pengacara

Sudah lebih dua minggu aku di dalam tahanan. Tapi tak ada pemeriksa apapun padaku. Apakah benar, keluarga mas andri membayar hukum. Agar aku selamanya dipenjara.

Apakah sekuat itukah kekuatan uang, sehingga benar benar menghancurkan hidupku. Sebegitu hinakah aku. Sampai kapan aku akan didalam sini, apakah seumur hidupku. Bagaimana nanti anakku. "ya Allah, bantulah hambaMu ini" aku hanya bisa menjerit dalam hati.

Aku lelah menangis, terakhir kedatangan Ibu menjengukku. Ibu bilang aku semakin kurus. Meskipun aku berusaha menutupi kesedihanku. Ibu tau aku berbohong. Lama Ibu memelukku sebelum pulang. Tak henti hentinya beliau meminta maaf padaku. Apalagi, kata Ibu Ayah sekarang semakin sakit sakitan. Ayah paling merasa bersalah.

"Bu, bilang Ayah ya. Jangan menyiksa diri Ayah. Airin sudah memaafkan Ayah. Airin sudah ikhlas, mungkn ini sebagai bakti Airin kepada Ayah dan Ibu. menikah dengan mas Andri. Tapi maafkan Airin kalau akhirnya seperti ini. Airin masih kurang kesabaran. Airin lah yang harusnya minta maaf kepada Ayah dan Ibu." ujarku kepada Ibu waktu itu.

Ya, karna semuanya sudah tak guna lagi untuk di sesali. Aku hanya berusaha utuk ikhlas kan segalanya Allah lebih tau.

"Airin, ada tamu untuk anda. " suara penjaga membuyarkan lamunanku. Penjaga membuka pintu sel ku dan mengantarkan ku keruang berkunjung.

Ku lihat seorang pria berpakaian formal. Ber Jas dan berdasi. Penampilannya terlihat sangat Rapi. Aku tak mengenalnya sama sekali. Siapa dia.

Dia langsung bangun dari duduknya. " maaf. ini dengan Ibu Airin ya" dia bertanya padaku.

"iya, saya Airin. Bapak ini siapa ya? " jawabku balik bertanya.

"kenalkan saya Syahdan. Saya yang akan menangani kasus Ibu dipengadilan nanti." ujarnya sambil mngulurkan tangan. Aku terkejut, siapa yang mengirim pengacara ini untuk membelaku. Ragu ku terima uluran tangannya. Kami pun bersalaman.

"Tapi maaf pak pengacara. Siapa yang memberitau masalah saya ke bapak. Saya merasa tak punya kenalan yg bisa membantu masalah saya. Dan terus terang, saya tidak mampu membayar nanti nya." aku langsung saja bertanya, agar hati ku tenang. Karna aku tak tau siapa yg berbaik hati untuk membantuku.

"Ibu tidak perlu risau, siapapun orang yang meminta saya membanti ibu itu tidak penting. Ibu juga tak perlu memikikan masalah biaya apapun. Ini semua murni untuk membantu Ibu." kata pengacara itu.

"saya sudah mempelajari kasus ibu, untuk membuat Ibu keluar dari penjara itu memang tidak mungkin. Karna semua bukti bukti sudah kuat membuktikan Ibu bersalah sudah membunuh suami Ibu Airin." kata pengacara itu. Aku hanya terdiam mendengarkan.

"tapi nanti dipersidangan, saya akan berusaha membantu untuk meringankan hukuman ibu. Mengingat ibu selama ini sudah di aniaya oleh suami ibu itu Mungkin kita akan bisa menyebut tindakan iu ini sebagai pembelaan melindungi diri." kata pengacara itu.

"saya harap ibu bisa bekerjasama, mngkin nanti saya akan mengajukan beberapa pertanyaan atau ibu bisa menceritakan semua pelakuan suami ibu kepada saya." kata pengacara itu lagi.

"saya tau mngkin ini seperti membuka luka. tapi saya harap tidak ada yang Ibu sembunyikan atau Ibu tutupi. Karna kita butuh semuaketerangan ibu untuk isa menjadi pembelaan ibu di pengadilan nanti." pengacara itu menjelaskan lagi.

Aku masih diam, pengacara syahdan benar. Ini seperti membuka luka lagi, kalau aku harua menceritakan lagi kisah pilu rumah tanggaku. Tapi aku haru lakukan, mungkin ini sebagai ikhtiarku.

"Bagaimana bu Airin. Apakah Ibu bisa bekerja sama" tanya pengacara Syahdan.

"Baiklah pak, saya siap. Semoga Alla berikan kemudahan. Aamiin." jawabku.

"Oke bu Airin. Hari ini sampai disini dulu. Nanti saya akan datang lagi untuk mengajukan beberpa pertanyaan juga sekalian membawa berkas berkas yang haru Ibu tanda tangani." kat pengacara Syahdan.

Diapun berdiri dan pamit " sampai bertemu kembali bu Airin. " dia pamit sambil mengulurlan tangannya. Aku terima jabatan tangan nya sambil memgucapkan terimakasih. " Terima kasih pak Syahdan atas bantuannya" ujarku.

Pengacara itu hanya menganggukan kepalanya dan kemudian pergi. Dan akupun kembali ke sel ku.

flashback ON

"ayo lah mas, jangan pelit gitu. Mas harus bantu dia. Kasian mas. Apalagi dia tengah hamil. Kasian maaasss" Luna masih saja merayu Syahdan. membujuk nya untuk mau jadi pengacara Airin.Luna terus saja menganggu kaka laki2 nya itu. Dia sangat ingin menolong Airin.

Syahdan Pratama. Seorang Pengacara yang sangat terkenal di Indonesia. Jadwal sidangnya sangat padat, karna banyak sekali klien yang mengunakan jasa nya. Rata rata kasus yang ditangani nya slalu berhasil. Didunia hukum tidak ada yangtak kenal dengan Syahdan Pratama. Banyak lawan lawan nya di persidangan yang takut berhadapan dengannya.

Dan Luna pratiwi adalah adik kandungnya. Kemaren Syahdan dibuat malu dan pusing karna adiknya bikin masalah. Seperti kisah yang diceritakan Luna kepada Airin. Luna ketauan ngamuk di cafe mantan pacarnya. Sehingga Syahdan terpaksa menyelesaikan masalah Luna itu. Syukur saja, Syahdan tau kelemahan mantan pacar Luna. Sehingga dia hanya skali bicara mampu membuat mantan Luna mencabut tuntutannya.

Sekarang dia malah membawa kisah sedih dai penjara. Padahal hanya semalam Luna menginap di hotel kriminal itu. Dan sekarang Luna merengek rengek minta Syahdan membantu teman yang baru ditemuinya dipenjara.

Syahdan ngk habis fikir, dengan mudah nya Luna percaya dengan cerita teman baru nya itu. Kalau memang temannya itu seorang yang ta'at agama ngk semudah itu dia menghilangkan nyawa orang. Apalagi itu katanya adalah suami nya sendiri. Lagi hamil pula. "ah, naif sekali kamu Luna" pikir Syahdan yangtak memperdulikan rengekan manja Luna.

"mas Syahdaaaaannnnn" teriak Luna akhirnya, karna sedari tadi dia tidak digubris oleh Syahdan.

"mentang mentang mas suda terkenal. dikenal sebagai pengacara kondang di negri ini, tapi mas sombong, angkuh. Ngk punya hati nurani. kalau Papa masih hidup, papa pati juga kecewa dengan mas Syahdan." ujar Luna.

Sejenak Syahdan terdiam, karna Luna sudah bawa bawa nama papi. Syahdan menatap Luna.

" berapa biaya yang harus Aku keluarkan untuk mas mau jadi pengacara wanita itu.ha ?" Luna maih meluapkan emosi.

Syahdan tetap berusaha tenang, tak mempedulikan kata kata Luna. Dia merapikan berkas yang belum selesai di periksa nya. Di rapikan dan berniat untuk melanjutkan pekerjaan dikamarnya saja.

"Mas Syahdan jahat, ngk punya perasaan. Sombong, aku benci mas" teriak Luna, kemudian berlari ke kamarnya.

Syahdan pun menghela nafas panjang. Dia tau apa yang akan terjadi setelah ini. terkadang dia juga lelah dengan sifat Luna. Yang selalu harus di turuti. Tapi ini juga salah nya. Karna sejak Papi meninggal, Syahdan sangat memanjakan Luna. Dia tak mau Una bersedih karna kepergian Papi mereka. Karna Luna sangan manja dengan papi. Dan sejak papi meninggal, dia benar benar menggantikan posisi papi. Menjaga Mami dan Luna.

Tidak lama, Mami pun masuk ke ruang kerja nya. "Syahdan, boleh mami masuk ? " tanya mami.

"iya mi, masuk aja." jawab Syahdan.

"Luna kenapa ? " tanya Mami

Syahdan pun menceritakan tentang keinginan Luna. Dan juga keberatan nya meng iya kan peemintaan Luna.

"Syahdan, kamu tau. Dulu Papi lebih banyak membantu orang orang seperti itu loh. Bahkan sampai Papi tak menerima bayaran apapun." ujar Mami menanggapi.

" Bukan masalah bayarannya mi, tapi Syahdan merasa Luna keterlaluan. Masa baru bertemu semalam saja dia sudah langsung percaya dengan cerita sedih orang. Zaman sekarang banyak orang yang mengarang ngarang cerita agar mendapatkan simpati." jawb Syahdan.

"Zaman sekarag juga banyak kan orang orang yang menjadi korban ketidak adilan," kata Mami sambil tersenyum. Syahdanpun terdiam.

"Ngk ada salahnya kan nak, kamu mecoba menyelidiki dulu. Kan kamu banyak punya bawahan yang bisa menyelidiki kasus itu, tanpa harus turun tangan langsung. Nah, kalau memang hasilnya wanita itu tidak layak dibantu. Ya kamu ngk usah bantu dia. Mami rasa kalau Luna tau bahwa teman baru nya itu hanya mengarang cerita agar dikasihani. Luna akan megerti kenapa kamu ngk mau membantunya." kata Mami lagi. Syahdanpun diam mencerna kata kata mami. Benar juga usulan Mami.

Dan ke esokan hari nya, Syahdan pun mulai menyelidiki kasus Airin. Dia memerintahkan beberapa bawahannya untuk menyelidiki nya. Dan setelah beberapa hari, bawahannya melapor kan penyelidikan mereka kepada Syahdan. Membaca laporan itu, Syahdan pun memutuskan bersedia menjadi pembela Airin di pengadilan.

Pagi itu Syahdan memberitahukan niat nya kepada Luna. Akan membantu teman nya itu. Saat itu Luna Lagi sarapan, dia melihat Syahdan aru keluar kamarnya. Luna langsung memalingkan wajahnya. Begitulah Luna kalau lagi ngambek Dia akan mendiamkan seisi rumah. Seakan akan hanya dia yang tinggal dirumah itu. Empat orang ART pun kena imbas Luna. Tak kan ada suara heboh Luna dirumah. Sebenarnya sih sekali sekali bolehlah rumah jadi tenang tanpa celoteh Luna, rengekan Luna, ataupun perintah perintah Luna yang ngk jelas kepada para ART. Tapi kalau sampai berhari hari, mereka jadi rindu juga. Mungkin karna sudah terbiasa.

"Pagi adek mas yang cantik," sapa Syahdan. Mencoba membujuk Luna dulu.

Luna sedikitpun tak bergeming, jangankan menjawab menolehpun tidak. Syahdan hanya tersenyum melihat tingkah adiknya itu. Karna memang begitu lah Luna.

Kemudian Luna berdiri, karna sudah menghabiskan sarapannya. Dia berjalan tanpa melihat Syahdan sedkitpun juga.

"ohya dek, pagi ini mas mau ke penjara loh, mau ketemu dengan klien baru mas. Namanya Airin." kata Syahdan dengan berlagak cuek sambil tetap menikmati sarapannya. Luna menghentikan langkahnya. Dan dia pun berbalik ke arah Syahdan, sambil berteriak senang.

" mas Syahdan memang is de best. Paling baik sedunia." ujar Luna lagi sambil memeluk kakak laki laki satu satunya itu. Keceriaan Luna kembali, dan itu lah penyemangan Syahdan selama ini. Senyum dua bidadari hidupnya,

Flashback OF...

Episodes
1 Hidupku
2 membunuh
3 Kedatangan Ayah dan Ibu
4 amukan Ibu mertuaku
5 pengacara
6 Sidang Perdana
7 Siapa wanita itu
8 Ibu Tau Kehamilanku
9 Mukjizat Allah
10 Pulang
11 Omongan Tetangga
12 Kelahiran sebelum waktunya
13 Entah rasa apa ini
14 Mami Syahdan
15 Mami Syahdan 2
16 "Mas juga menyukai kamu Airin"
17 Kemarahan Syahdan
18 Mami Syahdan masuk Rumah Sakit
19 Dokter Fiona
20 Kenyataan yang pahit
21 Pengumuman
22 Tenyata Ada Permainan Sandiwara
23 Sandiwara Telah Terbongkar
24 Mulai menata hidup.
25 Hari yang Indah
26 Sudah cukup hinaan kalian
27 Keputusan yang sangat berat dan menyakitkan
28 Pengumuman
29 Marah dan kecewa
30 Wajah Asli Fiona
31 Perjodohan 1
32 Perjodohan 2
33 Hari Pertemuan dua Keluarga
34 Dokter Galau
35 Sudah Terlambat
36 Maafkan Mami Syahdan
37 Lamaran dan pertunangan
38 Siapa nama calon istri Dokter Devid
39 SAH... SAH.. SAH..
40 Semua sudah terjadi
41 Takdir Allah tak ada yang bisa menolak
42 Hari Pertama
43 Gosip murahan.
44 PENGUMUMAN
45 Malam Pertama 1
46 Malam Pertama 2
47 Malam Pertama 3
48 Berita yang mengejutkan
49 Ternyata Fiona lagi..
50 Amarah Devid pada Fiona
51 Hubungan Luna Dan Andri
52 Pertemuan dengan Syahdan.
53 Rasa itu mulai tumbuh
54 Kecurigaan Devid
55 Memilih Diam dan Meghindar
56 Beban fikiran yang berakibat fatal
57 Fitnah lagi
58 Tangisan palsu
59 Persiapan malam pertama
60 Masalah Baru 1
61 Masalah baru 2
62 Pernyataan Cinta
63 Jangan Sentuh Istriku.
64 Semoga cinta kita Abadi selamanya
65 Penyatuan Cinta
66 Menjadi wanita yang paling bahagia
67 Meskipun Tidak Bersamaku.
68 Luna
69 Kehilangan jejak Andri
70 Hancur, remuk redam
71 Gosip lama
72 Bunda pun bicara
73 I LOVE YOU...
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Hidupku
2
membunuh
3
Kedatangan Ayah dan Ibu
4
amukan Ibu mertuaku
5
pengacara
6
Sidang Perdana
7
Siapa wanita itu
8
Ibu Tau Kehamilanku
9
Mukjizat Allah
10
Pulang
11
Omongan Tetangga
12
Kelahiran sebelum waktunya
13
Entah rasa apa ini
14
Mami Syahdan
15
Mami Syahdan 2
16
"Mas juga menyukai kamu Airin"
17
Kemarahan Syahdan
18
Mami Syahdan masuk Rumah Sakit
19
Dokter Fiona
20
Kenyataan yang pahit
21
Pengumuman
22
Tenyata Ada Permainan Sandiwara
23
Sandiwara Telah Terbongkar
24
Mulai menata hidup.
25
Hari yang Indah
26
Sudah cukup hinaan kalian
27
Keputusan yang sangat berat dan menyakitkan
28
Pengumuman
29
Marah dan kecewa
30
Wajah Asli Fiona
31
Perjodohan 1
32
Perjodohan 2
33
Hari Pertemuan dua Keluarga
34
Dokter Galau
35
Sudah Terlambat
36
Maafkan Mami Syahdan
37
Lamaran dan pertunangan
38
Siapa nama calon istri Dokter Devid
39
SAH... SAH.. SAH..
40
Semua sudah terjadi
41
Takdir Allah tak ada yang bisa menolak
42
Hari Pertama
43
Gosip murahan.
44
PENGUMUMAN
45
Malam Pertama 1
46
Malam Pertama 2
47
Malam Pertama 3
48
Berita yang mengejutkan
49
Ternyata Fiona lagi..
50
Amarah Devid pada Fiona
51
Hubungan Luna Dan Andri
52
Pertemuan dengan Syahdan.
53
Rasa itu mulai tumbuh
54
Kecurigaan Devid
55
Memilih Diam dan Meghindar
56
Beban fikiran yang berakibat fatal
57
Fitnah lagi
58
Tangisan palsu
59
Persiapan malam pertama
60
Masalah Baru 1
61
Masalah baru 2
62
Pernyataan Cinta
63
Jangan Sentuh Istriku.
64
Semoga cinta kita Abadi selamanya
65
Penyatuan Cinta
66
Menjadi wanita yang paling bahagia
67
Meskipun Tidak Bersamaku.
68
Luna
69
Kehilangan jejak Andri
70
Hancur, remuk redam
71
Gosip lama
72
Bunda pun bicara
73
I LOVE YOU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!