amukan Ibu mertuaku

Pagi ini aku dan Luna kembali ngobrol. Kami sudah saling berbagi cerita. Tapi Luna tak mau menceritakan tentang siapa dia. Dia hanya cerita kalau dia ditangkap Polisi karna habis menghancurkan sebuah cafe. Katanya itu Cafe mantan pacarnya, mantannya selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Luna ngk terima karna itu dia datang ke cafe mantannya dan menghancurkan cafe itu. Membanting meja dan kursi. memecahkan smua kaca2 dan peralatan disana. Luna bilang kalau cafe itu juga berkat bantuannya. Ada dana nya dicafe itu, tapi mantannya malah selingkuh. Yang membuat Luna makin marah, mantannya selingkuh dengan teman Luna sendiri. "untung aja perempuan itu ngk gua hajar juga sekalian, pengen banget gua nonjok wajahnya.Biar ngk kegatelan lagi." masih ada terasa amarah Luna dari cara dia bercerita.

Aku hanya tersenyum, "hati hati, jangan ikuti nafsu. Nanti kamu bisa jadi pembunuh juga kayak aku." ujarku. Luna hanya nyengir kuda menanggapinya. "trus gimana kamau sekarang. Biasanya sih pengadilan nanti akan tetap kasih kamu seorang pembela. tapi yaaa ngk mngkin bisa serius menanggapi kasusmu. Bisa jadi hanya sbagai administrasi saja. Kamu akan tetap dihukum." luna menjelaskan padaku. Sepertinya Luna lebih paham, karna aku memang tak mengerti apa apa.

Tiba tiba kepala ku pusing, mendadak perutku mual. Dan terasa pengen muntah. "kamu kenapa Airin. kamu sakit ya ?" Luna mendekatiku. dia keliatan panik. "Penjaga, si Airin ini sakit tolong dong" teriak Luna. Aku memegang tangannya, untuk menjegahnya. Tapi perutku seakan diremas remas. Rasa nya aku ingin memuntahkan semua isi perutku. " uuueeeekkkkk" akhirnya aku muntah juga. " yah, yah, lo kenapa Ai." Luna panik seketika.

"woi penjaga, tolongin napa." Luna berteriak kepada penjaga. Penjaga itu hanya melihat skilas. kemudian mengambil kain dan pel. "nih bersihin sendiri, ngk usah manja. Kalian pikir ini Hotel, ada pelayan kalian" kata penjaga itu.

"brengsek bener dah lo"kata Luna. Penjaga itu pasti mendengar kata kata Luna. Tapi dia tak menghiraukannya.

Kepala ku benar benar terasa berputar, pusing. Dan, aku pingsan.

Saat aku tersadar, aku lihat Luna masih menjaga ku. Aku masih di sel penjara yang sama. "lo ngk pa pa Ai," tanya Luna padaku.

"aku ngk pa pa," jawabku. sambil berusaha duduk. Meskipun ku merasa masih pusing. Aku tau, ini mungkin bawaan hamilku. Ku elus perutku seraya mengajak calon anakku itu bicara. "yang kuat ya nak, tolong bantu Bunda. Kamu baik baik lah didalam sana. Karna kita tak punya siapa siapa yang bisa menolong kita disini" bisik ku dalam hati.

"Lo hamil ya" tanya Luna.

aku hanya meganggukkan kepala ku seraya tersenyum padanya. Aku bangun dan duduk bersender di dinding. Luna masih menatapku iba."sudahlah, jangan memandangiku seperti itu. Nanti aku menjadi lemah" ujarku.

Luna mendekatiku, "tadi ada dokter yang datang dan memeriksa lo, dibilang lo lagi hamil. tuh, vitamin buat lo. Diminum nanti setelah makan." kata Luna.

"makasih ya" sahutku.

Kulihat mata Luna berkaca kaca, dia tampak menahan tangisnya. " kamu menangis ?" tanyaku sembari ketawa. Aku tak mengira dia yang baru kukenal kemaren dengan wajah manis dan gaya tomboynya, sekarang menangis.

"nggak, siapa yang nangis. Bego amat nangis. Emangnya gua kayak lo, lemah dan penakut. Cengeng" kata Luna sambil memalingkan wajahnya.

"apapun itu makasih ya. " kata ku sambil memegang tangannya. Aku sangat bersyukur, di dalam penjara ini aku punya teman yang bisa ku ajak bicara.

Dan kulihat Luna tersenyum.

"saudari Luna, anda boleh keluar." seorang polisi datang ke sel kami. Dia membuka pintu sel dan menyuruh Luna Keluar.

"huuuhhh, lama banget sih dia mengurusnya.." kata Luna. Aku tak tau apa yang Luna bicarakan.

sesaat Luna menghampiri ku. "lo baik baik ya disini. Kalaupun nanti hasil sidang lo ada, dan lo harus dipenjara, Lo sabar ya." kata Luna.

"makasih ya, sudah menjadi temanku dari hari kemaren." ujarku tersenyum.

Tiba tiba Luna memelukku, aku sedkit kaget. Karna kami baru kenal kemaren, tapi serasa sudah berteman lama. "gua tinggal ya. lo jaga kesehatan " kata nya sebelum akhirnya dia pergi. Keluar dari sel.

Kembali sepi, aku sendiri lagi di sel penjara ini. Kembali lagi teringat dengan apa yang sudah terjadi. Aku masih tak percaya kalau aku telah membunuh suamiku. Sedalam itu kah sakitku, sehingga kemaren aku tanpa sadar berani menyerangnya kembali.

"Saudari Airin, ada tamu untuk anda." tiba tiba penjaga mengagetkanku. Entah siapa yang datang, tak mungkin Ayah dan Ibu. Siapa yang datang mengunjungiku. Yuni, adikku tk mungkin juga.Kata ibu, Yuni sudah kerja di kota lain. Biarlah yuni tak tau keadaan ku. Biarlah dia disana menjalani hidupnya. Semoga dia bahagia selalu.

"wanita l*knat, iblis kau. pembunuh. tak tau diri.Wanita m*rah*an. Biar aku saja yang menghukumku dengan tanganku sendiri." tiba tiba Ibu mertua ku langsung memukuliku begitu aku masuk ke ruangan kunjungan. Dia menjambak rambutku, menamparku. Aku berusaha melepaskan tangannya dari rambutku.

"hei, ini bukan pasar. Bisa tidak kalian tenang." seorang polisi datang.

Ibu mertua ku tak menggubrisnya, dia terus saja berteriak dan berusaha untuk memukulku lagi. Aku juga terus berusaha menghindar. Dan ada juga aku sekali melawan saat dia hendak memukulku, ku tepis tangannya.

"benar benar tak bisa dibilangin ya. " ujar Polisi. Sambil memisahkan kami. Polisi itu pun menahan Ibu mertuaku dengan tangannya.

"kamu, kembali ke sel mu." sahut polisi itu menyuruhku.

Tanpa menunggu lama, aku kembali ke sel. Daripada aku harus ber urusan dengan wanita gila itu.

Selama aku jadi menantu nya tak pernah sekalipun dia datang menemui kami. Aku juga tak pernah diajak anaknya untuk bekunjung ke rumah mertuaku itu. Jadi aku tidak terlalu tau dengan mertuaku. Apalagi dengan Ayah mertua. Aku tak tau wajahnya, siapa orangnya. Yang aku tau Ayahnya orang yang berduit kata Ayah dan Ibuku.

Kembali ku teringat kata kata Luna, bagaimana kalau keluarga suamiku tak terima lalu mempermainkan hukum. Agar aku dihukum mati juga. Ah sudahlah, aku tak mau semakin stres memikirkannya.Sekarang aku hanya ingin memikirkan kebaikan anakku saja.

Apapun hasilnya persidangan nanti. Aku yakin itulah yang terbaik yang Allah siapkan untukku.

"maafkan bunda ya nak, jika memang kamu nanti harus lahir sebagai anak seorang narapidana, Bunda pun ingin beri yang terbaik untukmu anakku." bisik ku dalam hati.

Meskipun aku pernah mencintai suamiku, meskipun aku melayaninya hanya karna tugasku sebagai seorang istri. Tapi anak ini tak berdosa. Aku percaya, skenario Allah lebih indah daripada skenario manusia.

Episodes
1 Hidupku
2 membunuh
3 Kedatangan Ayah dan Ibu
4 amukan Ibu mertuaku
5 pengacara
6 Sidang Perdana
7 Siapa wanita itu
8 Ibu Tau Kehamilanku
9 Mukjizat Allah
10 Pulang
11 Omongan Tetangga
12 Kelahiran sebelum waktunya
13 Entah rasa apa ini
14 Mami Syahdan
15 Mami Syahdan 2
16 "Mas juga menyukai kamu Airin"
17 Kemarahan Syahdan
18 Mami Syahdan masuk Rumah Sakit
19 Dokter Fiona
20 Kenyataan yang pahit
21 Pengumuman
22 Tenyata Ada Permainan Sandiwara
23 Sandiwara Telah Terbongkar
24 Mulai menata hidup.
25 Hari yang Indah
26 Sudah cukup hinaan kalian
27 Keputusan yang sangat berat dan menyakitkan
28 Pengumuman
29 Marah dan kecewa
30 Wajah Asli Fiona
31 Perjodohan 1
32 Perjodohan 2
33 Hari Pertemuan dua Keluarga
34 Dokter Galau
35 Sudah Terlambat
36 Maafkan Mami Syahdan
37 Lamaran dan pertunangan
38 Siapa nama calon istri Dokter Devid
39 SAH... SAH.. SAH..
40 Semua sudah terjadi
41 Takdir Allah tak ada yang bisa menolak
42 Hari Pertama
43 Gosip murahan.
44 PENGUMUMAN
45 Malam Pertama 1
46 Malam Pertama 2
47 Malam Pertama 3
48 Berita yang mengejutkan
49 Ternyata Fiona lagi..
50 Amarah Devid pada Fiona
51 Hubungan Luna Dan Andri
52 Pertemuan dengan Syahdan.
53 Rasa itu mulai tumbuh
54 Kecurigaan Devid
55 Memilih Diam dan Meghindar
56 Beban fikiran yang berakibat fatal
57 Fitnah lagi
58 Tangisan palsu
59 Persiapan malam pertama
60 Masalah Baru 1
61 Masalah baru 2
62 Pernyataan Cinta
63 Jangan Sentuh Istriku.
64 Semoga cinta kita Abadi selamanya
65 Penyatuan Cinta
66 Menjadi wanita yang paling bahagia
67 Meskipun Tidak Bersamaku.
68 Luna
69 Kehilangan jejak Andri
70 Hancur, remuk redam
71 Gosip lama
72 Bunda pun bicara
73 I LOVE YOU...
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Hidupku
2
membunuh
3
Kedatangan Ayah dan Ibu
4
amukan Ibu mertuaku
5
pengacara
6
Sidang Perdana
7
Siapa wanita itu
8
Ibu Tau Kehamilanku
9
Mukjizat Allah
10
Pulang
11
Omongan Tetangga
12
Kelahiran sebelum waktunya
13
Entah rasa apa ini
14
Mami Syahdan
15
Mami Syahdan 2
16
"Mas juga menyukai kamu Airin"
17
Kemarahan Syahdan
18
Mami Syahdan masuk Rumah Sakit
19
Dokter Fiona
20
Kenyataan yang pahit
21
Pengumuman
22
Tenyata Ada Permainan Sandiwara
23
Sandiwara Telah Terbongkar
24
Mulai menata hidup.
25
Hari yang Indah
26
Sudah cukup hinaan kalian
27
Keputusan yang sangat berat dan menyakitkan
28
Pengumuman
29
Marah dan kecewa
30
Wajah Asli Fiona
31
Perjodohan 1
32
Perjodohan 2
33
Hari Pertemuan dua Keluarga
34
Dokter Galau
35
Sudah Terlambat
36
Maafkan Mami Syahdan
37
Lamaran dan pertunangan
38
Siapa nama calon istri Dokter Devid
39
SAH... SAH.. SAH..
40
Semua sudah terjadi
41
Takdir Allah tak ada yang bisa menolak
42
Hari Pertama
43
Gosip murahan.
44
PENGUMUMAN
45
Malam Pertama 1
46
Malam Pertama 2
47
Malam Pertama 3
48
Berita yang mengejutkan
49
Ternyata Fiona lagi..
50
Amarah Devid pada Fiona
51
Hubungan Luna Dan Andri
52
Pertemuan dengan Syahdan.
53
Rasa itu mulai tumbuh
54
Kecurigaan Devid
55
Memilih Diam dan Meghindar
56
Beban fikiran yang berakibat fatal
57
Fitnah lagi
58
Tangisan palsu
59
Persiapan malam pertama
60
Masalah Baru 1
61
Masalah baru 2
62
Pernyataan Cinta
63
Jangan Sentuh Istriku.
64
Semoga cinta kita Abadi selamanya
65
Penyatuan Cinta
66
Menjadi wanita yang paling bahagia
67
Meskipun Tidak Bersamaku.
68
Luna
69
Kehilangan jejak Andri
70
Hancur, remuk redam
71
Gosip lama
72
Bunda pun bicara
73
I LOVE YOU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!