Pagi harinya intan kembali bergulat di dapur seolah semalam tidak terjadi apa pun dengannya dan Didin .
Dan pagi ini dia menyambut kembali semangat hidupnya untuk rumah tangganya, mungkin sekarang belum tapi semoga apa yang dia lakukan sekarang ada hasilnya dan dia berharap semoga hasilnya yang memuaskan untuknya .
Intan menatap meja di mana sudah ada nasi goreng dan telur ceplok serta jus jeruk ,sederhana bukan !!
Saat semuanya sudah siap intan bergegas ke lantai atas untuk memanggil Didin .
Tapi langkahnya terhenti saat pria itu sudah menuruni tangga dengan pakaian kerjanya .
Intan langsung menegang saat melihatnya turun seketika waktu berhenti begitu saja sarapan yang begitu nikmat bahkan dia tidak perlu sarapan pagi ini melihat Didin begitu saja sudah membuatnya kenyang .
Tanpa sadar dia memegang dadanya yang berdetak semakin cepat Tolong berhenti aku tidak ingin mati. Batin intan .
" Intan "
" Adek "
" Hei intan "
Ah
" Kenapa " Tanya Didin yang kini sudah berdiri di depan sang istri .
" Ma-kan kak " Ucap intan gugup mendahului Didin ke meja makan .
Kenapa harus berpakaian seperti itu sih Batin intan kesal .
" Silahkan kak " Didin menarik kursinya begitu juga intan .
" Maaf kalau nanti tidak sesuai dengan lidah kak " Didin hanya mengaguk lalu menyendok nasi goreng buatan intan .
Untuk beberapa detik dia hanya terdiam Enak batinnya .
" Nanti tambahkan seafood atau sayuran iya jangan polos kaya gini " Intan mengaguk cepat .
Aku seperti menikah dengan chef Batin intan meringis .
" Kamu tambakan gula " Intan mengagguk pelan sambil menatap Didin yang meminum jus jeruknya " jeruknya sudah manis jangan lagi di tambah gula " Lagi² intan hanya bisa mengaguk .
" Kamu yakin mau sendiri di rumah " Tanya Didin sambil menyendok makanannya .
" Iya kak,lagian intan mau nyuci !! Kakak ada pakaian kotor " Didin langsung menatap intan .
" Nanti setelah ini aku ke luarkan " Intan menaikan alisnya sebelah " Biar intan ambil sendiri kak " Ucap intan .
" Tidak usah ,nanti pakaian kotornya kakak simpan di depan pintu saja " Ucap Didin Cepat .
" iya kak " Ucap intan yang tidak ingin berdebat sekalipun banyak pertanyaan di kepalanya .
Setelah selesai makan intan membereskan meja dan menyimpan piring begitu saja karena Didin akan pergi kerja jadi dia mengantar Didin ke depan .
Dan didin juga sudah mengeluarkan pakaian kotornya dari kamar pribadinya .
" Kalau ada papa hubungi kakak iya " Intan mengaguk cepat .
" Hati²,nanti kakak pulang makan siang di rumah ??" Tanya intan .
" Nanti kakak kabari " Jawab Didin .
Intan memajukan tangannya di sambut dengan baik oleh Didin lalu dia mencium punggung tangan suaminya di balas pelukan dan ciuman di kening nya .
Kuat² jangan baper Batin intan histeris .
" Kakak jalan iya " Ucap Didin, Intan hanya mengaguk pelan dengan wajah yang memerah .
Membuat Didin tertawa kecil melihat tingkah konyol intan pagi ini .
" Adek , Pagarnya " Ah intan langsung berlari membuka pagarnya .
" Makasih " Intan membalas nya dengan senyuman " Hati² kakak " Didin mengaguk lalu meninggalkan rumah nya .
Intan langsung melorot ke lantai sambil memegang dadanya sedangkan tangan satunya berpegangan pada pagar besi itu .
" Tetangga baru iya Mba " Intan langsung menatap ke arah suara lalu berdiri dengan tegap .
" Ah iya Bu, salam kenal saya intan " Ucap intan ramah .
" Istri nya nak Didin iya " Tanya salah satu dari mereka .
" Iya Bu " intan menundukan kepalanya sedikit .
" Salam kenal saya Narti, yang ini Asni dan yang di ujung itu Tina " Ucap Narti.
" Salam kenal Bu " Ucap intan lagi .
" Seperti nya kamu masih muda ,Tidak papa kan kami panggil intan atau nak intan " Intan mengaguk cepat " Kalau butuh papa ke rumah sebelah saja " Ucap Asni lembut .
" Terimakasih banyak Bu " Ucap intan .
" Kalau Begitu kami pamit dulu iya mau jalan pagi " Pamit Tina.
" Iya Bu, hati² " Ucap intan sopan .
Setelah kepergian para tetangga intan langsung menutup pagar rumah,dia sedikit bernapas lega karena tetangganya tidak ada yang galak seperti di tv² yang suka nyinyir sana sini .
Intan kembali dalam rumah langsung menuju dapur menyelesaikan kerjaan sebelum nya.
Dia memulai hari pertama di rumah ini dari lap meja ,cuci piring, cuci pakaian sementara menunggu pakaian dia membersihkan seluruh pelosok rumah itu cukup besar sih tapi intan menikmati nya , Hanya ada kamar Didin yang tidak dia sentuh .
Karena dia takut suaminya marah jadi dia memilih untuk menghindari itu ,jika pun mau di bersihkan nanti dia bicara sendiri bukan .
Setelah itu dia kembali ke belakang melihat pakaian yang dia cuci lalu menjemurnya , kemudian dia mengambil alat pel dan juga yang lainnya .
Kini tahap terkahir dari semua pekerjaan nya setelah sekian banyak pekerjaan .
" Kita selesaikan sebelum kakak pulang makan siang " Intan memulai dari lantai atas hingga sampai bawah .
Intan menatap jam yang ada di ruangan depan " masih ada waktu " Gumam intan saat melihat jam 10 lewat .
Lalu dia mengembalikan semua barang tempurnya kembali kebelakang tapi sebelum itu dia membersihkan lalu di simpan kembali di tempatnya .
Saat semuanya sudah selesai intan memilih ke kamarnya untuk membersihkan diri karena dia sudah gerah .
Selesai dengan urusan mandi dia langsung ke bawah membuat makan siang dengan rambut yang masih di bungkus handuk karena dia habis keramas .
Intan mulai mengeluarkan bahan yang akan dia masak lalu membawanya ke wastafel .
Sedangkan Didin di restoran miliknya usaha yang di bangun dari nol dari hasil kegigihannya dia sedang menatap layar dan beberapa berkas di depannya.
Kini usahanya semakin maju beberapa tahun belakangan ini bahkan dia sudah membuka beberapa cabang setiap kota . tapi untuk restoran pusat nya berada di kota kampung nya sendiri .
Tok ....tok ....
" Masuk "
Ceklek
" Maaf pak mengganggu waktunya " Didin hanya mengaguk " Makan siang nya mau di antar di sini atau makan di tempat biasa " Didin langsung menatap jam tangan mahalnya yang melingkar di lengannya .
" Aku makan makan di rumah " Ucapnya lalu membereskan pekerjaan nya .
" Baik pak " Jawabnya
" Zul " Sang empedu pun membalikkan badannya saat namanya di panggil .
" Nanti siap kan kamar satu lagi untuk istirahat iya " Asisten menatap bingung ke arah bosnya " Siapkan saja " Ucap Didin .
" Baik pak " Jawab Zul .
" Kalau begitu saya balik dulu " Ucap Didin lalu ke luar dari ruangannya .
" Ada apa dengan nya ? Tumben dia mau makan di rumah apa ada orang tua nya " Pikir Zul karena jika ada orang tuanya Didin selalu pulang makan di rumah .
Karena memang pernikahan Didin tidak di ketahui siapa pun hanya ada orang² di kampung saja untuk karyawan dan asistennya serta kolega bisnisnya tidak ada yang tahu .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dukung terus Didin dan Intan menjadi Novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰🥰
Like
koment
vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lisnawati Haddi
semangat neng intan...
2022-10-06
0
Rossella Alden
mas didin masih rahasian aja pernikhannya,tetep semangat intan ,💪💪💪💪😘😘😘😘
2022-09-02
1