The Devil JOVE
📢📢📢 BOM KOMENTARNYA BESTIE🔪
***
“Arggghhhhhhh!”
Dari dalam sebuah kamar hotel terdengar suara teriakan yang sangat kuat. Suara tersebut seolah ingin memberitahu bagi mereka yang mendengar betapa orang tersebut sangat amat tersakiti akan sesuatu hal. Sementara itu di luar kamar berjejer belasan pria berbaju hitam dengan postur tubuh tinngi besar berdiri sambil memegang senjata di tangan masing-masing. Dan dari pemandangan itu bisa di pastikan kalau orang yang berada di dalam kamar hotel itu bukanlah orang sembarangan. Karena dilihat dari banyaknya para penjaga yang berdiri di luar kamar, besar kemungkinan orang yang ada di dalam adalah seorang MAFIA.
“Arrrgghhhh, air. Beri aku air. Cepat!” teriak Jove kesakitan saat ingin menggerakkan kakinya.
Segera Franklin mengambilkan segelas air putih lalu melangkah cepat ke arah ranjang. Dia lalu memasukkan sebuah cairan transparan ke dalam gelas tersebut kemudian meminta wanita yang sedang berdiri ketakutan di samping pintu untuk mengambilkan sedotan dari dalam kotak yang ada di atas meja.
“Ambil sedotan dari dalam tas itu dan bawa kemari. Cepat!”
“B-baik, T-Tuan,”
“Cepat sedikit!”
Dengan tangan gemetaran wanita tersebut mengambil sedotan dari dalam tas kemudian memberikannya pada pria bernama Franklin itu. “I-ini sedotannya, Tuan.”
“FRANKLIN!!!”
Jove kembali berteriak. Dia benar-benar sudah tidak tahan dengan siksaan rasa sakit ini. Dan begitu Franklin menyodorkan gelas ke depan mulutnya, Jove dengan kesetanan menyedot habis semua air yang ada di dalamnya. Mungkin sebagian dari kalian berpikir kalau air tersebut hanyalah air minum biasa. Kalian salah. Di dalam gelas tersebut ada campuran beberapa obat yang hanya Jove saja yang boleh meminumnya. Dan sekarang apa kalian berpikir kalau Jove adalah seorang pria penyakitan? Jawabannya tentu saja bukan. Baiklah, author akan berbaik hati memberitahu kalian tentang siapa Jove sebenarnya.
Jove Alexander Lorenzo, adalah keturunan tunggal dari pasangan Marcellino Altezza Lorenzo dan Rosalinda Osmond, atau yang biasa kalian kenal dengan nama Adamar Clarence. Dia terlahir dengan membawa penyakit aneh di mana Jove akan merasa sangat kesakitan setiap kali dia selesai bercinta dengan seorang wanita. Dan tidak hanya itu saja. Jika Jove tidak segera meminum ramuan khusus yang diracik oleh organisasinya, selama berhari-hari dia hanya akan terbaring kaku seperti sebongkah kayu yang tergeletak di atas pembaringan. Menurut penjelasan dari kedua orangtuanya, penyakit langka ini berasal dari racun yang dulu sengaja di suntikkanke tubuh sang ibu untuk menghancurkan segala memori yang tersimpan di dalam otaknya. Dan sampai detik ini, baik Jove maupun orangtuanya belum berhasil menciptakan obat yang bisa menyembuhkannya dari penyakit menjijikkan tersebut.
“T-Tuan, b-bolehkah saya pergi sekarang?” tanya wanita yang adalah wanita panggilan khusus berlatar belakang model internasional. Tubuhnya yang hanya terbalut selimut tebal nampak gemetaran.
Franklin tak mengindahkan pertanyaan dari wanita tersebut. Kedua matanya hanya fokus memperhatikan bosnya yang kini mulai bisa bernafas dengan teratur. Bahkan secara perlahan mata bosnya mulai terpejam, menandakan kalau rasa sakitnya sudah banyak berkurang.
“Tuan, s-saya ….
“Dasar j*lang. Apa mulutmu yang kotor itu tidak bisa diam dulu, hah! Matamu buta atau bagaimana sampai tidak bisa melihat kalau bosku sedang istirahat. Kau mau mati atau bagaimana!” teriak Franklin akhirnya habis kesabaran saat wanita itu tak berhenti merengek. Setengah mati dia menahan keinginannya untuk tidak langsung menghabisi wanita itu. Benar-benar merepotkan.
Mata Jove perlahan-lahan terbuka saat dia mendengar suara teriakan Franklin yang cukup kuat. Setelah itu Jove melirik ke arah wanita yang semalam telah di tidurinya. Dia tersenyum, tapi tidak ada yang tahu apa arti dari senyuman itu.
“Nona, apa pendapatmu setelah melihatku yang seperti ini?” tanya Jove dengan suara yang sangat lembut.
“T-Tuan, saya tidak berhak untuk mendengar ataupun mengatakan sesuatu di luar pekerjaan saya. Manager hanya menugaskan saya untuk melayani anda, jadi apa yang terjadi pada anda itu sama sekali bukan ranah saya untuk ikut campur. Jadi m-maaf, s-saya tidak bisa memberikan pendapat apapun terhadap apa yang terjadi pada anda,” jawab si wanita tanpa berani melihat ke arah pria yang semalam menjadi tamunya. Dia terlalu takut.
“Jawabanmu sungguh sangat memuaskan sekali, Nona. Sama seperti servismu semalam,” seloroh Jove. “Tapi, Nona. Selain anak buahku, aku tidak pernah membiarkan orang asing mengetahui kelemahanku. Dan hari ini kau sepertinya sengaja terlambat bangun, makanya sekarang kau jadi melihat sesuatu yang tidak seharusnya kau lihat.”
Hening. Dengan wajah yang masih pucat Jova bangkit dari tidurnya lalu menyender ke kepala ranjang. Dia yang kala itu tidak mengenakan apa-apa dengan santai meminta wanita itu untuk datang mendekat. Oya, mungkin kalian sedikit kurang nyaman dengan kebiasaan Jove yang tak merasa risih membiarkan tubuhnya polos tanpa tertutup sehelai benangpun di hadapan Franklin. Itu sudah biasa bagi anak buahnya. Juga bukan tanpa alasan mengapa Jove melakukan hal ini. Setiap kali dia selesai bercinta, di keesokan paginya Jove pasti akan merasa seluruh tubuhnya menjadi sangat panas seperti terpanggang api. Itulah kenapa sekarang Jove tidak berpakaian sama sekali karena dia tak kuat menahan rasa terbakar itu. Sampai sini apakah kalian semua sudah paham?
“Kau buta ya?” sarkas Franklin sambil menatap tajam ke arah wanita yang kini sedang menangis sesenggukan sambil duduk bersimpuh di lantai. “Bosku memintamu datang mendekat. Kenapa kau malah duduk seperti anjing di situ? Cepat datang!”
“Hiksss, Tuan. T-tolong maafkan kelancangan saya. S-saya tidak tahu akan ada kejadian seperti ini, makanya saya lancang untuk bangun sedikit terlambat. J-jujur, dari semua tamu yang pernah saya layani hanya Tuan seorang yang memperlakukan saya dengan sangat lembut. D-dan saya menyukainya,”
“Kau jatuh cinta padaku?” tanya Jove tanpa basa basi. Bukan hal yang baru lagi jika ada wanita yang tergila-gila pada kemampuan Jove ketika bermain rasa di ranjang. Hampir semua wanita yang pernah bermalam dengan Jove, mereka semua akan merasa ketagihan. Mungkin jika hal ini terjadi pada pria lain mereka pasti akan merasa sangat bahagia. Namun untuk Jove pribadi sesuatu yang seperti ini adalah hal yang sangat menjijikkan. Wanita membuatnya muak, tapi adalah kesukaan Jove memainkan mereka di saat malam menjelang. Dan apa kalian ingin tahu mengapa Jove menyukai sesuatu yang bisa membuatnya kesakitan? Jawabannya satu. She is die.
“Jawablah. Mungkin aku akan sedikit berbaik hati padamu kalau kau bersedia untuk menjawab dengan jujur,” ucap Jove mulai kebosanan.
“Tuan, saya … saya ….
“Nona, saat aku memesan pada menegermu, aku telah membayar penuh atas tubuh dan nyawamu. Jadi … bicaralah dengan benar sebelum aku berubah pikiran!”
Wanita itu kaget setengah mati begitu mengetahui kalau tubuh dan nyawanya telah di jual oleh menegernya sendiri. Sungguh, dia sama sekali tidak menyangka kalau menegernya akan tega melakukan hal ini kepadanya. Padahal keseharian mereka tak ubahnya seperti saudara kandung sendiri. Tapi kenapa?
“Di dunia ini orang yang harus kita waspadai bukanlah para penjahat, melainkan adalah orang terdekat kita sendiri. Kau pasti tidak menyangka bukan kalau orang yang sudah kau anggap seperti saudara tega menjual nyawamu pada orang sepertiku?” ucap Jove sambil membuka laci meja. Dia lalu mengambil sebuah pistol dari dalam sana. “Jadi Nona, kau ingin mati sendiri atau anak buahku yang mengahabisimu?”
Tanpa memberi kesempatan untuk wanita itu berpikir, Jove sudah lebih dulu melemparkan senjata padanya. Dia lalu bersedekap tangan, menanti keputusan apa yang akan di ambil oleh wanita tersebut.
“Franklin, ini terlalu lama.”
“Baik, Tuan,” sahut Franklin kemudian berjalan menghampiri si wanita yang sudah pucat pasi sambil memegang senjata di tangannya. “Biarkan aku mengajari cara untuk melesakkan peluru hingga menembus kepalamu. Relaks, baby!”
Dan ….
Dor
Jove tersenyum. Dia kemudian turun dari ranjang lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Jove ingin membersihkan tubuhnya yang terkena percikan darah dari wanita yang mati dengan kepala hancur. Kejam? Ayolah kawan. Seperti inilah kehidupan. Dan apa kalian pikir hidup seorang mafia itu penuh dengan sesuatu yang manis dan keuwuan? Tentu saja tidak. Namun, yang Jove tidak sadari kalau suatu hari nanti akan ada seseorang yang datang untuk merubah pandangannya tentang hidup. Hidupnya akan berubah manis, dan itu pasti terjadi.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
°αηggιє ησєямα ⏤͟͟͞R❣️
Jove kmu jahaaattt...!!!
2023-08-24
0
Erni Fitriana
agak unik nih
2023-06-28
0
Widhi
karya2mu kejam kabeh thor..
2022-12-26
2