📢📢📢 BOM KOMENTARNYA BESTIE🔪
***
Brukkkk
“Bos, mereka orangnya!” lapor Franklin seraya mendepak kepala seorang pria yang baru saja dilempar ke hadapan bosnya.
Jove menoleh. Dia kemudian memperlihatkan sebuah smirk yang cukup mengerikan di bibirnya. Sadar kalau suasana hati bosnya sedang kurang baik, Franklin segera berbisik pada anak buahnya agar mencarikan seorang model yang bisa digunakan sebagai penghibur.
“Kau sudah tahu bukan seleranya Tuan Jove?” tanya Franklin memastikan.
“Ya. Aku tahu!”
“Segera bawa wanita itu ke hotel begitu kalian mendapatkannya. Nanti kirimkan pesan saja ke mana aku harus mengirim uangnya.”
“Baiklah.”
Setelah memberikan perintah pada anak buahnya, Franklin berjalan mendekat ke arah bosnya. Ekor matanya kemudian melirik ke arah satu pria yang sedang merangkak hendak mendekat. Tak mau sikap pria ini membuat suasana hati bosnya menjadi semakin tidak baik, Franklin dengan cepat menginjak jari tangannya hingga terdengar suara krek dari sana. Mungkin itu suara tulang jarinya yang patah.
“Arrkkhhhhhhh!”
“Sakit?” tanya Franklin sambil menyeringai.
“Ampun, Tuan Franklin. Tolong lepaskan tanganku!” teriak pria itu dengan wajah di banjiri keringat dingin.
“Kau bahkan bisa menyebut namaku dengan begitu jelas. Lalu saat kau memata-matai kami apa kau tidak pernah membayangkan siksaan seperti apa yang akan kau terima, hm?” ejek Franklin sembari menguatkan pijakan kakinya hingga membuat tulang yang patah menjadi remuk. “Meminta ampun. Kau pikir ini tempat penebusan dosa? Kau salah Bung jika berpikir seperti itu. Karena yang benar tempat ini adalah tempat untuk menjemput kematian. Tahu kau!”
“Frank, kau terlalu bising!” tegur Jove dingin.
“Maaf, Tuan!”
Segera Franklin mengangakt kakinya kemudian mundur dan berdiri di sebelah bosnya.
“Siapa tuan kalian?” tanya Jove sambil menatap datar pria yang tengah meringkuk kesakitan di bawah kakinya. “Selagi aku berbaik hati, maka jawablah dengan jujur. Malam ini suasana hatiku sedang kacau. Kau akan berada dalam masalah besar jika ketidakjujuranmu sampai memancing amarahku. Paham?!”
“P-pa-paham, Tuan Jove. A-aku paham!” sahutnya ketakutan.
Ada satu fakta yang sangat mengerikan tentang mafia yang bernama Jove Lorenzo. Siapapun yang tertangkap basah oleh kaki tangannya, mereka tidak pernah ada yang selamat. Pria ini benar-benar sangat mengerikan. Jove terlahir sebagai seseorang yang tidak mengenal ampun dalam membantai musuh. Selama ini ada banyak sekali orang yang berlomba-lomba mencari kelemahannya Jove. Namun nihil, mereka tak pernah bisa menemukannya. Bahkan terkadang sebelum sempat mereka menyelidiki, orang-orang itu sudah lebih dulu mati dengan cara yang sangat aneh. Mereka mati terbunuh di tangan orang misterius yang jejaknya saja tak pernah bisa mereka ketemukan.
Namun dari sekian banyak musuh yang mengintai, tidak ada satupun yang mampu menyadari kelemahan Jove yang sebenarnya. Kelemahan Jove itu sangatlah mudah dan bisa ditemui di mana saja. Dan kelemahan tersebut terletak pada WANITA. Catat baik-baik, W-A-N-I-T-A. Kalian para pembaca tentu tahu bukan kalau Jove itu mengidap satu penyakit langka di mana dia akan merasa kesakitan dan tubuhnya seperti di bakar setiap kali selesai bercinta dengan wanita. Dan tidak hanya itu saja. Jika Jove sampai tidak meminum ramuan khusus, dia akan berubah seperti potongan kayu yang tak bisa melakukan apa-apa. Karena kelemahan Jove memberikan efek yang sangat mengerikan, Jova selalu memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi wanita yang telah bermalam dengannya. Jove menyukai d*sahan yang keluar dari para wanita itu, tapi Jove sangat amat membenci candu pesakitan yang diberikan oleh mereka.. Dan malam ini, Jove membutuhkan pelepasan. Itulah kenapa suasana hatinya menjadi sangat buruk karena besok pagi dia akan kembali merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa hebat.
“Kalau begitu katakan. Sekarang!”
“T-Tuan Jove, aku diperintahkan oleh Tuan Albert untuk memata-matai kelompok Tuan Don. Dia ingin tahu apakah Tuan Don bekerjasama denganmu atau tidak. Juga sekalian mencaritahu tentang transaksi narkoba yang sebelumnya kalian bahas di markasnya Tuan Don. Itu saja!”
“Hmm,”
Jove menghela nafas. “Berikan pisaumu, Frank. Sepertinya Albert butuh hadiah dariku.”
“Baik, Tuan!”
Franklin segera mengeluarkan belati yang terselip di pinggang lalu dia berikan pada bosnya. Dan tanpa harus diminta, Franklin dengan kasar menarik tangan pria itu kemudian menggulung bajunya ke atas.
“Bersiaplah. Kau akan segera kehilangan sepuluh jari dan juga kedua daun telingamu. Berani-beraninya kau lancang mendengarkan sesuatu yang tidak seharusnya kau dengar. Dasar to lol!”
“T-Tuan Jove, bukankah kau bilang akan memaafkan aku setelah aku memberitahukan semuanya padamu? T-tapi kenapa sekarang kau dan anak buahmu memperlakukan aku seperti ini?” tanya pria itu dengan raut wajah yang begitu ketakutan. Dia sangat amat ngeri membayangkan ke sepuluh jari tangannya di potong dalam keadaan sadar. Rasanya … astaga. Pastilah sangat menyakitkan.
“Franklin, apa kau mendengar aku mengatakan akan memaafkannya?” tanya Jove sambil menatap kilatan belati yang begitu tajam.
“Tidak, Tuan. Saya tidak mendengarnya sama sekali,” jawab Franklin.
“Kalau begitu telinga siapa yang akan di potong pertama kali. Telingamu, atau telinga tikus bodoh ini?”
“Tentu saja itu adalah telinga dari tikus to lol ini, Tuan!”
“Baiklah. Sesuai apa katamu!”
Jove kemudian berjongkok. Satu tangannya bergerak memegang dagu pria yang wajahnya sudah sangat pucat seperti mayat. Jove kemudian tersenyum, sangat suka dengan ekpresi tak berdaya di wajah pria ini. Tak mau pria ini mati dengan mudah, Jove memainkan belati dengan cara mengukir sebuah simbol ksusus yang hanya di mengerti oleh anak buahnya saja di wajah pria tersebut. Dan dari deti ke detik, telapak tangan Jove sudah dipenuhi genangan darah yang berasal dari luka ukiran yang dia buat.
“Tuan Jove, t-tolong ampuni aku. A-aku hanya menjalankan perintah dari Tuan Albert saja. Sungguh!”
“Lalu kau berharap aku akan percaya kemudian melepaskanmu. Begitu?” sahut Jove. “Inilah alasan kenapa Tuhan memberikan akal dan pikiran kepada manusia. Dan gunanya adalah untuk berpikir panjang terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Kau harusnya tahu kalau aku tidak pernah melepaskan musuh hidup-hidup. Jadi mau seperti apapun kau memohon, aku tetap tidak akan mengampunimu. Apa kau mengerti?”
“Tapi Tuan, aku ….
Krreekkk sreeettt
“AAAAAAAAAAAAA!”
Dengan santainya Jove memotong telinga sebelah kanan milik anak buahnya Albert tanpa menghiraukan jeritan kesakitannya. Setelah itu dia lanjut memotong telinga yang satunya lagi hingga membuat pria tersebut jatuh tak sadarkan diri. Franklin yang melihat mainan bosnya hilang kesadaran pun segera menggantinya dengan mata-mata yang lain. Dia dengan kasar mencengkeram leher mereka lalu melemparkannya ke hadapan bosnya. Tanpa merasa iba sedikitpun, Frankil dengan kuat memegangi kepala mereka saat bosnya ingin kembali bermain. Tak lama setelah itu, lantai yang tadinya terlihat sangat bersih kini tak ubahnya seperti kolam renang darah. Daun telinga yang terputus dan jari-jari tangan yang bergeletakan tak beraturan, membuat suasana di ruangan itu menjadi sangat horror. Namun kehororan tersebut tak berlaku untuk Jove dan Franklin. Mereka sibuk menikmati kesenangan dengan cara menyiksa musuh yang berjumlah tujuh orang. Juga tak mempedulikan wajah dan pakaian mereka yang kini sudah di penuhi percikan darah segar.
“Kirimkan semua bangkai ini ke kediaman Albert. Pastikan mereka semua sudah mati sebelum sampai di sana!” perintah Jove sambil menancapkan belati ke ubun-ubun pria yang pertama kali disiksanya. Setelah itu Jove berdiri, menyeka darah yang menempel di dekat bibirnya.
“Baik, Tuan!” sahut Franklin dengan patuh.
“Aku butuh wanita sekarang juga, Franklin.”
“Sudah saya siapkan, Tuan. Dan harusnya wanita itu sekarang sudah menunggu kedatangan anda di kamar hotel!”
Jove mengangguk. Dia lalu melangkah santai menuju kamar mandi. Raut wajahnya yang begitu dingin sama sekali tak menampakkan rasa bersalah setelah mempermainkan tujuh nyawa sekaligus. Kejam sekali bukan? Dan inilah dunia mafia yang sesungguhnya. Kalian harus tahu itu.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Anonymous
sadissss
2023-02-26
0
Gilang kardiwinata
kejam..
2023-02-13
0
Bundanya Alifa
Karya author selalu sadissss.....
2023-02-10
0