Istri Kesayangan Pilihan Oma

Istri Kesayangan Pilihan Oma

Fakta yang sangat menyakitkan

"Halo...halo Dian,kamu dengar sura kakak kan?"

Elen berusaha meninggikan suara,agar orang yang dia hubungi melalui telefon seluler yang berada diseberang dapat mendengar suaranya.

"ahh,iya kak,Dian dengar kok!"

jawab Dian yang tersadar dari lamunanya.Dian yang sedari tadi termenung untuk mencari alasan apa yang akan di berikan olehnya untuk kakak iparnya itu.

"Kamu bisa nggak antarin motornya sekarang,soalnya kakak mau pulang ambil baju ganti untuk Tasya sekarang?"

Elen meminta dengan sagat lembut pada Diana.

"itu kak,mama bilang...bagaimana ya cara jelasin ke kak Elen?"

Diana sangat kebingungan bagaimana cara menyampaikanya pada kakak iparnya,dia sangat tidak tega untuk melukai perasaan kakak iparnya itu yang sementara saat ini dalam keadaan susah.

"Mari sini mama yang omong!"

Ucap mama Rosa dengan ketus sambil merampas handpone dari tangan Diana.

"Elen kamu taukan kalau motor ini dulu saya yang beli? karna Marcel sudah tidak ada,jadi motor ini saya ambil alih!"

Kata mertuanya itu yang membuat hati Elen sangat hancur mendengar ucapan mama mertuanya tersebut,tidak terasa airmata Elenpun kembali menetes,sangat menyakitkan sekali kenyataan hidup yang ia alami,belum genap satu tahun sang suami Marcel berpulang pada sang empunya,sekarang dia dia dihadapkan dengan keadaan yang sangat menyakitkan,dimana sang buah hati Tasya buah cinta hasil pernikahanya dengan Marcel sakit dan sering jatuh pingsan dan muntah-muntah.

"Tapi ma setidaknya tunggu Tasya sembuh,saya janji kalau Tasya sudah sembuh saya akan kembalikan motornya ke mama!"

Elen sangat berharap agar sang mertua memahami keadaanya saat ini.

"Tidak bisa Elen...kamu kan tau kalau Dian butuh motor kalau mau ke kampus?"

Ucap mama Rosa dengan sangat ketus,entah kenapa semenjak kematian Marcel dia sangat membenci Elen anak mantunya tersebut.

mama Rosa menganggap bahwa Elen adalah pembawa sial.

"tapi ma,saya sangat memerlukan motor itu ma,soalnya kalau pulang pergi dari rumah kerumah sakit makan biaya,sementara keuangan saya sudah menipis"

Elen memohon dengan sangat,agar mama mertuanya dapat mengerti,dan mau mengembalikan motor tersebut.

"itu urusan mu Elen! apa peduliku?."jawab mertuanya itu tanpa iba.

"Ma...Tasya ini cucu mama!"

Elen tidak habis pikir jalan pikir mama mertuanya itu,bagaimana mungkin dia tidak peduli samasekali keadaan Tasya yang sangat memprihatinkan.Boleh saja ia membenci Elen,tapi Tasya?,apa pantas seorang nenek mengabaikan keadaan cucunya yang sedang sakit?.

Tanpa memikirkan perasaan anak mantunya itu,mama Rosa memutuskan pangggilan sepihak.

"ma...kasihan kak Elen ma,kak Elen pasti sudah tidak ada uang lagi untuk biaya berobat Tasya!"

Diana sangat sedih melihat keadaan kakak iparnya dan ponakanya."kamu diam saja Diana!! biarkan dia menderita,karna dialah Marcel kakak mu meninggal,dia perempuan pembawa sial!,"

Ucap mama Rosa dengan penuh kebencian. Elen yang masih merenungi nasibnyapun dikagetkan dengan suara perawat yang memanggilnya

"keluarga pasien Natasya??"

Mendengar suara perawat menyebut nama putrinya Elenpun segera bergegas menghampiri perawat tersebut.

"iya suster saya ibunya!"

perawat itupun langsung menyuruh Elen untuk masuk menemui dokter yang menangani Tasya.

"Begini bu,maaf sebelumnya sebenarya sangat berat untuk menyampaikan ini,tapi biar bagaimanapun saya tetap harus sampaikan,dari seluruh pemeriksaan yang sudah dilakukan anak ibu menderita kanker otak stadium tiga"

Bagai disambar petir Elenpun bangkit berdiri sambil menutup mulutnya merasa tidak percaya akan penyampaian dokter barusan,hampir saja Elen terjatuh karna tidak kuat untuk berdiri, ia merasakan sekujur tubuhnya mendadak lemas tak bertenaga setelah mendengar kabar yang baru saja didengar olehnya.

"Tidak mungkin dok! ini pasti ada kesalahan!"

sesaat wajah cantik Elen berlinang airmata,sang dokter yang tidak tega melihat Elenpun berusaha untuk menghibur.

"anda harus kuat nyonya tidak boleh putus asa!"

Elen menatap dengan nanar meja kerja dokter muda tersebut.Dengan tangan dan kaki yang masih gemetar kala mendengar fonis dari dokter berusaha tetap tenang meski hatinya hancur berkeping-keping.

"Apa tidak ada kemungkinan untuk anak saya sembuh dokter?"

Tanya Ellen dengan sedih,ia berharap ada suatu harapan atau lebih tepatnya suatu muzizat untuk Tasya bisa sembuh.

"Kemungkinan untuk sembuh itu akan selalu ada,namun jalan satu-satunya yang bisa kita tempuh sekarang adalah melakukan operasi,tapi biayanya bukanlah sedikit mengingat kita akan melakukan operasinya di singapura."kata Dokter menjelaskan.

Tanpa mempedulikan dokter yang masih berbicara padanya Elen bangkit dan berlari keluar, dia memasuki kamar yang sudah dua minggu ini dia selalu berada disana. Elen melangkah dengan tenang,ia menghapus air matanya yang tidak pernah berhenti, sambil mendekati tempat tidur Tasya.Elen memandangi wajah mungil Tasya yang pucat.

" Tasya anak mama bangun sayang..."

Elen membangunkan Tasya anaknya karna dia takut Tasya tidak akan membuka mata sampai selamanya,namun tampaknya Tasya masih tidur dengan lelap,tidak lama Elen mendengar suara pintu terbuka.

Elen kamu makan dulu...kamu juga perlu jaga kesehatan,kalau kamu sakit siapa yang akan menjaga Tasya?"

Ujar ibu santi,ya selama dua minggu Tasya dirawat dirumah sakit ini,hanya ibu Santilah yang setiap hari dengan setia menjenguk Tasya,beliau adalah kepala sekolah TK Donbosco tempat Elen mengajar setiap hari,tapi sudah dua minggu dia tidak masuk,bukan karna ia melalaikan tugasnya,namun kalau bukan dia siapalagi yang akan mengurus Tasya dirumah sakit?.

Namun bukan senyum yang menyambutnya sama seperti biasa Elen menyambut kedatanganya, tapi deraian airmata yang ia lihat dari janda muda itu.

"Ada apa Elen? kenapa kamu menangis?"

Ibu santi jadi panik melihan Elen menangis dengan pilu.

"Bu, Tasya mengalami penyakit kanker otak stadium tiga!"

"a-apa?"

Ellen mengatakanya dengan hati yang sangat sakit.ia meremas dadanya yang terasa sesak rasa yang sangat menyakitkan,belum genap satu tahun Marcel suaminya meninggal dalam kecelakaan tunggal,sekarang ia di hadapkan dengan kenyataan yang lebih pahit lagi.Anak semata wayangnya,buah cinta dari pernikahanya dengan mendiang suaminya Marcel.

Ibu Santi merasa syok dengan berita ini,dalam hati ia berkata.

"kasihan sekali kamu Elen,kenapa nasibmu sesedih ini? ya Tuhan cobaan apa lagi yang akan Kau berikan padanya?"

"Bu...tadi ibu kesini pake motor?"

Elen bertanya pada ibu Santi.

"iya Elen,emang kenapa?

Tanya ibu Santi

"bu bisa tidak saya titip jaga Tasya sebentar?sekalian saya pinjam motor ibu untuk ambil pakaian kerumah!"

" memangnya motor kamu ada dimana? tanya bu Santi dengan raut wajah bingung.

"kemarin Dian pinjam bu,katanya mau pake untuk pergi kuliah!"

Elen menjelaskan pada ibu Santi.

"kan dia ada motor sendiri? kok gak ada rasa peduli sedit ya sama ponakan sendiri? padahal ponakan kandung lho?"

Ibu Santipun sangat jengkel pada keluarga suaminya Elen.Ia sangat heran melihat keluarga Marcel yang tidak punya rasa iba sedikit pun pada Tasya dan Elen,boleh lah mereka benci pada Elen,tapi setidaknya mereka harus peduli dengan Tasya.KarnaTasyalah satu-satunya darah daging dari anak mereka tersebut.

"ini kuncinya Elen,kamu hati-hati dijalanya!"

Elenpun menerima kunci motor dari ibu Santi dan berlalu,jarak yang harus Elen tempuh dari rumah sakit kurang lebih empat belas kilo meter,biasanya kalau memakai jasa ojek biaya untuk pulang pergi lima puluh ribu rupiah,itulah sebabnya Elen harus memakai motor sendiri agar mengurangi pengeluaran,mengingat keuanganya sekarang sudah sngat tipis sekali.

Saat sudah berada di rumah kakak kandungnya itu,Elen langsung mengutarakan niatnya untuk meminjam uang pada kakak semata wayangnya itu.

"kak Milka kalau kakak ada uang,bisa tidak pinjamin saya? tidak banyak kok kak!"

Ucap Elen pada kakak semata wayangnya itu.

"dek bukanya kakak tidak mau tapi kak Rio sekarang sudah tau kalau selama ini kakak sering bantu kamu,jadi kak Rio sekarang sudah mengambil alih semua dalam pengelolaan uang!"

Milkapun mengatakan semuanya,karna memang selama ini Milka sembunyi-sembunyi untuk membantu Elen sang adik,karna setiapkali Milka meminta agar membantu Elen adiknya selalu suaminya menolak,entahlah dia tidak habis pikir,tidak ada rasa ibakah dihati suaminya itu untuk adik kandung dari istrinya?.

Padahal orangtua mereka sudah tidak ada.Ayah sudah berpulang empat tahun yang lalu,sementara ibu sudah lama tiada,sejak Elen umur satu tahun,ibunya meninggal karena gagal ginjal.

"Maafkan kakak dek,kakak tidak bisa bantu".

Milka dengan terpaksa mengatakanya pada adik kandungnya itu.

"kak...Tasya mengidap kanker otak stadium tiga!"

Elen kembali mengucapkan kata-kata itu dalam keadaan dada yang terasa sesak.

"Apa?,kamu jangan bercanda dek!"

Elenpun ingin semua penjelasan yang ia dengar dari dokter semuanya bohong,tapi ini adalah fakta,fakta yang sangat menyakitkan sekali baginya.

"kak aku sangat butuh uang untuk biaya operasi Tasya,tapi harus kemana kak?"

.Elen menangis sejadi-jadinya,rasanya dia sudah tidak sanggup lagi,tapi bagaimana mungkin dia menyerah begitu saja? dalam hati dia berdoa

"Tuhan...aku perca bahwa Engkau akan memberikan jalan yang terbaik dan akupun percaya bahwa badai ini akan berlalu dari hidup ku,jadilah apapun yang Engkau kehendaki dari hidup ku Tuhan,karna aku adalah hamba Mu!"

Elen berusaha untuk kuat demi buah hati yang sangat dia cintai.

"dek begini saja,bagaimana kalau kita jual rumah peninggalan bapak?"

Milka memberikan usul pada Elen.

"kakak tidak marah kalau rumah peninggalan bapak dijual?" tanya Elen pada Milka.

"Elen...dengan cara inilah kakak bisa bantu kamu dek..karna kakak tidak punya cara lain untuk bantu kamu."

Akhirnya secercah harapan itupun ada,Elen sangat bersyukur memiliki kakak yang sangat peduli padanya,namun di tengah kebahagiaan kecil mereka,Rio suami Milka yang sedari tadi mendengar ucapan Milka istrinya dan Elen adik iparnya merasa tidak terima.

"Milka kenapa kamu sebodoh itu hah? rumah itu bukan hanya haknya Elen,tapi kamu lebih berhak karna kamu yang lebih tertua,jadi kamu pikirkan dulu sebelum bicara!!"

Rio membentak istrinya Milka.

"Rio kami berdua punya hak yang sama untuk rumah itu,saya sebagai kakak berkewajiban untuk membantunya" jawab Milka tak kalah sengit."cihh kamu sekarang sudah berani melawan sama suami,baik kalau kamu masih keras kepala juga ingin menjual rumah itu,hari inipun aku akan menggugat perceraian kita,kau mengerti?

Rio yang emosinya sudah sampai di ubun-ubun sudah tidak berpikir panjang lagi akan kalimat yang keluar dari mulutnya.

Episodes
1 Fakta yang sangat menyakitkan
2 Dukar(duda karatan)
3 Bertemu dengan tante Olivia
4 Ellio pedro Hawkins
5 Kunjungan oma Osi
6 Operasi Tasya
7 Kepergian Tasya untuk selamanya
8 Aku ingin sendiri!
9 Arthur ingin bertemu Elen
10 Aku hamil
11 Karna aku mencintai mu
12 Perkelahian Samuel dan Ellio
13 Saya pria labil,akibat terlalu lama menjomblo
14 Rebutan coklat yang sangat manis
15 Rencana Sely
16 Ares Edward Clark
17 Garuda Panca sila
18 Kekecewaan tante Oliv
19 Kedatangan kak Milka
20 Menjemput kak Milka
21 Kata Samuel kamu cantik
22 Ellio mogok bicara
23 Kecurigaan tante Oliv
24 Kau sangat payah Sam!
25 Kucing kecil
26 Luna mengetahui kebusukan Sely
27 Piknic 1
28 Piknic 2
29 Luna membeberkan rencana jahat Sely
30 Perdebatan Sely dan Bram
31 Samuel cemburu
32 Duel Antara Samuel dan Jack
33 Mengobati luka Samuel
34 Pura-pura pingsan
35 Menemui Luna
36 Kucing kecil
37 Jaga Luna untuk ku
38 Ungkapan perasaan Samuel
39 Aku ada disini untuk mu
40 Elen ku
41 Aku ada di sini
42 Buaya darat
43 Kecemburuan Ellio
44 Kekecewaan Luna
45 Aku menutup mata
46 Mengunjungi kampung halaman Elen
47 Ungkapan perasaan Ellio
48 Merencanakan pernikahan
49 Rencana jahat Angela
50 Aku akan selalu menjagamu.
51 Ares memperingati Samuel
52 Ares memperingati Samuel
53 Ares memperingati Samuel
54 Ares memperingati Samuel
55 Jahatnya Mami Liza
56 Di apartemen Jack
57 Di apartemen Jack
58 Apa kau menyesal?
59 Rencana melamar Luna
60 Aku merindukan mu
61 Mencari Dian
62 Luna di sekap 1
63 Luna di sekap 2
64 Tantangan Ares
65 Apa kau benar-benar mencintai ku?
66 Pernikahan Samuel dan Elen
67 Kedatangan keluarga Luna
68 Memakai gaun yang sama
69 Dasar buaya darat!
70 Rencana bulan madu
71 Kalau kau mau,kau boleh tidur bersandar di pundak ku!
72 Apa kau pernah memiliki kekasih?
73 Permintaan maaf mama Rosa
74 Aku tidak mau ada pengganggu
75 Gejala yang sama
76 Sebuah masa lalu
77 Kemenangan Arthur
78 Mario Arjuna Edo
79 Medan tempur
80 Dia adalah istri ku!
81 Aku akan merebutnya dari mu
82 Membujuk Elen
83 Rahasia Mami Liza
84 Ke Puncak
85 Mimpi buruk
86 Kembalinya Tania
87 Kembalinya Tania 2
88 Ternyata kau masih hidup.
89 Berjanjilah!
90 Ceraikan aku.
91 Kau wanita kuat
92 Keputusan Elen
93 Perdebatan Milka dan Jack
94 Pulanglah bersama ku.
95 Kebencian Arsen pada Eliza
96 Penolakan Arthur
97 Duel Samuel dan Ares.
98 Kepedulian Ares
99 Elen sedang kritis
100 Rencana jahat Mami Eliza
101 Kecurigaan Jack
102 Kepergian Oma
103 Kala Samuel mengetahui keadaan Istrinya
104 Kenapa kau tega Tania?
105 Mati suri
106 Perdebatan Arsen dengan Mami Liza
107 Dia bukan Pelakor!
108 Sekuntum Bunga
109 Pertengkaran Samuel dan Elen
110 Kata-kata pedis Samuel
111 Sofia dan Mitha
112 Kau sangat menggemaskan!
113 Kerinduan Arthur pada Elen
114 Aku ikhlas Elen!
115 Siapa Ayah ku sebenarnya?
116 Sikap tegas Samuel
117 Tentang Sofia dan Mitha
118 Wanita Es
119 Cemburu
120 Rasa cinta Samuel yang belum hilang
121 Taruhan Ares dan Mitha
122 Permintaan Mitha
123 Sakit hati
124 Mengunjungi Luna
125 Tolong jaga Elen untuk ku.
126 Kembali bersedih
127 Aladin
128 Merindukan Ares
129 Rencana melamar kerja
130 Menyusun rencana jahat
131 Aksi Tania dan ibunya
132 Kemarahan Samuel
133 Samuel vs Mitha
134 Bercerai
135 Elen pergi
136 Surat Elen untuk Mitha
137 Usaha Jack
138 Di pinggir Cleo
139 Wanita ku
140 Sebastian
141 Pahlawan di tengah hujan
142 Calon Istri ku.
143 Aku sangat merindukan mu.
144 Menikah lah dengan ku.
145 Bertemu Samuel dan Arthur.
146 Harapan Ares
147 Aku sangat mencintai Elen
148 Menemui Arthur
149 Penyesalan selalu datang terlambat.
150 Cinta yang sudah tumbuh
151 Mencari Elen
152 Berdebat dengan Tania.
153 Lamaran Ares
154 Pernikahan Ares
155 Cinta yang belum pudar
156 Di tolong oleh Celvin
157 Kemarahan Ares
158 Melindungi Elen dengan segenap jiwa.
159 Aku tidak bisa hidup tanpa mu
160 Api cemburu.
161 Menghindar
162 Curahan hati Richart
163 Semakin mencintainya
164 Itu bukan urusan mu!
165 Aku cemburu
166 Kenapa sangat sulit melupakan mu.
167 Apa dia lebih tampan dari kami bertiga?
168 Lamaran Celvin
169 Aku masih ingin sendiri.
170 Pulau Amor
171 Pesawat Kertas
172 Bertemu kembali
173 Rencana untuk menikah
174 Hamil muda
175 Jangan takut
176 Kakak Ipar
177 Wanita bar-bar.
178 Mendiami ku
179 Tidak ada yang bisa memahami perasaan ku.
180 Mengalami pendarahan
181 Untuk apa bertahan?
182 Beraninya kau!
183 Kemarahan
184 Menikahlah dengan ku.
185 Dia akan membunuh ku.
186 Dia sudah mati!
187 Tamatlah riwayat mu!
188 Panggil aku Daddy.
189 Menitip Arthur
190 Kau tidak usah pulang!
191 Cukup aku saja.
192 Posesif
193 Aku akan mencungkil mata mu!
194 Kau sangat beruntung.
195 Di mana jodoh ku?
196 Crixantuc Aquino Clark
197 Chatalea
198 Anggrek hitam
199 Bukan kah ada kau?
200 Aku akan membayar hutang-hutangnya.
201 Aku akan menjaganya dengan baik
202 Calon istri ku
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Fakta yang sangat menyakitkan
2
Dukar(duda karatan)
3
Bertemu dengan tante Olivia
4
Ellio pedro Hawkins
5
Kunjungan oma Osi
6
Operasi Tasya
7
Kepergian Tasya untuk selamanya
8
Aku ingin sendiri!
9
Arthur ingin bertemu Elen
10
Aku hamil
11
Karna aku mencintai mu
12
Perkelahian Samuel dan Ellio
13
Saya pria labil,akibat terlalu lama menjomblo
14
Rebutan coklat yang sangat manis
15
Rencana Sely
16
Ares Edward Clark
17
Garuda Panca sila
18
Kekecewaan tante Oliv
19
Kedatangan kak Milka
20
Menjemput kak Milka
21
Kata Samuel kamu cantik
22
Ellio mogok bicara
23
Kecurigaan tante Oliv
24
Kau sangat payah Sam!
25
Kucing kecil
26
Luna mengetahui kebusukan Sely
27
Piknic 1
28
Piknic 2
29
Luna membeberkan rencana jahat Sely
30
Perdebatan Sely dan Bram
31
Samuel cemburu
32
Duel Antara Samuel dan Jack
33
Mengobati luka Samuel
34
Pura-pura pingsan
35
Menemui Luna
36
Kucing kecil
37
Jaga Luna untuk ku
38
Ungkapan perasaan Samuel
39
Aku ada disini untuk mu
40
Elen ku
41
Aku ada di sini
42
Buaya darat
43
Kecemburuan Ellio
44
Kekecewaan Luna
45
Aku menutup mata
46
Mengunjungi kampung halaman Elen
47
Ungkapan perasaan Ellio
48
Merencanakan pernikahan
49
Rencana jahat Angela
50
Aku akan selalu menjagamu.
51
Ares memperingati Samuel
52
Ares memperingati Samuel
53
Ares memperingati Samuel
54
Ares memperingati Samuel
55
Jahatnya Mami Liza
56
Di apartemen Jack
57
Di apartemen Jack
58
Apa kau menyesal?
59
Rencana melamar Luna
60
Aku merindukan mu
61
Mencari Dian
62
Luna di sekap 1
63
Luna di sekap 2
64
Tantangan Ares
65
Apa kau benar-benar mencintai ku?
66
Pernikahan Samuel dan Elen
67
Kedatangan keluarga Luna
68
Memakai gaun yang sama
69
Dasar buaya darat!
70
Rencana bulan madu
71
Kalau kau mau,kau boleh tidur bersandar di pundak ku!
72
Apa kau pernah memiliki kekasih?
73
Permintaan maaf mama Rosa
74
Aku tidak mau ada pengganggu
75
Gejala yang sama
76
Sebuah masa lalu
77
Kemenangan Arthur
78
Mario Arjuna Edo
79
Medan tempur
80
Dia adalah istri ku!
81
Aku akan merebutnya dari mu
82
Membujuk Elen
83
Rahasia Mami Liza
84
Ke Puncak
85
Mimpi buruk
86
Kembalinya Tania
87
Kembalinya Tania 2
88
Ternyata kau masih hidup.
89
Berjanjilah!
90
Ceraikan aku.
91
Kau wanita kuat
92
Keputusan Elen
93
Perdebatan Milka dan Jack
94
Pulanglah bersama ku.
95
Kebencian Arsen pada Eliza
96
Penolakan Arthur
97
Duel Samuel dan Ares.
98
Kepedulian Ares
99
Elen sedang kritis
100
Rencana jahat Mami Eliza
101
Kecurigaan Jack
102
Kepergian Oma
103
Kala Samuel mengetahui keadaan Istrinya
104
Kenapa kau tega Tania?
105
Mati suri
106
Perdebatan Arsen dengan Mami Liza
107
Dia bukan Pelakor!
108
Sekuntum Bunga
109
Pertengkaran Samuel dan Elen
110
Kata-kata pedis Samuel
111
Sofia dan Mitha
112
Kau sangat menggemaskan!
113
Kerinduan Arthur pada Elen
114
Aku ikhlas Elen!
115
Siapa Ayah ku sebenarnya?
116
Sikap tegas Samuel
117
Tentang Sofia dan Mitha
118
Wanita Es
119
Cemburu
120
Rasa cinta Samuel yang belum hilang
121
Taruhan Ares dan Mitha
122
Permintaan Mitha
123
Sakit hati
124
Mengunjungi Luna
125
Tolong jaga Elen untuk ku.
126
Kembali bersedih
127
Aladin
128
Merindukan Ares
129
Rencana melamar kerja
130
Menyusun rencana jahat
131
Aksi Tania dan ibunya
132
Kemarahan Samuel
133
Samuel vs Mitha
134
Bercerai
135
Elen pergi
136
Surat Elen untuk Mitha
137
Usaha Jack
138
Di pinggir Cleo
139
Wanita ku
140
Sebastian
141
Pahlawan di tengah hujan
142
Calon Istri ku.
143
Aku sangat merindukan mu.
144
Menikah lah dengan ku.
145
Bertemu Samuel dan Arthur.
146
Harapan Ares
147
Aku sangat mencintai Elen
148
Menemui Arthur
149
Penyesalan selalu datang terlambat.
150
Cinta yang sudah tumbuh
151
Mencari Elen
152
Berdebat dengan Tania.
153
Lamaran Ares
154
Pernikahan Ares
155
Cinta yang belum pudar
156
Di tolong oleh Celvin
157
Kemarahan Ares
158
Melindungi Elen dengan segenap jiwa.
159
Aku tidak bisa hidup tanpa mu
160
Api cemburu.
161
Menghindar
162
Curahan hati Richart
163
Semakin mencintainya
164
Itu bukan urusan mu!
165
Aku cemburu
166
Kenapa sangat sulit melupakan mu.
167
Apa dia lebih tampan dari kami bertiga?
168
Lamaran Celvin
169
Aku masih ingin sendiri.
170
Pulau Amor
171
Pesawat Kertas
172
Bertemu kembali
173
Rencana untuk menikah
174
Hamil muda
175
Jangan takut
176
Kakak Ipar
177
Wanita bar-bar.
178
Mendiami ku
179
Tidak ada yang bisa memahami perasaan ku.
180
Mengalami pendarahan
181
Untuk apa bertahan?
182
Beraninya kau!
183
Kemarahan
184
Menikahlah dengan ku.
185
Dia akan membunuh ku.
186
Dia sudah mati!
187
Tamatlah riwayat mu!
188
Panggil aku Daddy.
189
Menitip Arthur
190
Kau tidak usah pulang!
191
Cukup aku saja.
192
Posesif
193
Aku akan mencungkil mata mu!
194
Kau sangat beruntung.
195
Di mana jodoh ku?
196
Crixantuc Aquino Clark
197
Chatalea
198
Anggrek hitam
199
Bukan kah ada kau?
200
Aku akan membayar hutang-hutangnya.
201
Aku akan menjaganya dengan baik
202
Calon istri ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!