📢📢📢 BOM KOMENTARNYA BESTIE 🔪
***
"Begini, kita langsung bicara ke intinya saja. Malam ini aku ingin kau dan anak buahmu yang bodoh itu mengecoh pergerakan polisi agar jangan mengganggu jalannya transaksi yang akan dilakukan oleh raja narkoba. Dan sebagai imbalannya, aku akan menghabisi kalian semua jika kau menolak untuk mematuhi perkataanku. Paham?" ucap Don pada kepala polisi yang tengah duduk di hadapannya.
"Tapi Tuan Don, aku tidak mempunyai kuasa untuk ikut campur dalam masalah sebesar itu. Kau salah mengancam orang," sahut si kepala polisi tanpa merasa takut sedikitpun. Sudah terbiasa untuknya menerima ancaman seperti ini dari para ketua kelompok organisasi hitam. Namun, menurut si kepala polisi ini Tuan Don masih belum membuat seluruh tubuhnya bergetar takut, jadi masih bisalah dia bernegosiasi agar mendapatkan sesuatu yang lebih berharga.
Haha, yang kalian pikirkan benar. Meski si kepala polisi menyandang semboyan sebagai pelayan masyarakat, mereka tetaplah manusia yang membutuhkan hidup yang nyaman. Ada banyak sekali orang dari kepolisian yang menyambung hidup dengan cara menjadi kambingnya para mafia. Seragam boleh saja membuat mereka dihargai oleh umum. Akan tetapi jika sudah berhadapan dengan uang, seragam mereka hanya digunakan sebagai kedok untuk menutupi kebusukan mereka sendiri.Dan ini semua real, benar-benar terjadi dalam ruang lingkup kepolisian.
"Ayolah kawanku. Aku tahu yang sedang kau pikirkan sekarang sangat berbanding terbalik dengan apa yang baru saja kau ucapkan!" sahut Don yang langsung mencium akal bulus dari si kepala polisi ini. Lumayan picik juga aparat satu ini. Heh. "Apa kau tahu, orang yang akan terlibat dalam transaksi tersebut adalah Mr.Jove, anaknya Marcellino. Kau tidak mungkin tidak mengetahui sepak terjang mereka dalam bisnis ini 'kan?"
"Tentu saja aku tahu. Hanya saja aku ....
"Berapa yang kau inginkan agar bersedia membantuku melancarkan transaksi nanti malam, heh?"
Si kepala polisi menyeringai. Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga. Dengan tidak tahu malunya si kepala polisi mengatakan jumlah nominal yang diinginkannya hingga membuat sebelah alis Tuan Don terangkat ke atas.
"Tidak kusangka kau cukup pintar juga mencari kesempatan untuk menggembungkan rekening pribadimu. Tapi tidak masalah. Selagi kau mampu menjamin kalau mereka tidak akan merusak rencana nanti malam, maka aku akan memberikan apa yang kau mau!" ucap Don menyetujui keinginan si kepala polisi. Setelah itu Don berdiri dan mengulurkan tangannya. "Senang bekerjasama denganmu. Nanti akan ada anak buahku yang akan mengirimkan uangnya ke rekeningmu. Aku pergi!"
"Terima kasih banyak, Tuan Don. Aku janji malam ini tidak ada satu orangpun yang bisa mengganggu transaksi bisnis milik Tuan Jove. Nyawaku sebagai taruhannya!"
Don terkekeh. Dia lalu mengajak semua anak buahnya untuk keluar dari dalam kantor polisi. Setelah itu Don segera menghubungi Mr. Jove guna memberitahukan tentang kabar baik tersebut.
"Halo, Mr.Jove, saya hanya ingin mengabarkan saja kalau para cecunguk itu tidak akan menggangu pekerjaan anda malam nanti. Semuanya sudah beres!"
"Hmm, kerja yang sangat bagus. Segera kau akan menerima barangnya setelah nanti aku berhasil mendapatkan barang milikku!"
Dan klik. Panggilanpun terputus.
🌹🌹🌹
"Apa yang terjadi?" tanya Jove saat Franklin tiba-tiba mengerem mobil. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju umah utama guna memenuhi keinginan sang ayah yang memaksa untuk bertemu dengannya.
"Saya akan memeriksanya terlebih dahulu, Tuan. Permisi," jawab Franklin kemudian keluar dari dalam mobil.
Sambil menunggu Franklin kembali, Jove membuka ponsel miliknya. Dia baru saja menerima panggilan dari Don, orang yang Jove minta mengamankan rencananya malam nanti. Jove cukup puas akan kesetiaan Don yang langsung melakukan apa yag dimintanya. Sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuk Jove menekan pihak kepolisian agar tak ikut campur dalam bisnisnya. Namun apa gunanya kita memelihara anjing kalau kita tidak bisa menggunakan keberadaannya untuk membantu mengamankan pekerjaan yang selama ini memberi anjing itu makan. Benar tidak teman-teman sekalian?
Tak lama kemudian Franklin akhirnya kembali masuk ke dalam mobil. Dia lalu melaporkan pada bosnya tentang penyebab mengapa jalanan jadi macet begini.
"Di depan sana ada seorang wanita yang tidak sengaja menabrakkan mobilnya ke pembatas jalan, Tuan. Makanya sekarang lalu lintas menjadi sedikit terganggu!" lapor Franklin.
"Lalu?"
"Sepertinya kita akan menunggu selama beberapa menit di sini. Untuk berputar arah rasanya akan sangat sulit karena posisi mobil kita sekarang berada di tengah-tengah jalan. Anda tidak keberatan menunggu sebentar kan, Tuan?"
"Hmmmm, baiklah."
Sembari menunggu jalanan kembali normal, Jove terus memikirkan tentang kejadian semalam. Sebelumnya Jove bukanlah orang yang suka bermain kekerasan pada lawan tidurnya. Akan tetapi semalam ....
"Tuan, saya dengar Nona Helen akan segera kembali ke negara ini. Perlukah kita menyambut kepulangannya?"
Pertanyaan Franklin membuyarkan lamunan Jove. Dia kemudian menghela nafas, sedikit malas saat ingin membahas tentang satu-satunya wanita yang Jove biarkan hidup setelah tidur dengannya. Bukan tanpa alasan mengapa Jove tidak membunuh Helen seperti kebanyakan wanita lainnya. Helen bisa selamat karena wanita itu langsung pergi dari negara ini setelah mereka sama-sama mendapatkan kepuasan. Juga karena Helen adalah wanita pertama yang mengenalkan Jove pada gairah malam. Jadilah Jove sedikit melunak dengan tetap membiarkan wanita itu hidup, terlebih lagi karena Helen tidak mengetahui kelemahan Jove. Jadi dia aman.
"Tidak usah. Kau awasi saja dia untuk memastikan apakah dia mengetahui kelemahanku atau tidak. Jika dia menunjukkan gelagat yang mencurigakan, langsung bunuh saja," jawab Jove tanpa ragu.
"Tapi Nona Helen adalah anak perdana menteri, Tuan. Apakah hal ini tidak akan menjadi panjang jika kita sampai menghabisinya?" tanya Franklin mengingatkan bosnya tentang identitas Nona Helen. Dia tak ingin nama bosnya sampai tercoreng karena telah menyentuh orang terkuat di dalam kepemerintahan.
"Helen harus mati jika dia mengetahui kelemahanku. Jika tidak, maka biarkan dia hidup. Anggap saja malam itu dia beruntung karena tidak menyaksikan sesuatu yang bisa membuatnya berpindah alam. Kau jangan cemas!" ucap Jove memahami kecemasan di diri Franklin. Jove juga tahu latar belakangnya Helen, dan dia juga tidak sebodoh itu juga mencari masalah dengan orang kepemerintahan. Bukan takut, tapi lebih ke malas karena hanya akan membuang-buang waktu saja.
Setelah itu tak ada lagi percakapan di dalam mobil sampai akhirnya mobil-mobil secara perlahan mulai bergerak normal kembali. Franklin yang melihat hal tersebutpun tak mau kalah untuk mengambil bagian. Segera dia melajukan mobilnya seperti kendaraan yang lain. Dan ketika mereka melewati mobil yang menjadi penyebab kemacetan, Jove tidak sengaja menoleh dan melihat seorang wanita yang wajahnya berlumuran darah. Dia tanpa sadar tersenyum.
"Wanita tangguh!"
"Ya, Tuan. Anda bicara apa barusan?" tanya Franklin sambil menatap bosnya lewat kaca spion mobil. Kalau tidak salah tadi Franklin mendengar bosnya bicara, tapi tidak terlalu jelas.
"Wanita pemilik mobil itu membuatku terkesima. Dia sama sekali tak terlihat kesakitan meski wajahnya berlumuran darah. Tidakkah menurutmu wanita itu cukup tangguh?" jawab Jove.
Franklin mengangguk. Dia setuju dengan perkataan bosnya yang menyebut wanita itu sebagai wanita tangguh. "Dari yang saya lihat, sepertinya dia memang sengaja membuat kecelakaan terjadi. Karena saat saya melihat raut wajahnya, sama sekali tidak terlihat ada gurat ketakutan ataupun kesakitan di sana. Wanita itu terlihat marah akan sesuatu hal!"
"Tetap saja, wanita adalah musuh bebuyutan yang tidak akan pernah bisa aku dapatkan. Mereka sulit, juga mengerikan!" sahut Jove sesaat sebelum memejamkan mata. Dia bosan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
3rnaBen
Kaisar Sambo contohNya
2023-02-16
0
Manggu Manggu
💪💪👏🏾👏🏾👏🏾
2022-09-18
1
Lestari Ummu Rizwan
jove
emak elu itu perempuan loh
2022-09-18
2