2. Awal Bencana.

HAPPY READING...

***

Udara malam benar-benar dingin seolah mampu membekukan apapun. angin bertiup cukup kencang dengan sesekali kilatan petir mengukir langit Ibukota.

"Gue sudah bilang kan? bayar sekarang juga atau gue benar-benar mematahkan tangan lo!" bentak seseorang dengan wajah bringasnya.

"Tapi gue belum ada uang sama sekali...".

Yang di gertak tentu saja ketakutan, bahkan detak jantungnya serasa menggila.

"Memang gue peduli? ini sudah lebih dari 6 bulan... dan lo seperti tidak berkeinginan untuk membayarnya...". mencengkeram dagu seperti hendak menghancurkan lawannya.

Rendy benar-benar ketakutan melihat 3 pria di depannya. peluhnya bercucuran seperti habis berolahraga. tapi bedanya saat ini ia berada dlama bahaya. yang mungkin saja, lengah sedikit nyawanya bisa melayang.

"Gue janji, gue janji... 3 hari lagi...".

Tapi bukannya mendapat ampunan, pria bernama Jio justru mengangkat sebuah besi panjang dan bersiap memukul Rendy.

"JANGANN!" teriak Rendy spontan.

diikuti dengan reflek tubuhnya yang tiba-tiba terduduk. Nafasnya berkejaran dengan tubuh yang sedikit gemetar.

Sial! umpatnya. nyatanya apa yang ia alami hanya sebuah mimpi saja.

tapi terasa begitu nyata bahkan nafas Rendy juga ikut naik turun seirama dengan detak jantung yang menggila.

dengan tangan yang masih bergetar, di raihnya sebotol air yang selalu ia siapkan di nakas samping tempat tidur. menenggak air itu dengan tergesa-gesa dan kembali memikirkan mimpi buruk yang baru dialaminya.

Apa yang harus gue lakukan? batinnya bicara.

esok pagi adalah hari ketiga yang diminta Rendy. dan ia harus membayar hutangnya.

tapi sampai detik ini, Rendy benar-benar tidak memiliki uang sama sekali. itulah yang membuatnya bingung.

"Aggghh...". Rendy berteriak, mengacak rambutnya dengan kasar.

***

Pagi telah tiba. Rendy sudah bersiap untuk meninggalkan kediamannya.

Seperti hari-hari sebelumnya, mengendarai motor sport berwarna merah Rendy membelah jalanan Ibukota menuju ke Kampus dimana ia menimba ilmu selama ini.

tak ada yang berubah mulai dari penampilan, pakaian, ataupun yang lainnya.

Sepanjang malam Rendy tidak kembali tidur. pria itu telah memikirkan matang-matang apa yang akan ia lakukan saat ini.

Hingga perjalanan yang biasanya terasa cukup panjang, entah kenapa terasa singkat. Tiba-tiba motor itu telah tiba di parkiran, membuat Rendy mau tak mau harus segera turun dari kendaraannya.

"Huff...". membuang nafasnya kasar, Rendy bersiap. bejalan menuju ke gedung Universitas sambil menggenggam ponsel di tangannya.

satu hal pasti yang harus Rendy lakukan. mengirim pesan kepada Hema agar gadis itu menunggunya setelah kelas hari ini usai.

Rendy : [Tunggu di Kantin sepulang kuliah]

pesan singkat itupun terkirim. tanpa menunggu pesan balasan dari Hema, Rendy kembali mengantongi ponselnya dan berjalan menuju ke kelasnya.

Baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi, terlihat 2 orang pria sebayanya berdiri di ambang pintu kelas. tatapan mereka jelas tertuju pada Rendy seorang.

Sial! apa yang mereka inginkan sepagi ini?

Rendy hanya bisa mengumpat dengan kedatangan mereka. karena keberadaan dua pria itu jelas memiliki maksud terselubung.

Benar saja, salah satu dari mereka menjentitkan jemarinya, meminta Rendy mendekat atau sekedar keluar dari ruangan kelas.

membuat Rendy menghela nafasnya kasar walaupun tubuhnya otomatis bangkit. berjalan menuju ke arah mereka.

"Lo lupa?". salah satu dari mereka bersuara. meletakkan lengan kirinya tepat di bahu Rendy.

"Gue sudah bilang kan? nanti gue kabari..." jawab Rendy meyakinkan kalau ucapannya bukan hanya bualan saja. setidaknya Rendy tidak akan melupakan janjinya.

"Gue akan bicara dengan Hean sendiri..." tambahnya.

"Awas kalau lo bohong lagi!" ancam lainnya.

tentu saja atak membuat Rendy takut, tapi tetap menganggukkan kepalanya setuju.

Tanpa basa-basi, kedua pria itu pun meninggalkan Rendy. berjalan melewati kelas lain dengan gaya mereka.

Br*ngs*k!

Rendy memukul tembok di sampingnya. melampiaskan rasa kekesalan yang ia rasakan saat ini. mengacak rambutnya dengan kasar tanpa memperdulikan tatapan teman-teman yang heran melihat tingkahnya.

***

Di kelas lain, dua pria yang tadi menemui Rendy akhirnya masuk. duduk di bangku masing-masing dengan wajah jumawanya.

"Apa dia berani masuk hari ini?" tebak Hean dengan senyum penuh ejekan.

"Iya,".

jawaban dari Dimas seketika membuat Hean membulatkan matanya terheran.

karena dugaannya, Rendy tidak seberani itu. masuk dan menampakkan diri setelah apa yang telah terjadi.

"Gue tidak yakin kalau Rendy bisa membayar hutangnya hari ini..." timpa Jio. membuat Hean dan Dimas beralih menatapnya.

Tanpa di ketahui siapapun, ternyata Rendy memiliki hutang kepada Hean dan teman-temannya.

bahkan Hema juga tidak mengetahui hal itu.

Entah alasan apa yang membuat Rendy sampai bisa memiliki hutang, tapi yang jelas saat ini ia benar-benar kesulitan untuk membayarnya.

"Awas saja kalau dia sampai berani membohongi ku lagi..." ancam Hean. karena telah banyak waktu Hean memakan omong kosong Rendy selama ini.

5 juta memanglah sangat kecil bagi Hean yang memang notabene nya anak orang kaya. tapi bukan berarti orang lain bisa seenaknya meminjam uang darinya bahkan sampai waktu yang sangat lama.

 

Hingga sore hari setelah kelas usai, Hema lah yang pertama datang ke Kantin. memesan minuman dan duduk di bangku besi samping jendela tepat menghadap ke arah gedung Fakultasnya.

Tangannya meraih ponsel, mengetik sesuatu sebelum akhirnya kembali meletakkan benda pipih itu di meja dan menikmati minumannya.

Tak butuh waktu lama, sosok yang ia nantikan akhirnya menampakkan batang hidungnya. berjalan mendekati tempat duduk Hema dan duduk di samping kiri.

"Sudah menunggu lama?".

Hema menggeleng. ia baru saja tiba bahkan bisa dilihat dari gelas minumannya yang masih penuh.

"Nanti malam gue jemput ya..." ucap Rendy tak lagi berbasa-basi.

"Mau kemana?" tanya Hema penuh keheranan. walaupun biasanya Rendy memang selalu menjemput dirinya entah untuk makan atau sekedar menikmati suasana malam Ibukota, tapi kali ini terasa berbeda. apalagi dengan raut wajah Rendy yang seperti risau akan suatu hal.

"Makan," jawab Rendy singkat. menampakkan senyum kakunya agar Hema tidak terlalu curiga.

"Oke...".

sungguh Rendy sedikit menyesal melihat senyum indah yang melengkung di wajah kekasihnya itu.

Maaf...

Setelah mengantarkan Hema kembali ke kost, Rendy mencoba untuk mengirim pesan kepada Hean.

 

Dan di tempat lain, Hean tersenyum tak percaya. melemparkan ponselnya di meja setelwha membaca pesan singkat yang baru ia terima.

"Dari Rendy?" tebak Jio yang duduk di sampingnya sambil menghisap sebatang rokok.

anggukkan kepala Hean menjawab semua pertanyaan sahabat-sahabatnya.

"Kalian tidak penasaran apa isi pesannya?". masih dengan senyum aneh, Hean menyerahkan ponsel ke tangan Dimas, dan Jio juga ikut mengintip apa isi pesan dari lawannya itu.

Seketika mata keduanya membulat. Dimas dan Jio menatap satu sama lain dan beralih pada Hean.

"Gila..." ucap keduanya hampir bersamaan.

tidak menyangka kalau Rendy bisa berpikir jauh dari perkiraan mereka.

"Lo mau Yan?" tanya Jio dengan sangat penasaran. apakah Hean mau menerima tawaran yang diberikan Rendy atau tidak.

"Boleh lah kalau sebanding dengan uang 5 juta... hahaha,". tawa Hean menjadi satu-satunya sumber suara yang tercipta di Apartemen tersebut.

"Sinting!" ucap Jio dan Dimas yang keheranan dengan jalan pikiran sahabatnya tersebut.

***

Halo... Tekan Favorit ya... biar tidak ketinggalan

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

merinding aku...😱

2022-11-14

0

ossy Novica

ossy Novica

Apa Rendy berniat ngegadain Hema ke Hean , gila juga si Rendy numbalin Hema ntuk bayar hutang.

2022-09-01

1

tyasasih

tyasasih

masih nyimak🤭

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Awal Bencana.
3 3. Membayar Hutang (1).
4 4. Membayar Hutang (2).
5 5. Hari Penuh Luka.
6 6. Aku Bukan Pel*cur!
7 7. Janji 40 Hari.
8 8. Kepanikan Sasa.
9 9. Bertemu Hean Lagi.
10 10. Rendy Dan Kenangan.
11 11. Salah Tingkah.
12 12. Cerita Hantu Versi Hean.
13 13. Berangkat Bersama.
14 14. Wanita Masa Lalu
15 15. Hari Ke-20.
16 16. Menemani Hema.
17 17. Keputusan Hean.
18 18. Rumah Baru.
19 19. Tetangga Tampan.
20 20. Buku Harian Hema.
21 21. List Keinginan Hema.
22 22. Intan.
23 23. Yang Ku Takutkan.
24 24. Kangen.
25 25. Sebatas Tempat Makan.
26 26. Kencan.
27 27. Olahraga Bersama.
28 28. Pulang.
29 29. Ulang Tahun Hema.
30 30. Belum Pulang.
31 31. Hari Ke-35.
32 32. Menghitung Hari.
33 33. Pernah Jatuh Cinta.
34 34. Milikku.
35 35. Agnes.
36 36. Kenapa?
37 37. Bertemu.
38 38. Hari Wisuda.
39 39. Kembang Api Perpisahan.
40 40. Masa Kini.
41 41. Bayang-Bayang Hean.
42 42. CEO Baru.
43 43. 3 Sahabat.
44 44. Jio dan Sasa.
45 45. Senyum Hema.
46 46. Terkejut.
47 47. Harus Bagaimana?
48 48. Bukan Apa-Apa.
49 49. Masalah Rambut.
50 50. Tetangga Yang Dulu.
51 51. Hujan Sore (1).
52 52. Hujan Sore (2).
53 53. Kalau Bisa.
54 54. Dia Seperti...
55 55. Kencan Yang Dipaksakan.
56 56. Kecewa.
57 57. Makan Siang.
58 58. Dia Selingkuh.
59 59. Menyelinap Masuk.
60 60. Keisengan Hean.
61 61. Senja.
62 62. Putus Cinta.
63 63. Menghibur Hean.
64 64. Semangkuk Ramen.
65 65. Ketahuan.
66 66. Butuh Pengakuan.
67 67. Bima.
68 68. Seperti Ruang Sidang.
69 69. Menunggu Restu.
70 70. Pernikahan Yang Mendadak.
71 71. Kota Yang Menyeramkan.
72 72. Perpisahan.
73 73. Rencana Hean.
74 74. Satu Tahun.
75 75. Malam Yang Buruk.
76 76. Bagian Dari Masa Lalu.
77 77. Tinggal Terpisah.
78 78. Kehidupan Dalam Perut.
79 79. Kehidupan Baru Hema.
80 80. Berhenti Menungguku!
81 81. Sepiring Omelet.
82 82. Zain.
83 83. Perjalanan Sasa dan Jio.
84 84. Tidak Seharusnya.
85 85. Mimpi Buruk.
86 86. Pengakuan.
87 87. Pengakuan (2).
88 88. Kelahiran Prematur.
89 89. Hean Berhak Bahagia.
90 90. Berkerja Keras.
91 91. Zain dan Hean.
92 92. Buah Kerja Keras.
93 93. 2 Pria Beda Masalah.
94 94. Melihatnya Dari Jauh.
95 95. Perjuangan Dimas Untuk Intan.
96 96. Pengorbanan Seorang Ayah.
97 97. Bellavia Dirga.
98 98. Pernikahan Jio-Sasa
99 99. Dipermainkan Takdir.
100 100. Terkuak.
101 101. Pemilik Hati.
102 102. Kembalinya Rendy.
103 103. Rendy Lagi.
104 104. Penyelamat Yang Sama.
105 105. Taman Hotel.
106 106. Meminta Maaf.
107 107. Memperebutkan Bella.
108 108. Kehilangan Bella.
109 109. Benarkah?
110 110. Mulut Ember Jio.
111 111. Penyesalan Hema.
112 112. Bella Terjatuh.
113 113. Kesedihan Hean.
114 114. Pendonor Untuk Bella.
115 115. Hutang Budi.
116 116. Berdamai.
117 117. Ulang Tahun Bellavia.
118 118. Menggoda Hean.
119 119. Rumah Hema.
120 120. Makna Puntung Rokok.
121 121. Kencan.
122 122. FINAL.
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Awal Bencana.
3
3. Membayar Hutang (1).
4
4. Membayar Hutang (2).
5
5. Hari Penuh Luka.
6
6. Aku Bukan Pel*cur!
7
7. Janji 40 Hari.
8
8. Kepanikan Sasa.
9
9. Bertemu Hean Lagi.
10
10. Rendy Dan Kenangan.
11
11. Salah Tingkah.
12
12. Cerita Hantu Versi Hean.
13
13. Berangkat Bersama.
14
14. Wanita Masa Lalu
15
15. Hari Ke-20.
16
16. Menemani Hema.
17
17. Keputusan Hean.
18
18. Rumah Baru.
19
19. Tetangga Tampan.
20
20. Buku Harian Hema.
21
21. List Keinginan Hema.
22
22. Intan.
23
23. Yang Ku Takutkan.
24
24. Kangen.
25
25. Sebatas Tempat Makan.
26
26. Kencan.
27
27. Olahraga Bersama.
28
28. Pulang.
29
29. Ulang Tahun Hema.
30
30. Belum Pulang.
31
31. Hari Ke-35.
32
32. Menghitung Hari.
33
33. Pernah Jatuh Cinta.
34
34. Milikku.
35
35. Agnes.
36
36. Kenapa?
37
37. Bertemu.
38
38. Hari Wisuda.
39
39. Kembang Api Perpisahan.
40
40. Masa Kini.
41
41. Bayang-Bayang Hean.
42
42. CEO Baru.
43
43. 3 Sahabat.
44
44. Jio dan Sasa.
45
45. Senyum Hema.
46
46. Terkejut.
47
47. Harus Bagaimana?
48
48. Bukan Apa-Apa.
49
49. Masalah Rambut.
50
50. Tetangga Yang Dulu.
51
51. Hujan Sore (1).
52
52. Hujan Sore (2).
53
53. Kalau Bisa.
54
54. Dia Seperti...
55
55. Kencan Yang Dipaksakan.
56
56. Kecewa.
57
57. Makan Siang.
58
58. Dia Selingkuh.
59
59. Menyelinap Masuk.
60
60. Keisengan Hean.
61
61. Senja.
62
62. Putus Cinta.
63
63. Menghibur Hean.
64
64. Semangkuk Ramen.
65
65. Ketahuan.
66
66. Butuh Pengakuan.
67
67. Bima.
68
68. Seperti Ruang Sidang.
69
69. Menunggu Restu.
70
70. Pernikahan Yang Mendadak.
71
71. Kota Yang Menyeramkan.
72
72. Perpisahan.
73
73. Rencana Hean.
74
74. Satu Tahun.
75
75. Malam Yang Buruk.
76
76. Bagian Dari Masa Lalu.
77
77. Tinggal Terpisah.
78
78. Kehidupan Dalam Perut.
79
79. Kehidupan Baru Hema.
80
80. Berhenti Menungguku!
81
81. Sepiring Omelet.
82
82. Zain.
83
83. Perjalanan Sasa dan Jio.
84
84. Tidak Seharusnya.
85
85. Mimpi Buruk.
86
86. Pengakuan.
87
87. Pengakuan (2).
88
88. Kelahiran Prematur.
89
89. Hean Berhak Bahagia.
90
90. Berkerja Keras.
91
91. Zain dan Hean.
92
92. Buah Kerja Keras.
93
93. 2 Pria Beda Masalah.
94
94. Melihatnya Dari Jauh.
95
95. Perjuangan Dimas Untuk Intan.
96
96. Pengorbanan Seorang Ayah.
97
97. Bellavia Dirga.
98
98. Pernikahan Jio-Sasa
99
99. Dipermainkan Takdir.
100
100. Terkuak.
101
101. Pemilik Hati.
102
102. Kembalinya Rendy.
103
103. Rendy Lagi.
104
104. Penyelamat Yang Sama.
105
105. Taman Hotel.
106
106. Meminta Maaf.
107
107. Memperebutkan Bella.
108
108. Kehilangan Bella.
109
109. Benarkah?
110
110. Mulut Ember Jio.
111
111. Penyesalan Hema.
112
112. Bella Terjatuh.
113
113. Kesedihan Hean.
114
114. Pendonor Untuk Bella.
115
115. Hutang Budi.
116
116. Berdamai.
117
117. Ulang Tahun Bellavia.
118
118. Menggoda Hean.
119
119. Rumah Hema.
120
120. Makna Puntung Rokok.
121
121. Kencan.
122
122. FINAL.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!