Pagi ini oma Osi ingin berkunjung ke mansion ponakanya Olivia,sudah lama rasanya ia tidak melihat ponakanya itu,apalagi oma tau bahwa Olivia ponakanya itu baru pulang dari suatu daerah yang terkenal dengan gelang asli dari gading gajah.
Setelah sampai di mansion Olivia,ponakanya itu menyambutnya dengan kehebohan.
"Oliviaaa,,,peluk mama sayang,mama kangennn,,," teriak oma Osi heboh,ia merentangkan kedua tanganya agar Olivia berhambur kepelukanya.
"Oliv,kok kamu tidak kasitahu mama sih? kalau kamu ke Flores?"
tanya oma kesal pada Olivia.Olivia sedari kecil sudah terbiasa memanggil oma dengan sebutan mama, karna oma Osi adalah kakak kandung dari wanita yang melahirkan Olivia,karna ibu kandung Olivia meninggal saat Olivia masih disekolah dasar.
Dan ayah Olivia menikah lagi,sejak ayahnya meninggal oma Osi meminta pada ayahnya untuk oma rawat,mengingat oma tidak memiliki anak perempuan,anak oma Osi hanya satu yaitu Matyus Lovez ayah kandung Samuel.
"Maafin saya ma,,,lain kali,saya akan ajak mama!"
jawab Oliv pada oma Osi.
"Tapi mama tenang saja,,,karna saya tidak lupa beliin mama oleh-oleh,,, mama tunggu disini ya!" Olivia beranjak menuju kamarnya.
Beberapa menit kemudian Elliopun muncul.
"Haii oma,,,oma tambah cantik aja deh!!"
canda Ellio pada oma,yang ditanggapi ketus oleh oma Osi.
"ehhhh kamu kadal buntungg?"
jawab oma sumringah,"dih oma galak amat sih?masa,,,ganteng begini dikatain kadal buntung sih?"
tanya Ellio kesal."habis mau dipanggil apa?kalau bukan kadal buntung ya buaya buntung aja!"
jawab oma pura-pura marah pada Ellio,begitulah mereka berdua kalau sudah ketemu pasti selalu berdebat tidak jelas,namun oma sangat menyayangi Ellio sama seperti oma menyayangi Samuel.
"ma,,ini punya mama dan ini punya Artur!" tante Oliv menyerahkan beberapa gelang serta beberapa tas dan baju branded untuk oma,dan memberikan beberapa set permainan pada Arthur yang sedari tadi hanya diam bagai patung hidup.
"Nahh,,,yang ini untuk cucu ku yang tampan" tante Oliv menyerahkan permainan yang sengaja ia beli untuk Arthur.
Beginilah sikap tante Olivia pada Arthur,ia selalu berusaha untuk membuat anak kecil yang satu ini bisa hanya untuk sekedar tersenyum padanya.Meski ia tahu sangat mustahil untuk nenyentuh perasaan anak itu,sikapnya sangat dingin bahkan melebihi dinginya es.
Beberapa orang bahkan mengira bahwa Arthur bisu tidak dapat bicara.Karna selain Samuel dan oma Osi tidak ada yang mampu untuk berinteraksi langsung dengan Arthur.Bahkan disekolah tak sekalipun teman atau guru yang pernah mendengar Arthur sekedar menjawab "ya" atau "tidak" pada guru yang bertanya padanya.
Bahkan beberapa guru sudah menyerah pada sikap dingin Arthur yang dinginya melebihi kutub utara.Namun meski sikapnya sangat dingin,tapi Arthur selalu mendapat nilai yang baik untuk semua mata pelajaranya.
"ma dipake dong gelangnya!!" kata tante Oliv pada oma Osi.
"wauww,,,oma tambah cantik dehh!" Ellio memuji oma,yang memang kelihatan tambah cantik dengan memakai gelang gading yang tante Oliv berikan.
" hehh,,,buaya buntung! tidak usah menggombal kau!,,,kau pikir aku terpikat dengan rayuan maut mu?? bahkan keong yang lagi sekarat dan kambing congekpun tak akan mempan dengan gombalan mu!!"
Elliopun tertohok dengan jawaban oma.Saat Ellio ingin menyerang oma dengan jurus andalanya,namun belum sempat menyerang oma,mereka dikagetkan dengan suara jeritan Tasya
"Mama...sakit ma...sakit sekali,aaa...sakitt" Tasya pingsan kembali.Ellen hanya menangis tak berdaya.Tante Oliv yang mendengar teriakan Tasya langsung berinisiatif untuk memanggil dokter,yang sudah tante Oliv tunjuk untuk menangani Tasya, operasi belum bisa dilakukan, karna masih menunggu hasil pemeriksaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Oma Osi yang tidak tau apa-apa merasa heran,suara anak kecil siapa yang ada mansion ini? karna oma tahu pasti,bahwa tidak ada anak kecil di mansion ini.Karna rasa penasaranya yang tinggi omapun ikut berlari mengekor dibelakang tante Oliv dan Ellio.
Setelah beberapa menit menunggu dokter,akhirnya yang ditunggupun tiba.
"Dokter Yoga,,,bagaimana keadaanya dok?" tanya tante Oliv pada dokter Yoga.
"Nyona,,,kami sudah melakukan pemeriksaan,keadaan Tasya semakin memburuk nyonya,minggu depan kita akan lakukan operasi!" jawab dokter Yoga.
"Tapi dok,,,kenapa harus minggu depan? apa operasinya tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari ini?."kata tante Oliv.
"Sebenarnya bisa nyonya,,,tapi resikonya sangat besar,mengingat kanker yang diidapnya sudah mendekati stadium akhir,kami masih membutuhkan beberapa dokter ahli lainya."ucap dokter Yoga panjang lebar.
"kira-kira kapan operasinya dilakukan dokter?" tanya Elen angkat bicara,yang sedari tadi hanya diam medengar penjelasan dokter Yoga.
"Rencananya dokter Lukas dan dokter Tomy akan tiba hari sabtu,kemungkinan jadwal operasinya akan dilakukan hari senin.
"baik dokter Yoga,,,terimakasih"
Setelah dokter Yoga pergi meinggalkan mansion milik tate Oliv dan Ellio,tante Oliv memperkenalkan Elen pada Oma yang sedari tadi penasaran akan Elen dan Tasya.Setelah mereka berkenalan tante Oliv mengajak Oma dan Elen serta Arthur untuk makan siang.
Selama mereka makan pandangan Elen tak henti-hentinya memperhatikan sosok bocah yang sedari tadi hanya diam tak bersuara.Elen ingin menyapa bocah tampan yang umurnya tak jauh dari Tasya,namun ia mengurungkan niatnya kala mendengar dialog antara Oma dan tante Oliv.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments