Bukan Cinta Biasa
Nama ku Airin. Aku seorang single parent. Aku menjadi janda ketika aku hamil Assyfa. Putri kecilku yang sangat ku sayangi. Deminya lah ku masih mampu bertahan menjalani hidupku di dunia ini.Saat itu aku bahkan tak tau kalau di rahimku telah hadir buah hatiku. Buah hati yang sangat diharapkan oleh semua pasangan suami istri.
Tapi tidak denganku, awalnya aku tak ingin memilikinya dalam pernikahanku. Bukan karna aku wanita yang tak punya nurani seorang Ibu, atau bukan karna aku tak menginginkan ada anak yang lahir dari rahimku. Semua karna suamiku. Ya, suami ku seorang yg ringan tangan. Dia sering sekali, memukulku. Meskipun hanya karna masalah sepele, tak segan segan dia melayangkan tangannya padaku. Apakah itu tamparan ataupun pukulan di tubuhku.
Hampir setiap hari, tubuhku jadi sasaran pukulannya. Belum hilang sakit yg kemaren, hari ini kembali ku dapatkan lebam baru di kulitku.
Malam malam ku penuh dengan air mata. Aku merasa benar benar kehilangan hidupku. Puas memukul ku, dia juga selalu melampiaskan hasratnya. Tak peduli bagaimana keadaanku. Saat dia menginginkan tubuhku, aku harus siap melayaninya. Jika aku menolak maka pukulan demi pukulan akan ku terima.
Belum lagi, dia tak pernah menafkahiku. Aku bekerja sebagai seorang kryawan di sebuah perusahaan. Bersyukur, gaji yang kuperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhanku. Karna dia tak pernah memberiku uang sesen pun. Bahkan yang ada, setiap dia dirumah. Dia selalu menyuruhku menyiapkan makanan. Tanpa pernah memberi ku uang.
Setiap hari dia memarahiku. Ada saja alasannya, termasuk rasa cumburu nya yg tak jelas dengan teman teman sekantorku. Dan lagi, stelah bertengkar. Akan ada bekas di tubuhku. Bekas pukulan tangannya.
Jangan tanya apa pekerjaan suamiku, aku sendiripun tak tau. Kadang dia keluar rumah dari pagi hingga malam. Terkadang dia dirumah seharian juga, tidur makan tidur lagi. Tanpa ada kerjaan.
Karna itulah aku tak ingin punya anak drinya. Karna aku tak ingin anakku melihat penderitaanku karna Ayahnya.Atau aku tak ingin anakku merasakan apa yang aku rasakan. Cukup aku saja yang menjadi sasak tinjunya, cukup aku saja yang menerimasetiap siksaannya. Jangan anakku. karna itulah aku sangat berharap, Allah jangan memberikan anak dalam pernikahan kami.
Kenapa aku menikah dengannya ? semua karna Ayahku. Ayahku memaksaku menikah dengannya. Tepatnya, ayahku telah menjualku kepadanya. Ayahku adalah seorang pemabuk. Setiap hari ayah pulang dalam keadaan mabuk. Aku dan Ibu ku tak tau bagaimana sampai ayah berhutang banyak kepadanya. Sampai ayahku pun memaksaku menikah dengannya. Kalau aku tidak mau, maka dia akan memasukkan Ayahku ke penjara karna tidak mampu membayar hutang hutangnya.Karna itu sejak awal pernikahan kami, tak pernah sedkitpun kurasakan arti kebahagian pernikahan.
Apalagi rasa cinta, tak pernah ada dihatiku. Yag kurasakan saat menjadi istrinya hanyalah kebencian. Karna semua sakit yang tiap hri kudapatkan, tak penah ada rasa apapun dihati ku, selain hanya kebencian.
Pernah aku mencoba untuk kabur darinya. Aku sembunyi, menghindar darinya. Tapi apa yang dilakukannya, dia mendatangi orangtuaku. Memukuli ayah dan ibuku. Sampai dia memgancam akan memperk*s* satu satunya adik perempuanku, kalau aku masih tidak mau kembali kepadanya. Akhirnya Aku mengalah, dan kembali menjalani hidup sebagai istrinya.
Dia mengancamku, kalau aku kembali kabur darinya atau bercerai darinya, maka keluargaku akan menerima akibatnya. Sungguh aku tak kuasa saat itu. Aku hanya bisa pasrah dengan nasibku.
Ibu ku menyuruhku kabur lagi. Ibu bilang, biarlah dia akan menghajar ayah dan ibu. Yang penting aku bisa terbebas darinya. Dan adikku pun disiruh pergi dari rumah, pergi merantau ke kota lain. Kemana saja, asal tak bertemu lagi dengan suamiku itu.
Lagi lagi aku coba kabur, dan apa yang dia lakukan. Dia menghajar Ayahku habis habisan. Sampai Ayah mengalami luka yang sangat parah. Dia mematahkan kaki Ayahku. dan mengirim foto Ayah yang terluka kepadaku. Dan akhirya aku kembali kembali menyerah.
Aku telah mencoba melaporkan nya kepada Polisi. Berharap dia akan dihukum, dipenjara. Tapi apalah dayaku. Dia bisa bebas dengan cepat dengan uang jaminan dari orangtuanya. Karna memang Ayahnya adalah termasuk orang yang terkenal di kota ku.
Dan apa yang kudapat setelah itu, lagi lagi siksaan darinya.
Pernah juga dia pulang kerumah dalam keadaan mabuk, dan membawa serang wanita bersamanya. Aku yakin wanita wanita yang dibawa nya itu adalah wanita pangg*lan. Krna dari pakaian mereka yg kurang bahan menurut ku. Dan juga dandanan mereka yang terlalu norak menurutku.
Dia bercinta dengan wanita wanita itu dirumah kami. Membawa wanita wanita itu ke kamarku. Bahkan tak jarang dia menyuruhku menyiapkan makanan untuk nya dan wanita wanita nya itu.
Aku bisa apa, tak ada yang bisa kulakukan. Kalau tak ingin dia menghajarku, aku harus mematuhi segala perintahnya. Apapun itu. Walaupun itu sudah menjatuhkan harga diriku.
Teman, aku tak punya teman. suatu ketika dia pernah menghajar teman satu kantorku. Karna dia mengira aku meceritakan tentang rumah tangga kami kepada temanku itu. Padahal, itu semua hanya kecurigaannya saja. Sejak itu aku tak pernah punya teman dekat lagi. Aku tak ingin orang lain dapat masalah karnaku.
Hingga ada suatu hari aku menyerah, aku putus asa. Aku sudah tak kuat lagi. Dan aku ingin mengakhiri hidupku. Aku ingin bunuh diri. Karna kaburpun percuma. Dia pasti akan menyakiti orantuaku. Agar aku kembali lagi padanya.
Aku berniat untuk menabrakkan tubuhku ke truck atau mobil yg melaju kencang dijalan raya. Aku benar benar ingin mati saat itu. Mungkin dengan aku mati maka sakit yang kurasakn baru akan berhenti. Fikir ku saat itu hanya kematianlah yang dapat membebaskanku dari siksaannya.
Saat aku sudah ingin berlari ke arah jalan raya yang ku lihat sebuah truk minyak melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba tiba aku merasakan ada yang menghentikanku. Orang itu menarikku menepi, dengan memeluku dia membawaku ke pinggir jalan. Sehingga aku selamat dari tabrakan truk itu.
Aku berteriak, meronta. Aku marah. kenapa dia harus menolongku.Aku tak terima.
"lepaskan aku, biarkan aku mati. jangan ikut campur dengan urusanku." sambil trus berteriak aku berusaha melepaskan pelukannya. Aku mash ingin mencoba untuk mengakhiri hidupku.
"diamlah, jangan bodoh. apapun masalahmu bunuh diri bukanlah jalan keluar yang baik" suara orang yang menyelamatkanku.
"siapa anda berani menghalangiku, tau apa anda,dengan masalahu. tidak usah sok baik, anda pikir anda ber hak melarang ku. Lepaskan aku"Aku tak peduli, aku terus berteriak padanya. Berusaha melepaskan pegangan nya dariku.
Tiba tiba dia menamparku. Ku rasakan pandanganku seketika gelap, dunia seakan terasa berputar. Dan, akhirnya aku pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments