Hean Untuk Hema

Hean Untuk Hema

1. PROLOG.

HAPPY READING

***

Hema Febriani, nama seorang gadis yang tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas cukup terkenal di Ibukota.

Menjadi seorang mahasiswa, tentu saja hidupnya benar-benar mengalami kesulitan. Stress lebih tepatnya.

bagaimana tidak? banyak sekali tugas yang harus dikerjakan tepat waktu. juga dengan tugas-tugas lainnya. ditambah dengan beban hidup di Ibukota seorang diri. kesepian, itulah yang Hema rasakan beberapa tahun terakhir.

Hema memilih untuk kuliah jauh dari keluarganya karena satu hal.

Ya... Hema ingin sedikit mengubah perekonomian keluarga yang bisa dikatakan jauh dari garis kecukupan.

apalagi di desa, Hema tinggal dengan nenek saja. sedangkan orang tuanya, entahlah... Hema tak tau apakah ayah dan ibunya itu masih hidup atau telah meninggal.

karena terakhir kali Hema mengingatnya, orangtuanya itu pergi. mencari pekerjaan yang lebih layak hingga tega meninggalkan buah hati yang masih berusia 3 tahun dengan sang nenek.

Impian Hema cuma satu, berhasil.

berhasil lulus kuliah dengan nilai baik, berhasil mendapatkan pekerjaan nantinya dan berhasil membahagiakan sangat nenek di usia senjanya. hanya itu yang Hema inginkan.

walaupun saat ini, ia benar-benar meninggalkan nenek seorang diri di desa.

Itulah sebabnya Hema berusaha mati-matian berjuang di sini. segera menyelesaikan sekolahnya dan bekerja.

Walaupun begitu, Hema juga tidak memikirkan melulu tentang perkuliahan. hidupnya tak semonoton itu. gadis berusia 20 tahun itu juga memiliki cerita percintaan dalam hidupnya.

sama seperti muda-mudi di luaran sana, Hema memiliki kekasih yang sudah 3 tahun belakangan menemaninya. lebih tepatnya saat-saat pertama kali masuk dalam Universitas.

Ya... itulah pertama kali Hema mengenal Rendy dan akhirnya menjalin hubungan.

Rendy adalah pria yang begitu tanggung jawab bagi Hema. pria yang selalu ada, mendengar keluh kesah Hema setiap saat. Pria yang hadir yang mengusir kesendirian Hema selama hidup di kota yang asing baginya.

pria yang begitu Hema percayai tak akan pernah mengkhianatinya. bahkan lebih dari itu, Hema selalu bermimpi bisa hidup dengan Rendy. menjalin hubungan lebih serius kedepannya hingga impian itu berlabuh pada suatu tempat yang dinamakan pernikahan.

itulah deretan impian Hema setelah lulus kuliah. menikah dan berbahagialah dengan pria pilihannya.

"Gue butuh bantuan lo...".

ucapan Rendy yang terdengar ambigu di telinga Hema. bagaimana tidak? mereka telah menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah tadi. makan bersama dan akhirnya kembali pada tempat tinggal masing-masing. tapi tiba-tiba Rendy kembali datang ke tempat kost Hema dan meminta bantuan darinya.

entah bantuan apa yang bisa Hema lakukan untuk kekasihnya itu. melihat wajah Rendy yang begitu kalut, Hema tau ada sebuah beban yang mengganggu Rendy saat ini.

"Bantuan apa?".

setidaknya Hema ingin tau apa yang bisa ia lakukan untuk pria yang dicintainya itu.

asalkan tidak berat dan tidak di luar kemampuan Hema, ia siap melakukannya.

"Sorry Ma..." ucap Rendy lagi. yang mana mampu membuat wajah Hema semakin penasaran. keningnya mengkerut seiring dengan banyak pertanyaan yang memenuhi kepalanya. apa? kenapa? bagaimana?

lebih tepatnya kenapa permintaan maaf lolos begitu saja dari mulut Rendy.

mereka tidak sedang bertengkar. bahkan hubungannya baik-baik saja. lalu apa alasan Rendy meminta maaf?

"Ada apa Ren? apa ada hal yang mengganggumu?" tanya Hema. tangannya terulur menggenggam jemari tangan Rendy penuh kehangatan.

meyakinkan Rendy kalau Hema akan berada di sampingnya walaupun dalam keadaan yang sesulit apapun.

"Besok saja kita bicara lagi..." jawab Rendy pada akhirnya. ada sebuah kebimbangan dalam dirinya. melepaskan genggaman tangan Hema dan spontan beranjak dari tempat duduk. wajah kalutnya sama sekali tidak berkurang, semakin membuat Hema penasaran apa yang tengah terjadi saat ini.

Rendy segera bangkit dan meninggalkan tempat itu. menyisakan Hema yang berdiri menatap keheranan dengan isi kepala bertanya-tanya.

***

Seorang pria tengah duduk bersandar ranjang kamar tidur. menekuk lutut dan memeluknya sangat erat.

tak jauh darinya, serpihan bekas ponsel berceceran di lantai kamar. mungkin pria itu baru saja membanting ponselnya hingga hancur sedemikian rupa. meluapkan rasa kekecewaan yang entah karena apa.

"Apa semudah itu melupakannya?" gerutunya pelan. setelahnya hening kembali menguasi keadaan. mata pria itu memerah menahan kesedihan. atau lebih tepatnya sebuah kemarahan yang tertahan cukup lama. jelas sekali ada sebuah kekecewaan dalam manik mata berwarna hitam tersebut. tangannya mengepal kuat, hendak memukul apa saja yang ada di dekatnya.

cukup lama hingga pada akhirnya pria itu bangkit melepaskan jaket yang masih membungkus tubuh bagian atas dan membuangnya begitu saja ke lantai kamar.

langkah kakinya terseret membawanya masuk ke dalam kamar mandi. menghidupkan shower. air hangat mampu meredakan kemarahannya. mengguyur kepala dan kembali mendapatkan kewarasannya.

Huuff....

Guyuran iar dari atas benar-benar membasahi seluruh tubuh. mata pria itu memejam, mengingat semua kenangan beberapa tahun silam yang bahkan sampai saat ini, detik ini jelas terekam dalam ingatannya. tak sedikitpun yang hilang ataupun terpotong adegannya. semuanya berputar bagaikan kaset sebuah film, tanpa jeda.

"Dewasalah sedikit Hean, 4 tahun bukanlah waktu yang lama bukan?".

Sebuah perkataan kembali menggema memenuhi telinganya.

perkataan dari seseorang yang tanpa sadar melukai perasaannya. dan sekarang kembali mengingatnya saja, seperti menyulut kemarahan dalam hatinya.

Hean tersenyum kecut, heran bagaimana bisa perkataan itu keluar langsung dari gadis yang ia percaya.

Hean Dirga, itulah nama panjang pria itu.

seorang pria yang begitu dini untuk menerima kekecewaan dalam sebuah percintaan.

di tinggalkan pacar pertamanya ke luar negeri untuk kuliah, itulah yang Hean rasakan.

Padahal banyak sekali Universitas terbaik di negeranya, tapi nyatanya tak mampu membuat si gadis tetap tinggal di dekat Hean.

tak memperdulikan bagaimana perasaan Hean, apa yang dilakukan Hean sampai bersujud menjatuhkan harga dirinya memohon untuk memintanya tetap tinggal di negara ini. semuanya sia-sia.

kekasihnya itu tetap keras kepala dan meninggalkan Hean.

Dan setelah 3 tahun berlalu. disaat Hean masih menyembuhkan luka lamanya yang belum kering, sebuah nomor asing mengirim pesan pribadi di ponsel miliknya. Ya... gadis yang telah lama pergi itu tiba-tiba menanyakan keadaan Hean saat ini.

Tanpa dosa ia berusaha menjalin komunikasi kembali dengan Hean, tanpa mengetahui bagaimana keadaan Hean selama ini.

kembali menggoncang hati Hean untuk kesekian kalinya.

"Bermimpilah kalau Hean yang sekarang masih sama seperti Hean yang dulu...".

gumamnya sesaat setelah langkah kaki membawa pria itu keluarga dari kamar mandi.

mengganti pakaian dan bersiap tidur. berharap apa yang terjadi hari ini adalah sebuah mimpi belaka. dan ketika esok tiba, semuanya akan baik-baik saja.

***

Halo semuanya...

Semoga suka dan jangan lupa di favorit kan ya, biar tau kapan update terbarunya...

Terpopuler

Comments

ossy Novica

ossy Novica

prolog yang lumayan ,lanjuuut

2022-09-01

1

tyasasih

tyasasih

hadir

2022-09-01

1

Yuni Setyawan

Yuni Setyawan

aq masih stay di dear mantan,aq pikir author LG sibuk bgt hingga g' pernah update, ternyata sudah ada cerita yg beda,🤭 ,bner" g' nggeh sama notif aq 🤦🤦🤦

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Awal Bencana.
3 3. Membayar Hutang (1).
4 4. Membayar Hutang (2).
5 5. Hari Penuh Luka.
6 6. Aku Bukan Pel*cur!
7 7. Janji 40 Hari.
8 8. Kepanikan Sasa.
9 9. Bertemu Hean Lagi.
10 10. Rendy Dan Kenangan.
11 11. Salah Tingkah.
12 12. Cerita Hantu Versi Hean.
13 13. Berangkat Bersama.
14 14. Wanita Masa Lalu
15 15. Hari Ke-20.
16 16. Menemani Hema.
17 17. Keputusan Hean.
18 18. Rumah Baru.
19 19. Tetangga Tampan.
20 20. Buku Harian Hema.
21 21. List Keinginan Hema.
22 22. Intan.
23 23. Yang Ku Takutkan.
24 24. Kangen.
25 25. Sebatas Tempat Makan.
26 26. Kencan.
27 27. Olahraga Bersama.
28 28. Pulang.
29 29. Ulang Tahun Hema.
30 30. Belum Pulang.
31 31. Hari Ke-35.
32 32. Menghitung Hari.
33 33. Pernah Jatuh Cinta.
34 34. Milikku.
35 35. Agnes.
36 36. Kenapa?
37 37. Bertemu.
38 38. Hari Wisuda.
39 39. Kembang Api Perpisahan.
40 40. Masa Kini.
41 41. Bayang-Bayang Hean.
42 42. CEO Baru.
43 43. 3 Sahabat.
44 44. Jio dan Sasa.
45 45. Senyum Hema.
46 46. Terkejut.
47 47. Harus Bagaimana?
48 48. Bukan Apa-Apa.
49 49. Masalah Rambut.
50 50. Tetangga Yang Dulu.
51 51. Hujan Sore (1).
52 52. Hujan Sore (2).
53 53. Kalau Bisa.
54 54. Dia Seperti...
55 55. Kencan Yang Dipaksakan.
56 56. Kecewa.
57 57. Makan Siang.
58 58. Dia Selingkuh.
59 59. Menyelinap Masuk.
60 60. Keisengan Hean.
61 61. Senja.
62 62. Putus Cinta.
63 63. Menghibur Hean.
64 64. Semangkuk Ramen.
65 65. Ketahuan.
66 66. Butuh Pengakuan.
67 67. Bima.
68 68. Seperti Ruang Sidang.
69 69. Menunggu Restu.
70 70. Pernikahan Yang Mendadak.
71 71. Kota Yang Menyeramkan.
72 72. Perpisahan.
73 73. Rencana Hean.
74 74. Satu Tahun.
75 75. Malam Yang Buruk.
76 76. Bagian Dari Masa Lalu.
77 77. Tinggal Terpisah.
78 78. Kehidupan Dalam Perut.
79 79. Kehidupan Baru Hema.
80 80. Berhenti Menungguku!
81 81. Sepiring Omelet.
82 82. Zain.
83 83. Perjalanan Sasa dan Jio.
84 84. Tidak Seharusnya.
85 85. Mimpi Buruk.
86 86. Pengakuan.
87 87. Pengakuan (2).
88 88. Kelahiran Prematur.
89 89. Hean Berhak Bahagia.
90 90. Berkerja Keras.
91 91. Zain dan Hean.
92 92. Buah Kerja Keras.
93 93. 2 Pria Beda Masalah.
94 94. Melihatnya Dari Jauh.
95 95. Perjuangan Dimas Untuk Intan.
96 96. Pengorbanan Seorang Ayah.
97 97. Bellavia Dirga.
98 98. Pernikahan Jio-Sasa
99 99. Dipermainkan Takdir.
100 100. Terkuak.
101 101. Pemilik Hati.
102 102. Kembalinya Rendy.
103 103. Rendy Lagi.
104 104. Penyelamat Yang Sama.
105 105. Taman Hotel.
106 106. Meminta Maaf.
107 107. Memperebutkan Bella.
108 108. Kehilangan Bella.
109 109. Benarkah?
110 110. Mulut Ember Jio.
111 111. Penyesalan Hema.
112 112. Bella Terjatuh.
113 113. Kesedihan Hean.
114 114. Pendonor Untuk Bella.
115 115. Hutang Budi.
116 116. Berdamai.
117 117. Ulang Tahun Bellavia.
118 118. Menggoda Hean.
119 119. Rumah Hema.
120 120. Makna Puntung Rokok.
121 121. Kencan.
122 122. FINAL.
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Awal Bencana.
3
3. Membayar Hutang (1).
4
4. Membayar Hutang (2).
5
5. Hari Penuh Luka.
6
6. Aku Bukan Pel*cur!
7
7. Janji 40 Hari.
8
8. Kepanikan Sasa.
9
9. Bertemu Hean Lagi.
10
10. Rendy Dan Kenangan.
11
11. Salah Tingkah.
12
12. Cerita Hantu Versi Hean.
13
13. Berangkat Bersama.
14
14. Wanita Masa Lalu
15
15. Hari Ke-20.
16
16. Menemani Hema.
17
17. Keputusan Hean.
18
18. Rumah Baru.
19
19. Tetangga Tampan.
20
20. Buku Harian Hema.
21
21. List Keinginan Hema.
22
22. Intan.
23
23. Yang Ku Takutkan.
24
24. Kangen.
25
25. Sebatas Tempat Makan.
26
26. Kencan.
27
27. Olahraga Bersama.
28
28. Pulang.
29
29. Ulang Tahun Hema.
30
30. Belum Pulang.
31
31. Hari Ke-35.
32
32. Menghitung Hari.
33
33. Pernah Jatuh Cinta.
34
34. Milikku.
35
35. Agnes.
36
36. Kenapa?
37
37. Bertemu.
38
38. Hari Wisuda.
39
39. Kembang Api Perpisahan.
40
40. Masa Kini.
41
41. Bayang-Bayang Hean.
42
42. CEO Baru.
43
43. 3 Sahabat.
44
44. Jio dan Sasa.
45
45. Senyum Hema.
46
46. Terkejut.
47
47. Harus Bagaimana?
48
48. Bukan Apa-Apa.
49
49. Masalah Rambut.
50
50. Tetangga Yang Dulu.
51
51. Hujan Sore (1).
52
52. Hujan Sore (2).
53
53. Kalau Bisa.
54
54. Dia Seperti...
55
55. Kencan Yang Dipaksakan.
56
56. Kecewa.
57
57. Makan Siang.
58
58. Dia Selingkuh.
59
59. Menyelinap Masuk.
60
60. Keisengan Hean.
61
61. Senja.
62
62. Putus Cinta.
63
63. Menghibur Hean.
64
64. Semangkuk Ramen.
65
65. Ketahuan.
66
66. Butuh Pengakuan.
67
67. Bima.
68
68. Seperti Ruang Sidang.
69
69. Menunggu Restu.
70
70. Pernikahan Yang Mendadak.
71
71. Kota Yang Menyeramkan.
72
72. Perpisahan.
73
73. Rencana Hean.
74
74. Satu Tahun.
75
75. Malam Yang Buruk.
76
76. Bagian Dari Masa Lalu.
77
77. Tinggal Terpisah.
78
78. Kehidupan Dalam Perut.
79
79. Kehidupan Baru Hema.
80
80. Berhenti Menungguku!
81
81. Sepiring Omelet.
82
82. Zain.
83
83. Perjalanan Sasa dan Jio.
84
84. Tidak Seharusnya.
85
85. Mimpi Buruk.
86
86. Pengakuan.
87
87. Pengakuan (2).
88
88. Kelahiran Prematur.
89
89. Hean Berhak Bahagia.
90
90. Berkerja Keras.
91
91. Zain dan Hean.
92
92. Buah Kerja Keras.
93
93. 2 Pria Beda Masalah.
94
94. Melihatnya Dari Jauh.
95
95. Perjuangan Dimas Untuk Intan.
96
96. Pengorbanan Seorang Ayah.
97
97. Bellavia Dirga.
98
98. Pernikahan Jio-Sasa
99
99. Dipermainkan Takdir.
100
100. Terkuak.
101
101. Pemilik Hati.
102
102. Kembalinya Rendy.
103
103. Rendy Lagi.
104
104. Penyelamat Yang Sama.
105
105. Taman Hotel.
106
106. Meminta Maaf.
107
107. Memperebutkan Bella.
108
108. Kehilangan Bella.
109
109. Benarkah?
110
110. Mulut Ember Jio.
111
111. Penyesalan Hema.
112
112. Bella Terjatuh.
113
113. Kesedihan Hean.
114
114. Pendonor Untuk Bella.
115
115. Hutang Budi.
116
116. Berdamai.
117
117. Ulang Tahun Bellavia.
118
118. Menggoda Hean.
119
119. Rumah Hema.
120
120. Makna Puntung Rokok.
121
121. Kencan.
122
122. FINAL.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!