OBSESSIVE LOVES

OBSESSIVE LOVES

Bercerai

Air mata Adara menitik saat hakim menggambil keputusan final dan mengetuk palu sebanyak tiga kali menjadi sah nya Adara menyandang status janda di usianya yang tergolong muda, dua puluh lima tahun.

Dadanya terasa sesak, ia tidak menduga hal seperti ini akan terjadi dalam hidupnya.

"Kau harus kuat, ini yang kau inginkan bukan?" Lidia ibunya mengelus pundak putrinya. Ya, benar. Perceraian ini Adara yang menginginkannya. Ia ingin bercerai dari pria yang sudah bersamanya selama tujuh tahun.

Adara mengangguk, tidak ingin terlihat lemah, ia menyeka air matanya sekaligus menarik napas panjang lalu menghembuskanya kasar.

"Ayo pulang," ujarnya, keluar dari bangkunya dan berbalik melihat ruangan itu sudah kosong hanya menyisahkan satu orang yang masih duduk menunduk tampak lelah.

Rion Emirat, mantan suaminya terhitung dari hari ini.

"Kau ingin mengatakan sesuatu padanya?" Tanya Lidia, Adara menggelengkan kepala lalu berjalan melewati Rion.

"Dara," suara itu menghentika langkah Adara. pria itu bangun dari duduknya dan menghampiri.

"Mama tunggu di parkiran," Lidia mengelus lengan Adara memberi waktu buat pasangan yang baru saja bercerai itu berbincang.

Sebelum Lidia keluar ia tersenyum simpul pada Rion dan begitupun dengan mantan menantunya itu.

"Maafkan aku jika selama kita menikah aku membuatmu kecewa," ujar Rion, pria itu terlihat kurus dengan lingkaran mata menghitam.

Adara tersenyum menggelengkan kepala."Tidak aku selalu bahagia kok bersamamu." Demi Tuhan alasan apa itu? jika Adara bahagia kenapa perceraian itu terjadi.

Hanya saja aku harus mengakhiri hubungan kita Rion, akulah yang telah mengecewakanmu. Batinya menahan perih dalam hati.

Rion menggelengkan kepala, "selama menikah denganmu tidak ada kata mengecewakan darimu, Adara. Akulah penyebab hubungan kita berakhir begini." Rion menunduk.

Saling menyalahkan diri masing-masing, tapi apa itu penting sekarang? Tidak! keputusan yang mereka ambil sudah final meski sakit mencekik hati keduanya.

Ruangan itu hening sejenak, tanpa Adara sadari bongkahan air mata sudah siap meluap dari netranya yang indah.

"Setelah ini apa rencanamu?" Adara menggeleng lalu terkekeh ringan. Ia bahkan belum memikirkan kehidupannya kedepan.

"Entahlah, mungkin aku akan mengambil alih kafe yang kau berikan padaku," katanya berusaha tegar.

"Apa aku bisa datang kesana?" Rion terkekeh " maksudku sebagai pelanggan." Tambahnya canggung.

"Tentu, kau akan menjadi tamu special di sana." Mereka saling tertawa kecil lalu kemudian raut sedih tersirat pada keduanya.

"Terima kasih, Adara." gumam Rion. Menggigit bibir bawanya, menahan supaya tidak bergetar saat mengucapkan kata-katanya.

"Adara, semoga hidupmu bahagia dan kau harus bahagia. Oke!" katanya dengan nada memerintah.

"Jangan berkencan dengan pria sembarangan. Tapi berkencanlah pada pria yang rela melakukan apapun untukmu." Ucapnya tidak dapat lagi menahan air matanya. Hatinya sangat sakit cintanya masih sangat besar untuk Adara.

Adara mengangguk, "Kau juga harus hidup bahagia Rion, aku mendoakan yang terbaik untukmu." Adara menyeka air matanya.

"Pelukan terakhir, aku mohon ...," Rion menatap Adara dan mantan istrinya itu ragu-ragu sebelum kemudian mengangguk. Rion melangkah dan langsung memeluk Adara erat, menagis di bahu Adara. Adara membalas pelukan itu. Aroma tubuh dan kehangatan Rion masih sama saat pria itu menjadi suaminya. Dia teramat merindukan lelaki itu.

 

🍁🍁🍁🍁

 

Bangunlah dari kesedihanmu, anggkat kepalamu kembali seperti sedia kala. Jangan menenggelamkan dirimu terlalu dalam pada kesedihan itu. begitu banyak nasihat yang diterima Adara setelah resmi bercerai, terutama dari Lidia. Tapi percayalah saat kita sibuk pada kesedihan. Nasihat itu akan terdengar sangat menjengkelkan.

Adara menyibukkan diri bekerja di kafe yang diberikan Rion kepadanya, dua tahun yang lalu sebagai hadiah pernikahan dari Rion.

Ini kali pertama Adara keluar dari rumah setelah mengurung diri di dalam rumahnya. Menghabiskan air matanya meratapi betapa malangnya dirinya.

Adara memberinya di kelola teman dekatnya, Jie. Dan sekarang Adara mengambil alih tapi tetap memperkerjakan Jie disana.

"Dara, cukup kau sudah melap itu tiga kali," kata Jie, melihat Adara ngelap meja berulang kali.

Perempuan itu menjengkelkan seolah ingin membunuh diri sendiri dengan cara bekerja tanpa henti.

"Benarkah?" Tanyanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Jie bersidekap sembari menggeleng- ngelengkan kepalanya.

"Kau masih merindukannya?" tebak Jie dan secepat kilat Adara menggelengkan kepala lalu duduk di salah satu bangku dan menangis.

"Dara ...," Jie memeluk Adara, membiarkan temannya itu menangis di bahunya. "Baiklah, kau bisa menangis sebelum kita menutup kafe ini." Jie mengelus pundak Adara lembut.

"Aku merindukannya, Jie. Aku sangat merindukannya. Aku harus bagaimana? Hiks ...." Isaknya memeluk erat Jie. Tiga bulan perpisahan itu dan wajah Rion masih membayanginya.

Rion memasuki kamarnya, masih sama seperti biasa. Dekorasi yang terang, photo pernikahannya masih terpajang rapi di dinding. Sudah tiga bulan setelah perceraian itu terjadi ia belum bisa melupakan Adara.

Rion menyibak tirai, membuka balkon menatap langit yang gelap tanpa bintang. Hatinya hampa tanpa cintanya di kamar ini. Ia rindu kehangatan yang dulu.

Rion melihat bangku di balkon. Disanalah mereka sering memadu kasih. Adara membaca novel dan Rion iseng menggoda, berbaring berbantalkan paha istrinya. Kadang juga di balkon ini mereka bertengkar hanya karena masalah kecil dan berakhir mesra di tempat tidur. Ribuan kenangan indah tercipta di balkon dan kamar itu.

Adara aku merindukanmu ....

"Rion kau pulang, Nak?" Begitu mengetahui Rion pulang dari pelayan di rumah itu. Hana langsung menuju kamar Rion. Membuka pintu dan menghampiri putranya itu yang kini berdiri menatap potret pernikahannya dengan Adara.

"Mmm," gumam Rion menolehkan kepala lalu kembali menatap potret di sana. Hana menghela napas panjang. Melihat betapa Rion masih mencintai Adara dan masih belum bisa melupakan mantan istrinya itu.

"Kau belum bisa melupakannya?" Tanya Hana memecah keheningan melihat isi kamar yang tidak berubah setelah mereka bercerai.

Rion tersenyum menyembunyikan rasa sedihnya. "Masih mencoba, Ma."

"Mama juga merindukannya, tapi ... aah ya ampun." Hana menghela napas panjang, hatinya sakit. Jujur dalam hati wanita empat puluh lima tahun itu masih sangat menginginkan Adara tetap bersama putranya ini.

"Dia menantu yang baik kan, Ma?" Hana mengangguk setuju.

"Akhir-akhir ini mama merasa kesepian tinggal di rumah ini, Rion." Hana menepuk pelan bahu Rion sembari berjalan, duduk si tepian ranjang. Rion masih berdiri menatap potret itu.

"Kapan kau membawa Calista kesini," tanyanya hati-hati menatap Rion yang sudah melihatnya.

"Dengar, mama juga tidak terlalu menyukai Calista, tapi mama tetap akan menerimanya sebagai menantu kan, Ion?" Hana memejamkan matanya sekejab. " Dia mengandung bayimu, darah dagingmu, kau tidak boleh melupakan itu," Tambahnya diakhiri helaan napas panjang.

Rion tampak berpikir, menimbang apa yang di katakan Hana. "Baiklah, aku akan membawanya ke rumah." gumam Rion.

Hana sedikit kaget mendengarnya. karena setelah menikahi Calista pria itu tidak berniat membawanya pulang dan lebih memilih membeli sebuah apartemen di tengah kota untuknya dan Calista. Rion pulang hanya sesekali dan langsung masuk kedalam kamarnya kemudian pulang ke Apartemen.

Pria berparas tampan itu keluar dari kamar, menuruni anak tangga ke ruang tamu.

"Lulu ...," Panggilnya memanggil pelayan di rumah itu.

"Iya tuan," Lulu menghampiri cepat meninggalkan pekerjaanya di dapur.

"Tolong rapikan kamar itu," unjuk Rion pada salah satu kamar yang ada di lantai atas. "Dekor seperti biasa dan usahakan selesai secepatnya, kamar itu akan di tempati." pelayan itu mengangguk mengiyakan, mengerutkan dahi, bertanya -tanya dalam hati siapa yang akan menempati kamar itu.

Begitupun dengan Hana yang menyaksikan dari atas saat keluar kamar Rion, "untuk apa Rion membersihkan kamar itu?" tanya Hana pada dirinya sendiri, menatap punggung Rion keluar dari ruang keluarga.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Nanik Harahap

Nanik Harahap

Awal yang menyayat hati

2021-07-17

0

🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)

🐊⃝⃟SUMI🐊⃝⃟🐊⃝⃟(HIATUS)

oh kd rion selingkuh

2021-06-01

0

YUNI

YUNI

waduh

udah nangis Bombay duluan ini

2021-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bercerai
2 Hubungan Satu Malam ( Revisi)
3 Sebuah kesalahan ( Revisi)
4 Rencana Bayi Tabung
5 Satu Syarat Nikahi Aku
6 Pengakuan Calista -Aku hamil
7 Kemarahan Hana
8 Tes DNA
9 Kecurigaan Adara
10 Masalah Rion mengejutkan Adara
11 Kenapa kau melakukan itu
12 Sejak kapan kau tidak setia
13 Hasil tes DNA
14 Berbagi suami
15 Pulang dengan kesedihan
16 Makan malam dengan Emre
17 Adara bukan istrimu
18 Mengambilmu Kembali
19 Kau Milikku
20 Cinta atau Obsesi
21 Mempersulit diri karena status
22 Bermalam dengan mantan
23 Calon Istri
24 Menghabiskan waktu bersama (Revisi)
25 Aku ingin lari dari semua ini
26 Adara pergi Rion salahpaham
27 Larilah sejauh yang kau mau
28 Rindu suara Istriku
29 Adara berduka
30 Rion menghilang
31 Cincin Pernikahan
32 Aku ingin kau mati
33 Pembawa Sial
34 Ahli Waris
35 Mengambil Alih Hak Ahli Waris
36 Mengirimmu Ke Neraka
37 Bukan Salahku tapi Salahkan Rion
38 Jatuh Cintalah padaku
39 Siapa wanita itu...?
40 Mimpi Ini Mengangguku
41 Apa Daddy sayang Illy
42 Perempuan dalam mimpi
43 Alasan Ibu hidup adalah kamu Illy
44 Aku harap pria itu menghubungiku
45 Tidak ada masa lalu ...
46 Mencari tahu tentang Mert
47 Menyedihkan
48 Rencana Adara untuk Mert
49 Antara Rion dan Mert
50 Jangan pergi
51 Apa ingatan Rion kembali?
52 Morning Kiss
53 Cium aku Rion
54 Ayo kita mulai dari awal
55 Menjaulah darinya sekalipun dia mencintaimu
56 Keluar dari Rumah Emirat
57 Lamar aku
58 Aku mencintainya
59 Cinta tidak harus memiliki
60 Salah paham
61 Ah ... kau sangat pelit
62 Segel
63 Terima aku tanpa masa laluku
64 Pimpinan baru
65 Luka hati
66 Menikah
67 Dia menyukaimu
68 Hubungan kita belum usai
69 Cintaku harus kembali pada pemiliknya
70 Adara Emirat jangan lupakan itu!
71 Aku Ingin Cinta sederhana
72 Kejutan untuk Adara
73 Kencan
74 Marry Me
75 Tinggalkan Mert
76 Temukan dan bawah padaku
77 Adara kecewa
78 Kita akan menikah
79 Bonus buat kalian pembaca setia Obsessive loves
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bercerai
2
Hubungan Satu Malam ( Revisi)
3
Sebuah kesalahan ( Revisi)
4
Rencana Bayi Tabung
5
Satu Syarat Nikahi Aku
6
Pengakuan Calista -Aku hamil
7
Kemarahan Hana
8
Tes DNA
9
Kecurigaan Adara
10
Masalah Rion mengejutkan Adara
11
Kenapa kau melakukan itu
12
Sejak kapan kau tidak setia
13
Hasil tes DNA
14
Berbagi suami
15
Pulang dengan kesedihan
16
Makan malam dengan Emre
17
Adara bukan istrimu
18
Mengambilmu Kembali
19
Kau Milikku
20
Cinta atau Obsesi
21
Mempersulit diri karena status
22
Bermalam dengan mantan
23
Calon Istri
24
Menghabiskan waktu bersama (Revisi)
25
Aku ingin lari dari semua ini
26
Adara pergi Rion salahpaham
27
Larilah sejauh yang kau mau
28
Rindu suara Istriku
29
Adara berduka
30
Rion menghilang
31
Cincin Pernikahan
32
Aku ingin kau mati
33
Pembawa Sial
34
Ahli Waris
35
Mengambil Alih Hak Ahli Waris
36
Mengirimmu Ke Neraka
37
Bukan Salahku tapi Salahkan Rion
38
Jatuh Cintalah padaku
39
Siapa wanita itu...?
40
Mimpi Ini Mengangguku
41
Apa Daddy sayang Illy
42
Perempuan dalam mimpi
43
Alasan Ibu hidup adalah kamu Illy
44
Aku harap pria itu menghubungiku
45
Tidak ada masa lalu ...
46
Mencari tahu tentang Mert
47
Menyedihkan
48
Rencana Adara untuk Mert
49
Antara Rion dan Mert
50
Jangan pergi
51
Apa ingatan Rion kembali?
52
Morning Kiss
53
Cium aku Rion
54
Ayo kita mulai dari awal
55
Menjaulah darinya sekalipun dia mencintaimu
56
Keluar dari Rumah Emirat
57
Lamar aku
58
Aku mencintainya
59
Cinta tidak harus memiliki
60
Salah paham
61
Ah ... kau sangat pelit
62
Segel
63
Terima aku tanpa masa laluku
64
Pimpinan baru
65
Luka hati
66
Menikah
67
Dia menyukaimu
68
Hubungan kita belum usai
69
Cintaku harus kembali pada pemiliknya
70
Adara Emirat jangan lupakan itu!
71
Aku Ingin Cinta sederhana
72
Kejutan untuk Adara
73
Kencan
74
Marry Me
75
Tinggalkan Mert
76
Temukan dan bawah padaku
77
Adara kecewa
78
Kita akan menikah
79
Bonus buat kalian pembaca setia Obsessive loves

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!