu satu jam karena usaha yang sejak dulu dia bangun berada di kota .
" Kakak "
" Hebm "
" Apa kita tidak singgah di rumah Ibu dulu pamitan " Tanya intan .
" Tidak usah,mereka sudah tahu " Jawab Didin seadanya .
" Istirahat lah perjalan masih jauh " Lanjutnya .
" Intan temani kakak saja " Didin memilih diam dan fokus pada kemudinya .
" Kamu sudah yakin mau lanjut kuliah tahun depan " Tanya Didin .
" Iya kak, intan mau fokus dulu sama kakak masih banyak hal yang harus intan pelajari kalau sambil kuliah takutnya waktu tidak bisa intan bagi Karena kesibukan di luar " Jawab intan tenang .
" Baiklah " Jawab Didin .
" Boleh intan bertanya " Didin mengaguk sebahagia jawaban .
" Apa perasaan ....."
" Jangan menanyakan hal itu " Intan mengaguk sekalipun dia kecewa " Maaf " Didin hanya diam saja .
Keheningan dalam mobil itu begitu terasa intan hanya memilih memejamkan matanya karena dia sendiri mengantuk karena harus bangun lebih awal membereskan pakaian mereka .
Sekalipun awalnya dia akan menemani Didin tapi sepertinya pria itu enggan untuk di temani .
Baru awal jangan menyerah kamu sudah memutuskan bukan. Batin intan menguatkan hatinya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Intan menatap sekeliling nya saat mobil yang dia tumpangi memasuki kawasan perumahan minimalis .
Dia sudah bangun sejak 5 menit yang lalu karena merasa badan nya sakit mungkin karena tidak biasa tidur dalam keadaan duduk .
" Kita tinggal di sini kak" Tanya intan saat mobil mereka berhenti di depan rumah yang begitu bagus menurut intan .
" Kamu tidak suka " Intan menggeleng cepat " Ini sangat bagus kak cantik dan imut " Jawab intan cepat .
Siapa yang tidak menyukai rumah secantik ini ? Bahkan jika itu berada di kampung sudah bisa di bilang rumah paling mewah .
" tunggu saja di dalam aku buka pagar dulu " Intan mengaguk saja lalu Didin turun membuka pagar besi itu .
Setelah itu Didin kembali masuk dalam mobil dan memarkirkan mobilnya di garasi mobil .
" Semoga kamu nyaman " Ucap Didin .
" Pasti kak, ini sangat indah " Didin mengagguk saja lalu turun dari mobil di susul intan .
" Tolong buka pintu nya " Intan mengambil kunci yang di tangan Didin sedangkan pria itu mengeluarkan barang bawaan mereka .
" Intan bantu kak " Ucap intan .
" Tidak usah sana masuk " Intan pun menurut dia masuk dalam rumah itu sambil menatap sekeliling nya .
" Cantik sekali " pekik intan kegirangan saat masuk dalam rumah.
" Duduk dulu Kaka mau bicara sesuatu " Intan mengaguk cepat lalu duduk di sofa yang menghadap Layar tipis di depannya .
" Maaf jika Kaka belum memberikan kewajiban padamu layaknya suami istri " Didin memulai pembicaraan dengan kata maaf mungkin itu lebih baik .
Agar intan bisa menerima nya sekalipun tidak sepenuhnya .
" Di sini ada 3 kamar ,dua di atas satu di bawah ,kakak akan tidur di kamar yang paling ujung bagian atas ,dan kamu bisa tidur yang di sebelah nya , sedangkan kamar di bawah itu kamar tamu " Terang Didin .
Intan terdiam di tempat duduknya dia sendiri bingung harus berkata apa .
Dia sendiri bingung kenapa harus terpisah ?? Apa suaminya itu jijik sehingga enggan menyentuhnya atau apa .
Intan berperang dengan pikirannya sekalipun dia tidak menemukan jawabannya .
" Intan "
" Ah iya ,tidak papa kak " Jawab intan cepat .
"Bisa intan ke kamar mau bereskan pakaian " Didin mengaguk " Silahkan ,nanti kakak pesan makan untuk makan siang kita ,nanti sore kita belanja " Ucap Didin .
" Iya Kaka ,kalau begitu intan ke atas dulu " Pamit intan .
" Hebm "
Didin menarik napas panjang apa keputusan nya salah ,tapi dia tidak ingin terus berperang dengan perasaan nya dengan Risna .
Sekalipun tidak memiliki tapi setidaknya dia masih bisa melihat nya dengan menikahi intan .
Toh dia mencintai nya bukan dan ini baru awal semoga nanti dia bisa membalas perasaan itu .
Itu tekadnya makanya dia mengajak intan menikah walau itu cukup cepat .
Sedangkan di dalam kamar bukannya membereskan pakaian intan malah terduduk di lantai menangis .
" Kenapa sakit sekali " Gumamnya sambil menekan dadanya yang terasa sesak .
" Kamu bisa intan, pasti bisa lakukan yang terbaik menurutmu sampai dia membalas perasaan mu " Gumam intan menyemangati dirinya .
" buat kakak Didin melihatmu jangan cengeng kamu harus kuat karena kamu sudah tahu semuanya akan seperti ini " Intan menghapus air matanya lalu berdiri sambil menarik kopernya menuju lemari besar yang ada di kamarnya .
"Luas " Gumam intan lalu menatap sekeliling kamar itu .
" Sangat nyaman " Intan membongkar isi kopernya .
Lalu dia mengambil salah satu foto di bingkai kecil di simpan di atas meja samping tempat tidurnya .
" Diam di situ iya kak ,jangan sampai jatuh " Ucap intan lalu dia mengambil foto pernikahan mereka menyimpan nya di samping foto Didin .
" Mahal amat senyumnya " Ucap intan tertawa kecil lalu dia menggeser kopernya mendekat ke arah lemari .
" Bajuku hanya beberapa kembar tapi lemari nya besar sekali " Ucap intan lalu berdiri membuka lemarinya .
Satu persatu dia mulai memasukan pakaiannya ke dalam lemari dengan rapi .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dukung terus intan dan Didin menjadi novel favorit kalian 🥰🥰
Like
koment
vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Nurjani Lambu
awal nya aja udah membuat aq mewek,,semangat intan suatu saat kamu pasti mendapatkan cinta nya mas didin
2022-12-20
1
nickname
aku yg lemah mungkin ya, gak kuat kalau tulisannya begini, padahal seru alurnya, tapi kepala pusingg
2022-10-21
2
Rossella Alden
terus berjuang ya intan,semoga didin membals cintamu 💪💪💪💪💪😘😘😘😘
2022-08-30
1