Sandi

Intan bergulat dengan wajan dan teman² di dapur sendirian dia menyiapkan makan malam .

Intan tidak membutuhkan pelayan atau yang lainnya karena dia sudah terbiasa hidup seperti ini melakukan hal² pekerjaan di rumah saat dia pulang sekolah.

Jadi bukan hal berat untuknya jika melakukan itu bukan,setelah beberapa menit semuanya sudah siap di atas meja .

Intan memilih membersihkan dapur terlebih dahulu sebelum nanti memanggil Didin untuk makan malam bersama .

Saat semuanya sudah rapi dan bersih intan langsung ke ruangan tamu memanggil Didin .

" Kakak " Didin menatap intan sambil memegang kertas .

" Makan " Didin hanya mengaguk lalu menyimpan kertas dan merapikan kerjaan nya sambil membawa gelas kosong yang di berikan intan tadi .

" Biarkan aku simpan sendiri " Ucap Didin saat intan akan mengambil gelas kotor itu membawanya ke wastafel.

" Kamu masak apa " Intan langsung membuka penutup makanan " Maaf intan hanya bisa masak ini " Jawab intan .

Dimana di atas meja ,sayur bening ,ikan goreng,dan ayam goreng lengkuas khas makanan orang kampung jangan lupa kan juga ada sambal terasi .

"Aku makan semuanya ,bahkan ini makanan enak jadi terus masak seperti ini ,kakak akan usahakan pulang makan siang di rumah " Intan mengaguk Tersenyum .

" Makanlah, aku ambil sendiri saja " Intan duduk di kursinya, kecewa sudah pasti tapi dia tidak ingin Didin mengetahui nya .

" Risna menelpon mu " Intan menatap Didin yang masih fokus mengambil ayam .

" Belum kak, aku belum kabari kalau intan sudah pindah tapi mungkin ibu sudah memberi tahunya " Didin mengaguk saja .

Teteh begitu istimewa untuk suamiku Intan Tersenyum kecut.

" Kaka " Didin menatap intan " Apa tidak bisa intan melakukan kewajiban intan sebagai suami " Didin menggeleng " Kenapa " Tanya intan gugup .

Dia sudah menyiapkan hatinya jika Didin menjawabnya nanti.

" Karena aku juga belum memberikan kewajiban ku juga padamu , Kamu masih ingatkan perjanjian sebelum kita menikah sekalipun status kita beda tapi kita punya dunia masing² " Ucap Didin .

" Apa tidak bisa kakak melihat ku sedikit saja " Didin melepas kan sendoknya hingga menimbulkan suara .

Pyar

" Maaf " Ucap intan lirih .

Intan menyendok makanan sekalipun dia sudah tidak selera tapi dia tahu diri tidak ingin menyusahkan siapa pun termasuk Didin .

" Besok aku sudah mulai kerja ,kamu Tidak papa di rumah " Intan mengaguk pelan .

" atau mau ikut " Intan menggeleng " Di rumah saja kak " Ucap Intan .

Keduanya larut dalam pikiran masing-masing dan Intan bersyukur karena Didin menyukai masakan nya dan menambah ayam dan sayur nya .

" Besok masakan nasi goreng iya " Intan mengaguk " pakai udang " Lanjutnya .

" Baik kak " Jawab intan

" Kamu tidak suka pedas " Intan menatap Didin " Suka kak " Jawab intan .

" Kenapa sambal mu tidak pedas " Intan menatap Didin yang sudah selesai dengan makannya " Aku kira Kaka tidak suka pedas " Jawab intan

" Aku suka jadi tambahkan cabainya " Intan mengaguk cepat ,dia baru sadar kalau sedikit demi sedikit mereka memiliki kesukaan yang sama .

" Kaka suka kue apa " Tanya intan sambil menyendok makanan nya .

" Semuanya Asal jangan terlalu manis, untuk makan malam gunakan beras merah iya begitu juga sarapan pagi nya " Intan kembali mengaguk .

"Sudah " Intan mengaguk " Iya kak " Didin membantu intan membereskan meja .

" Biar intan saja kak " Ucap intan cepat .

" Sudah diam ,kamu urus piring kotor saja yang ini biar Kaka yang bereskan " Intan mengalah lalu dia mencuci piring kotor .

Sedangkan Didin membersihkan meja dan merapikan kursi makan mereka .

" kalau sudah ke depan itu dek " Intan mengaguk tanpa membalikkan badannya .

" Kaka mau minum " Ucap intan sedikit meninggi " Tidak " Jawab Didin lalu melanjutkan langkahnya ke ruangan tamu .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah selesai intan langsung ke ruangan tamu menemui Didin .

" Duduk " Intan duduk di kursi singel .

" Ambilah ,kata sandinya tanggal lahir Risna ,jangan menolak papa pun yang aku berikan " Intan menatap kartu yang tadi di berikan di atas meja .

Teteh lihat bahkan hal sekecil ini pun pakai tanggal lahir teteh Batin intan

" Maaf aku belum sempat menggantinya " Intan masih terdiam di tempat duduknya .

" Ambil " Ucap Didin tegas .

" makasih " Jawabnya lirih mengambil kartu itu .

Teh apa aku bisa membencimu Batinnya, intan menundukan kepalanya .

" istirahat lah ,aku masih mau menyelesaikan beberapa kerjaan " Ucap Didin .

" Mau di buatkan minum " Didin menggeleng " Kalau mau nanti panggil intan saja " Didin mengagukan kepalanya .

" Intan ke atas Kaka " pamit intan .

" Jangan begadang langsung istirahat bersihkan tubuhmu " Ucap Didin .

" Iya Kaka " Intan berdiri dari duduknya lalu meninggalkan Didin di ruangan itu .

Didin menarik napasnya panjang setelah intan meninggalkan nya lalu bersandar di sofa sambil memejamkan matanya .

" Maaf " Cicit Didin .

"Apa yang kamu lakukan ?? Apa sedang bermain dengan Kanz " Didin membuang napas kasar " Aku merindukan mu ' Gumamnya .

" Kapan kita bisa bertemu lagi ,aku harap secepatnya neng " Lanjutnya

Tanpa dia sadari intan masih berdiri di balik dinding ke arah lantai atas sambil memegang dadanya yang serasa sesak .

Intan kembali melanjutkan langkahnya ke atas takut Didin mengetahui nya .

Saat sudah di kamar intan terduduk di balik pintu sambil mendudukkan kepalanya di antara lutut nya .

" Aku membenci mu teh " Ucap intan sesegukan , dia tahu ini salah tapi entah kenapa dia begitu benci saat suaminya sendiri merindukan wanita lain yang juga kakak nya .

Dia tahu sejak awal memang akan sulit tapi dia ingin mencoba nya, dia tidak tahu jika sesakit ini mundur pun percuma .

" Kamu bisa intan " Gumam intan dalam tangisannya memeluk erat lutut nya .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Vote ......vote ....vote ....

Like

koment

vote

jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟

Maaf kemarin tidak Up karena habis Vaksin kepala nyut-nyutan begitu juga dengan author .

Terpopuler

Comments

Fauziah Putri

Fauziah Putri

aku masih penasaran kenapa kok sampai bisa nikah sama intan kalau memang cintanya sama kakaknya

2023-03-09

1

Rossella Alden

Rossella Alden

sabar intan ,akan indah pada waktunya,mungkin mas didin blm bisa move on,karena move on pun bukan mudah,pelan pelan kamu pasti bisa imtan,lnjut thour 💪💪💪💪💪💪💪😘😘😘😘

2022-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Rumah baru
2 Belanja
3 Belanja 1
4 Sandi
5 seorang chef
6 Sahabat
7 Kedatangan mertua
8 banyak yang mencintai nya
9 Restoran
10 Cinta yang luar biasa
11 aku ikhlas
12 Bukan siapa²
13 Pelan-pelan
14 terlambat meeting
15 Kembali dingin
16 pulang kampung
17 melakukan semua nya
18 sikap yang berbeda
19 mencintai tidak harus memiliki
20 bye
21 sadar dan tahu diri
22 Kuat
23 Menjemput
24 Isi hati intan
25 Kegaduhan
26 Nasehat
27 Sate
28 Meminta izin berkerja
29 Soto Makasar
30 makan siang
31 Hamil
32 Mual
33 kaya belum tentu bahagia
34 melakukan yang terbaik untukmu
35 Hargai dia
36 Kembali tersakiti
37 Teman SMA
38 Terus berbohong
39 Cerita
40 Lebih baik
41 menjemput
42 Sekali saja
43 Keras kepala
44 panik
45 Hanya diam
46 Kebahagian mu lebih penting
47 Pertemuan Dila dan Gina
48 Tidak menyesali nya
49 Ikut ke restoran
50 Membuat susu
51 biarkan aku bertanggung jawab
52 Spageti
53 Jangan pergi
54 7 bulan
55 menyetujui
56 sebuah kenginginan
57 Kangen
58 Cukup aku saja
59 Dila mengidam
60 menyebalkan
61 jalan pagi
62 merubah keputusan
63 Hanya sebuah status
64 Mules
65 Dita
66 Selalu mengalah
67 Aku takut
68 kami menyayangi mu
69 Mendekat kan diri
70 Perlahan
71 Dita hilang
72 Melihat Dita
73 Bisa mengatasinya
74 Seamin tak seiman
75 ke luar kota
76 langkah terakhir
77 baik² saja
78 Karma
79 Pembahasan penting
80 Fandi Tahu
81 tidak percaya
82 sampai kapan ??
83 Kejelasan
84 mengetahui sakitnya Gina
85 Perubahan
86 Cape
87 Banyak yang menyayangi mu
88 Berobat
89 memulai perang
90 Bukan level ku
91 Talak
92 Cemburu
93 ke restoran
94 jangan memikirkan
95 melawan ibu
96 Hari pertama
97 2 Bulan
98 Kembali
99 Gio junior
100 Penantian dan jawaban
101 mengejar target
102 Akhir yang bahagia
103 Eliza
104 London Love Story
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Rumah baru
2
Belanja
3
Belanja 1
4
Sandi
5
seorang chef
6
Sahabat
7
Kedatangan mertua
8
banyak yang mencintai nya
9
Restoran
10
Cinta yang luar biasa
11
aku ikhlas
12
Bukan siapa²
13
Pelan-pelan
14
terlambat meeting
15
Kembali dingin
16
pulang kampung
17
melakukan semua nya
18
sikap yang berbeda
19
mencintai tidak harus memiliki
20
bye
21
sadar dan tahu diri
22
Kuat
23
Menjemput
24
Isi hati intan
25
Kegaduhan
26
Nasehat
27
Sate
28
Meminta izin berkerja
29
Soto Makasar
30
makan siang
31
Hamil
32
Mual
33
kaya belum tentu bahagia
34
melakukan yang terbaik untukmu
35
Hargai dia
36
Kembali tersakiti
37
Teman SMA
38
Terus berbohong
39
Cerita
40
Lebih baik
41
menjemput
42
Sekali saja
43
Keras kepala
44
panik
45
Hanya diam
46
Kebahagian mu lebih penting
47
Pertemuan Dila dan Gina
48
Tidak menyesali nya
49
Ikut ke restoran
50
Membuat susu
51
biarkan aku bertanggung jawab
52
Spageti
53
Jangan pergi
54
7 bulan
55
menyetujui
56
sebuah kenginginan
57
Kangen
58
Cukup aku saja
59
Dila mengidam
60
menyebalkan
61
jalan pagi
62
merubah keputusan
63
Hanya sebuah status
64
Mules
65
Dita
66
Selalu mengalah
67
Aku takut
68
kami menyayangi mu
69
Mendekat kan diri
70
Perlahan
71
Dita hilang
72
Melihat Dita
73
Bisa mengatasinya
74
Seamin tak seiman
75
ke luar kota
76
langkah terakhir
77
baik² saja
78
Karma
79
Pembahasan penting
80
Fandi Tahu
81
tidak percaya
82
sampai kapan ??
83
Kejelasan
84
mengetahui sakitnya Gina
85
Perubahan
86
Cape
87
Banyak yang menyayangi mu
88
Berobat
89
memulai perang
90
Bukan level ku
91
Talak
92
Cemburu
93
ke restoran
94
jangan memikirkan
95
melawan ibu
96
Hari pertama
97
2 Bulan
98
Kembali
99
Gio junior
100
Penantian dan jawaban
101
mengejar target
102
Akhir yang bahagia
103
Eliza
104
London Love Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!