NovelToon NovelToon

Bukan Cinta Biasa

Hidupku

Nama ku Airin. Aku seorang single parent. Aku menjadi janda ketika aku hamil Assyfa. Putri kecilku yang sangat ku sayangi. Deminya lah ku masih mampu bertahan menjalani hidupku di dunia ini.Saat itu aku bahkan tak tau kalau di rahimku telah hadir buah hatiku. Buah hati yang sangat diharapkan oleh semua pasangan suami istri.

Tapi tidak denganku, awalnya aku tak ingin memilikinya dalam pernikahanku. Bukan karna aku wanita yang tak punya nurani seorang Ibu, atau bukan karna aku tak menginginkan ada anak yang lahir dari rahimku. Semua karna suamiku. Ya, suami ku seorang yg ringan tangan. Dia sering sekali, memukulku. Meskipun hanya karna masalah sepele, tak segan segan dia melayangkan tangannya padaku. Apakah itu tamparan ataupun pukulan di tubuhku.

Hampir setiap hari, tubuhku jadi sasaran pukulannya. Belum hilang sakit yg kemaren, hari ini kembali ku dapatkan lebam baru di kulitku.

Malam malam ku penuh dengan air mata. Aku merasa benar benar kehilangan hidupku. Puas memukul ku, dia juga selalu melampiaskan hasratnya. Tak peduli bagaimana keadaanku. Saat dia menginginkan tubuhku, aku harus siap melayaninya. Jika aku menolak maka pukulan demi pukulan akan ku terima.

Belum lagi, dia tak pernah menafkahiku. Aku bekerja sebagai seorang kryawan di sebuah perusahaan. Bersyukur, gaji yang kuperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhanku. Karna dia tak pernah memberiku uang sesen pun. Bahkan yang ada, setiap dia dirumah. Dia selalu menyuruhku menyiapkan makanan. Tanpa pernah memberi ku uang.

Setiap hari dia memarahiku. Ada saja alasannya, termasuk rasa cumburu nya yg tak jelas dengan teman teman sekantorku. Dan lagi, stelah bertengkar. Akan ada bekas di tubuhku. Bekas pukulan tangannya.

Jangan tanya apa pekerjaan suamiku, aku sendiripun tak tau. Kadang dia keluar rumah dari pagi hingga malam. Terkadang dia dirumah seharian juga, tidur makan tidur lagi. Tanpa ada kerjaan.

Karna itulah aku tak ingin punya anak drinya. Karna aku tak ingin anakku melihat penderitaanku karna Ayahnya.Atau aku tak ingin anakku merasakan apa yang aku rasakan. Cukup aku saja yang menjadi sasak tinjunya, cukup aku saja yang menerimasetiap siksaannya. Jangan anakku. karna itulah aku sangat berharap, Allah jangan memberikan anak dalam pernikahan kami.

Kenapa aku menikah dengannya ? semua karna Ayahku. Ayahku memaksaku menikah dengannya. Tepatnya, ayahku telah menjualku kepadanya. Ayahku adalah seorang pemabuk. Setiap hari ayah pulang dalam keadaan mabuk. Aku dan Ibu ku tak tau bagaimana sampai ayah berhutang banyak kepadanya. Sampai ayahku pun memaksaku menikah dengannya. Kalau aku tidak mau, maka dia akan memasukkan Ayahku ke penjara karna tidak mampu membayar hutang hutangnya.Karna itu sejak awal pernikahan kami, tak pernah sedkitpun kurasakan arti kebahagian pernikahan.

Apalagi rasa cinta, tak pernah ada dihatiku. Yag kurasakan saat menjadi istrinya hanyalah kebencian. Karna semua sakit yang tiap hri kudapatkan, tak penah ada rasa apapun dihati ku, selain hanya kebencian.

Pernah aku mencoba untuk kabur darinya. Aku sembunyi, menghindar darinya. Tapi apa yang dilakukannya, dia mendatangi orangtuaku. Memukuli ayah dan ibuku. Sampai dia memgancam akan memperk*s* satu satunya adik perempuanku, kalau aku masih tidak mau kembali kepadanya. Akhirnya Aku mengalah, dan kembali menjalani hidup sebagai istrinya.

Dia mengancamku, kalau aku kembali kabur darinya atau bercerai darinya, maka keluargaku akan menerima akibatnya. Sungguh aku tak kuasa saat itu. Aku hanya bisa pasrah dengan nasibku.

Ibu ku menyuruhku kabur lagi. Ibu bilang, biarlah dia akan menghajar ayah dan ibu. Yang penting aku bisa terbebas darinya. Dan adikku pun disiruh pergi dari rumah, pergi merantau ke kota lain. Kemana saja, asal tak bertemu lagi dengan suamiku itu.

Lagi lagi aku coba kabur, dan apa yang dia lakukan. Dia menghajar Ayahku habis habisan. Sampai Ayah mengalami luka yang sangat parah. Dia mematahkan kaki Ayahku. dan mengirim foto Ayah yang terluka kepadaku. Dan akhirya aku kembali kembali menyerah.

Aku telah mencoba melaporkan nya kepada Polisi. Berharap dia akan dihukum, dipenjara. Tapi apalah dayaku. Dia bisa bebas dengan cepat dengan uang jaminan dari orangtuanya. Karna memang Ayahnya adalah termasuk orang yang terkenal di kota ku.

Dan apa yang kudapat setelah itu, lagi lagi siksaan darinya.

Pernah juga dia pulang kerumah dalam keadaan mabuk, dan membawa serang wanita bersamanya. Aku yakin wanita wanita yang dibawa nya itu adalah wanita pangg*lan. Krna dari pakaian mereka yg kurang bahan menurut ku. Dan juga dandanan mereka yang terlalu norak menurutku.

Dia bercinta dengan wanita wanita itu dirumah kami. Membawa wanita wanita itu ke kamarku. Bahkan tak jarang dia menyuruhku menyiapkan makanan untuk nya dan wanita wanita nya itu.

Aku bisa apa, tak ada yang bisa kulakukan. Kalau tak ingin dia menghajarku, aku harus mematuhi segala perintahnya. Apapun itu. Walaupun itu sudah menjatuhkan harga diriku.

Teman, aku tak punya teman. suatu ketika dia pernah menghajar teman satu kantorku. Karna dia mengira aku meceritakan tentang rumah tangga kami kepada temanku itu. Padahal, itu semua hanya kecurigaannya saja. Sejak itu aku tak pernah punya teman dekat lagi. Aku tak ingin orang lain dapat masalah karnaku.

Hingga ada suatu hari aku menyerah, aku putus asa. Aku sudah tak kuat lagi. Dan aku ingin mengakhiri hidupku. Aku ingin bunuh diri. Karna kaburpun percuma. Dia pasti akan menyakiti orantuaku. Agar aku kembali lagi padanya.

Aku berniat untuk menabrakkan tubuhku ke truck atau mobil yg melaju kencang dijalan raya. Aku benar benar ingin mati saat itu. Mungkin dengan aku mati maka sakit yang kurasakn baru akan berhenti. Fikir ku saat itu hanya kematianlah yang dapat membebaskanku dari siksaannya.

Saat aku sudah ingin berlari ke arah jalan raya yang ku lihat sebuah truk minyak melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba tiba aku merasakan ada yang menghentikanku. Orang itu menarikku menepi, dengan memeluku dia membawaku ke pinggir jalan. Sehingga aku selamat dari tabrakan truk itu.

Aku berteriak, meronta. Aku marah. kenapa dia harus menolongku.Aku tak terima.

"lepaskan aku, biarkan aku mati. jangan ikut campur dengan urusanku." sambil trus berteriak aku berusaha melepaskan pelukannya. Aku mash ingin mencoba untuk mengakhiri hidupku.

"diamlah, jangan bodoh. apapun masalahmu bunuh diri bukanlah jalan keluar yang baik" suara orang yang menyelamatkanku.

"siapa anda berani menghalangiku, tau apa anda,dengan masalahu. tidak usah sok baik, anda pikir anda ber hak melarang ku. Lepaskan aku"Aku tak peduli, aku terus berteriak padanya. Berusaha melepaskan pegangan nya dariku.

Tiba tiba dia menamparku. Ku rasakan pandanganku seketika gelap, dunia seakan terasa berputar. Dan, akhirnya aku pingsan.

membunuh

Aku mencium bau yang membuatku tersadar. Tenyata aku telah berada disebuah ruangan yang serba putih, Rumah sakit. Kepala ku masih terasa pusing. ku coba bangkit dan duduk. Sesaat ku terdiam, mencoba mengingat apa yang telah terjadi. Dan kenapa aku sampai disini. Siapa yang telah membawaku ke Rumah sakit ini.

Tak lama, pintu terbuka. Seorang perawat masuk dan tersenyum. "mba sudah bangu ? " tanya perawat itu. aku hanya tersenyum.. Lalu perawat itu memeriksa ku. Aku baru tersadar kalau di tanganku ada slang infus yang terpasang. "saya kenapa sus, " aku mencoba untuk bertanya.

"Alhamdulillah, sepertinya mba sudah mendingan. Kalau mba sudah merasa lebih baik, mba sudah diperolehkan pulang. Kandungan mba juga kata dokter dalam kondisi baik. janin mba sehat insyaAllah." terang suster itu menjelaskan kondisi ku.

Aku terdiam, mncerna semua perkataannya, "apa, kandunganku ? apa aku hamil ?" batinku.

"apa sus, saya hamil ?" sekali lagi kucoba memastikan perkataan suster itu. "iya mba, mba hamil. Dokter sudah meresepkan beberap vitamin utuk mba. agar kondisi mba tetap sehat." jawab suster itu.

Aku masih diam, tepatnya semakin putus asa. Apa ini tuhan. belum cukupkah deritaku. aku larut dalam fikiranku.

"ini mba, obat dan vitamin mba. dan mba sudah boleh pulang. Alhamdulillah.. ohya ini juga ada pesan dari yang membawa mba kesini. tadi disuruh berikan ke mba, kalau mba sudah baikan." ujar suster itu sambil memberikan obat dan vitamin. juga selembar kerta.

"apapun masalahmu, jangan pernah berfikir lagi untuk mengakhiri hidupmu. Kau pikir setelah mati semua akan selesai ??? justru disitulah kehidupanmu baru akan dimulai. tidak ada bunuh diri yang berhadiah syurga. Tapi orang yang bunuh diri, tempat nya kekal di neraka. Apalgi kamu juga telah membunuh anak yang ada di rahim mu juga. Pikirka berapa besar dosa yang akan kau tanggung kelak"

Aku terisak membaca surat itu. berani nya dia menasehatiku. siapa dia. apa dia tau hidup seperti apa yang ku jalani. Tau apa dia. Aku segera merapikan pakaian ku. dan keluar dari ruangan rumah sakit. Tapi aku bingung, aku akan kmana. Kalau aku pulang sudah pasti lelaki yang bergelar suamiku itu akan menghajarku lagi. Karna aku sudah seharian pergi tanpa pamit padanya. Tapi aku tak tau lagi harus kemana. Pergi kerumah ibu, jangan sampai nati dia datang dan memukuli ayahku lagi.

Dengan lesu ku berjalan. Ya sudahlah, mungkin sudah takdirku. Aku putuskan untuk pulang, meskipun sampai dirumah dia akan menghajarku lagi. Tapi aku terngat dengan perkataan suster di Rumah sakit. Aku hamil, kalau nanti dia memukulku bagaimana kalau dia juga menyakti anakku. " Ya Allah, lindungi anakku." doaku dlm hati, sambil mengelus perutku yang masih rata.

"dasar wanita j*lang, kemana saja kau seharian hah..." tiba tiba aku merasakan sakit, ternyata suamiku dan dia menarik rambutku dengan kuat nya. " sakit mas, ampun.." teriakku.

"sakit katamu, kemana saja kau seharian wanita si*lan. mau mati kau rupanya ya" tak dipedulikan nya aku yang telah terisak menangis kesakitan. apalagi orang orang telah memperhatikan kami dijalanan itu Dia terus menarik rambutku, hingga kami sampai dirumah.

Di hempaskan nya tubuhku ke dinding kamar. Kurasakan sakit di keningku karna terbentur dinding. Sakit..

Kulihat dia membuka ikat pinggangnya.. Dan langsung memukulku dengan sabuk pinggangnya itu.. Sakit kurasakan sekujur punggungku. Tak tau lagi airmata ku. Aku teringat akan anak yang ada di rahimku. Aku tak ingin dia sampai menyakiti anakku.

Dia terus saja memukulku, hingga aku telah tersungkur menahan sakit. Entah kekuatan apa yang merasuki ku. Tiba tiba saja aku bangkit, dan langsung memegang sabuk ikat pinggangnya.

"laki laki biad*b, sampai kapan kau terus menyiksaku." teriakku padanya.

Dia seperti terkejut, yang melihat ku berani melawannya. " Berani kau sekarang wanita bin*l, mau melawanku kau sekrang. " dia bersiap siap lagi mengangkat sabuknya utuk kembali memukulku.

Tak kalah cepat, dengan refleks aku mengambil kursi kayu yang ada di dekat jendela kamar, dan ku hantamkan ke kepalanya. Dan seakan tak percaya, pukulanku lebih dulu cepat ke arahnya. Dia pun tersungkur. Aku yang sudah dikuasai amarah, sakit hati, dendam, kebencian. Terus saja menghantamnya dengan kursi. Sambil berteriak sekeras kerasnya. "mati kau bajing*n. matilah kau, aku membencimu. mati lah kau." Bertubi tubi ku memukul kepalanya, sampai darah bercucuran. Sampai aku merasakan tanganku tak sanggup lagi mengangkat kursi itu, dan tersadar, ku lihat dia tak bergerak lagi. Kepalanya, wajahnya sudah berlumuran darah.

"Airin,,, airin,,, keluarlah,, apa yang terjadi. " tia tiba tetanggaku datang, dan dia terkejut melihat suamik yang udah bersimbah darah. " Airin, kau sudah mebununya." tetanggaku terkejut dan langsung berteriak keluar. Sehingga semakin banyak orang orang berdatangan.

Mereka semua tak percaya dengan yang terjadi. Aku, seorang wanita yang dikenal pendiam tak banyak bicara, telah membunuh suamiku sendiri. Mereka mungkin tau kalau suami ku suka memukul ku, tapi dari tatapan mereka. menampakan seakan tak percaya kalau aku telah melakukan ini semua.

"anakkuuuu... " tiba tiba ibu mertuaku datang, mungkin ada orang yang memberitahukannya. sehingga dia pun cepat datang. "pembunuh, kau telah membunuh anakku. dasar wanta kur*ang aj*r. wanita set*an. kamu sudah membunuh anakku " ibu mertuaku histeris sambil memukulku. dia menamparku, menjambak rambutku. Aku masih saja membisu, karna akupun tak tau apa yang sudah kulakukan.

Aku yang tadinya berniat untuk bunuh diri kenapa sekarang malah aku yang membunuh suamiku. Aku terdiam.Sampai Polisi datang dan memborgol tanganku, aku masih mematung. Polisi membawaku. sayup sayup ku dengar suara ibu dan ayahku. "anakku, maafkan ayah nak. Maafkan Ayah Airin. " kulihat Ayahku menangis, mencba mengejarku dengan tongkatnya. Dan terjatuh, Ayah terus memanggilku. Sampai tak terdengar lagi. Karna kini Polisi telah membawa ku.

Di mobil Polisi, aku membisu meskipun airmata ku tak berhenti. Entahlah, apa yang sekarang kurasakan. Bahagia ? karna lelaki bi*adab itu sudah mati dan dia takkan pernah bisa menyiksaku lagi. Tapi sekarang, aku ditahan. Apakah aku akan dipenjara karna telah membunuh nya.

Bagaimana dengan anakku, apakah aku akan melahirkannya di penjara, bagaimana kalau nanti dia tau bahwa aku yang sudah membunuh ayahnya.. Apakah dia akan membenciku. Bagaimana hidup kami nanti. Atau kah aku akan dihukum mati juga. Semua berkecamuk dalam hatiku.

Sampai di kantor Polisi, aku langsung di masukkan ke sel tahanan. Aku masih tak bersuara. isak tangispun tak ada, meski mataku telah bengkak karna menangis.. Aku benar benar tak menyangka akan berada diruangan ini.

Kedatangan Ayah dan Ibu

"Ibu Airin, ada tamu untuk anda" seorang penjaga memanggilku. Lalu membukakan pintu sel ku. Akutak tau siapa yang datang , apakh Ayah dan Ibu.

Benar, Ayah dan Ibu datang. Ku lihat wajah sedih keduanya. Ibu kembali menangis memelukku. Tak henti hentinya keduanya mengucapkan kata maaf. Ayah pun keliata sangat terpukul. Mata tua itu bengkak, mungkin ayahpun menangis terus sampai matanya membengkak.

Ku paksakan untuk tersenyum. "Sudahlah, Ayah dan Ibu tidak perlu lagi bersedih. Semua sudah terjadi. Mungkin ini adalah takdir yang harus Airin jalani." ujarku sambil menggenggam tangan Ayah. Ayah pun memelukku. "semua salah Ayah nak, seandainya dulu Ayah tidak memaksamu menikah dengan Andri, mungkin sekrang kamu tak ada disini." isaknya memelukku.

"tak ada lagi yang pelu disesali Ayah, sekrang kita harus menerima kenyataan ini." sahutku. Yang sebenanya aku berusaha untuk memuatkan diriku sendiri.

Waktu berkunjungpun tak terasa udah habis. Aku harus kembali ke sel ku. Tetap ku tersenyum, agar Ayah dan Ibuku sedkit tenang. "Airin baik baik saja, doa dri Ayah dan Ibu yang sangat Airin butuhkan saat ini. Ayah dan Ibu jangan banya fikiran, Yakinlah Allah akan jaga Airin." ujarku.

Sebelum pergi Ayah dan Ibu memeluk ku lagi. Apalagi Ibu, beliau lah yang paling dapat merasakan luka ku. Dan Ayah masih terus mengucapkan maaf.. "Airin sayang Ayah dan Ibu, Jaga diri kalian. Karna mungkin Airin tak dapat menemui kalian entah akan berapa lama." ku peluk lagi Ayah.

Didalam sel, airmata ku tumpah. sejak tadi aku berusaha menahan untuk tak menangis. agar Ayah dan Ibu tak mencemaskan keadaanku disni. Karna aku tak tau apa yg akan terjadi padaku.

"Ya Allah kupasrahkan hidupku padaMu. Karna aku tak tau lagi apa yang harus kulakukan" isakku.

Perlahan ku dengar suara adzan, ku panggil penjaga sel. "pak, bolehkah saya berwudhu untu sholat" tanya ku. Penjaga itu tak menjawab, hanya dia membukakan pintu sel ku. " cepatlah saya antar ke kamar mandi." ujarnya

Setelah wudhu, aku sholat dzuhur didalam sel. Tadi Ibu membawakan beberapa baju ganti ku dan kain sholatku.. Selesai sholat kutumpahkan smua sesak di dada ku. Ku kadukan smua pada Tuhan. Sungguh aku tak sanggup lagi rasanya. Aku tak sanggup membayangkan bagaimana nasib anak dalam kandunganku. Akan kah dia bisa sehat, sementara sekrang aku berada di tahanan. Meskipun belum ada sidang pengadilan, aku merasa bahwa aku akan di penjara. Apakah anakku harus lahir di penjara. "Ya Allah.. jika memang ini adalah takdir hidup ku. Kuat kan aku Ya Allah. Sehatkan anakku." pintaku dalam do'a.

Tak terasa aku tertidur setelah sholat, masih dengan mukenah dan diatas sajadah. Saat ku terbangun hari telah berganti malam. Aku izin lagi ke penjaga untuk ke kamar mandi. membersihkan diri dan wudu lagi untuk sholat. Alhamdulillah penjaga sel itu megizinkan ku.

Saat aku kembali ke dalam sel, ternyata disana ada seorang wanita lagi. Dia juga ditahan, mungkin dia juga telah melakukan kejahatan. Sehingga di tahan sepertiku. Wanita itu tersenyum. "oh ternyata gue ngk sendirian disini." ujarnya. Lalu dia mengangkat tangan ingin bersalaman."gue Luna, nama lu siapa" ujarnya lagi.

Ku ulurkan tangan menerima perkenalannya. " saya Airin mba," jawabku.

" ooo, salam kenal ya Airin. Ngapa lu sampai masuk sini. Lu maling atau karna apa ? " denga santai dia bertanya.

"saya,,, " aku ragu untuk menjawabnya.

"kenapa ? " dia makin penasaran.

" saya membunuh.. " jawab ku sambil terus menunduk. Sungguh aku malu mengakunya. Karna ang aku tak sngaja melakukannya. Semua terjadi diluar kesadaranku.

Mba Luna tertawa keras, "beneran lo pembunuh... hahahhahah,, abis bunuh apa, cicak apa kecoa, Hahahaha" dia masih saja tertawa. Apanya yang lucu, apakah membunuh itu lucu sehingga dia bisa tertawa seperti itu.

"Diam, jangan berisik." penjaga penjara memarahi kami.Mba Luna pun terdiam. "eh, serius lo habis unuh orang ?" dia bertanya lagi. Aku hanya mengangguk. Kemudian aku memakai mukenahku. Aku mau sholat maghrib. Karna ketiduran td, aku sudah terlambat mau sholat maghrib karna sebntar lagi sepertiya akan adzan Isya.Luna masih saja menatapku. Selama ku sholat dia terus memperhatikanku.

Selesai sholat, dugaanku benar. Adzan Isya pun terdengar. Dan ku lanjutkan mengerjakan sholat isya. Sekilas ku lihat Luna masih memperhatikan ku. Tak kupedulikan, lebih baik aku sholat.

Selesai sholat, kurapikan mukenah dan sajadah Lalu ku simpan lagi dalam tas baju ku yang tadi ibu bawakan. "Jangan terus memandangiku, lebih baik mba Luna juga sholat. Waktu isya sudah masuk." ujarku padanya. Dia berjalan menghampiri kemudian duduk disebelahku. "serius lo udah matiin orang" lagi dibertanya. Aku mengangguk kembali. "siapa ? " dia mash memandangku seakan tak pecaya. "suamiku" sekarang aku mulai terbuka. Mungkin sedkit lebih baik kalau aku ada teman disni. Daripada senidiri terus, hanya akan membuatku terus befikir dan menangis.

"busyet, sadis bener lo. Tampang alim begini ternyata abis bunuh laki. Kenapa, laki lo selingkuh ? atau KDRT ?" wanita itu makin kepo. aku hanya meliriknya sekilas, kemudian lanjut merapikan tas ku. "ayo lah cerita padaku. tenang saja, ngk akan gue ketawain lagi." dia membujukku.

Akhirnya aku ceritakan padanya. Apa yang sudah kulakukan. Sampai kisah aku menikahpun kuceritakan. Bagaimana perlakuan suamiku selama ini padaku. Ceritaku memgalir begitu saja semuanya. Seakan ada yang lepas dari dada ku, beban yang slama ini ku tahan sendiri. Setelah ku ceritakan semua, dadaku serasa longgar. Entahlah, mungkin selama ini aku terlalu lama memendam luka itu sendiri. Karna tak ada teman untuk bebagi cerita.

"kasian banget dah lo" Luna menatapku pilu. apa dia ikut merasakan sakit ku atau hanya memandang sdih padaku. "kapan lo masuk kesini. trus udah ada jadwal sidang kasus lo. punya pengacara ngk" ucap Luna.

"baru 2hari mba, ngk ada mba. Aku ngk ada pengacara apapun. Darimana biayanya. Biarlah smua ku pasrahkan saja sama Allah. Mungkin sudah takdir hidupku. Mungkin Allah sangat menyayangiku, makanya aku diberikan ujian cobaan ini jawabku berusaha untuk tersenyum.

"Sayang apa nya Allah ama lo g*bl*k. Kalau sayang, lo ngk bakalan dikasih suami macam itu. Bodoh banget lo." ujar nya sambil ketawa. "astaghfirullah, mba Luna ngk boleh bicara seperti itu. Tidak semua kebahagian kesenangan didunia ini yang menunjukkan kasih sayang Allah. Justru Allah akan menguji haba hambaNya. Menguji Iman kita. Kalau kita mampu melaluinya maka tingkat keImanan kita akan naik." sahutku.

"bego lo, udah hidup kayak neraka begitu masih aja ngomong Allah sayang sama lo. Coba kalau mertua lo ngk nerima, terus bayar orang buat mainin kasus lo ini. Biar lo dihukum mati. Gimana, itu berarti Allah masih sayang sama lo , hah " Luna malah marah.

"Allah lebih tau apa yang terbaik buat hambaNya mba. Kita ngk boleh su'udzon" aku masih tersenyum padanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!